Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN PERAWATAN DIRI

DI RUANG FAMILI BEDAH RSUD R. S**

Dosen pembimbing : Faridah, SST .,M.Kes

Oleh
Salsa desi fitriani s
(2010098)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANGTUAH SURABAYA

TAHUN 2020/2021
A. LatarBelakang
Manusia sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spriritual memiliki
banyak kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan dari
kebutuhan yang paling dasar seperti mandi, makan, minum, bernapas,
elimininasi, reproduksi dan istirahat
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang bersifat heterogen. Setiap
orang pada dasarnya memiliki kebutuhan yang sama, akan tetapi karena
budaya, maka kebutuhan tersebutpun ikut berbeda. Dalam memenuhi
kebutuhan manusia menyesuaikan diri dengan prioritas yang ada. Jika
gagal memenuhi kebutuhannya, manusia akan berpikir lebih
keras dan bergerak untuk berusahamendapatkannya.
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan
oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun
psikologis, yang tentunya bertujuan untuk mempertahankan kehidupan
dan kesehatan.
Berdasarkan teori Virginia Henderson ada 14 kebutuhan dasar
manusia dalam melakukan asuhan keperawatan yaitu:
1. Bernapas secaranormal
2. Makan dan minum yang cukup
3. Eliminasi (buang air besar dankecil)
4. Bergerak dan mempertahankan postur yangdiinginkan
5. Tidur danistirahat
6. Memilih pakaian yangtepat
7. Mempertahankan suhu tubuh dalam kisaran normal dengan
menyesuaikan pakaian yang dikenakan dan modifikasilingkungan
8. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
9. Menghindari bahaya dari lingkungan dan menghindari yang
membahayakan oranglain
10. Berkomunikasi dengan orang lain dalam mengekspresikan emosi,
kebutuhan, kekhawatiran danopini
11. Beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
12. Bekerja sedemikian rupa sebagai modal untuk membiayai
kebutuhanhidup
13. Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
14. Belajar, menemukan atau memuaskan rasa ingin tahu yang
mengarah pada perkembangan yang normal, kesehatan, dan
penggunaan fasilitas kesehatan yangtersedia
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan
dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan
terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri
(Departemen Kesehatan, 2000).

Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat


penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi
kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh
diantaranya kebudayaan, social, keluarga, pendidikan. Persepsi seseorang
terhadap kesehatan,serta perkembangan ( dalam Tarwoto & Wartonah
2006).
Praktik hygiene sama dengan peningkatan kesehatan. Dengan
implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota keluarga
untuk melakukan tindakan itu dalam lingkungan rumah sakit, perawat
menambah tingkat kesembuhan pasien. Dengan mengajarkan cara hygiene
pada pasien, pasien akan berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dan
partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan (dalam Perry &
Potter, 2005).
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan.
Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah
sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi
kesehatan secara umum.
Tn. B (57 tahun) merupakan salah satu klien yang berada di Ruang
Family Bedah RSUD R S** . Kronologis masuk rumah sakit karena
mengalami penurunan tingkat kesadaran dan terkadang terdengar suara
snoring (mendengkur). Diagnosa Medis Tn. B yaitu Post Op Vp Shunt.
Klien sempat di rawat di ruang perawatan ICU lalu pindah ke ruang Family
bedah, pada saat pengkajian klien sudah dirawat selama 3 hari. Saat
dilakukan pengkajian, penampilan umum klien tampak kotor,dan keluarga
klien mengatakan sudah 2 hari klien hanya di lap tanpa menggunakan sabun
terdapat ada luka decubitus, terpasang kateter urine, infus RL (20) TPM,
bekas luka operasi di kepala dan tingkat kesaadarannya1(koma)
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengangkat kasus
kebutuhan dasar manusia sebagai sebuah laporan dengan judul Asuhan
Keperawatan pada Tn. B dengan Gangguan Kebutuhan Pemenuhan
Personal Hygiene di Ruang Famili Bedah RSUD R. S***
B. TujuanPenulisan
1. Tujuanumum
Sebagai salahsatu tugas early exposure I dalam mata kuliah
KDK II.
2. Tujuankhusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan tugas ini adalah sebagai
berikut:
1) Mampu melakukan pengkajian pada Tn.B.
2) Mampu membuat Diagnosa keperawatan menurut prioritas pada
Tn.B.
3) Mampu membuat rencana asuhan keperawatan pada pasien Tn.B.
4) Mampu menerapkan tindakan keperawatan pada pasien Tn.B.
5) Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan yang telah di
laksanakan sesuai dengan tujuan yang telahditerapkan.

