Oleh :
JURUSAN AKUNTANSI
SURABAYA
2019
BAB I
PENDAHULUAN
kerakyatan dapat terlihat pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Sektor ini mempunyai peranan yang cukup besar dalam perekonomian nasional maupun
kontribusi terhadap produk domestik bruto sebesar 40 %, dan mempunyai potensi sebagai
Namun, jumlah yang tinggi dari UMKM tersebut tidak diimbangi dengan kelayakan
aspek-aspek usaha, seperti aspek keuangan, aspek pemasaran, dan aspek sumber daya
manusia.
Aspek usaha yang paling penting untuk diperhatikan adalah aspek keuangan.
Terutama dari sisi pencatatan pendapatan. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan
pola pikir antara pemilik UMKM dengan Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
dicatat secara sederhana untuk menentukan jumlah penjualan di hari esok sedangkan
PSAK menentukan bahwa seluruh entitas bisnis wajib mencatat seluruh transaksi dalam
seperti mempermudah permintaan kredit kepada bank. Jika UMKM dapat berkembang
akibat pinjaman tersebut, hal ini tentunya akan membantu pembangunan perekonomian
di Indonesia.
dengan judul:
Fokus Penelitian yang diambil berdasarkan uraian dari latar belakang adalah
penelitian dibatasi pada UMKM Warung Bu Pani yang beralamat di Jalan Mulyorejo
Tengah Gang Salim Nomor 2. Pembatasan ini dilakukan karena banyaknya UMKM di
Surabaya.
STUDI KEPUSTAKAAN
terdahulu dirasa sangat penting untuk menjadi acuan melakukan penelitian yang akan
1. Analisis Penerapan Pencatatan Keuangan Berbasis SAK ETAP Pada Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM) (Sebuah Studi Intrepetatif Pada Peggy Salon) oleh Lily
Peggy Salon masih melakukan pencatatan yang sangat sederhana dan dilakukan
dengan cara manual. Hal ini disebabkan oleh 2 faktor. Faktor internal adalah
keputusan dari Peggy Salon sendiri dan faktor eksternal adalah tidak adanya
2. Implementasi Pencatatan Keuangan Pada Usaha Kecil Dan Menengah (Studi pada
Sentra Industri Kripik Tempe Sanan di Kota Malang) oleh Pipit Rosita Andarsari dan
Pelaku usaha di industri kripik tempe Sanan sebagai salah satu UKM unggulan di
kota Malang masih memiliki bentuk praktik akuntansi sangat sederhana dan masih
jauh dari aturan SAK ETAP. Terdapat dua bentuk praktik akuntansi pada UKM ini,
yaitu akuntansi yang hanya dipraktikan dalam pikiran/ ingatan dan dibuatnya
beberapa catatan akuntansi hingga tersusunnya laporan keuangan neraca dan L/R.
Manfaat dua bentuk akuntansi ini hanya sebatas sebagai pengendalian beberapa
kegiatan usaha.
manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu
periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak
perkalian antara jumlah unit yang terjual dengan harga per unit. Apabila
TR = P x Q
Dimana:
TR = total revenue
P = price
Q = quantity
UMKM adalah pendapatan yang diterima atas jumlah barang yang terjual
dikalikan dengan harga per unit barang tersebut menurut jenis-jenis dagangannya.
2.2.2 Jenis-jenis Pendapatan
1. Pendapatan Operasi
a. Penjualan kotor
b. Penjualan bersih
a. Pendapatan sewa
b. Pendapatan bunga
entitas dikurangi jumlah diskon dagang dan rabat volume yangdiperbolehkan oleh
entitas.
signifikan kepada pembeli
yang dijual
dapat diukur dengan andal.
2.2.4 Pencatatan Pendapatan
transaksi dicatat pada saat menerima kas atau pada saat mengeluarkan kas.
Sebagai contoh, pada metode cash basis ini, pendapatan belum dicatat
baru akan dicatat pada saat pembeli atau pelanggan membayar sejumlah uang
atau kas kepada penjual. Setiap transaksi yang terjadi dicatat berdasarkan
transaksi dicatat pada saat sedang terjadi, meskipun belum menerima ataupun
mengeluarkan kas.
Pada akrual basis, pendapatan dicatat pada saat terjadi penjualan meskipun
kas belum diterima, Dengan demikian, pada metode akrual basis, pendapatan
METODOLOGI PENELITIAN
UMKM memiliki lingkup yang terbatas dan peredaran perdagangan yang sempit
membuat mereka kurang memperhatikan faktor-faktor kecil seperti pencatatan transaksi
dan mengira-ngira pendapatannya selama ini. Menyebabkan laba bersih yang tidak pasti.
Data yang kita gunakan merupakan data yang berhubungan langsung dengan
penelitian atau disebut data primer. Metode Pengumpulan Data adalah suvey / sampel
jadi sebagaian unit populasi penelitian dijadikan unit observasi. Teknik pengumpulan
sampel menggunakan purposive sampling karena ingin mencari narasumber yang paling
tahu tentang apa yang akan diharapkan dalam penelitian.
Untuk memberikan jaminan validitas data yang penulis sampaikan, maka penulis
menggunakan metode penelitian lapangan (penelitian dengan turun / melihat langsung ke
lokasi penelitian) dengan melakukan metode triangulasi.
1) Credibility
Dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan
dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus
negative, dan member check.
2) Transferability
Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga mana hasil
penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Supaya orang
lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif, maka peneliti dalam membuat
laporan harus memberikan uraian rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.
3) Dependability
Uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan
proses penelitian. Caranya dilakukan oleh auditor yang independent, atau
pembimbing unntuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan
penelitian.
4) Confirmability
Penelitian disebut konfirmability bila hasil penelitian telah disepakati
banyak orang. Dalam penelitian kualitatif, uji konfirmability mirip dengan uji
dependability, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan.
Menguji konfimability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan
proses yang dilakukan.