Nim: 2502067570
Qy
50
25
Qx
50 100
2. Data produksi perusahaan ABC
a. Melengkapi tabel
b. Break even point merupakan kondisi dimana pendapatan yang diperoleh untuk menutupi
biaya yang diperlukan (TR=TC). Maka, dengan melihat tabel dapat diketahui bahwa break
even point terjadi pada kuantitas 2 karena TR dan TC berjumlah sama.
c. Profit maximization merupakan kondisi dimana terjadinya keuntungan maksimal yang bisa
didapatkan oleh perusahaan. Untuk menentukan pada kuantitas mana terjadi profit
maximization, biasanya ada 2 pendekatan yang dipakai yaitu pendekatan biaya total-hasil
penjualan total dan pendekatan biaya marjinal-hasil penjualan marjinal. Pada pendekatan
biaya total-hasil penjualan total, profit maximization dilihat dari membandingkan biaya
total dan hasil penjualan total mana yang menghasilkan profit tertinggi. Sementara,
pendekatan biaya marjinal-hasil penjualan marjinal , profit maximization terjadi pada saat
biaya marjinal sama dengan hasil penjualan marjinal (MC=MR). Agar lebih mudah, dapat
dilihat pada tabel profit maksimal (tidak bertambah lagi) terjadi pada saat menjual 5 atau 6
produk. Pada tingkat kuantitas tersebut, perusahaan mendapatkan profit maximization.
Grafik
Penjelasan grafik : sumbu x merupakan jumlah kuantitas dan sumbu y merupakan biaya-
penjualan.
d. Jika perusahaan ABC berproduksi pada jangka pendek, dapat dilihat pada tabel perusahaan
akan mengalami kerugian pada tingkat kuantitas 9. Sebaiknya perusahaan ditutup pada
tingkat kuantitas 8 karena masi mengalami profit minimum sebelum mengalami kerugian.
4. Pasar Monopoli
a. Monopoli jika dimasukkan kedalam konteks bentuk pasar, secara sederhana bentuk
pasar monopoli hanya dikuasai oleh satu produsen saja. Definisi tersebut sesuai dengan
namanya yaitu mono dan poli. Karena hanya berisikan satu produsen, maka perusahaan
tersebut tidak mendapatkan persaingan dari perusahaan lain. Selanjutnya, ada bentuk
pasar lain yaitu pasar monopolistik. Pasar monopolistik sedikit mengambil konsep dari
pasar monopoli yaitu terletak pada produk yang diperjualbelikan. Pasar monopolistik
hanya menjual satu jenis produk saja, namun terjadi diferensiasi produk pada
perusahaan yang berbeda. Perlu diketahui pasar monopolistik memiliki banyak
produsen.
b. MC
P3
AC
P2
AVC
P1
Gambar diatas menunjukkan jika harga pasar sebesar P1 maka output yang diproduksi
perusahaan adalah Q1dan jika harga pasar meningkat menjadi P2 output perusahaan
adalah Q3,kurva MC yang dimulai dari P menunjukkan kurva penawaran perusahaan.
Berdasarkan kurva penawaran perusahaan, selanjutnya dapat diturunkan kurva
penawaran untuk penawaran industri secara keseluruhan. Kurva penawaran industri
menunjukkan penjumlahan horisontal dari seluruh kurva penawaran. Penawaran
bersaing adalah penjumlahan horisontal dari seluruh kurva biaya marjinal bersaing.
Biaya marjinal bersaing adalah penjumlahan horisontal dari seluruh biaya marjinal
perusahan – perusahaan yang dimulai dari AVC minimnya.
c. Contoh pertama yaitu, Perusahaan Listrik Negara. Seperti namanya, PLN berkecimpung
di industri listrik. Seperti yang diketahui, memang tidak ada perusahaan lain yang
menyediakan listrik di Indonesia. Sebagai BUMN, memang industri tersebut dikuasai
oleh PLN dan menjadikan bidang tersebut sebagai kekuatan pasarnya. Selanjutnya, ada
PT. Kereta Api Indonesia , merupakan penyedia layanan transportasi darat (kereta api) di
Indonesia. PT. KAI sangat berkuasa di bidang perkeretaapian di Indonesia.
d. Persamaan kurva penerimaan marjinal
MR = dTR/dQ
TR = P.Q
P= (20-0,5Q)Q
TR= (20-0,5Q2
MR = dTR/dQ
MR = 20-Q
Gambar kurva permintaan dan kurva penerimaan marjinal
P, MR
20
D
MR
Q
0 20 40
5. Opportunity cost dan trade off
a. Karena situasi yang ada (PPKM Level 4), mungkin sebagai pebisnis dihadapkan pada
pilihan tidak berbisnis sama sekali atau melanjutkan bisnis seperti biasa. Dari pilihan
tersebut , maka sesuai dengan biaya-biaya yang diketahui pada soal maka opportunity
cost adalah sebesar Rp 6.800.000 .
b. Melihat diterapkannya PPKM Level 4, maka banyak kesulitan yang akan dihadapi jika
meneruskan bisnis seperti biasa. Trade off yang mungkin dapat dilakukan adalah
mengurangi pedagang keliling atau mengurangi pegawai admin. Tenaga kerja yang
dimiliki dapat dioptimalkan dengan meletakkan. Tenaga kerja pada 2 tempat, mungkin
pegawai admin juga bisa memegang peran sebagai pedagang keliling dan begitu pula
sebaliknya. Dengan melakukan tindakan tersebut, akan tetap mempertahankan
pendapatan harian, meskipun harus mengurangi tenaga kerja dan menambah gaji
karyawan.
c. Potensi trade off yang lebih tinggi, cenderung kepada pengurangan tenaga kerja
pedagang keliling. Karena kemungkinan besar, pedagang keliling tidak memiliki
kemampuan dalam membuat bakso. Lain hal dengan pegawai dapur, yang dapat
mempelajari lebih cepat jika mendapat peran lain sebagai pedagang keliling. Setiap
pilihan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing.