Anda di halaman 1dari 31

Depresiasi

L/O/G/O
www.themegallery.com
Pendahuluan

• Depresiasi adalah penurunan nilai suatu properti atau aset karena


waktu dan pemakaian.
• Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya depresiasi

1. Kerusakan fisik akibat pemakaian


2. Properti /aset usang karena perkembangan teknologi
3. Kebutuhan produksi meningkat /menurun
4. Fasilitas baru yang lebih ekonomis dan lebih aman
Pendahuluan

• Besarnya depresiasi tahunan tergantung pada beberapa hal yaitu:


1. Ongkos investasi dari properti tersebut
2. Tanggal pemakaian awalnya
3. Estimasi masa pakainya
4. Nilai sisa yang ditetapkan
5. Metode depresiasi yang digunakan

• Syarat agar aset atau properti dapat didepresiasi


1. Digunakan untuk keperluan bisnis
2. Umur ekonomisnya bisa dihitung
3. Umur ekonomisnya lebih dari satu tahun
4. Merupakan sesuatu yang digunakan, sesuatu yang menjadi usang, dan sesuatu
yang nilainya menurun karena sebab-sebab alamiah
Akuntansi Depresiasi

• Adalah alat untuk mengalokasikan nilai depresiasi dari suatu aset


selama umur depresiasinya
• Akuntansi depresiasi akan memberikan:
1. Pengembalian modal yang telah diinvestasikan pada properti
2. Estimasi nilai jual dari aset yang diinvestasikan pada properti

3. Depresiasi maksimum yang diperbolehkan oleh undang-undang pajak

• Besarnya nilai depresiasi dalam satu tahun buku biasanya tercantum


dalam neraca bagian aktiva. Nilainya dibuat dalam tanda negatif
dibawah jumlah aktiva tetap.
Dasar Perhitungan Depresiasi

• Nilai awal atau dasar depresiasi adalah harga awal dari suatu
properti atau aset yang terdiri dari harga beli, ongkos pengiriman,
ongkos instalasi dan ongkos-ongkos lain yang terjadi pada saat
menyiapkan aset/ properti.
• Nilai sisa adalah nilai perkiraan suatu aset pada akhir umur
depresiasinya.
• Nilai sisa = nilai jual – ongkos pemindahan
• Metode-metode depresiasi:
1. Metode garis lurus (straight line atau SL)
2. Metode jumlah digit (sum of years digit atau SOYD)
3. Metode keseimbangan menurun (Declining balance atau DB)
4. Metode dana sinking (sinking fund atau SF)
5. Metode unit produksi (production unit atau UP)
metode Garis Lurus

• Metode
• ini didasarkan pada asumsi bahwa berkurangnya nilai suatu aset
 secara linier (proporsional) terhadap umur atau waktu dari aset tersebut
• Besarnya depresiasi tiap tahu dapat dirumuskan

• dimana :
Dt : besarnya depresiasi pada tahun ke t,
P: ongkos awal dari aset yang bersangkutan,
S: nilai sisa dari aset tersebut,
N:masa pakai atau umur aset yang dinyatakan dalam tahun
• Nilai aset pada tahun ke t dapat dirumuskan:
• BVt = P – (t x Dt)
• Tingkat depresiasi dapat dirumuskan:
• d=1/N
Contoh 1:

Misalkan sebuah perusahaan membeli alat transportasi dengan harga Rp.


•  
38juta dan biaya pengiriman dan uji coba besarnya adalh Rp. 1juta. Masa pakai
ekonomis dari alat ini adalah 6 tahun dengan perkiraan nilai sisa sebesar Rp.
3juta. Gunakanlah metode depresiaasi garis lurus untuk menghitung:
a. Nilai awal dari alat tersebut
b. Besarnya depresiasi tiap tahun
c. Nilai buku alat tersebut pada akhir tahun kedua dan akhir tahun ke lima
d. Buat tabel jadual depresiasi dan nilai buku selama masa pakainya.
e. Plot nilai buku terhadap umur dari alat tersebut

Solusi:
f. Nilai awal adalah harga awal ditambah biaya pengiriman dan uji coba:
P = Rp. 38juta + Rp. 1 juta = Rp. 39juta
b. Besarnya depresiasi tiap tahu dapat dirumuskan
Solusi
c. Nilai buku pada akhir tahun kedua
BVt = P – (t x Dt)
BV2 = Rp. 39juta – (2 x Rp. 6juta) = Rp. 27juta
BV5 = Rp. 39juta – (5 x Rp. 6juta) = Rp 9juta
d. Tabel jadual dapat dilihat dibawah ini
Akhir Tahun Depresiasi Akhir Tahun Nilai Buku
0 0 Rp. 39juta
1 Rp. 6juta Rp. 33juta
2 Rp. 6juta Rp. 27juta
3 Rp. 6juta Rp. 21juta
4 Rp. 6juta Rp. 15juta
5 Rp. 6juta Rp. 9juta
6 Rp. 6juta Rp. 3juta

e. Plot atau grafik yang menunjukkan hubungan antara nilai buku terhadap waktu:
BV
(Juta)
39

6 Tahun
Contoh 2:
Metode Keseimbangan Menurun
(DB)
• Metode ini menyusutkan nilai suatu aset lebih cepat pada tahun-
tahun awal dan secara progresif menurun pada tahun-tahun
berikutnya.
• Dengan demikian rumus depresiasi saldo menurun pada tahun ke t
adalah:
Contoh
Metode Sum of the years digits
(SYD) /metode angka tahun

Metode Sum-of-Year-Digit penurunan aset dibebankan lebih


besar pada tahun-tahun awaldan semakin kecil sampai tahun-
tahun berikutnya tingkatdepresiasi
Contoh
Metode Aktivitas
(unit produksi)

Metode aktivitas juga disebut pendekatan beban variabel atau pendekatan unit
produksi, mengasumsikan bahwa penyusutan adalah fungsi dari penggunaan atau
produktivitas dan bukan dari berlalunya waktu.
Rate of Return (ROR)
Rate of Return didefiniskan sebagai bunga rata-rata yang dibayarkan kepada
saldo yang belum lunas dalam suatu pinjaman sehingga saldo yang belum
dibayarkan tersebut secara berkala sama dengan nol pada akhir pembayaran.

Dalam menghitung rate of return dapat digunakan rumus sebagai


berikut :
Contoh
Infite analysis
Periode waktu tidak dibatasi (sampai tak terhingga)

Dimisalkan kita mendepositokan uang di bank sebesar Rp. 100 juta. Dengan
bunga 10% pertahun maka setelah satu tahun dana menjadi 10%.Rp.100 juta= 10
juta (=bunga), bila bunga ini kita ambil maka pokok tanbungan masih Rp 100 juta
dan di tahun berikutnya juga akan mendapatkan bunga sebesar Rp 10 juta. Dan
seterusnya.
Contoh
Incremental Analysis
adalah pemilihan atas dua alternatif dengan cara menentukan selisih cash flow dari
kedua alternatif, umumnya dipakai untuk menentukan IRR dari dua alternatif yang
memiliki keseluruhan cash flow negative (kecuali nilai sisa).
Contoh
Pengendalian material suatu perusahaan / tahun :
(Gaji lembur, asuransi, biaya cuti, dsb.) / tahun = Rp. 9.200.000
Tabel aliran
kas :
Minimum Attractive Rate Of Return
(MARR)
MARR adalah suku bunga bank yang menarik karena besarnya lebih kecil daripada
suku bunga investasi. Hal ini dapat membantu memperlancar pembayaran
pinjaman berdasarkan Nilai Sekarang Tingkat suku bunga tersebut akan dijadikan
dasar keputusan manajemen. Jika

suku bunga investasi > suku bunga bank atau (MARR)

Investasi tersebut dapat dilakukan,

jika tidak maka lebih ekonomis menyimpan uang di bank.


Tiap jenis investasi bisa memiliki tingkat MARR yang berbeda.Misalnya usaha
manufaktur dapat memiliki tingkat MARR yang berbeda dengan usaha pertanian,
perhotelan, dsb. Penentuan MARR harus mempertimbangkan beberapa hal,yaitu:

1. Cost of Capital (Biaya Modal)

2. Cost of Opportunity Loss (Biaya Hilangnya Kesempatan)

3. Risk Investment
Contoh
Thank You!
L/O/G/O
www.themegallery.com
metode Keseimbangan Menurun
(DB)
• Metode ini menyusutkan nilai suatu aset lebih cepat pada tahun-
tahun awal dan secara progresif menurun pada tahun-tahun
berikutnya.
• Dengan demikian rumus beban depresiasi pada tahun ke t adalah
• Dt = d BVt-1
Dimana d : tingkat depresiasi yang ditetapkan dan BVt-1 : nilai buku
aset pada akhir tahun sebelumnya
• Nilai buku pada akhir tahun ke t akan menjadi :
• BVt = BVt-1 – Dt
• Presentase maksimum yang diperbolehkan dipakai adalah 200%
dari tingkat depresiasi metode garis lurus.
• Jika metode garis lurus 1/N tiap tahunnya maka presentase
maksimum DB adalah 2/N
• Jika perusahaan menggunakan batas maksimum maka metode DB
secara spesifik disebut Double declining balance (DDB)
contoh:

Misalkan sebuah perusahaan membeli alat transportasi dengan harga Rp.


38juta dan biaya pengiriman dan uji coba besarnya adalh Rp. 1juta. Masa pakai
ekonomis dari alat ini adalah 6 tahun dengan perkiraan nilai sisa sebesar Rp.
3juta. Gunakanlah metode depresiaasi keseimbangan menurun DDB:
Solusi:
Dengan menggunakan metode DDB
Tingkat depresiasi Untuk garis lurus = 1/6 sehingga untuk DDB = 1/3
Depresiasi pada tahun pertama didapat dari :
D1 = d x BV0 = d x P = 1/3 x Rp.39juta = Rp. 13juta
Nilai buku pada akhir tahun pertama
BV1 = BV0 – D1 = P – D1 = Rp. 39juta – Rp. 13juta = Rp. 26juta
lanjutan:
• Jadual depresiasi dengan metode DDB dapat dilihat sbb:
Akhir Tahun Depresiasi Tahun Nili buku akhir tahun
0 0 39 juta
1 1/3 x 39jt = 13jt 26 juta
2 1/3 x 26jt = 8,67jt 17,33 juta
3 5,77jt 11,56 juta
4 3,85jt 7,71 juta
5 2,57jt 5,14 juta
6 1,71jt 3,43 juta

• Nilai buku pada akhir tahun ke-6 adalah Rp.3juta. Dengan demikian maka
besarnya depresiasi pada akhir tahun ke-6 bukannya Rp. 1,71juta, tetapi
2,14juta.

Anda mungkin juga menyukai