Anda di halaman 1dari 5

REVIEW JURNAL PENELITIAN

ISU AKUNTANSI KONTEMPORER

Disusun oleh :
Kelompok 9 Kelas E-Akuntansi
Debora Rachelina P.A. (17013010076)
Muhammad Ridwan (17013010286)
Arya Pratama Putra (17013010295)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
SURABAYA
2020
REVIEW JURNAL 1
Judul Toward a Theory of Whistleblowing Intentions :
A Benefit-to-Cost Differential Perspective ∗
Jurnal Decision Sciences
Volume & Halaman Volume 41, Nomor 787-812
Tahun 2010
Penulis Mark Keil, Amrit Tiwana, Robert Sainsbury, dan
Sweta Sneha.
Tanggal review 12 Februari 2020

Masalah
Perusahaan adalah sebuah organisasi yang berjalan untuk mencapai tujuan
tertentu, dalam mencapai tujuan tersebut perusahaan memiliki orang-orang
yang mendukung aktivitas perusahaan tersebut. Tugas dan pekerjaan para
sumber daya manusia ini memiliki hubungan emosional sendiri antara satu
sama lain. Dalam melakukan pekerjaan ada peraturan yang harus ditaati
oleh seluruh orang yang terlibat pada perusahaan. Peraturan tersebut bisa
bersifat tertulis maupun tidak. Peraturan tertulis seperti haknya standar
operasional perusahaan, bagaimana komunikasi antar lini pekerjaan dan lain
sebagainya. Sedang aturan yang tidak tertulis lebih bersifat nilai-nilai yang
ada pada perusahaan seperti lingkungan dan budaya perusahaan.
Perseorang pada perusahaan memiliki Nurani sendiri untuk berkomunikasi
satu sama lainnya. Setiap pekerjaan yang dikerjakan mungkin yang
dikerjakan terkadang tidak sesuai apa yang mereka yakini. Perbedaan rasa
antara apa yang dilakukan dengan apa yang diyakini itu bisa menimbulkan
gejolak tersendiri pada diri mereka. Hubungan yang dekat antar karyawan
yang dekat ini bisa membuat satu sama lain untuk bertukar pikiran,
misalnya pada saat mereka menjalankan istirahat pada saat bekerja ataupun
diluar kerja. Dalam percakapan mereka bisa timbul percakapan yang
mengungkapkan rahasia perusahaan, bahkan aib perusahaan yang secara
tidak sengaja terungkap.
Orang-orang yang mengungkapkan rahasia perusahaan ini biasanya disebut
dengan whistleblower. Whistleblower ini merupakan orang-orang yang
harus dilindungi keberadaannya, agar terhindar dari ancaman-ancaman
pihak-pihak yang tidak suka dengan ungkapannya. Whistlenblower ini
mengungkapkan kegiatan perusahaan yang menyimpang dengan apa yang ia
yakini, bahkan kegiatan tersebut terpaksa mereka lakukan karena tuntutan
atasan mereka untuk mengejar target tertentu.
Tujuan
Jurnal ini berusaha mengungkapkan bahwa whistleblower ini memiliki
pengaruh dalam pertimbangan para manajer IT dalam hal efisiensi biaya
atas pengungkapan/pelaporan berita buruk perusahaan.

Ruang lingkup dan Batasan


Ruang lingkup penelitian ada pada pembahasan whistleblower tentang
perilaku mereka akan pengumgkapan berita buruk yang berhubumgan
dengan sejumlah variabel yaitu tanggung jawab responden personal
pelaporan, kepercayaan mereka pada atasan mereka, kemampuan mereka
untuk sembunyikan informasi, tingkat anonimitas ketika melaporkan,
tanggap manajemen untuk pelaporan, iklim organisasi menyangkut buruk
pelaporan berita, dan tingkat keterikatan manajemen senior untuk proyek.
Batasan penelitian adalah mengamati perilaku pelaku pekerja pada Project
Management Institute (PMI) AtlantaChapter. PMI meruapakan salah satu
manajemen proyek asosiasi profesionel yang cukup banyak tersebar di
seluruh dunia. Dengan melibatkan responden yang sejumlah 132 responden,
dengan tingkat respon diperkirakan mencapai 26,4%. Responden ini
memiliki rata-rata lama berkerja selama 8.4 tahun dan memiliki pengalaman
yang cukup sebagai anggota tim proyek pengembangan perangkat lunak. 44
% responden wanita dan 56% laki-laki.

Metode
Metode yang digunakan penelitian ini adalah kuantitatif karena terdapat
variabel-variabel yang jelas. Menggunakan desain penelitian conjoint untuk
bisa membangun hipotesis yang akan mengembangkan di berbagai faktor
yang diyakini terkait dengan kesediaan pelaporan berita buruk dari
whistleblower. Metode ini bisa menentukan kombinasi apa yang cocok antar
atribut yang berpengaruh pada pilihan responden atau pengambilan
keputusan. Peneliti memilih ini karena merasa ingin memiliki responden
mempertimbangkan berbagai faktor secara bersamaan dan tida berfikir
secara sederhana.

Sampel dan variabel riset


Variabel independen yang telah dibahas diatas seperti tanggung jawab
responden personal pelaporan, kepercayaan mereka pada atasan mereka,
kemampuan mereka untuk sembunyikan informasi, tingkat anonimitas
ketika melaporkan, tanggap manajemen untuk pelaporan, iklim organisasi
menyangkut buruk pelaporan berita, dan tingkat keterikatan manajemen
senior untuk proyek. Masing-masing faktor bervariasi antara tinggi dan
tingkat rendah dalam delapan skenario dikembangkan.
Sedangkan variabel dependen penelitian ini adalah apakah responden akan
melaporkan berita buruk perusahaan tentang sebuah proyek atau pekerjaan
yang dilakukan.
Sampel yang peneliti gunakan adalah Framewas, Project Management
Institute (PMI) AtlantaChapter. PMI meruapakan salah satu manajemen
proyek asosiasi profesionel yang cukup banyak tersebar di seluruh dunia,
dengan jumlah pegawai 265.000 personel yang terdiri dari kurang lebih 170
negara. Saat pengumpulan data penelitian, PMI Atlanta memiliki 3.700
anggota di bidang IT dan Telekomunikasi. Diperkirakan ada 500 anggita
aktif dalam kelompok ini dan berpartisipasi secara teratur.
Survey yang dilakukan dengan mengirimkan email ke anggota-anggota
sampel tersebut. Responden diharapkan mengakses URL untuk mengisi
formulir informed consent, petunjuk, dan conjoint profiles mereka.

Pembahasan dan Temuan


Hasil dari tes metode conjoint ini adalah diketahui bahwa dari dua faktor
tanggung jawab pelaporan pribadi dan pelaporan anonimitas memiliki
manfaat terhadap efisiensi biaya. Kepercayaan atasan, responsif manajemen,
dan iklim organisasi kondusifitas juga dirasa memiliki efek langsung pada
niat pengungkapan rahasia perusahaan. Sedangkan dari faktor sembunyikan
informasi dan lampiran manajemen senior untuk proyek, tidak dirasakan
manfaat dari efisiensi biaya. Lampiran manajemen senior ini memiliki efek
langsung pada niat pengungkapan rahasia, tapi efeknya tidak besar. Dapat
dikatakan bahwa lampiran manajemen senior benar-benar dapat
mempromosikan pengungkapan rahasia. Lampiran manajemen senior
memungkinkan memberikan sinyal bagi para whistleblower untuk peduli
dengan manajemen tentang informasi proyek yang sedang dijalankan,
seperti apakah ada tanda-tanda proyek tersebut gagal dijalankan, sehingga
bisa diputuskan tindakan korekif terhadap proyek yang dijalankan. Hasil
dari penelitian ini jelas menunjukkan 7 variabel independent daam
memprediksi pengungkapan rahasia perusahaan (whistleblowing) tersebut
memiliki pengaruh terhadap manfaat dan biaya manajemen. Manfaat dan
biaya terkuat adalah kepercayaan atasan menjelaskan jumlah terbesar dari
varians dalam pengungkapan rahasia niat, diikuti oleh respon manajemen,
dan kondusifitas iklim organisasi.
Kekuatan dari efek mediasi hipotesis seperti halnya dua faktor
pengungkapan rahasia perusahaan (tanggung jawab pribadi laporan dan
pelaporan anonimitas) mengerahkan pengaruh mereka pada niat
pengungkapan rahasia mereka. Dalam memengaruhi banyak faktor tadi
yang menjadi variabel independent penelitian ini yang dapat memengaruhi
whistleblowing yaitu signifikan dan berpengaruh terhadap manfaat dan
efisiensi biaya. Ini juga mengungkapkan bahwa setiap individu bila ingin
mengungkapkan rahasia perusahaan masih memikirkan sejumlah faktor –
faktor tertentu untuk memutuskan melaporkannya atau tidak.
Disarankan bagi para manajer sekarang untuk lebih terbuka lagi tentang
proyek yang akan dilakukan kepada seluruh pegawai yang terlibat dalam
proyek tersebut. Dengan keterbukaan manajer dalam proyek tersebut akan
memberikan rasa percaya bagi para pegawainya dan membuat para pegawai
merasa yakin dan secara gak langsung mereka juga akan memberikan timbal
balik yang baik bagi perusahaan seperti halnya memberikan respon evaluasi
apa yang harus dilakukan perusahaan agar lebih baik, baik kesalahan proyek
yang terjadi, kesalahan manajemen dan lain sebagainya yang menyimpang.
Sehingga dengan masukan-masukan para pegawai tersebut diharapkan
proyek berjalan lebih baik dan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai