Anda di halaman 1dari 14

RANGKUMAN MATA KULIAH STUDI KELAYAKAN BISNIS

BAB 3: ASPEK PASAR & PEMASARAN

Disusun oleh :
Kelompok 5 Kelas J-Akuntansi

M. Abdul Qadir J (17013010024)


Achmad Ihza M. (17013010027)
Muhammad Ridwan (17013010284)
Arya Pratama Putra (17013010295)
Dluha Madananto I. (17013010300)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
2019
BAB 3
ASPEK PASAR & PEMASARAN

A. LATAR BELAKANG
Di masa lalu sebelum ilmu pemasaran berkembang dan dikenal secara luas seperti
sekarang ini, setiap perusahaan berusaha untuk terlebih dahulu berproduksi sebanyak-
banyaknya, baru kemudian berusaha untuk menjualkannya kembali. Dalam kondisi
semacam ini mereka tidak peduli dengan kondisi permintaan yang ada, sehingga banyak
di antara produsen mengalami kegagalan dan bahkan terus merugi,, akibat jumlah
produksi tidak sesuai dengan jumlah permintaan.
Banyak produsen sebelum barangnya diproduksi terlebih dahulu melakukan riset
pasar dengan berbagai cara, misalnya dengan tes pasar melalui pemasangan iklan,
seolah- olah barangnya sudah ada. Tujuannya tak lain adalah untuk melihat kondisi
permintaan yang ada sekarang ini terhadap produk yang akan diproduksi, apakah
mendapat tanggapan atau tidak dari calon konsumennya, baik kualitas maupun harga.
Dari hasil tes pasar ini perusahaan sudah dapat meramalkan berapa besar pasar yang
dapat diserap bagaimana cara menyerap pasar yang ada, termasuk yang ada di tangan
para pesaing sekarang. Setelah para pemasar memperoleh data kondisi pasar yang akan
di masuki, maka pemasar akan melakukan peramalan berapa permintaa yang ada
sekarang dan di masa yang akan datang serta berapa besar pasar yang harus direbut.
Untuk menentukan besarnya produksi dikaitkan dengan permintaan yang akan
datang dan untuk mengetahui besarnya permintaan dilakukan dengan peramalan pasar.
Alat untuk meramal besarnya pasar dilakukan dengan berbagai metode peramalan, mulai
dari yang sederhana sampai kepada yang paling kompleks.

B. TUJUAN PERUSAHAAN DALAM PEMASARAN


Tujuan perusahaan memproduksi atau memasarkan suatu produk, baik perusahaan
dagang ataupun jasa selalu berpatokan kepada apa yang ingin dicapai oleh perusahaan
tersebut. Tujuan perusahaan dalam memasarkan produknya ini dapat bersifat jangka
pendek atau jangka panjang. Penentuan sasaran perusahaan dalam memasarkan
produknya sangat penting untuk diketahui, sehingga dapat disusun target yang akan
dicapai melalui berbagai strategi pemasaran yang akan diterapkan nantinya. Jika tujuan
perusahaan sudah kita ketahui, maka dapatlah kita susun strategi pemasaran yang akan
kita jalankan untuk mencapai tujuan tersebut.
Strategi ini pun dapat bersifat jangka pendek, menengah maupun untuk jangka
panjang sesuai dengan rencana yang telah disusun Secara khusus dalam aspek pasar dan
pemasaran bahwa tujuan perusahaan untuk memproduksi atau memasarkan produknya
dapat di kategorikan sebagai berikut:

1. Untuk meningkat penjualan dan laba


Artinya, tujuan perusahaan dalam hal ini bagaimana caranya memperbesar omzet
penjualan dari waktu ke waktu. Dengan meningkatnya omzet penjualan, maka
diharapkan keuntungan atau laba juga dapat meningkat sesuai dengan target yang
telah ditetapkan
2. Untuk menguasai pasar
Untuk perusahaan jenis ini jelas tujuannya bagaimana caranya menguasai pasar yang
ada dengan untuk wilayah tertentu. Peningkatan market share dapat dilakukan
dengan bebagai cara, baik dengan cara mencari atau menciptakan peluang baru atau
merebut market share pesaing yang ada memperbesar market share-nya.
3. Untuk mengurangi saingan
Tujuan perusahaan model ini adalah dengan cara sejenis dengan mutu yang sama
tetapi harga lebih rendah dari produk utama. Tujuannya adalah untuk mengurangi
saingan dan antisipasi terhadap kemungkinan pesaing baru yang akan masuk ke
dalam industri tersebut menciptakan produk
4. Untuk menaikkan prestise produk tertentu di pasaran
Tujuan perusahaan memasarkan adalah untuk meningkat prestise produk perusahaan
memasarkan adalah untuk meningkat prestise produk di depan pelanggannya dengan
lainnya juga dilakukan dengan meningkatkan mutu, selera yang sesuai dengan
keinginan konsumen.
5. Untuk memenuhi pihak-pihak tertentu
Tujuan ini biasanya lebih diarahkan untuk memenuhi pihak-pihak tertentu dengan
jumlah yang biasanya terbatas, misalnya permintaan pemerintah, atau lembaga
tertentu.

Adapun tujuan kegiatan pemasaran suatu produk atau jasa secara sebagai berikut:
1. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain memudahkan dan merangsang
konsumsi
2. Memaksimumkan kepuasan konsumen
3. Memaksimumkan pilihan (ragam produk)
4. Memaksimumkan mutu hidup (kualitas, kuantitas, ketersediaan, harga pokok
barang, mutu lingkungan fisik, dan mutu lingkungan kultur)
5. Meningkatkan penjualan barang dan jasa.
6. Ingin menguasai pasar dan menghadapi pesaing
7. Memenuhi kebutuhan akan suatu produk maupun jasa.
8. Memenuhi keinginan para pelanggan akan suatu produk atau jasa

C. PENGERTIAN PASAR DAN PEMASARAN


Pengertian pasar secara sederhana dapat diartikan sebagai tempat bertemunya para
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Pengertian ini mengandung arti pasar
memiliki tempat atau lokasi tertentu sehingga memungkinkan pembeli dan penjual
bertemu untuk melakukan transaksi jual beli produk baik barang maupun jasa. kian
adanya. Namun dalam praktiknya pengertian pasar dapat lebih luas lagi. Artinya pembeli
dan penjual tidak harus bertemu di suatu tempat untuk melakukan transaksi, tetapi cukup
melalui sarana elektronik seperti telepon, faksimile atau melalui internet.
Pengertian lain yang lebih luas tentang pasar adalah himpunan pembeli nyata dan
pembeli potensial atas suatu produk. Dari pengertian ini mengandung arti bahwa pasar
merupakan kumpulan atau himpunan dari para pembeli, baik pembeli nyata maupun
pembeli potensial atas suatu produk atau jasa tertentu
Pasar nyata maksudnya adalah himpunan konsumen yang memiliki minat,
pendapatan, dan akses pada suatu produk atau jasa tertentu. Jika dalam pasar nyata
pembeli memiliki minat atau keinginan untuk membeli dengan didukung oleh akses dan
pendapatan. Adapun dalam pasar potensial pembeli Secara umum, faktor-faktor yang
memengaruhi permintaan suatu barang atau jasa adalah:
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti ataubarang
pelengkap).
3. Pendapatan
4. Selera
5. Jumlah penduduk.
6. Faktor khusus (akses)

Selanjutnya pengertian penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang ditawarkan
produsen pada berbagai tingkat harga pada suatu waktu tertentu. Faktor-faktor yang
memengaruhi penawaran suatu barang atau jasa adalah:
1. Harga barang itu sendiri.
2. Harga barang lain yang memiliki hubungan (barang pengganti atau barang
pelengkap)
3. Teknologi
4. Harga input (ongkos produksi)
5. Tujuan perusahaan
6. Faktor khusus (akses)

Pasar persaingan sempurna adalah suatu pasar di mana terdapat sejumlah besar
penjual dan pembeli, sehingga tindakan penjual secara individu tidak dapat memengaruhi
harga barang di pasar. Produk yang dihasilkan produsen relatif sama merupakan
pelengkap sempurna bagi hasil produksi produsen lain (homogen), sehingga suatu
produsen Dalam pasar ini perusahaan bebas keluar masuk industri, artinya tidak ada
hambatan apa pun yang membatasi untuk masuk dan keluar.

Pasar persaingan monopolistik adalah suatu pasar di mana terdapat banyak


penjual atau perusahaan dan memiliki ukuran-ukuran yang relatif sama besarnya. Produk
yang dihasilkan berbeda corak, sehingga secara fisik mudah dibedakan antara produsen
suatu perusahaan dan perusahaan lain.