C. ManfaatPenulisan
1. Bagi KelompokPenulis
a.Mengetahui labih jauh lagi tentang asuhan keperawatan pada klien
dengan gangguan kebutuhan dasar, khususnya kebutuhan perawatan
diri.
b. Mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan
kebutuhan dasar secara baik danbenar.
2. Bagi InstitusiPendidikan
Sebagai koleksi tambahan buku-buku diperpustakaan dan sebagai
kerangka acuan dalam pembuatan Asuhan Keperawatan.

D. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan tugas makalah
ini adalah metode Deskrisif dan teknik pengumpulan data sebagai
berikut:

1) Wawancara
2) Observasi
3) StudiDokumentasi
4) StudiKepustakaan.
E. SistematikaPenulisan
Sistematika penulisan laporan tugas makalah ini adalah sebagai
berikut:

BABI : Pendahuluan meliputi Latar Belakang, Tujuan,


Manfaat, Metode Penulisan, SistematikaPenulisan
BABII : Tinjauan Pustaka Meliputi Definisi, Etiologi,
Patofisiologi, Manifestasi Klinis, Pemeriksaan Fisik,
Penatalaksanaan.
BABIII : Tinjauan Kasus meliputi Pengkajian, Analisa Data,
Diagnosa Keperawatan, Intervensi Keperawatan,
implementasi keperawatan danevaluasi
BABIV : Penutup meliputiKesimpulan.
BAB II
TINJAUANPUSTAKA

A. Definisi kebutuhan PersonalHygiene


Personal Hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti Personal
yang artinya perorangan dan Hygiene berarti sehat. Personal Hygiene
adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan
seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Wartonah, 2004)
Personal hygiene merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan
untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis
(Alimul, 2006).
Pemenuhan personal hygiene diperlukan untuk kenyamanan
individu, keamanan, dan kesehatan. Kebutuhan personal hygiene ini
diperlukan baik pada orang sehat maupun pada orang sakit. Praktik
personal hygiene bertujuan untuk peningkatan kesehatan dimana kulit
merupakan garis tubuh pertama dari pertahanan melawan infeksi.
Dengan implementasi tindakan hygiene pasien, atau membantu anggota
keluarga untuk melakukan tindakan itu maka akan menambah tingkat
kesembuhan pasien (Potter & Perry,2005).
Pemeliharaan personal hygiene berarti tindakan memelihara
kebersihan dan kesehatan diri seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikisnya. Seseorang dikatakan memiliki personal hygiene baik apabila,
orang tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi
kebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata, hidung, dan telinga,
kaki dan kuku, genitalia, serta kebersihan dan kerapihan
pakaiannya.Menurut Potter dan Perry (2005) macam-macam personal
hygiene dan tujuannyaadalah:

1. Perawatankulit
Kulit merupakan organ aktif yang berfungsi sebagai pelindung
dari berbagai kuman atau trauma, sekresi, eksresi, pengatur
temperature, dan sensasi, sehingga diperlukan perawatan yang
adekuat dalam mempertahankan fungsinya. Tujuan perawatan kulit
adalah pasien akan memiliki kulit yang utuh, bebas bau badan,
pasien dapat mempertahankan rentang gerak, merasa nyaman dan
sejahtera, serta dapat berpartisifasi dan memahami metode
perawatankulit.
2. Mandi
memandikan pasien merupakan perawatan higienis total. Mandi
dapat dikategorikan sebagai pembersihan atau terapeutik. Mandi
ditempat tidur yang lengkap diperlukan bagi pasien dengan
ketergantungan total dan memerlukan personal higiene total.
3. Hygienemulut
pasien immobilisasi terlalu lemah untuk melakukan perawatan
mulut, sebagai akibatnya mulut menjadi terlalu kering atau teriritasi
dan menimbulkan bau tidak enak. Masalah ini dapat meningkat
akibat penyakit atau medikasi yang digunakan pasien. Perawatan
mulut harus dilakukan setiap hari dan bergantung terhadap keadaan.
Tujuan perawatan hygiene mulut pasien adalah pasien akan memiliki
mukosa mulut utuh yang terhidrasi baik serta untuk mencegah
penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut (misalnya tifus,
hepatitis), mencegah penyakit mulut dan gigi, meningkatkan daya
tahan tubuh, mencapai rasa nyaman, memahami
praktik hygiene mulut dan mampu melakukan sendiri
perawatan hygiene mulut denganbenar.
4. PerawatanRambut
penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung
dari cara penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit
atau ketidakmampuan mencegah seseorang untuk memelihara
perawatan rambut seharisehari. Menyikat, menyisir dan bersampo
adalah cara-cara dasar higienis perawatan rambut. Tujuan perawatan
rambut adalah pasien akan memiliki rambut dan kulit kepala yang
bersih dan sehat, pasien akan mencapai rasa nyaman dan harga diri,
dan pasien dapat berpartisifasi dalam melakukan praktik perawatan
rambut.
5. Kuku
Menjaga kebersihan kuku penting dalam
mempertahankan personal hygiene karena berbagai kuman dapat
masuk kedalam tubuh melalui kuku. Oleh sebab itu, kuku
seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Perawatan dapat
digabungkan selama mandi atau pada waktu yang terpisah. Tujuan
perawatan kaki dan kuku adalah pasien akan memiliki kulit utuh dan
permukaan kulit yang lembut, pasien merasa nyaman dan bersih,
pasien akan memahami dan melakukan metode perawatan kaki dan
kuku denganbenar.
6. Genitalia
perawatan genitalia merupakan bagian dari mandi lengkap. Pasien
yang paling butuh perawatan genitalia yang teliti adalah pasien yang
beresiko terbesar memperoleh infeksi. Tujuan perawatan genitalia
adalah untuk mencegah terjadinya infeksi, mempertahankan
kebersihan genitalia, meningkatkan kenyamanan serta
mempertahankan personal higiene.
B. Etiologi
Menurut Depkes (2000), penyebab kurang perawatan diri adalah:
1. FaktorPredisposisi
a. Perkembangan
Keluarga terlalu melindungi dan memanjakan klien sehingga
perkembangan inisiatif terganggu.
b. Biologis
penyakit kronis yang menyebabkan klien tidak mampu
melakukan perawatan diri.
c. Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri
lingkungannya. Situasi lingkungan mempengaruhi latihan
kemampuan dalam perawatan diri.
2. Faktorpresipitasi
Menurut Wartonah (2006) ada beberapa faktor persipitasi
yang dapat menyebabkan seseorang kurang perawatan diri. antara
lain:
a. Bodyimage
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi
kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga
individu tidak peduli terhadap kebersihannya.
b. Praktiksosial
Pada anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka
kemungkinan akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
c. Statussosial-ekonomi.
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun,
pasta gigi, sikat gigi, shampoo, alat mandi yqang semuanya
memerlukan uang untuk menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting, karena
pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Misalnya
pada pasien penderita Diabetes Millitus ia harus selalu menjaga
kebersihan kakinya.
C. Patofisiologi

