Disusun oleh :
Kelompok 9 Kelas E-Akuntansi
Debora Rachelina P.A. (17013010076)
Muhammad Ridwan (17013010286)
Arya Pratama Putra (17013010295)
Masalah
Perusahaan adalah sebuah organisasi yang berjalan untuk mencapai tujuan
tertentu, dalam mencapai tujuan tersebut perusahaan memiliki orang-orang
yang mendukung aktivitas perusahaan tersebut. Tugas dan pekerjaan para
sumber daya manusia ini memiliki hubungan emosional sendiri antara satu
sama lain. Dalam melakukan pekerjaan ada peraturan yang harus ditaati
oleh seluruh orang yang terlibat pada perusahaan. Peraturan tersebut bisa
bersifat tertulis maupun tidak. Peraturan tertulis seperti haknya standar
operasional perusahaan, bagaimana komunikasi antar lini pekerjaan dan lain
sebagainya. Sedang aturan yang tidak tertulis lebih bersifat nilai-nilai yang
ada pada perusahaan seperti lingkungan dan budaya perusahaan.
Perseorang pada perusahaan memiliki Nurani sendiri untuk berkomunikasi
satu sama lainnya. Setiap pekerjaan yang dikerjakan mungkin yang
dikerjakan terkadang tidak sesuai apa yang mereka yakini. Perbedaan rasa
antara apa yang dilakukan dengan apa yang diyakini itu bisa menimbulkan
gejolak tersendiri pada diri mereka. Hubungan yang dekat antar karyawan
yang dekat ini bisa membuat satu sama lain untuk bertukar pikiran,
misalnya pada saat mereka menjalankan istirahat pada saat bekerja ataupun
diluar kerja. Dalam percakapan mereka bisa timbul percakapan yang
mengungkapkan rahasia perusahaan, bahkan aib perusahaan yang secara
tidak sengaja terungkap.
Orang-orang yang mengungkapkan rahasia perusahaan ini biasanya disebut
dengan whistleblower. Whistleblower ini merupakan orang-orang yang
harus dilindungi keberadaannya, agar terhindar dari ancaman-ancaman
pihak-pihak yang tidak suka dengan ungkapannya. Whistlenblower ini
mengungkapkan kegiatan perusahaan yang menyimpang dengan apa yang ia
yakini, bahkan kegiatan tersebut terpaksa mereka lakukan karena tuntutan
atasan mereka untuk mengejar target tertentu.
Tujuan
Jurnal ini berusaha mengungkapkan bahwa whistleblower ini memiliki
pengaruh dalam pertimbangan para manajer IT dalam hal efisiensi biaya
atas pengungkapan/pelaporan berita buruk perusahaan.
Metode
Metode yang digunakan penelitian ini adalah kuantitatif karena terdapat
variabel-variabel yang jelas. Menggunakan desain penelitian conjoint untuk
bisa membangun hipotesis yang akan mengembangkan di berbagai faktor
yang diyakini terkait dengan kesediaan pelaporan berita buruk dari
whistleblower. Metode ini bisa menentukan kombinasi apa yang cocok antar
atribut yang berpengaruh pada pilihan responden atau pengambilan
keputusan. Peneliti memilih ini karena merasa ingin memiliki responden
mempertimbangkan berbagai faktor secara bersamaan dan tida berfikir
secara sederhana.