Pasar oligopoli adalah sebuah struktur pasar yang hanya terdapat sedikit penjual.
Barang yang dihasilkan adalah barang standar (sebagai contoh semen, industri baja) dan
barang berbeda corak (mobil). Hambat- an untuk masuk industri sedikit sulit hal ini
disebabkan modal yang di perlukan relatif besar. Peran iklan sangat dominan untuk
meningkatkan penjualannya.

Pasar Monopoli adalah struktur pasar di mana hanya terdapat satu penjual saja.
Barangnya sulit mempunya barang pengganti yang mirip. Masuk ke pasar ini sulit
karena:
1. Penguasa bahan mentah yang strategis oleh pihak-pihak tertentu.
2. Terdapat skala ekonomi.
3. Peraturan Pemerintah (hak paten dan hak penguasa eksklusif).

Pemasaran adalah upaya untuk menciptakan dan menjual produk kepada berbagai
pihak dengan maksud tertentu. Pemasaran berusaha menciptakan dan mempertukarkan
produk baik barang maupun jasa kepada konsumen di pasar. Penciptaan produk
didasarkan pada keinginan konsumen.
Kelompok pasar terdiri dari:
1. Pasar konsumen adalah pasar di mana individu dan rumah tangga dapat
membeli/memperoleh barang dan jasa untuk dikonsumsi sendiri.
2. Pasar industrial adalah di mana pihak-pihak yang membeli barang dan jasa
digunakan kembali untuk menghasilkan barang dan jasa lain atau disewakan kepada
pihak lain untuk mengambil untung.
3. Pasar reseller adalah suatu pasar yang terdiri dari individu dan organisasi yang
melakukan penjualan kembali barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan.
4. Pasar pemerintah adalah yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang membeli atau
menyewa barang dan jasa untuk melaksanakan fungsi utama pemerintah.

D. SEGMENTASI PASAR, PASAR SASARAN, DAN POSISI PASAR


Perlu strategi bersaing dalam berbisnis, berikut unsur strategi persaiangan ini adalah
menentukan segmentasi pasar, menetapkan pasar sasaran, dan menentukan posisi pasar,
atau sering disebut dengan STP.

Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang
berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda. Untuk
menentukan segementasi pasar terdiri dari beberapa variabel yang harus diperhatikan.
Tujuannya adalah agar segmentasi yang dilakukan tepat sasaran.

Variabel utama untuk melakukan segmentasi pasar konsumen:


1. Segmentasi berdasarkan geografis: bangsa, provinsi, kabupaten, iklim.
2. Segmentasi berdasarkan demografis: umur, jenis kelamin, ukuran keluarga.
3. Segmentasi berdasarkan psikografis: kelas sosial, gaya hidup, kepribadian.
4. Segmentasi berdasarkan perilaku: Pengetahuan, sikap, kegunaan.

Variabel utama untuk melakukan segmentasi pasar industrial:


1. Segmentasi berdasarkan geografis: jenis industri, besar perusahaan, lokasi.
2. Karakteristik pengoperasian: teknologi, status pengguna, kemampuan pelanggan.
3. Pendekatan pembeli: organisasi berfungsi pembeli, sifat hubungan yang ada.
4. Karakteristik personel industri: kesamaan pembeli, sikap terhadap risiko.
5. Faktor situasional: urgensi, pengguna khusus, besarnya pesanan.

Pasar Sasaran
Menetapkan pasar sasaran adalah mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian
memilih salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani.
Kegiatan menetapkan segmen pasar sasaran:
1. Evaluasi segmen pasar:
a. Ukuran dan pertumbuhan segmen seperti data tentang penjualan terakhir,
proyeksi laju pertumbuhan dan margin laba setiap segmen.
b. Struktural segmen yang menarik dilihat dari segi profitabilitas.
c. Sasaran dan sumber daya perusahaan.
2. Memilih segmen, yaitu menentukan satu atau lebih segmen yang memiliki nilai
tinggi bagi perusahaan:
a. Pemasaran serbasama, melayani semua pasar dan tawaran pasar dalam arti tidak
ada perbedaan.
b. Pemasaran serbaaneka, merancang tawaran untuk semua pendapatan, tujuan
atau kepribadian.
c. Pemasaran terpadu, khusus untuk sumber daya manusia yang terbatas.