Penurunan tingkat keadaran

Keterbatasan untuk menggerakan tubuh

Kelemahan sendi dan otot

Gangguan pemenuhan perawatan diri

D. Manifestasiklinis
Menurut Depkes (2000), manifestasi klien dengan gangguan
perawatan diri adalah:
1. Fisik
a. Kulit kepala kotor dan rambut kusam,acak-acakan.
b. Hidung kotor dan telinga jugakotor.
c. Gigi kotor disertai mulutbau.
d. Kulit kusam dan tidakterawatt.
e. Kuku panjang dan tidakterawatt.
f. Badan kotor,bau dan pakaiankotor.
g. Penampilan tidakrapi.
2. Psikologi
a. Malas, tidak adainisiatif.
b. Menarik diri, isolasidiri.
c. Merasa tak berdaya, rendah diri dan merasahina.
3. Sosial
a. Interaksikurang.
b. Kegiatankurang.
c. Tidak mampu berprilaku sesuainorma.
d. Cara makan tidakteratur.
e. BAB/BAK disembarangantempat.
E. Faktor yang MempengaruhiKebutuhan
a. Budaya : sejumlah mitos yang berkembang di
masyarakat menjelaskan bahwa jika sedang sakit tidak boleh mandi
karenba dapat memperparahpenyakitnya.
b. Status Sosial-Ekonomi : untuk melakukan personal hygiene yang
baik dibituhkan sarana dan prasarana yang memadai, serta
perlengkapan mandi yang memadai.
c. Agama : juga berpengaruh terhadap keyakinan
individu dalam melakukan kebiasaansehari-hari.
d. Tingkat pegetahuan dan perkembangan individu : kedewasaan
seseorang akan berpengaruh terhadap kualitas diri orang tersebut,
salah satun ya adalah pengetahuan yang lebihbaik.
e. Statuskesehatan : kondisi sakit/ cedera akan menghambat
kemampuan individu dalam melakukan perawatan diri.
f. Kebiasaan : ini ada kaitannya dengan kebiasaan tiap
individu dalam menggunnakan produk-produk tertentu untuk
mmelakukan perawatan diri.
g. Cacat jasmani/ mental bawaan : kondisi cacat dan gangguan mental
menghambat kemampuian individu untuk melakukan perawatan diri
srcaramaksimal.

F. Pemeriksaanfisik
a. Rambut
1) Amati kondisirambut.
2) Keadan rambut yang mudahrontok.
3) Keadaan rambut yangkusam.
4) Teksturrambut.
b. Kepala
1) Amati dengan benar kebersihan kulitkepala.
2) Normosepal.
3) Ketombe.
4) Berkutu.
5) Kebersihan.
6) Apakah ada nyeritekan.
c. Mata
1) Apakah mata kanan dan kiri simetri.
2) Konjungtivaananemis.
3) Scleraaninterik.
4) Seklera pada kelopakmata.
d. Hidung
1) Apakahpilek.
2) Apakah ada perubahanpenciuman.
3) Kebersihanhidung.
4) Keadaan membrana mukosa apakah ada septumdeviasi.
e. Mulut
1) Keadaan mukosamulut.
2) Kelembapan.
3) Adanyalesi.
4) Kebersihan.
f. Gigi
1) Amati kondisi mukosa mulut dan kelembabanmulut.
2) Apakah ada karanggigi.
3) Apakah adacarries.
4) Kebersihan.
g. Telinga
1) Amati telinga kanan kiri apasimetris.
2) Apakah adalesi.
3) Perhatikan adanya serumen atau kotoran padatelinga.
h. Kulit
1) Amati kondisi kulit(tekstur,turgon,kelembaban).
2) Apakah adalesi.
3) Apakah adaluka.
i. Kuku, Tangan, danKaki
1) Amati kebersihankuku.
2) Perhatikan adanyaluka.
j. Tubuh secaraumum
1) Amati kondisi dan kebersihan badan secaraumum.
2) Perhatikan adanya klainan pada kulitpasien.

H.Penatalaksanaan
Tindakan keperawatan dengan melakukan perawatan pada kulit yang
mengalami atau beresiko terjadi kerusakan jaringan lebih lanjut khususnya
pada daerah yang mengalami tekanan (tonjolan). Dengan tujuan mencegah
dan mengatasi terjadinya luka dekubitus akibat tekanan lama dan tidak
hilang.
Tindakan keperawatan pada pasien dengan cara mencuci dan menyisir
rambut. Tujuannya adalah membersihkan kuman yang ada pada kulit
kepala, menambah rasa nyaman, membasmi kutu atau ketombe yang
melekat pada kulit dan memperlancar sistem peredaran darah di bawah
kulit.
Tindakan keperawatan pada pasien dengan cara membersihkan dan
menyikat gigi dan mulut secara teratur. Tujuan perawatan ini mencegah
infeksi pada mulut akibat kerusakan pada daerah gigi dan mulut, membantu
menambah nafsu makan dan menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu merawat kuku secara
sendiri. Tujuannya adalah menjaga kebersihan kuku dan mencegah
timbulnya luka atau infeksi akibat garukan dari kuku.
BAB III
TINJAUANKASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. B


DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN PERSONAL
HYGIENE
DI RUANG FAMILI BEDAHRSUD R. SYAMSUDIN, SH

A. Pengkajian
TanggalPengkajian : Senin, 23 Mei 2016
JamPengkajian : 12.30
Pengkaji :Alifya
1. DataDemografi
a. DataKlien
Nama : Tn. B
Umur : 57Tahun
JenisKelamin :Laki-laki
Agama :Islam
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Pekerjaan :pedagang
Alamat : Kp.**,Cidahu
No.RM : A47**
DiagnosaMedik : Post Op Vp Shunt
TanggalMRS : 17 Mei 2016

b. Data PenanggungJawab
Nama : Tn. H
Umur : 30Tahun
JenisKelamin : Laki-laki
Agama :Islam
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Kp. ** Cidahu
Hubungan Dengan Klien :Anak

2. Anamnesa RiwayatKesehatan
1) Alasan Masuk RumahSakit
Klien di bawa oleh keluarga ke RSUD R S** dalam
keadaan sudah mengalami penurunan kesadaran dan
terkadang terdengar suara snoring (mendengkur).
2) KeluhanUtama.
Badan tampak kotor
3) Riwayat KesehatanSekarang
Seluruh badan terlihat kotor dan lengket karena
mengalami penurunan tingkat kesadaran dengan glasgow
coma scale (GCS) 1 sehingga pemenuhan perawatan dirinya
tidak terpenuhi
4) Riwayat Kesehatan MasaLalu
Sebulan sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh
nyeri pada bagian mata dan sering mengeluh pusing klien
sempat menjalani pengobatan alternatif
5) Riwayat KesehatanKeluarga
Keluarga klien mengatakan bahwa di keluarga tidak
mempunyai riwayat penyakit menular.

3. PemeriksaanFisik
1. PenampilanUmum : klien tampak lemah, terpasang
oksigen 3 lpm, terpasang infus 20 tpm, terpasang NGT dan
KateterUrin.
2. Tingkatkesadaran
GCS E : 0 ; M: 1 ; V: 0 = Coma
3. TTV
TD: 90/70 mmHg
N : 98x/Menit
S : 37oC
R : 26x/menit
4. Pemeriksaan Fisik Head toToe
a. Kepala : ada benjolan, ada luka jahit operasi, kulit
kepala tampakkotor
b. Wajah : tampak pucat, kusam danberminyak
c. Mata : konjungtivaanemis
d. Hidung : tampak kotor,terpasang oksigen nasal kanul
(3Lpm) dan terpasangNGT
e. Mulut : mukosa bibir kering, bibirpecah-pecah
f. Telinga : kotor
g. Dada :tampakkotor
h. Ekstermitas atas: kulit tangan tampak kering dan kotor
terpasang Infus, kuku tangan terlihat panjang dankotor
i. Ekstermitas Bawah: kulit kaki tampak kering dan
kusam, kuku kaki terlihat panjang dankotor
j. Genetalia : Terpasangpopok
4. DataBiologis

Pola Sebelum Keluhan &


No Setelah Masuk RS
Aktivitas Masuk RS Kemandirian
1 Nutrisi
a.Makanan:
Frekuensi 3 x 1 hari 2 x 1 hari Menggunakan
Porsi 1 porsi habis 1gelas NGT
Jenis Nasi+ lauk pauk Sonde
b. Minuman:
Frekuensi 8 gelas Tidak tentu
-
Jenis Air Mineral Air Mineral
2 Eliminasi
a. BAK
Frekuensi 5 x 1 hari 700cc/ hari Terpasang
Warna Kuning jernih Kuning jernih popok
b. BAB
Frekuensi 1 x 1 hari 1 x 1 hari Terpasang
Konsentrasi Lembek Cair popok
3 Pola istirahat dan tidur
Klien
mengalami
Lamanya 8 jam Koma penurunan
Kualitas Nyenyak
tingkat
kesadaran
4 Personal Hygine
Klien
mengalami
2x1hari
Mandi penurunan
4x seminggu Sudah dilakukan di
Keramas tingkat
3x 1 hari bantu keluarga dan
Sikat gigi kesadaran
Jika tampak perawat
Gunting kuku kotor dan sehingga tidak
bias memenuhi
panjang
perawatan
dinya sendiri
5 Dibantu total oleh
Aktivitas Mandiri keluarga dan -
perawat
5. KeadaanPsikososial
1) Konsepdiri

