Anda di halaman 1dari 37

BIAYA PRODUKSI

Yeni Nur Prilanita


Total Revenue, Total Cost, Profit
ASUMSI : tujuan dari sebuah perusahaan
adalah mencapai laba maksimum

Profit = Total Revenue – Total Cost

Penerimaan Biaya yang


perusahaan dari digunakan oleh
penjualan produk perusahaan untuk
menghasilkan
produk
Biaya: Eksplisit Vs Implisit

• Biaya Eksplisit membutuhkan pengeluaran uang,


mis.membayar upah tenaga kerja
• Biaya Implisit tidak membutuhkan pengeluaran uang, mis.
biaya peluang dari waktu pemilik
• Ingat: biaya suatu barang adalah apa yang Anda
berikan untuk mendapatkannya suatu barang tersebut
• Keduanya penting untuk keputusan perusahaan
Contoh Biaya Eksplisit Vs Implisit
Kamu butuh Rp 1.000.000 untuk memulai bisnis. Dengan bunga
sebesar 5%.
• Kasus I : meminjam Rp 1.000.000  Biaya eksplisit: Rp
50.000 (bunga pinjaman)
• Kasus II: menggunakan Rp 400.000 dari tabungan pribadi,
meminjam ke pihal lain Rp 600.000
 biaya eksplisit Rp 30.000 dari bunga pinjaman
 biaya implisit Rp 20.000 dari bunga simpanan yang hilang

Dalam kedua kasus, total biaya adalah Rp 50.000


Economic Profit Vs Accounting Profit
• Accounting profit = total revenue – total explicit cost
• Economic profit = total revenue – total cost (termasuk
biaya eksplisit dan implisit)

Accounting profit cenderung tidak memperhatikan


biaya implisit, sehingga lebih tinggi keuntungannya
daripada Economic profit
Latihan 1 Economic Profit Vs
Accounting Profit
Sewa ruang kantor baru saja meningkat Rp 500.000 / bulan

Tentukan efeknya pada Economic Profit dan Accounting


Profit jika:
a. Anda menyewa ruang kantor Anda
b. Anda memiliki ruang kantor Anda
Fungsi Produksi
• Fungsi produksi memperlihatkan hubungan antara jumlah
input yang digunakan untuk memproduksi produk dan
kuantitas hasil produksi.
• Itu dapat diwakili oleh tabel, persamaan, atau grafik
• Contoh 1:
1. Tono si petani menanam gandum
2. Dia memiliki 5 hektar tanah
3. Dia bisa mempekerjakan pekerja sebanyak yang dia
mau
Fungsi Produksi Tono si Petani
Produksi Gandum
3500
Labour Produksi
(L) Gandum (Q) 3000
0 0 2500
1 1000
2000
2 1800 Produksi
1500 Gandum
3 2400
4 2800 1000
5 3000 500

0
0 2 4 6
Produksi Marjinal
• Jika tono mempekerjakan satu pekerja lagi, outputnya
naik oleh produk marjinal tenaga kerja.
• Produk marjinal dari input apa pun adalah peningkatan
output yang timbul dari unit tambahan dari input tersebut,
yang menahan semua input lainnya konstan.
• Contoh: ΔQ= perubahan dalam output, ΔL= perubahan
dalam tenaga kerja
∆𝑄
sehingga Marginal Product of Labor (MPL) =
∆𝐿
Contoh Total dan Produksi Marjinal

Labour Produksi MPL


(L) Gandum (Q)
0 0
ΔL= 1 ΔQ= 1000 1000
1 1000
ΔL= 1 ΔQ= 800 800
2 1800
ΔL= 1 ΔQ= 600 600
3 2400
ΔL= 1 ΔQ= 400 400
4 2800
ΔL= 1 ΔQ= 200 200
5 3000
Fungsi Produksi Tono si Petani
Produksi Gandum
3500
Labour Produksi MPL
(L) Gandum (Q) 3000
0 0 2500
1000
1 1000
800 2000
2 1800 Produksi
600 1500
3 2400 Gandum
400
4 2800 1000
200
5 3000 500

0
0 2 4 6
Mengapa MPL Penting?
“Rational People Think at The Margin”

• Ketika Tono menambah pekerja,


 Biaya bertambah dikarenakan Tono menambah pekerja
 Hasil produksi bertambah akibat MPL

• Dengan membandingkannya membantu Tono


memutuskan apakah dia harus menambah pekerja
Mengapa MPL Berkurang?

• Ketika Tono menambah pekerja, rata-rata ladang pekerja


berkurang untuk bekerja sehingga mengurangi
produktifitasnya
• Pada umumnya, berkurangnya MPL ketika L bertambah
tetapi input lainnya tetap seperti tanah atau modal
(peralatan, mesin, dll)
• Diminishing Marginal Product: produk marjinal input
menurun karena kuantitas input meningkat (ceteris
paribus)
Contoh Biaya Tono

• Tono harus membayar Rp 1.000.000 per bulan untuk


ladang, tidak peduli berapa banyak gandum yang dia
tanam
• Upah untuk pekerja pertanian adalah Rp 2.000.000 per
bulan
• Lalu, biaya Tono terkait dengan berapa banyak gandum
yang dia hasilkan ....
Contoh Biaya Tono

Labour Produksi Biaya Sewa Upah Total Biaya


(L) Gandum (Q) Ladang (Rp) (Rp) (Rp)
0 0 1.000.000 0 1.000.000
1 1000 1.000.000 2.000.000 3.000.000
2 1800 1.000.000 4.000.000 5.000.000
3 2400 1.000.000 6.000.000 7.000.000
4 2800 1.000.000 8.000.000 9.000.000
5 3000 1.000.000 10.000.000 11.000.000
Contoh Biaya Tono
Total Cost
Labour Produksi Total Cost 12000000
(L) Gandum (Q) 10000000
0 0 1.000.000
8000000
1 1000 3.000.000
2 1800 5.000.000 6000000
3 2400 7.000.000
4000000
4 2800 9.000.000
2000000
5 3000 11.000.000

Marginal Cost (MC) adalah tambahan total 0


0 1000 2000 3000 4000
cost akibat tambahan produksi per satu
unit
∆𝑻𝑪
𝑴𝑪 =
∆𝑸
Contoh Total dan Biaya Marjinal

Produksi Total Cost Marginal Cost


Gandum (Q) (TC) (MC)
0 1.000.000
ΔQ= 1000 ΔTC= 2.000.000 2.000
1000 3.000.000
ΔQ= 800 ΔTC= 2.000.000 2.500
1800 5.000.000
ΔQ= 600 ΔTC= 2.000.000 3.333
2400 7.000.000
ΔQ= 400 ΔTC= 2.000.000 5.000
2800 9.000.000
ΔQ= 200 ΔTC= 2.000.000 10.000
3000 11.000.000
Kurva Marginal Cost
Marginal Cost
12000
Q TC MC
0 1.000.000 10000
2.000
1000 3.000.000
2.500 8000
1800 5.000.000
3.333 6000
2400 7.000.000
5.000
2800 9.000.000 4000
10.000
3000 11.000.000
2000

0
0 1000 2000 3000 4000
Mengapa MC Penting?

• Tono adalah orang yang rasional dan ingin


memaksimumkan profitnya. Untuk meningkatkan profit,
Apakah dia harus menambah atau mengurangi produksi
gandum?
• Tono perlu “Think at the Margin”
• Jika biaya tambahan gandum (MC) lebih kecil dari
tambahan pendapatan yang didapatnya dari menjualnya,
maka laba Tono naik jika ia menghasilkan lebih banyak.
MC dan Penawaran Perusahaan
Sehingga, Profit Maksimal jika MR=MC

• Jika MR>MC, lalu MC


menambah Q maka
akan meningkatkan
profit.
• Jika MR<MC, lalu
K MR
menambah Q maka
akan menurunkan
profit.
• Jika MR=MC, maka
tidak laba dan tidak
rugi
QA QB QC
MC dan Penawaran Perusahaan
Sehingga, kurva MC adalah kurva penawaran perusahaan

MC
• Jika harga naik
menjadi P2 sehingga
Q profit maks berada P2 MR2
di Q2.
• Kurva MC P1 MR
menentukan Q di
berbagai tingkat
harga.

QB QC
Biaya Tetap dan Biaya Variabel
• Biaya Tetap (FC) tidak berubah dengan kuantitas hasil
produksi.
 Untuk Tono, FC = Rp 1.000.000 sewa ladang
 Contoh lain: Peralatan, Gedung
• Biaya Variabel (VC) berubah dengan perubahan hasil
produksi
 Untuk Tono, VC= upah pekerja
 Contoh lain: Biaya material

• Total Cost (TC) = FC + VC


Kurva BIAYA
700
FC
Q FC VC TC 600 VC
0 100 0 100 TC
1 100 70 170 500
2 100 120 220
400
3 100 160 260
4 100 210 310 300
5 100 280 380
6 100 380 480 200
7 100 520 620
100

0
0 1 2 3 4 5 6 7
Kurva Marginal Cost
Marginal Cost
Q TC MC 160
0 100 140
1 170 70 120
2 220 50 100
3 260 40 80
4 310 50 60
5 380 70 40
6 480 100 20
7 620 140 0
0 2 4 6 8
Kurva Average Fixed Cost
Average FixedCost
Q FC AFC 120
0 100 - 100
1 100 100
80
2 100 50
3 100 33.33 60
4 100 25
40
5 100 20
6 100 16.67 20
7 100 14.29
0
0 2 4 6 8
Kurva Average Variabel Cost
Average Variabel Cost
Q VC AVC 80
0 0 - 70
1 70 70 60
2 120 60 50
3 160 53.33 40
4 210 52.50 30
5 280 56 20
6 380 63.33 10
7 520 74.29
0
0 2 4 6 8
Kurva Average Total Cost

Q TC ATC AFC AVC


0 100 - - - ATC = TC/Q
1 170 170 100 70
2 220 110 50 60 Atau
3 260 86.67 33.33 53.33
ATC = AFC + AVC
4 310 77.5 25 52.50
5 380 76 20 56
6 480 80 16.67 63.33
7 620 88.57 14.29 74.29
Berbagai Kurva Biaya Bersama
180

160

140

120

100 ATC
AFC
80 AVC
60 MC

40

20

0
1 2 3 4 5 6 7
Mengapa ATC Biasanya Berbentuk U

ATC
180
Ketika Q meningkat: 160
140
Mulanya AFC turun, ATC 120
pun ikut turun 100
80
Akhirnya AVC naik, 60
menekan ATC naik 40
20
Skala efisiensi: kuantitas 0
yang meminimalkan ATC 0 2 4 6 8
ATC dan MC
180
Ketika MC < ATC,
160
ATC turun
140

Ketika MC > ATC, 120


ATC naik 100
ATC
80 MC
Kurva MC
60
memotong kurva
ATC saat kurva 40
ATC minimum 20

0
1 2 3 4 5 6 7
Biaya Dalam Jangka Pendek &
Panjang

• Jangka Pendek  Beberapa input tetap (contoh: gedung,


tanah, dll)
• Jangka Panjang  seluruh input adalah variabel
• Dalam jangka panjang, ATC pada Q apa ​pun adalah
biaya per unit menggunakan campuran input yang paling
efisien untuk Q itu
LRATC dengan 3 Factory Sizes
• Perusahaan dapat memilih
dari 3 ukuran perusahaan
(S,M,L).
• Setiap ukuran memiliki
kurva SRATC sendiri
• Perusahaan dapat memilih
factory size dalam jangka
panjang, tidak dalam
jangka pendek
LRATC dengan 3 Factory Sizes
• untuk menghasilkan kurang
dari Qa, perusahaan akan
memilih ukuran S dalam
jangka panjang.
• Untuk memproduksi antara
Qa dan Qb, perusahaan
akan memilih ukuran M
dalam jangka panjang.
• Untuk memproduksi lebih
dari Qb, perusahaan akan
memilih ukuran L dalam
jangka panjang
Kurva LRATC

Dalam dunia nyata,


perusahaan memiliki
banyak factory sizes,
masing-masing dengan
kurva SRATC
Bagaimana ATC berubah sebagai skala
perubahan produksi

• Skala Ekonomi  ATC turun


saat Q naik
• Skala Konstan  ATC tetap
saat Q naik
• Skala Disekonomi  ATC
naik saat Q naik
Bagaimana ATC berubah sebagai skala
perubahan produksi
• Skala ekonomi terjadi ketika peningkatan produksi
memungkinkan spesialisasi yang lebih besar: pekerja
lebih efisien ketika berfokus pada tugas yang sempit
 lebih umum ketika Q rendah

• Skala disekonomi disebabkan oleh masalah koordinasi


dalam organisasi besar. manajemen menjadi tegang,
tidak bisa mengendalikan biaya
 lebih umum ketika Q tinggi
Ringkasan
• Biaya implisit tidak melibatkan pengeluaran uang tunai, namun sama
pentingnya dengan biaya eksplisit untuk keputusan perusahaan.
• Profit dalam akuntansi adalah pendapatan dikurangi biaya eksplisit.
Profit dalam ekonomi adalah pendapatan dikurangi total biaya
(implisit & eksplisit)
• Fungsi produksi melihatkan hubungan antara output input
• Biaya marjinal adalah peningkatan biaya total dari unit tambahan
produksi
• Rata-rata biaya variabel adalah biaya variabel dibagi jumlah output
• Rata-rata biaya tetap adalah biaya tetap dibagi jumlah output. AFC
selalu turun ketika output naik. Kurva AFC berbentuk U
• Kurva MC berpotongan pada kurva ATC pada titik minimum dari ATC.
Ketika MC < ATC, ATC turun ketika Q naik
Ketika MC > ATC, ATC naik ketika Q naik

Anda mungkin juga menyukai