Posisi Pasar
Menentukan posisi pasar yaitu menentukan posisi yang kompetitif untuk produk
atau suatu pasar. Posisi produk adalah bagaimana suatu produk yang didefinisikan oleh
konsumen atas dasar atribut-atributnya. Tujuan penetapan posisi pasar adalah untuk
membangun dan mengomunikasikan keunggulan bersaing produk yang dihasilkan ke
dalam benak konsumen.

Memilih dan melaksanakan strategi penentuan posisi pasar:


1. Identifikasi keunggulan kompetitif yang mungkin memberikan nilai yang terbesar
dengan cara mengadakan perbedaan: Diferensiasi produk, jasa, personel, dan citra.
2. Memilih keunggulan kompetitif yang tepat.
3. Mewujudkan dan mengomunikasikan posisi dipilih.

E. STRATEGI BAURAN PEMASARAN


Adapun strategi bauran pemasaran tersebut yaitu:

Strategi Produk
Pihak perusahaan harus dahulu menefiniskan, memilih, dan mendesain suatu produk
disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Produk adalah sesuatu yang
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Faktor-faktor yang memengaruhi kesempatan atau peluang bagi produk baru adalah:
1. Perubahan ekonomi.
2. Perubahan sosial dan budaya.
3. Perubahan teknologi.
4. Perubahan politik.
5. Perubahan lainnya.

Strategi produk yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengembangkan suatu produk
antara lain:
1. Penentuan logo dan moto
Logo merupakan ciri khas suatu produk, sedangkan moto merupakan serangkaian
kata-kata yang berisikan misi dan visi perusahaan. Logo harus: memiliki arti,
menarik perhatian, dan mudah diingat.
2. Menentukan merek
Merek merupakan suatu hal penting bagi konsumen untuk mengenal barang atau
jasa yang ditawarkan. Menciptakan merek harus memperhatikan faktor: mudah
diingat, terkesan hebat dan modern, memiliki arti, menarik perhatian.
3. Menciptakan kemasan
Kemasan merupakan pembungkus suatu produk. Penciptaan kemasan harus
memenuhi: kualitas kemasan, bentuk, warna, dan lain sebagainya.
4. Keputusan label
Label merupakan sesuatu yang dilekatkan pada produk dan merupakan bagian dari
kemasan. Label harus memuat: siapa yang membuat, di mana dibuat, kapan dibuat,
waktu kadaluarsa, dan lain sebagainya.

Strategi Harga
Harga adalah sejumlah uang yang dipertukarkan untuk mendapatkan suatu barang
atau jasa. Harga penting dalam kegiatan marketing mix, karena harga adalah salah satu
penyebab laku tidaknya suatu produk. Langkah-langkah menetapkan harga yang tepat
adalah:
1. Menetapkan tujuan penetapan harga
2. Memperkirakan permintaan, biaya, dan laba
3. Memilih strategi harga
4. Menyesuaikan harga dasar dengan taktik penetapan harga

Tujuan penetapan harga secara umum adalah:


1. Agar produk bertahan
2. Memaksimalkan laba
3. Menunjukkan mutu produk
4. Adanya pesaing

Ada 3 strategi dasar dalam penetapan harga:


1. Skimming pricing, yaitu harga awal ditetapkan setinggi-tingginya
2. Penetration pricing, yaitu harga awal serendah mungkin
3. Status quo pricing, yaitu harga sesuai harga pesaing

Terdapat beberapa metode penetapan harga, yaitu:


1. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya
a. Cost Plus Pricing
𝐹𝑖𝑥𝑒𝑑 𝐶𝑜𝑠𝑡
Harga Pokok = Variable Cost +
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠

b. Cost Plus Pricing dengan Markup


𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑜𝑘𝑜𝑘 𝑝𝑒𝑟 𝑢𝑛𝑖𝑡
Harga dengan markup =
(1−𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑑𝑖𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛)

2. BEP atau Target Pricing


𝐹𝐶 𝐹𝐶
BEP = atau BEP = 𝑉𝐶
𝑃−𝑉𝐶 1−( )
𝑃

3. Perceived Value Pricing


Harga berdasarkan persepsi pembeli pada produk. Adapun modifikasi atau
diskriminasi harga dapat dilakukan berdasarkan
a. Menurut pelanggan
b. Menurut bentuk produk
c. Menurut tempat
d. Menurut waktu