a. Gambaran diri : klien sedang mengalami penurunan


kesadaran dan badan kotor mengeluarkan bau yang tidak
sedap.
b. Peran : keluarga mengatakan peran klien sebagai
kepalakeluarga.
2) Social
a. Dayakonsentrasi : klien tidak dapat menjawab
pertanyaan karena mengalami penurunan tingkat
kesadaran
b. Sosialisasi : tidak bersosialisasi karena
mengalami penurunan tingkatkesadaran
6. DataSpiritual
Klien beragama islam, klien tidak melaksanakan ibadah,
dengan alasan klien mengalami penurunan tingkat kesadaran.

7. ManajemenMedik
1. Farmakologi
Tanggal : 23 Mei 2016

No Nama Obat Rute Dosis


1 Ceftriaxone IV 1x2 gr
2 Ketorolac IV 3x30 mg
3 Ranitidine IV 2X50 mg
4 Manitole IV 4x150 cc
5 Phenytoin capsul NGT 3x100 mg
6 Infus RL (500 ml) IV 20 Tpm
2. DataLaboratorium
Tanggal : 23 Mei 2016
No Jenis pemeriksaan Hasil Nilai Normal Satuan

12.0 p.12-14
1 Hemoglobin g/dl
L.14-16

2 Leukosit 8500. 4000 - 11.000

3 Trombosit 381.000 150 - 400.000

4 Hematokrit 35 40 - 45 %

4.1 3.8 - 5.2 Juta/


5 Eritrosit

B. DiagnosaKeperawatan
a. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah

1 Ds : keluarga klien
mengatakan belum Gangguan
mandi selama 2 pemenuhan
hari Penurunan Tingkat perawatan
kesadaran diri

Do :
Keterbatasan untuk
- Badan klien
menggerakan tubuh
tampakkotor

- Lengket
Kelemahan sendi dan otot
- Penurunan
tingkat
kesadaran
Gangguan pemenuhan
TTV : perawatan diri

N : 98x/menit

RR :26x/menit

TD :90/70 mmHg
S :37oC

b. DiagnosaKeperawatan
Gangguan pemenuhan perawatan diri b.d penurunan tingkat
kesadaran ditandai dengan tidak mampunya melakukan perawatan
diri.

C. IntervensiKeperawatan
No
Tujuan Intervensi Rasional
Dx

1 Tupan: Dalam masa 1. ObservasiTTV 1. Untuk mengetahui


perawatan 2 x 24 jam keadaan umum
kebutuhan perawatan diri klien
2. Kaji kebersihan
klien dapat terpenuhi. 2. Untuk mengetahui
klien tingkat kebersihan
klien secara umum
Tupen : Dalam masa dan menentukan
perawatan 1 x 24 jam tindakan yang
kebutuhan perawatan diri 3. Bantu klien untuk harusdiberikan
klien dapat terpenuhi melakukan 3. Memberikan rasa
dengan kriteria: perawatan diri: segar dan
mandi, perawatan mencegah
- Klien tampakbersih
rambut, gigi dan berkembangnya
- Kulit tidaklengket
mulut, gunting mikroorganisme
- Rambut, kuku dan
gigibersih kuku
4. Berikan penkes
tentang personal 4. Memberikan
hygine kepada pengetahuan
keluarga tentang pentingnya
perawatandiri
5. Jaga kebersihan
lingkungan, 5. Untuk memberikan
tempat tidur dan rasa nyaman pada
selimbut klien
D. ImplementasiKeperawatan

Tanggal : 24 Mei 2016


Diagnosa
No Implementasi Respon
Keperawatan
1 Gangguan Pukul 08.30 WIB
pemenuhan 1. Mengganti laken
perawatan diri dengan laken
berhubungan yang baru
dengan
penurunan Pukul 09.00
tingkat 2. Observasi TTV TD : 90/70 mmHg
kesadaran S : 38oC
ditandaidengan N : 98 X/ Menit
tidak mampunya R : 26 X/ Menit
melakukan 3. Kaji kebersihan Seluruh badan tampak
perawatan diri. klien kotor

Pukul 09.20WIB
4. Kontrak waktu Keluarga
pada keluarga menyanggupi untuk
klien, persiapan kolaborasi dengan
kolaborasi dengan perawat untuk
perawat untuk perawatan diri klien.
memandikan
klien.

Pukul 09.35 WIB


5.Melakukan
perawatan oral mulut klien terlihat
hygiene. bersih dan mukosa
6.Memandikan bibir lembab.
klien, dan Badan klien tampak
mengarahkan bersih, dank lien
keluarga dalam tampak nyaman.
melakukan
perawatan diri
yang baik dan
benar.

7. Melakukan Agar aliran darah


massage kepada lancar
klien
8. Ganti baju klien
dengan yang Terlihat bersih
baru.
9. Perawatan
genitalia. Terlihat bersih
10. Mengganti popok
dan memakaikan Terlihat lebih nyaman
pakaian bawah
klien.
11. Membantu klien
Terlihat lebih nyaman
untuk perawatan
dengan rambutnya
rambut
yang bersih.
12. Memberikan
Kulit cerah dan tidak
bedak dan lotion
lengket
kepadaklien.

Pukul 10.15 WIB


13. Melakukan kuku pendek dan
perawatan kuku. bersih
14. Jaga kebersihan
lingkungan, Terlihat lebih nyaman
tempat tidur dan dengan keadaan
selimbut lingkungan yang
bersih
Pukul 13.00 WIB
15. Memantau
kebersihan dan
kerapihan klien, Lingkungan tetap
sertalingkungan, terjaga
16. Menganjurkan kebersihannya.
kepadakeluarga
agar tetap
menjaga
kebersihan diri
klien.
Lingkungan tetap
terjaga
kebersihannya.
Pukul 14.00 WIB
17. Berikan penkes
tentang perawatan
diri kepada
keluargaklien

Pukul 16.00 WIB Pengetahuan keluarga


18. Memantau dan klien meningkat
mengawasi tentang perawatan
respon. diri.

Lingkungan tetap
terjaga
kebersihannya.

E. Evaluasi
No
Tanggal Catatan Perkembangan TTD
DX
24 Mei 1 Pukul 08.00 WIB
2016
S = tidak ada respon verbal karena klien
mengalami penurunan tingkat kesadaran

Pukul 10.15 WIB

O = Klien tampak lebih bersih dan nyaman


namun kuku masih tampak panjang dan
kotor.

A = masalah belum teratasi

P = Lanjutkan tindakan 3, 13, 14, 16, 17.


I = 3. Kaji kebersihan klien
13.Melakukan perawatan kuku.
14. Jaga kebersihan lingkungan, tempat tidur
dan selimbut.
16. Menganjurkan kepada keluarga agar
tetap menjaga kebersihan diriklien
17. Berikan penkes tentang perawatan diri
kepada keluargaklien

Pukul 16.00 WIB


S = tidak ada respon verbal karena klien
mengalami penurunan tingkatkesadaran.

O = Klien tampak bersih dan nyamannamun.

A = masalah teratasi
P = tindakan dihentikan
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Personal Hygiene berasal dari bahasaYunani yaitu
personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat.
Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan
psikis. Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia
dalam memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan
kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika
tidak dapat melakukan perawatan diri. Macam personal hygiene
adalah perawatan yang mencakup seluruh bagian tubuh. Jenis-
jenisnya yaitu, perawatan pagi hari, siang hari, menjelang tidur, dan
dini hari. Dari mulai mandi, perawatan rambut, mulut dan gigi serta
perawatan kuku.
B. Saran
Demikian makalah yang telah saya susun, semoga dengan
makalah ini dapat menambah pengetahuan serta lebih bisa
memahami tentang pokok bahasan makalah ini bagi para
pembacanya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, Aziz (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia, Alih bahasa


Resthil Widyaningrum. Jakarta : Salemba Medika.

Doengoes, M. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : EGC

Mubarok, Wahit Iqbal. 2008. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Teori
dan aplikasi dalam praktek. Jakarta: EGC.

Nanda International (2009). Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi.


2009-2011. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC

Perry, Potter (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, alih bahasa


Yasmin Asih, Jakarta: EGC.

Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses


Keperawatan. Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai