PROSES
~Sintesa Sistem Reaksi & Pemisahan~
A. Fungsi Recycle Proses
Hal-hal yang membuat recycle perlu dilakukan :
1. Konversi yang tidak sempurna dalam reaktor :
Tinjau Reaksi : Feed → Produk
Karena konversi yang tidak sempurna dalam reaktor, aliran keluar reaktor mengandung feed
yang tak bereaksi dan produk, sehingga perlu dilakukan pemisahan → feed direcycle.
2. Pembentukan by product
Tinjau Reaksi : Feed → Produk + By produk
Atau :
Feed → Produk
Produk → By Produk
Dalam hal ini pada aliran keluar reaktor terdapat feed yang tidak bereaksi, produk dan
byproduk diperlukan dua separator untuk memisahkan aliran ini.
Type Struktur Recycle : Produk
Feed
Reaktor by Produk
a.
Feed
Produk
Produk + by Produk
b.
Feed by Produk
Reaktor
Feed
Beberapa struktur recylce yang mungkin
Produk
a .l :
Feed a.
Reaktor
Gambar 2.c by Produk + Feed
Purge Recycle Feed
Feed +
3. Recycling by produk untuk meningkatkan Produk +
by Produk
selektivitas pandang reaksi berikut : Feed Produk
Reaktor
Feed Produk
Feed by Produk
Untuk reaksi ini recyling by produk akan
Feed lebih volatik, by produk tidak volatik.
menghambat pembentukan by produk, jadi
meningkatkan selektivitas. Pembentukan
Recyleby
byproduk
Produk dihentikan sama
sekali
Recycle Feed
b. Feed + 5. Kotoran Umpan
Produk +
by Produk Bila umpan mengandung kotoran
Feed Produk
Reaktor ada beberapa struktur recycle :
ReaksiFeed
: Feed Produk
a.
Reaktor
Recyle by Produk
by Produk Feed +
impurity
Pembentukan by produk hanya dikurangi.
Produk
4. By Produk atau kotoran yang direcycle dapat
merusak reaktor.
Bila by Produk atau kotoran dapat merusak reaktor impurity
(meracuni katalisdalam reaktor) maka feed yang tidak
bereaksi sebelum direcycle harus dipisah dari by
Produk atau kotoran.
Type struktur recycle yang bisa digunakan seperti
pada 2.a dan 2.b
Feed Impurity + Feed
Impurity +
b.
d . Feed
c.
a.
Feed +
Feed + Feed + Produk
Recycle Feed
Produk + Produk
Heat
Carrier
Reaktor Produk Reaktor
Feed
Feed
Produk
Anggap semua operasi pemisahan dilaksanakan dengan cara distalasi. Data titik didih ditunjukkan pada tabel berikut ini :
Penyelesaian :
d. Dapat ditinjau 4 struktur :
1. Konversi sempurna kedua bahan baku. Dalam hal ini tidak perlu dilakukan recycle, strukturnya sebagai berikut :
Reaktor MCD
DEC
Kejelakan :
Pengendalian operasi sulit.
Selektivitas rendah
DCD
Vol. reaktor sangat besar
2. Konversi tak sempurna kedua bahan baku.
Dalam hal ini, dalam aliran keluar terdapat Cl2 dan DEC yang tak bereaksi, maka perlu direcycle, strukturnya :
HCl
HCl, Cl2, DEC
Cl2, DEC
Cl2 MCD, DCD
Reaktor
DEC
MCD
DCD
3. Excess Chlorine. 4. Excess decane.
HCl,
Dalam hal ini dalam aliran keluar reaktor terdapat
MCD, HCl
chlorine yang tidak bereaksi.
DCD
Sedang DEC terkonversi sempurna dalam reaktor Cl2 DEC
Reaktor DEC
DEC
MCD, HCl (Excess)
Cl2 DCD
(Excess)
HCl, Cl2 MCD
Cl2
Reaktor
DEC
MCD
DCD
DCD
b. Untuk menekan terjadinya reaksi samping maka MCD atau Cl2 dibuat sekecil mungkin.
Karena MCD adalah produk utama maka Cl2 harus dipertahankan sesedikit mungkin dari dalam reaktor atau dengan
kata lain reaktor dioperasikan dengan decane berlebih. Jadi struktur recycle yang dipilih adalah struktur yang terakhir
Kedua proses ini sebenarnya merupakan proses distilasi 1 Dari per. ( 1 ), ( 2 ), dan ( 3 ) diperoleh :
stage.
V, yi V, yi ……………………..( 5 )
uap Liq
F F
Zi Zi ……………………..( 6 )
L, xi L, xi
Bila Ki sangat besar ( > 10), maka dari pers. (6) :
Kondensi Parsial Vaporasi parsial
Yi = zi/(v/F)
Vyi = Fzi ……………………………………….( 7 )
Persamaan-persamaan yang berlaku untuk proses ini :
Neraca masa total : Artinya : Seluruh komponen I yang masuk dalam umpan
F = V + L …………………………………..( 1 )
keluar sebagai fasa uap
Neraca masa komponen :
FZi = Vyi + L . xi …………………………….( 2 )
Bila Ki sangat kecil ( < 0,1), maka dari pers. (5) : Selain dengan metoda-metoda diatas, dapat juga dilakukan
purging pada aliran uap sebelum recycle kedalam reaktor.
Xi = Fzi/L
Namun purge dapat menyebabkan kehilangan material dan
Lxi = Fzi …………………………………………( 8 ) menimbulkan permasalahan lingkungan
Artinya : Seluruh komponen i yang masuk dalam umpan Contoh Soal ;
2. Benzene akan dihasilkan dari toluene menurut reaksi :
keluar sebagai fasa cair.
C6H5CH3 + H2 → C6H6 + CH4
Bila parsial condensation perlu suhu dibawah suhu air
pendingin, maka tek. Operasi harus dinaikkan atau Reaksi dilaksanakan dalam fasa gas pada tekanan 40 bar
digunakan refrigerasi ( atau keduanya ). dan suhu 700oC. Benzene yang terbentuk mengalami
Bila fasa uap dari pemisah fasa ( Dekanter ) adalah reaksi berlanjut :
produk atau by product maka aliran uap 2 C6H6 C12H10 + H2
dikeluarkan/dipisahkan dari proses.
Namun bila fasa uap ini berupa feed yang tidak Dyphenyl
bereaksi maka aliran ini direcycle ke reaktor dan tak Penelitian menunjukkan perbandingan hydrogen –
perlu diadakan pemisahan terhadap aliran. toluene adalah 5 : 1 pada aliran masuk reaktor
Bila fasa uap dari pemisah fasa mengandung feed yang dibutuhkan untuk mencegah pembentukan cokes dalam
tak bereaksi, product dan by product, maka perlu reaktor. Selain itu ditunjukkan pula hubungan antara
pemisahan terhadap aliran uap. konversi toluene dan selektivitas :
Metoda-metoda pemisahan aliran uap :
Refrigerated Condensation
Absorption
Dimana : S = selektivitas
Adsorption
Membrans Separation x = konversi
Aliran umpan hydrogen mengandung methane sebagai
Aliran keluar reaktor mengandung benzene, tolene,
impurities dengan mole fraksi 0,05.
hydrogen dan diphenyl.
Laju produksi benzene yang dikehendaki adalah 265
Struktur recycle proses ini :
kmole/j. Konversi dalam reaktor : 0,75.
1. Tentukan hubungan antara fraksi purge (α) dan fraksi
CH4 dalam aliran recycle (γ)
2. Tentukan komposisi aliran keluar reaktor untuk harga
Purge γ = 0,4
Hydrogen
Methane Penyelesaian :
Hydrogen 1. Misal : PB = laju produksi Benzene
C6H5CH3 + H2 → C6H6 + C6H6C + CH4
Reaktor Benzene
PB
Toluene
reaktan – PB
Untuk x = 0,75
Dyphenyl
Toluene Balance : Hydrogen dalam aliran keluar reaktor
• Fresh toluene feed : : 1823 – 269,2
: 1554 kmol/j
• Toluene recycle : RT Hydrogen yg hilang dlm. Purge
: 1554 α
• Toluene masuk reaktor : + RT Hydrogen dalam fresh feed : 1554 α + 269,2
: 269,2 kmol/j
Plot γ vs α :
C. Vapor Recycle vs Liquid Recycle
1. Recycle bahan ke reaktor, memerlukan alat transportasi REACTOR
(pompa kompresor) untuk melawan pressure pada
peralatan dan perpipaan yang ada.
2. Recycle fasa liquid, biaya operasinya lebih murah STEAM
demikian pula pada capital costnya lebih murah
daripada recycle fasa uap. COOLING
Sehingga disarankan vapor recycle dihindari. WATER
D. Proses Batch
Pengaliran bahan masuk dan keluar peralatan tak dilakukan Product
secara kontinu. Storage
Proses Batch :
3. Ekonomis untuk kapasitas kecil. Feed
Storage CW
4. Fleksibel dalam mengakomodasi perubahan formula
produk STEAM
5. Fleksibel dalam merubah laju produksi
6. Memungkinkan pemakaian peralatan serba guna untuk Tahapan - Tahapan Proses :
produksi berbagai jenis produk dari pabrik yang sama. 1. Pemanasan pendahuluan dan pengisian bahan umpan
7. Baik, bila peralatan memerlukan pembersihan secara
ke reaktor
periodik
2. Pemanasan bahan umpan dalam reaktor steam
8. Bisa digunakan untuk scale up dari laboratorium
9. Memungkinkan dilaksanakan integritas produk (seperti
3. Reaksi sambil dilakukan pendinginan dengan C.W.
industri obat-obatan dan makanan) 4. Pengosongan reaktor dan pendinginan produk dalam
HE sebelum ditampung dalam product storage.
Ditinjau Proses berikut :
Gantt (tim event) chart untuk
proses batch ini adalah :
Process
Step
Reactor Filling
& Feed Preheat
Reaction
Reactor Emptying
& Product Cooling
Reactor Filling
Reaction
& TC…..
Time
2. Methane Balance :
Mole fraksi methane dalam uap dari pemisah fasa = 0,4
Methane dalam aliran keluar reaktor :
Dyphenil Balance :
Dyphenil dalam aliran keluar reaktor :
= 4 kmol/j
Penyelesaian :
Karena reaksinya reversibel, maka butadiene maupun SO2 tak terkonveri sempurna. Sehingga aliran keluar reaktor
mengandung SO2, Butadiene, n – Butane, dan Butadiene Sulfane. Berhubung beda volatility yang besar antara SO 2,
Butadiene, dan n – Butane disatu pihak dengan Butadiene Sulfane dipihak lain, maka SO 2, Butadiene, dan n – Butane dapat
dipisahkan dari Butadiene Sulfane dengan cara parsial vaporisasi (menggunakan alat vaporator).
Namun cairan Butadiene Sulfane yang keluar dari evaporator belum memenuhi kemurnian yang ditentukan → dimurnikan
dengan stripping menggunakan Nitrogen.
SO2
Butadiene
n – Butane
REAKTOR Butadiene Sulfane
(2)
SO2
Butadiene
n – Butane
SO2
Butadiene
REAKTOR EVAPORATOR
(3)
N2
SO2
SO2
Butadiene
n – Butane Butadiene
n – Butane
SO2
Butadiene
N2
REAKTOR EVAPORATOR STRIPPER
Butadiene
Sulfane
System Recycle untuk produksi Butadiene Sulfane :
(1) N2 , Purge
CW
CW Purge
SO2
Butadiene
Steam
N2
CW
SO2
Butadiene Purge
CW
Steam
N2
EVAPORATOR STRIPPER
Butadiene
REAKTOR Sulfane
Contoh Soal :
4. Untuk proses pada contoh soal (3), laju produksi rendah sehingga digunakan proses batch.
Buat perancangan prosesnya.
Tahapan-Tahapan proses sbb :
PROCESS
STEP
2,6 hrs
REACTION
0,95 hrs
Evaporation
1,15 hrs
Stripping
2,6 hrs
Reaction
0,95 hrs
Evaporation
1,15 hrs
Stripping
etc…..
PROCESS
STEP
CW
Purge
STORAGE
Steam
N2
EVAPORATOR STRIPPER
Butadiene
REAKTOR Sulfane
E. PROSES YIELD
Merupakan ukuran untuk efisiensi bahan baku dan didefinisikan :