Strategi Lokasi dan Distribusi


Penentuan ini adalah untuk kantor pusat, cabang, pabrik, maupun gudang dan
disertai sarana prasarana agar kegiatan bisnis mudah dilakukan. Hal yang
dipertimbangkan saat memilih lokasi adalah:
1. Dekat kawasan industry
2. Dekat perkantoran
3. Dekat pasar
4. Dekat pusat pemerintahan
5. Dekat perumahan
6. Pertimbagan jumlah pesaing
7. Sarana prasarana daerah

Faktor-faktor yang memengaruhi strategi distribusi adalah:


1. Pertimbangan pembeli atau faktor pasar
2. Karakteristik produk
3. Faktor produsen atau pengawasan dan keuangan
Saluran distribusi adalah suatu jaringan organisasi dan fungsi yang menghubungkan
produsen pada konsumen akhir. Dasar penentuan saluran distribusi produk adalah:
1. Untuk produk konsumen:
a. Produsen – konsumen
b. Produsen – pengecer – konsumen
c. Produsen – grosir – pengecer – konsumen
d. Produsen – agen – grosir – pengecer – konsumen
2. Untuk produk industry:
a. Produsen – pemakai
b. Produsen – dealer – pemakai
c. Produsen – agen – pemakai

Fungsi-fungsi saluran distribusi yang dilaksanakan perantara adalah:


1. Fungsi Transaksi
Mengkomunikasikan pada pelanggan mengenai keunggulan produk
2. Fungsi logistic
Mengangkut dan menyortir barang
3. Fungsi Fasilitas
Mengumpulkan informasi pelanggan dan memudahkan aliran barang pada
pelanggan

Strategi Promosi
Kegiatan marketing mix terakhir yang berfungsi untuk mengenalkan produk dan jasa
pada pelanggan untuk menarik dan mempertahankan konsumen. Jenis sarana promosi
adalah:
1. Periklanan
2. Promossi penjualan
3. Publisitas
4. Penjualan pribadi
Iklan adalah sarana menginformasikan, menarik, dan memengaruhi calon
konsumen. Iklan dapat melalui berbagai media seperti brosur dan spanduk di tempat
strategis, ataupun mengiklankan di media cetak dan media elektronik seperti Koran dan
televise.

Pertimbangan penggunaan media untuk pemasangan iklan adalah:


1. Jangkauan media
2. Sasaran yang dituju
3. Besarnya biaya dikeluarkan

Promosi penjualan bertujuan meningkatkan jumlah penjualan atau pelanggan, hal ini
dapat melalui:
1. Pemberian diskon produk tertentu
2. Pemberian undian untuk pembelian jumlah tertentu
3. Pemberian cendera mata untuk konsumen loyal
4. Promosi dan penjualan lain

Publisitas adalah kegiatan promosi seperti bakti social, pameran, dan lain-lain untuk
meningkatkan pamor perusahaan di mata masyarakat.
Penjualan pribadi umumnya dilakukan salesman/salesgirl maupun customer
service/service assistance untuk menjual dengan pendekatan personal pada pelanggan.

F. PERAMALAN DI MASA YANG AKAN DATANG


Pengertian Peramalan
Peramalan merupakan pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa yang akan
terjadi di masa yang akan datang pada saat sekarang. Dalam melakukannya, peramal
harus mencari data dan informasi masa lalu. Kondisi yang menyebabkan perilaku data
dan informasi tersebut bisa dijadikan acuan bagi kondisi sekarang dan di masa yang akan
datang. Hal ini dilakukan mengingat dimasa yang akan datang penuh dengan berbagai
ketidakpastian. Jenis-jenis peramalan dimaksud antara lain:
1. Jika dilihat dari segi penyusunannya:
a) Peramal subyektif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar perasaan
atau feeling dari seseorang yang menyusunnya.
b) Peramalan objektif merupakan peramalan yang didasarkan atas data dan
informasi yang ada, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik atau
metode tertentu.
2. Dilihat dari segi sifat ramalan:
a) Peramalan kualitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas data kualitatif
dan biasanya ddidasarkan kepada hasil penyelidikan.
b) Peramalan kuantitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif
masa lalu.
3. Dilihat dari segi jangka waktu
a) Peramalan jangka pendek merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu
kurang dari 1 tahun.
b) Peramalan jangka menengah merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu
lebih dari 1 tahun sampai 3 tahun.
c) Peramalan jangka panjang merupakan peramalan yang didasarkan pada kurun
waktu lebih dari 3 tahun.
Dalam praktiknya untuk melakukan peramalan permintaan dimasa yang akan
datang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
 Survei niat pembeli
 Gabungan pendapat tenaga partai
 Pendapat ahli
 Metode tes pasar analisis deret waktu
 Analisis permintaan secara statistik
Langkah-langkah Peramalan
Agar peramalan dapat memberikan hasil yang memuaskan, maka haruslah
mengikuti prosedur atau langkah yang telah ditetapkan. Sehingga dapat menghasilkan
hasil ramalan yang tidak diragukan. Secara umum langkah-langkah yang dilakukan
dalam peramalan sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data
Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Data yang
dikumpulkan adalah data masa lalu. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan
pengumpulan data sekunder dan primer. Pengumpulan data sekunder adalah data
yang diperoleh dari berbagai sumber seperti perpustakaan, majalah dan sebagainya.
Sedangkan data primer diperoleh dari lapangan dengan menggunakan metode
observasi, wawancara atau kuesioner.
2. Mengolah data
Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan demikian akan
diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan untuk melakukan peramalan
melalui metode peramalan yang ada,
3. Menentukan metode peramalan
Setelah data ditabulasi barulah kita menentukan metode peramalan yang cocok untuk
data tersebut. Permalan yang diingikan adalah dengan metode yang paling tepat.
Artinya hasil yang akan diperoleh tidak akan jauh berbeda dengan kenyataannya atau
metode yang akan memberikan penyimpangan kecil. Metode peramalannya adalah
dengan mempertimbangkan faktor horizon waktu, pola data, jenis peramalan, faktor
biaya, ketepatan dan kemudahan penggunaannya.
4. Memproyeksikan data
Agar kita dapat meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan, maka perlu
dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubaha tersebut untuk
beberapa periode.
5. Mengambil keputusan
Pengambilan keputusan dilakukan untuk membuat berbagai perencanaan seperti
perencanaan produksi, keuangan, penjualan, dan perencanaan lainnya, baik jangka
panjang maupun jangka pendek.

Jenis-jenis Metode Peramalan


Untuk melakukan peramalan diperlukan metode tertentu dan metode mana yang
digunakan tergantung dari data dan informasi yang akan diramal serta tujuan yang
hendak dicapai. Dalam praktiknya terdapat berbagai metode peramalan antara lain:
1. Deret waktu (time series)
Analisis deret waktu merupakan hubungan antara variabel yang dicari dengan
variabel yang mempengaruhi, yang dikaitkan dengan waktu seperti mingguan, bulan,
triwulan dan sebagainya. Metode permalan ini terdiri dari :
 Metode smoothing, merupakan jenis peramalan jangka pendek seperti
perencanaan persediaan, keuangan. Metode ini tidak cocok untuk peramalan
jangka panjang. Tujuan metode ini untuk mengurangi ketidakteraturan data masa
lampau. Caranya dengan membuat rata-rata.
 Metode box jenkins, merupakan deret waktu dengan menggunakan model
matematis dan digunakan untuk peramalan jangka pendek. Kegunaan metode ini
untuk perencanaan anggaran atau produksi.
 Metode proyeksi tren dengan regresi, merupakan metode yang digunakan baik
untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Metode ini merupakan garis tren
untuk persamaan matematis. Biasanya metode ini digunakan untuk produk baru
atau perencanaan ekspansi.
2. Sebab akibat (causal method)
Merupakan metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara variabel
yang diperkirakan dan variabel lain yang memengaruhinya tetapi bukan waktu.
Dalam praktiknya peramalan ini terdiri dari :
 Metode regresi dan korelasi merupakan metode yang digunakan baik untuk
jangka panjang maupun jangka pendek dan didasarkan kepada persamaan dengan
teknik least squares yang dianalisis secara statistik. Metode ini untuk peramalan
permintaan atau penjualan yang menggunakan data kuartalan.
 Metode input-output merupakan metode yang digunakan untuk peramalan jangka
panjang dan biasanya digunakan untuk menyusun tren ekonomi jangka panjang.
 Metode ekonometri merupakan peramalan yang digunakan untuk jangka panjang
dan jangka pendek. Peramalan ini didasarkan pada sistem pemasaran regresi yang
diestimasi secara simultan.

Metode Smoothing
Tujuan metode smoothing adalah untuk mengurangi fluktuasi hasil ramalan dengan
menggunakan data lalu. Dan metode ini dikenal beberapa model yaitu:
a. Metode rata-rata kumulatif
b. Metode rata-rata bergerak tunggal
c. Metode eksponensial smoothing tunggal
d. Metode eksponensial smoothing linier
Metode rata-rata bergerak tunggal merupakan pengambilan sekelompok data yang
diobservasi. Artinya, nilai observasi dahulu dikeluarkan baru dirata-ratakan. Tujuannya
untuk mengurangi atau menghilangkan acakan dari deret waktu.

Metode Regresi
Metode regresi merupakan salah satu metode ramalan yang disusun atas dasar pada
pola data masa lalu. Penggunaan metode ini didasarkan kepada variabel yang ada dan
yang akan memengaruhi hasil peramlan.variabel yang diteliti dari variabel yang akan
dicari (dependent variabel).

Hal-hal yang perlu diketahui sebelum kita melakukan peramalan dengan metode
regresi adalah mengetahui terlebih dahulu kondisi-kondisi seperti:
A. adanya informasi masa lalu
B. informasi yang dapat dibuatkan dalam bentuk data
C. diasumsikan bahwa pola data yang ada cari data masa lalu akan berkelanjutan
dimasa yang akan datang

Terdapat beberapa jenis data yang ada dari data yang ditemui di lapangan, namun
hal ini disesuaikan dengan data yang dibutuhkan . adapun jenis-jenis data yang ada
dilapangan :
a. Musiman (seasonal)
b. Horizontalk (stationary)
c. Siklus (cyclical
d. Tren
Ada dua dua pendekatan untuk melakukan peramalan dengan menggunakan analisis
deret waktu dengan metode regresi sederhana, yaitu:
1. Analisi deret waktu regresi sederhana linier
2. Analisis deret waktu regresi sederhana yang nonmiliter

Analisis Deret Waktu dengan Regresi Linier


Dalam analisis deret waktu yang linier adalah analisis pola hubungan yang dicari
dengan satu variable yang memegaruhinya, yaitu waktu. Adapun analisis deret waktu
yang nonlinear merupakan analisis hubungan antara variable yang dicari dan hanya satu
yang memengaruhinya yaitu variable waktu.
Y = f(x)
Y= dependent variable
x= independent variable

a=Y–bx

Uji tes Koefisien Penentu (R2), pengetesan ini untuk mengetahui tepat tidaknya
variable yang memengaruhi besarnya penjualan yang diramalkan adalah waktu.
Tes Significance (T. Test) atau F.Test, yaitu pengetesan untuk mengetahui apakah
benar persemaan regresi itu adalah linier.

Analisis Regresi Waktu dengan Regresi Nonlinier


Analisis deret waktu dengan regresi nonlinier merupakan regresi bukan garis lurus.
Notasi regresi sederhana denga menggunakan regresi linier dapat digunakan sebagai
berikut:
Y = a + b + c x2
Y= dependent variable
x= independent variable
a, b, c = parameter koefisien regresi
G. CARA MENGESTIMASI PASAR
Untuk mengetahui besarnya pasar nyata, potensi pasar dan total pasar dalam suatu
wilayah perlu dilakukan penelitian terlebih dahulu. Penelitian dilakukan untuk
memperoleh data, baik dengan metode relevan seperti melalui survei, kuesioner, atau
dengan mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber. Kemudian untuk
mengetahui pasar nyata dan pasar potensi dapat digunakan beberapa metode antara lain
metode pendapatan, eksperimen, dan survei.
Contoh lain untuk menghitung estimasi besarnya Total Permintaan Pasar adalah dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Dimana :
Q=NxGxP
Q = Total permintaan pasar
N = Jumlah pembeli
G = banyaknya dibeli ratarata
P = Harga rata-rata satuan

Contoh :
Pada suatu pasar ada 5000 orang pembeli rinso. Rata-rata per orang pertahun membeli
12kg Rinso. Harga rata-rata per kg Rinso adalah Rp.10.000 ,-
Maka :
Q = 5000 x 12 x 10.000
= Rp. 6.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai