Anda di halaman 1dari 5

DOSEN PEMBIMBING : Dr. NANDA SURYADI, SE., M.

NAMA : MUHAMAD IRWANTO


NIM : 12070316506
KELAS : AKUNTANSI F/4 ( GANJIL )

STUDI KELAYAKAN BISNIS

BAB 4 : KAJIAN ASPEK DAN PEMASARAN

1. Pengertian Pasar dan Pemasaran

Pemasaran adalah mencari atau menciptakan pasar. Pengertian pasar secara sederhana bisa diartikan
sebagai tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Pengertian ini
mengandung artibahwa pasar memiliki tempat atau lokasi tertentu sehingga memungkinkan terjadinya
pembeli dan penjual bertemu untuk melakukan transaksi jual beli produk baik barang maupun jasa. Pasar
nyata adalah konsumen yang memiliki minat, pendapatan, dan akses atas produk atau jasa tertentu.
Dalam pasar nyata, pembeli memiliki minat atau keinginan untuk membeli didukung oleh akses dan
pendapatan. Sedangkan pasar potensial, pembeli hanya memiliki minat, namun tidak didukung oleh
kemampuan maupun akses untuk membeli. Permintaan adalah jumlah barang dan jasa yang diminta
konsumen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Secara umum faktor-faktor yang
memengaruhi permintaan barang atau jasa adalah:

1. Harga barang dan/atau barang pengganti.


2. Pendapatan.
3. Selera.
4. Jumlah penduduk.
5. Faktor khusus (akses).

Sedangkan penawaran dapat diartikan sebagai jumlah barang atau jasa yang ditawarkan produsen pada
berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu, Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran suatu
barang atau jasa adalah:

1. Harga dari barang.


2. Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti/pelengkap).
3. Teknologi.
4. Harga input (ongkos produksi).
5. Tujuan perusahaan.
6. Faktor khusus (akses).

Pemasaran seperti yang dikemukakan oleh Philip Kotler adalah: "Suatu proses sosial dan manajerial
dengan mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara
menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain".
2. Struktur dan Jenis Pasar

A. Struktur Pasar

Jumlah permintaan dan penawaran serta jenis barang dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengetahui
struktur pasar atas produk atau jasa. Adapun jenis struktur pasar adalah:

a. Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna adalah pasar di mana terdapat sejumlah besar penjual dan pembeli.
Produk dan jasa yang dihasilkan produsen relatif sama (homogen), sehingga suatu produsen merupakan
pelengkap sempurna bagi hasil produksi produsen lain. Keuntungan jenis pasar persaingan sempurna
dalam jangka panjang bersifat normal. Sedangkan keuntungan supernormal diperoleh dalam jangka
pendek. Keuntungan supernormal memancing perusahaan produsen lain masuk ke dalam industri. Ini
berarti perusahaan harus mampu menentukan berapa tingkat produksi yang akan dihasilkan dan tidak
membuat skala prioritas unuk melakukan promosi.

b. Pasar Persaingan Monopolistik

Pasar persaingan monopolistik adalah pasar di mana terdapat banyak penjual atau perusahaan dan
memiliki ukuran-ukuran yang relatif sama besarnya.

c. Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli adalah struktur pasar yang hanya terdapat sedikit penjual. Barang yang dihasilkan
adalah barang standar (sebagai contoh semen, industri baja) dan barang berbeda corak (mobil). Salah satu
kekuatan pasar oligopoli adalah menentukan harga sangat tergantung keadaan. Hal ini dipengaruhi
kekuatan dan kelemahan dalam penentuan harga.

d. Pasar Monopoli

Pasar monopoli adalah struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual saja. Barang yang
dihasilkan tidak mempunyai barang pengganti. Perusahaan yang akan memasuki pasar monopoli akan
mengalami kesulitan. Hal ini disebabkan beberapa faktor penghambat antara lain:

1) Penguasaan mentah yang strategis oleh pihak-pihak tertentu.


2) Terdapat skala ekonomi.
3) Peraturan Pemerintah (hak paten, hak pengusaha eksklusif)

B. Jenis-jenis Pasar

Berdasarkan pelaku pasar, pasar dapat dikelompokkan antara lain:

a.(B toc) Pasar konsumen, adalah pasar di mana individu dan rumah tangga bisa
membeli/memperoleh barang dan jasa untuk dikonsumsi sendiri.

b.Pasar industrial, adalah di mana pihak-pihak yang membeli barang dan jasa digunakan kembali
untuk menghasilkan barang dan jasa lain atau disewakan kepada pihak lain untuk mengambil
untung.(bto B]
c. Pasar reseller, adalah suatu pasar yang terdiri dari individu dan organisasi yang melakukan
penjualan kembali barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan.

d. Pasar pemerintah, adalah yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau menyewa
barang dan jasa untuk melaksanakan fungsi utama pemerintah. Pasar dapat dikelompokkan pada
pasar tradisional, pasar modern, pasar seni, pasar komoditas, dan pasar modal.Contohnya, pasar
tradisional Pasar Senen, yang menjual berbagai macam kebutuhan baik kebutuhan primer maupun
kebutuhan sekunder. Pasar Senen dikenal sebagai tempat yang dilihat dari harga lebih murah
dibandingkan dengan pasar lain.

3. ANALISIS PASAR DAN PEMASARAN

Perusahaan dalam mengkaji aspek pasar dan pemasaran bertujuan antara lain sebagai berikut:

1. Meningkatkan penjualan dan laba perusahaan


Perusahaan melalui berbagai cara berusaha untuk memperbesar omzet penjualan dari waktu ke waktu.

2. Menguasai pasar
Perusahaan yang berorientasi profit melalui berbagai cara berusaha untuk menguasai pasar melalui
perluasan market share terutama wilayah-wilayah tertentu.

3. Untuk mengurangi saingan


Perusahaan dapat menciptakan produk sejenis dengan mutu yang sama tetapi harga lebih rendah dari
produk utama.

4. Untuk menaikkan prestise produk tertentu dipasaran


Perusahaan terutama yang memproduksi produk kelas tinggi memiliki tujuan khusus yaitu bagaimana
meningkat prestise produk di depan pelanggannya.

5. Untuk memenuhi pihak-pihak tertentu


Perusahaan memiliki tujuan lain yaitu memenuhi kebutuhan pihak pihak tertentu dalam jumlah yang
terbatas.

Tujuan kegiatan pemasaran suatu produk atau jasa secara umum adalah sebagai berikut:

1. Memaksimumkan konsumsi.
2. Memaksimumkan kepuasan konsumen.
3. Memaksimumkan pilihan (ragam produk).
4. Memaksimumkan mutu hidup (kualitas, kuantitas, ketersediaan, harga pokok barang, mutu lingkungan
fisik, dan mutu lingkungan kultur).
5. Meningkatkan penjualan barang dan jasa.
6. Ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing.
7. Memenuhi kebutuhan akan suatu produk maupun jasa.
8. Memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu produk atau jasa.

1. Analisis pasar

Secara spesifik analisis aspek pasar meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Analisis kondisi pasar saat ini, meliputi:


 Perkembangan permintaan dan penawaran produk.
 Perkembangan harga (misal 3 tahun terakhir).
 Karakteristik konsumen yang dituju baik karakteristik demografis (usia, tempat tinggal, pekerjaan
dan lain-lain).
 Jumlah konsumen potensial.
 Kebijakan pemerintah yang terkait dengan usaha.

b. Estimasi Kondisi Pemasaran di masa mendatang seperti:

 Estimasi perubahan permintaan dan penawaran.


 Perubahan selera konsumen.
 Estimasi Potensi Pasar yaitu menghitung potensi penerimaan berdasarkan pembelanjaan yang
dilakukan konsumen.

2. Analisis Pemasaran

Pemasaran merupakan suatu fungsi bisnis yang mengidentifikasi kebutuhan pasar,


mendefinisikan dan mengukur besarnya kebutuhan pasar, menentukan produk atau jasa dan program-
program yang sesuai untuk melayani pasar yang ada dan meminta setiap jajaran organisasi untuk
berusaha memberikan pelayanan yang terbaik. Dalam penentuan pasar ada beberapa kriteria pasar yang
harus diukur untuk mempermudah penentuan pasar sasaran, yaitu:

a. Pasar potensial adalah sekumpulan konsumen yang menyatakan tingkat minat yang memadai
terhadap penawaran pasar.
b. Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, pendapatan, akses dan
kualifikasi untuk penawaran pasar tertentu.
c.Pasar sasaran (pasar terlayani) adalah bagian dari pasar tersedia yang akan dimasuki oleh
perusahaan berdasarkan pada kesiapan dan kebijakan perusahaan.

Dalam menentukan pasar tersebut maka akan dilakukan survei terhadap populasi yang telah
ditentukan. Berikut teori dalam pemilihan populasi, metode sampling, juga penetapan jumlah sampling
dalam penelitian:

a. Memilih Populasi Survei


Survei digunakan untuk memprediksi permintaan sebagai dasar untuk membuat keputusan
finansial. Dalam memilih populasi survei dengan tingkat akurasi dan representasi tertentu dari fakta
keseluruhan dengan pertimbangan teknik, waktu, dan biaya maka dilakukan teknik sampling yang
disebabkan banyaknya objek yang harus diteliti.

b. Metode Sampling
Dalam garis besarnya terdapat dua macam metode sampling, yaitu:

1) Probability Sampling, di mana setiap unsur dalam populasi memiliki kemungkinan dipilih yang sama
besarnya. Terdiri dari Simple Random Sampling, Proportionate Stratified Random Sampling,
Disproportionate Stratified Random Sampling, Systematic Sampling, Cluster Sampling, Multistage
Sampling.

2) Non Probability Sampling, di mana setiap unsur dalam populasi tidak memiliki kemungkinan yang
sama besar, karena tidak diketahui dan dikenal populasi yang sebenarnya. Terdiri dari Convenience
Sampling, Judgment Sampling, Quota Sampling, dan Snowball Sampling.
c. Ukuran Sampling

Ukuran sampel yang digunakan didasarkan pada jumlah minimum ukuran sampel yang
diperlukan, diperoleh dengan teknik perhitungan melalui suatu rumusan matematis, serta ukuran sampel
dalam suatu penelitian akan memengaruhi valid atau tidaknya suatu penelitian tersebut. Teori yang
dikemukakan oleh Gervitz dalam bukunya "Developing New Product with TQM", yaitu responden yang
dibutuhkan sebagai sampel untuk suatu kuesioner ditentukan dari populasi sebenarnya sebagai berikut:

1) Sampel minimal adalah 30, jika ukuran sampel kurang dari 30 maka biasanya terlalu kecil
untuk menggambarkan kesimpulan yang diambil.
2) Jika populasi lebih dari 500, maka sampel yang diambil berkisar antara 10 persen dari
populasi.
3) Untuk populasi sekitar 5.000 sampel, ukuran sampelnya sebaiknya antara 100-500.
4) Untuk populasi yang lebih besar dari 10.000 maka sampel yang diambil seharusnya berkisar
antara 200-1.000.

Anda mungkin juga menyukai