Anda di halaman 1dari 3

2.3.

Biaya Total Dan Biaya Persatuan

Besarnya biaya produksi jelas berhubungan dengan banyak sedikitnya jumlah produk yang dihasilkan:

dengan menambah jumlah barang yang dihasilkan, biaya produksi akan ikut bertambah. Nampaknya jelas,

bukan! Tetapi masih perlu ditegaskan lebih lanjut biaya yang mana yang berubah dan bagaimana berubahnya!

Tegasnya: kalau output atau jumlah produk diperbesar, maka BIAYA TOTAL akan bertambah, tetapi BIAYA

PERSATUAN mungkin berkurang.

Untuk dapat mengerti mengapa hal itu terjadi, perlu dipelajari kembali perbedaan antara biaya tetap

dan biaya variabel.

BIAYA TETAP DAN B IAYA VARIABEL : KURVE BIAYA TOTAL

Jika secara khusus diperhatikan hubungan antara jumlah produk dan biaya produksi, maka jenis-jenis

biaya dapat dibagi dalam dua kelompok:

Biaya tetap (=Fixed Cost, disingkat FC) ialah biaya yang jumlahnya secara keseluruhan tetap, tidak

berubah jika ada perubahan dalam besar-kecilnya jumlah produk yang dihasilkan (sampai batas tertentu).

Misalnya sewa tanah atau banguan, penyusutan bangunan, dan lain-lain.

Biaya variabel (=Variabel Cost, disingkat VC) ialah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai

dengan (tergantung dari) besar kecilnya jumlah produksi. Misalnya biaya bahan-bahan, upah buruh harian.

Biaya total (=Total Cost, disingkat TC) ialah jumlah biaya tetap dan biaya variabel : TC = FC + VC.

Perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel sejak dulu menarik perhatian para ahli ekonomi,

karena mempunyai akibat yang penting khusunya terhadap biaya persatuan dan dengan demikian juga terhadap

laba perusahaan serta efisiensi usaha.

Sebagai langkah pertama kita selidiki hubungan antara besar kecilnya jumlah produksi dan besar

kecilnya biaya total, yang dirinci dalam biaya tetap dan biaya variabel.

Contoh : perusahaan roti MANIS

Sebagai contoh kita tinjau perusahaan roti MANIS yang mampu menghasilkan sampai 50.000 potong

roti per bulan. Roti yang dihasilkan dimasukkan dalam plastik dan dijual dengan harga Rp. 1.000,- per bungkus.

Menurut pimpinan perusahaan jumlah potong roti yang dihasilkan setiap bulan itu tidak selalu sama, melainkan

berubah-ubah, sesuai dengan musim dan permintaan masyarakat. Bulan ini mungkin hanya menjual 25.000

potong, bulan lain 30.000 atau 40.000. Untuk menghasilkan jumlah yang lebih besar itu tentu saja diperlukan

bahan-bahan (tepung,bahan bakar, dll.) yang lebih banyak juga. Biaya ini merupakan biaya variabel.
Tetapi biaya untuk sewa bangunan, penyusutan alat-alat, upah tenaga tetap, dan lain-lain itu tetap,

entah perusahaan menghasilkan 20.000 atau 45.000 potong roti: ini termasuk biaya tetap bagi perusahaan

tersebut. Dari pembukuan dapat diketahui bahwa biaya tetap perusahaan tersebut adalah Rp. 10.000.000,- per

bulan. Biaya variabel untuk bahan-bahan dan lain-lain berjumlah Rp. 500,- per potong roti. Untuk

mempermudah analisa ini, maka biaya variabel tersebut kita anggap proporsional. Jadi pada jumlah produksi

sebanyak 10.000 potong roti, biaya variabel adalah 10.000 x Rp. 500,- = Rp. 5.000.000,- dan pada produksi

25.000 potong menjadi Rp. 25.000 x Rp. 500,- = Rp. 12.500.000,-

Pertanyaan yang hendak dijawab adalah : jika harga jual Rp. 1000,- per potong, berapa yang harus

diproduksikan dan dijual supaya perusahaan tersebut mendapat laba?

Daftar Biaya Total

Sebagai langkah pertama keteranga-keterangan di atas disusun dalam bentuk sebuah tabel. Kita

cantumkan JUMLAH PRODUKSI (Q) dan besarnya BIAYA PRODUKSI, dimana biaya produksi total dirinci

dalam biaya VARIABEL

Kurve Biaya Total

Hubungan antara banyaknya produk dan besar-kecilnya biaya produksi dapat juga diperlihatkan

dengan bantuan sebuah grafik. Untuk itu pada sumbu X (mendatar) kita ukur banyaknya JUMLAH PRODUK

(Q) (dalam ribuan potong), sedang pada sumbu Y (vertikal) diukur tinggi-rendahnya BIAYA produksi (dalam

jutaan rupiah). Pada produksi sebanyak 20.000 potong, Biaya Total (TC) adalah Rp. 20 Juta; pada produksi

sebanyak 40.000 potong, Biaya Total adalah Rp. 30 juta, dan seterusnya.

TABEL
JUMLAH PRODUK DAN BIAYA PRODUKSI
PERUSAHAAN ROTI “MANIS”
(1) Biaya Produksi Per Bulan
Jumlah (2) (3) (4)
Produksi Biaya Tetap Biaya Variabel Biaya Total
Q FC VC TC
0 Rp. 10.000.000,. 0,- Rp. 10.000.000,.
1 10.000.000,. 500,. 10.000.000,.
1.000 10.000.000,. 500.000,. 10.000.000,.
10.000 10.000.000,. 5.000.000,- 10.000.000,.
20.000 10.000.000,. 10.000.000,- 10.000.000,.
25.000 10.000.000,. 12.500.000,- 10.000.000,.
30.000 10.000.000,. 15.000.000,- 10.000.000,.
40.000 10.000.000,. 20.000.000,- 10.000.000,.
50.000 10.000.000,. 25.000.000,- 10.000.000,.

Tabel ini harus dibaca: kalau jumlah produksi sebanyak 10.000 potong roti perbulan, maka biaya

produksi total adalah Rp 15.000.000,- perbulan yang terdiri dari biaya tetap Rp 10 juta dan biaya variabel Rp 5

juta. Biaya variabel diperoleh dari jumlah produk (Q) dikalikan biaya variabel per satuan Rp500,-

Anda mungkin juga menyukai