DAERAH TR
UNTUNG
ONGKOS DAERAH
RUGI
TC
BEP (titik impas)
VOLUME PRODUKSI
EKONOMI TEKNIK
DESEMBER 2014
1
PENDAHULUAN
PADA PEMBICARAAN YANG TERDAHULU, BAHWA NILAI-NILAI
PARAMETER DARI MODEL EKONOMI TEKNIK DIASUMSIKAN
DIKETAHUI DENGAN PASTI. PADA KENYATAANYA, BERBAGAI
PARAMETER SEPERTI HORISON PERENCANAAN, MARR,
ALIRAN KAS DLL, TERSEDIA DALAM BENTUK ESTIMASI YANG
MASIH MENGANDUNG KETIDAKPASTIAN.
2
Pengertian
7
ANALISA TITIK IMPAS PADA
PERMASALAHAN PRODUKSI
8
DALAM MELAKUKAN ANALISA TITIK IMPAS, SERINGKALI
FUNGSI BIAYA MAUPUN FUNGSI PENDAPATAN DIASUMSIKAN
LINIER THD VOLUME PRODUKSI. ADA 3 KOMPONEN BIAYA YG
DIPERLUKAN DALAM ANALISA INI :
9
TC=FC+VC
ONGKOS
ONGKOS
ONGKOS
VC VC
FC FC
VOLUME
PRODUKSI
10
BILA DIMISALKAN X ADALAH VOLUME PRODUK YANG
DIBUAT, DAN c ADALAH ONGKOS VARIABEL YANG
TERLIBAT DALAM PEMBUATAN SATU BUAH PRODUK,
MAKA ONGKOS VARIABEL UT MEMBUAT X BUAH
PRODUK ADALAH :
VC = cX
ONGKOS TOTAL :
TC = FC + VC
= FC + cX
DIMANA :
TC = ONGKOS TOTAL UT MEMBUAT X PRODUK
FC = ONGKOS TETAP
VC = ONGKOS VARIABEL UT MEMBUAT X PRODUK
c = ONGKOS VARIABEL UT MEMBUAT SATU PRODUK
11
DLM ANALISA BEP BAHWA TOTAL PENDAPATAN
(REVENUE) DIPEROLEH DARI PENJUALAN SEMUA
PRODUK. BILA HARGA SATU PRODUK p MAKA HARGA
X BUAH PRODUK AKAN MENJADI TOTAL PENDAPATAN,
TR = Px
DIMANA
TR = TOTAL PENDAPATAN DR PENJUALAN X BUAH PRODUK
P = HARGA JUAL PER SATUAN PRODUK
12
FC
X
p c DAERAH
TR
UNTUNG
ONGKOS
DAERAH
RUGI
ATAU :
pX = FC + cX TC
BEP (titik impas)
VOLUME PRODUKSI
13
Beberapa Penerapan Analisis BEP
Atau
60.000 unit x Rp 5000 = Rp 300 jt
CONTOH 2 :
HITUNGLAH :
a. ONGKOS VARIABEL PER UNIT DAN ONGKOS TETAPNYA
b. BILA BESI BETON DI JUAL Rp. 6000 PER kg, BERAPA YANG HRS DIPRODUKSI PER
BULAN AGAR PERUSAHAAN TSB DLM KONDISI IMPAS.
c. BILA PERUSAHAAN MEMPRODUKSI 12.000 KG BAJA. APAKAH PERUSAHAAN
UNTUNG ATAU RUGI?
17
SOLUSI
18
Soal 3:
PT. ABC merencanakan membuat sejenis sabun
mandi untuk kelas menengah. Total biaya untuk
membuat 10000 sabun per bulan adalah Rp. 25 juta
dan untuk membuat 15000 sabun per bulan adalah
Rp. 30 juta. Asumsi biaya variabel berhubungan
proporsional dengan jumlah sabun yang diproduksi.
Hitunglah :
a. Biaya variabel per unit dan biaya tetap
b. Bila perusahaan menjual sabun seharga Rp. 6000
per unit, berapa produksi per bulan agar
perusahaan berada pada titik impas
c. Bila memproduksi 12000 per bulan, apakah
perusahaan untung atau rugi? Berapa besarnya
keuntungan atau kerugian?
Jawab:
30 25 5 juta
a. C juta Rp1000perunit
1500010000 5000
X = 10000 TC = FC + cX
25 juta = FC + 1000(Rp/unit) x 10000 (unit)
FC = Rp.15 juta
Atau X = 15000 TC = FC + cX
30 juta = FC + 1000(Rp/unit) x 15000 (unit)
FC = Rp. 15 juta
b. p = 6000
FC 15 juta
X 3000unit / bulan
p c 60001000
C. Bila X = 12000, maka
TR = p X
= Rp. 6000/unit x 12000 unit
= Rp. 72 juta per bulan
TC = FC + c X
= Rp. 15 juta + (Rp. 1000/unit x 12000
unit)
= Rp. 27 juta per bulan
Maka perusahaan untung;
Rp. 72 juta – Rp. 27 juta = Rp 45 juta/bulan
BEP Untuk Dua Produk
Sebuah perusahaan menghasilkan dua macam produk A dan B. Perusahaan memproduksi
produk A sebanyak 10.000 unit dengan harga Rp. 10.000 per unit dan produk B sebanyak
5.000 unit dengan harga Rp. 30.000 per unit. Biaya variabel produk A dan B masing-masing
sebesar 60% dari penjualan. Sedangkan biaya tetap produk A sebesar Rp. 20.000.000 dan
produk B sebesar Rp. 30.000.000. Data laporan laba-rugi untuk produk A dan B tersebut
sbb:
Perimbangan penjualan (sales mix) produk A dan B adalah 1 : 1.5 yaitu antara Rp.
100.000.000 : Rp. 150.000.000. Sedangkan perimbangan produknya adalah A : B = 2 : 1
yaitu 10.000 unit : 5.000 unit.
BEP total : Biaya Tetap Total = FC
1 – (VC total: Penjualan Total) 1 – VC/P
= Rp. 125.000.000 ,-
2. Penjualan
Penjualan MOSbudget – penjualan BEP
MOS = ------------------------------------ x 100%
penjualan budget
Contoh
Total Per satuan
Penjualan (400unit) $ 1.000.000 $ 2.500
Dikurangi VC 600.000 1.500
Contribution Margin $ 400.000 $ 1.000
Dikurangi FC 350.000
Penghasilan neto $ 50.000
28
BEP pada pemilihan alternatif
1. Definisikan secara jelas variabel yang akan
dicari dan tentukan satuan dimensinya
2. Gunakan analisis EUAC atau PW untuk
menyatakan total ongkos setiap alternatif
3. Ekuivalenkan persamaan ongkos-ongkos
tersebut dan carilah nilai impas dari variabel
yang didefinisikan
4. Bila tingkat utilitas yang diinginkan lebih kecil
dari nilai BEP,pilih alternatif yang memiliki
biaya variabel lebih tinggi, dan sebaliknya.
Soal;
1.Terdapat 3 alternatif proyek dengan data sbb:
Alternatif A B C
Umur proyek 10 10 10
31
ONGK
A B
OS
C
44,1
38,8
36,3
X1 X2 X3 VOLUME PRODUKSI
Dari gambar di atas tampak bahwa alternatif B akan paling ekonomis apabila
perusahaan berproduksi pada volume per tahun antara X1 dan X3. Bila volume
produksi lebih dari X3 maka alternatif C yang paling ekonomis dan bila volume
produksi kurang dari X1 maka alternatif A yang paling ekonomis.
Maka berlaku:
X1 merupakan titik potong garis A dan B sehingga:
36,3 jt + 200.X = 38,8 jt + 150.X, diperoleh X = X1 = 51,4 unit per tahun.
X3 merupakan titik potong garis B dan C sehingga:
38,8 jt + 150.X = 44,1 + 100.X, diperoleh X = X3 = 105,5 unit per tahun.
Untuk Komponen B:
Biaya per tahun untuk alternatif membeli adalah kebutuhan per tahun dikalikan dengan
harga per unit.
UEAC beli = Rp 15.000 . XB
Biaya per tahun untuk alternatif membuat sendiri adalah:
UEAC buat = 350jt (A/P,15%,7) + (2500+2500).XB – 15jt (A/F,15%,7) + 15jt
UEAC buat = 97,7706 jt + 5000.XB
Maka titik impas terjadi bila UEAC beli = UEAC buat ,
Rp 15.000 . XB = 97,7706 jt + 5000.XB, diperoleh XB = 9.777 komponen
Jadi alternatif membuat akan sama ekonomisnya dg alternatif membeli komponen B pada
kebutuhan 9.777 komponen per tahun. 35
b. Bila kebutuhan masing masing komponen adalah 2000 unit per tahun
maka perusahaan leih baik membeli komponen A maupun komponen B.
(karenan kebutuhan per thaun masih dibawah kebutuhan unit untuk dapat
memenuhi titik impas)
EUAC beli < EUAC buat.
36
Break Even & Sensitivity Analysis
Ketepatan estimasi parameter
Seringkali muncul keraguan akan ketepatan
estimasi parameter (MARR, planning horizon,
terminal cashflow dst.)
Analisis Breakeven dan Analisis Sensitivitas
dimaksudkan untuk menurunkan kebutuhan
akan informasi yang diperlukan untuk membuat
estimasi yang lebih akurat.
Dengan Analisis Breakeven dan Sensitivitas
pembandingan antar alternatif bisa jauh lebih
realistik.
Analisis Break-even &
Analisis Sensitivitas
Analisis Breakeven digunakan jika estimasi
akurat tidak dapat diperoleh tetapi
intelligent judgement dapat dibuat untuk
memperkirakan apakah nilai parameter
lebeih besar atau lebih kecil dibandingkan
angka titik impas.
Analisis Sensitivitas digunakan untuk
menganalisis efek dari kesalahan dalam
estimasi parameter.
Break Even Analysis
Pada nilai parameter berapa dua alternatif
menjadi “sama menarik”nya?
Jika nilai parameter diatas angka titik
impas, satu alternatif lebih menarik
dibandingkan alternatif yang lain dan
sebaliknya.
Contoh Soal
12 20
13 10
>=14 0
Contoh Analisis Sensitivitas
Tahun 0 1 2 3 4 5
ke
AE = -10.000(A/P,12%,5) + 3000(1+x)
di mana x adalah persentase kesalahan estimasi.
Two-parameter Sensitivity Analysis
Analisis sensitivitas dapat dilakukan satu
demi satu, dapat juga untuk dua
parameter sekaligus.
Bentuk persamaan NPV (atau AE) yang
memasukkan variabel persentase
kesalahan estimasi.
Skenario
Menghadapi ketidakpastian juga seringkali dilakukan
dengan merumuskan skenario optimistik, skenario
pesimistik dan skenario moderat (most likely).
0 1 2 3 4 5
i=12%
I = 10 juta
NPW = -10 juta + 3 juta (P/A,12%,5)
= 0,8144 juta, layak karena NPW > 0.
a. Apabila suku bunga (i) berubah ±40% dari suku bunga
estimasi maka:
1. Bertambah 40%; (12% + (0.4*12) = 16.8%
NPW = -10juta + 3juta(P/A,16.8%,5)
= -0,3572 juta
2. Bertambah 25%;
NPW = -10juta + 3juta(P/A,15%,5)
= 0,0566 juta
3. Berkurang 25%;
NPW = -10juta + 3juta(P/A,9%,5)
= 1,6691 juta
4. Berkurang 40%;
NPW = -10juta + 3juta(P/A,7.2%,5)
= 2,2361 juta
NPW (juta)
3
.2 361
-4 0; 2
.6 692
-2 5; 1 2
44
0;10.81
56 6
25 ; 0.0
.3 572
0 40 ; -0
-40 -30 -20 -10 0 10 20 30 40
Perubahan i (% )
-1
Grafik Sensitivitas
52