Article history: Berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Received 2018-10-21 Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang menyatakan bahwa pengelolaan dan
Received in revised form perlindungan lingkungan hidup perlu dilakukan dengan sebaik-baiknya
2018-11-29 berdasarkan dengan manfaat yang diberikan oleh lingkungan hidup itu sendiri.
Accepted 2018-12-01 Fenomena pencemaran limbah industry di Bawen, Kabupaten Semarang mengancam
kelestarian fungsi lingkungan hidup. Pencemaran lingkungan hidup akibat
Kata kunci: Pengelolaan Limbah, pembuangan limbah industri, akan mengganggu kehidupan masyarakat dan dapat
Lingkungan Hidup, PT. Apac Inti menurunkan kualitas lingkungan hidup secara berkesinambungan. Adapun
Corpora. permasalahan penelitian ini adalah bagaimana tata cara pengelolaan limbah di PT.
Apac Inti Corpora dan hambatan apa yang dialami dalam proses pengelolaan limbah
Keywords: Waste Management, di PT. Apac Inti Corpora. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa PT. Apac
Living environment, PT. Apac Inti Inti Corpora menggunakan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 5 Tahun
Corpora. 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10
Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah sebagai pedoman untuk tata cara
pengelolaan air limbah.
Abstract
The enactment of Law No. 32 of 2009 on the Protection and Management of the
Environment, which states that managing and protecting the environment needs to
be done as well as possible, based on the benefits provided by the environment itself.
The industrial waste pollution phenomenon in Bawen, Semarang had threaten the
sustainability of the environment functions. Environmental pollution due to indus-
trial waste disposal will interfere the quality of people’s lifes and can degrade the
quality of the environment on an ongoing basis. The problem of this research is how
the waste procedure, PT. Apac Inti Corpora manages its waste disposal and its
obstacles.Based on this research, known that PT. Apac Inti Corpora is using the
Central Java Provincial Regulation No. 5 of 2012 on the Amendment of the Central
Java Provincial Regulation No. 10 of 2004.
Corresponding Author:
Indriana Dwi Mutiara sari
E-mail address: Indriana93@gmail.ac.id
| 186 |
Pengelolaan Limbah Industri PT. Apac Inti Corpora Bawen Semarang
Indriana Dwi Mutiara Sari
| 187 |
Jurnal Cakrawala Hukum, Volume 9 No. 2 Desember 2018
ISSN PRINT 2356-4962 ISSN ONINE 2598-6538
ring kali terjadi suatu penyimpangan dalam proses nya,dalam hal ini Undang-Undang Nomor 32
produksi yang dilakukan. Penyimpangan yang se- Tahun 2009. Sedangkan pendekatan empiris digu-
ring terjadi adalah adanya pelanggaran yang ber- nakan untuk menganalisis hukum yang dilihat se-
kaitan dengan kelestarian lingkungan, sperti sistem bagai perilaku masyarakat yang berpola dalam ke-
pengelolaan limbah industri yang tidak sempurna. hidupan masyarakat yang selalu berinteraksi dan
Usaha tersebut tidak memenuhi standard baku berhubungan dalam aspek kemasyarakatan.
mutu lingkungan yang telah ditetapkan dalam
Undang Undang Lingkungan Hidup. Baku mutu
3. Pembahasan
lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar
makhluk hidup, zat, energi atau komponen yang 3.1. Limbah Industri PT. Apac Inti Corpora
ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang
ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk
daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup. hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
PT. Apac Inti Corpora yang bergerak dibi- mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
dang tekstil terletak di Jalan Soekarno Hatta Km kesejahteraan manusia serta makhluk hidup yang
32 Desa Harjosari, Bawen Kabupaten Semarang lain. Pengelolaan dan perlindungan lingkungan
yang letaknya berdekatan dengan pemukiman hidup adalah upaya sistematis dan terpadu yang
warga. Dari kegiatan pengolahan tekstil tersebut dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan
dapat menghasilkan limbah cair dan padat yang hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/
dapat mengakibatkan pencemaran atau kerusakan atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi
lingkungan. Maka dari itu PT. Apac Inti Corpora perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, peme-
melakukan beberapa proses pengolahan limbah liharaan, pengawasan dan penegakan hukum.
yang telah dihasilkan dari beberapa kegiatan yang Lingkungan hidup meliputi air, lautan,
ada pada perusahaan. Penanganan limbah ini udara, kekayaan alam yang terkandung didalam
dilaksanakan oleh Unit Pengolahan Limbah atau bumi, semuanya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha
biasa disingkat WWT. Limbah yang dihasilkan dari Esa. Sebagai ciptaan Tuhan maka semua yang ada
proses produksi tersebut tidak boleh sampai di bumi dan segala isinya dan udara diatasnya
mencemari lingkungan sekitar pabrik. serta laut, perlu dijaga kelestariannya oleh seluruh
umat manusia di seluruh dunia ini (Siswanto, 2015).
| 188 |
Pengelolaan Limbah Industri PT. Apac Inti Corpora Bawen Semarang
Indriana Dwi Mutiara Sari
mestinya. Sudah seharusnya kita sebagai manusia keadaan lingkungan yang ditata dengan sebaik-
harus menjaga dan melestarikan lingkungan hidup baiknya untuk menyangga kehidupan kini dan
dengan semaksimal mungkin. Hal ini dikarenakan mendatang dapat berubah dengan cepat. Per-
kita hanya bisa memanfaatkan tanpa bisa mera- ubahan ini bukannya menunjukkan perkembangan
watnya atau melestarikannya maka suatu saat nanti yang optimis mengarah pada tuntutan zaman,
kita tidak dapat hidup dengan lingkungan yang namum justru sebaliknya, krisis lingkungan timbul
sehat dan nyaman. dimana-mana. Kemunduran demikian diawali
Semakin maju dan berkembangnya suatu dengan gejala pencemaran dan kerusakan yang
masyarakat serta semakin berkembangnya budaya belum begitu nampak.
konsumtif masyarakat membuat beberapa pelaku Salah satu tujuan utama pengelolaan ling-
usaha menjadikan ini sebagai suatu celah atau ke- kungan hidup adalah terlaksananya pembangunan
untungan. Perkembangan dan pengembangan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pe-
corak dan gaya hidup manusia sejak zaman revolusi manfaatan sumber daya alam secara bijaksana.
sebagian besar disebabkan karena teknologi yang Untuk itu sejak awal perencanaan kegiatan sudah
lebih baik untuk menggali, mengolah dan meman- harus memperkirakan perubahan rona lingkungan
faatkan bahan alam untuk berbagai keperluan akibat pembentukan suatu kondisi yang merugikan
manusia. Untuk memenuhi gaya hidup konsumtif akibat diselenggarakannya pembangunan.
masyarakat sekarang ini yang dianggap sangatlah Menyadari bahwa setiap kegiatan pada
besar maka banyak pelaku usaha yang mendirikan dasarnya menimbulkan dampak terhadap ling-
beberapa perusahaan atau pabrik. kungan hidup, maka perlu dengan perkiraan pada
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari perencanaan awal, sehingga dengan cara demikian
suatu proses produksi baik industri maupun dapat dipersiapkan langkah pencegahan maupun
domestik (Rumah Tangga). Dimana masyarakat penanggulangan dampak negatifnya dan meng-
bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan upayakan dalam bentuk pengembangan dampak
dihasilkan. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah positif dari kegiatan tersebut.
terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik. Sehubungan dengan hal tersebut diatas,
Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, diperlukan penerapan beberapa instrumen hukum
kehadiran limbah dapat berdampak negatif terha- lingkungan sebagai berikut: 1) Amdal, Analisa
dap lingkungan, terutama bagi kesehatan manusia Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) meru-
sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap pakan hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan
limbah. Tingkat bahaya keracunan yang ditim- yang direncanakan terhadap lingkungan hidup
bulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan yang diperlukan bagi proses pengembalian ke-
karakteristik limbah (Supardi, 1994). putusan. Sedangkan Analisa Dampak Lingkungan
Terdapat berbagai penggolongan limbah (AMDAL) merupakan telaahan secara cermat dan
yang terdapat dalam masyarakat diantaranya mendalam tentang dampak penting suatu kegiatan
adalah: Limbah Padat, Limbah Organik dan Lim- yang direncanakan. 2) POKASIH, Pelaksanaan
bah Anorganik, Limbah Kimia, Limbah Berbahaya, Prokasih menurut Pasal 3 KEPMEN LH No. KEP
Limbah Radioaktif. 35/MENLH/7/1995 bertujuan agar tercapainya
Pencemaran mengakibatkan kualitas ling- kualitas air sungai yang baik, sehingga dapat
kungan menurun, akan menjadi fatal apabila ling- meningkatkan fungsi sungai dalam menunjang
kungan tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana pembangunan yang berkelanjutan dan terciptanya
fungsi sebenarnya. Hal ini harus disadari, bahwa sistem kelembagaan yang mampu melaksanakan
| 189 |
Jurnal Cakrawala Hukum, Volume 9 No. 2 Desember 2018
ISSN PRINT 2356-4962 ISSN ONINE 2598-6538
pengendalian pencemaran air secara efektif dan mand, yaitu kebutuhan oksigen biologis) adalah 200
efisien serta untuk terwujudnya kesadaran dan ppm, maka kadar buangan BOD adalah 200 satuan
tanggung jawab masyarakat dalam pengendalian per sejuta satuan air, misalnya untuk air sungai. 2.
pencemaran air. ketentuan yang disebut dengan Stream Standard,
Program Kali Bersih tersebut dalam pelak- yaitu penetapan kadar batas untuk sumber daya
sanaannya mengantisipasi keberhasilannya dengan tertentu, seperti badan-badan sungai, danau,
bertumpu pada beberapa faktor, yaitu: kemam- waduk, perairan pantai, dan lain-lain. Kadar-kadar
puan untuk memfokuskan Prokasih pada kegiatan yang diterapkan ini didasarkan pada kemampuan
yang terbatas, Konsistensi tindakan oleh pimpinan sumber daya-sumber daya lingkungan beserta sifat
daerah, Kejelasan tindakan oleh pimpinan daerah. peruntukannya. Misalnya, batas kadar buangan/
Program ini tidak secara keseluruhan dalam meng- zat pencemar yang ditemukan untuk ekosistem
atasi sumber-sumber pencemaran namun ada skala pariwisata berbeda dengan ekosistem perairan
prioritas dengan membagi dalam 2 dekade, yakni sungai, karena disini sangat berbeda corak eko-
jangka pendek dan jangka panjang. sistem dan sifat peruntukannya.
Prinsip ini dikenal dengan “Polluter must Pay Penerapan ketentuan BML lebih memudah-
Principle”(PPP), yaitu si pencemar (pengusaha) di- kan, bukan saja dalam hubungannya dengan
haruskan mengeluarkan biaya-biaya atas pence- pembinaan lingkungan. Tetapi di samping itu,
maran yang timbul dari aktivitas produksi. Konse- masyarakat yang mengalami korban dapat dengan
kuensinya adalah pengusaha akan memperhitung- mudah mengidentifikasikan pencemaran-pence-
kan biaya-biaya untuk mengatasi pencemaran men- maran lingkungan yang terjadi, selain karena
jadi bagian dari biaya produksi (production cost). industri telah sedemikian rupa melengkapi sarana-
Dengan prinsip ini diharapkan para industriawan sarana pengontrol/deteksi bahan-bahan buangan
dengan sendirinya berikhtiar untuk meminimalkan yang berasal dari aktivitasnya.
standard kualitas lingkungan yang berpedoman Karena sudah dengan mudahnya pencemar-
pada ketentuan-ketentuan yang berlaku dan betul- an diidentifikasikan oleh masyarakat (demikian
betul diperhatikan sebagaimana mestinya. Hal ini pula pihak polluter, yaitu pabrik), maka klaim keru-
menentukan telah terjadi pencemaran dari kegiatan gian pencemaran dapat dengan mudah diajukan
industri/pabrik maka yang lazim dipergunakan ke pengadilan tanpa keragu-raguan karena ketidak
adalah 2 (dua) buah sistem BML, yaitu: 1. ketentuan lengkapan data-data dan fakta-fakta kesalahan.
yang disebut dengan Effluent Standard, yaitu kadar Sebaliknya, bagi masyarakat di negara-negara yang
maksimum limbah yang diperbolehkan waktu belum menerapkan BML, termasuk negara kita,
meninggalkan pabrik. Kadar atau mutu buangan/ pengidentifikasian suatu kerusakan atau pence-
limbah pabrik sewaktu-waktu dapat diketahui/ maran sungguh sangat sulit dilakukan.
dilihat berdasarkan sistem deteksi yang ditem- Sebagaimana diketahui, sekalipun dalam per-
patkan ditempat-tempat tertentu di sekitar pabrik, undang-undangan sudah menyebutkan lebih jelas
biasanya pada pipa pembuangan limbah atau pada kriteria atau pengertian pencemaran dan perusakan
mulut pipa asap pabrik. Sistem deteksi ini berfungsi lingkungan (dalam UUPPLH 2009 terdapat dalam
sebagai meteran untuk memudahkan pengontrol- Pasal 1 butir 14 dan butir 17), namun secara hukum
an tingkat pencemaran limbah dari pabrik. Satuan- sulit menentukan tentang ada tidaknya dan sampai
satuan ukuran itu dinyatakan, misalnya dengan sejauh mana pencemaran lingkungan dari sebuah
ppm (part per million, bagian per sejuta satuan). pabrik. Kalau hanya mengandalkan ketentuan
Kalau disebut kadar BOD (Biological Oxygen De- definisi dan kriteria serta unsur-unsur yang dibe-
| 190 |
Pengelolaan Limbah Industri PT. Apac Inti Corpora Bawen Semarang
Indriana Dwi Mutiara Sari
rikan seperti tersebut dalam Pasal 1 butir 14 dan serius. Ironisnya, perkembangan industri tidak se-
17 UUPPLH. jalan dengan penanganan limbahnya. Pengadaan
Tujuan utama pengelolaan limbah adalah un- sarana pengolahan limbah yang masih dianggap
tuk mengurangi partikel tercampur, serta mem- memberatkan bagi sebagian pelaku industri.
bunuh organisme pathogen. Selain itu, diperlukan Setiap perusahaan memiliki caranya tersen-
juga tambahan pengolahan untuk menghilangkan diri dalam menangani buangan/limbah hasil pro-
bahan nutrisi, komponen beracun, serta bahan yang duksinya, tetapi setiap perusahaan pasti memiliki
tidak dapat didegradasikan agar konsentrasi yang tujuan yang sama yaitu, agar buangan atau limbah
ada menjadi rendah. yang dihasilkan memenuhi baku mutu yang telah
Limbah yang ada di PT. Apac Inti Corpora dipersyaratkan oleh pemerintah yang telah dite-
digolongkan menjadi 2, yaitu: 1) Limbah cair B3 tapkan dalam bentuk Undang-Undang, Peraturan
karena mengandung zat asam pospat, asam sulfat Pemerintah dan Peraturan Daerah. Penanganan
dan fenol. Dimana dalam Peraturan Pemerintah dalam proses pembuangan limbah menjadi suatu
Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2001 Tentang keharusan agar tercipta lingkungan yang bersih,
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun dijelas- sehat dan nyaman.
kan bahwa ketiga zat yang terkandung dalam Proses Pengelolaan Air Limbah adalah suatu
limbah industri tersebut termasuk dalam Daftar proses penyisihan zat-zat padat yang ada dalam
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang diper- air (terlarut, koloidal, tersuspensi) sebagai pen-
gunakan; 2) Limbah padat B3 terdapat zat fenol, cemar, sehingga tidak membahayakan bagi ling-
Arsenik (As), Cadmium (Cd) dimana dalam Per- kungan dan mempunyai syarat yang ditetapkan
aturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 oleh pemerintah. Dalam proses pengolahan limbah
Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya di PT.Apac Inti Corpora limbah yang dihasilkan
dan Beracun dijelaskan bahwa ketiga zat yang lebih banyak berasal dari proses Dyeing.
terkandung dalam limbah industri tersebut ter- Menurut Pak Bambang (karyawan WWE PT.
masuk dalam Daftar Bahan Berbahaya dan Beracun Apac Inti Corpora) Unit Pengelolaan Limbah
(B3) yang dipergunakan. Limbah padat B3 yang (WWTP) di PT.Apac Inti Corpora dilengkapi de-
sudah berbentuk seperti lumpur atau pasir dimana ngan susunan alat yang mendukung proses peng-
limbah tersebut sudah tidak dapat diproses se- olahan limbah, yang terdiri dari: 1) Pengolahan
hingga PT. Apac Inti Corpora melakukan penyim- Fisika, Sistem pengolahan fisika adalah pengolahan
panan sementara disebuah ruangan yang sudah di- limbah cair yang digunakan untuk bahan bahan
beri pengaman jika terdapat suatu upaya untuk yang mudah mengendap dan senyawa organik
penanggulangan kecelakaan dan keadaan darurat yang tidak beracun dan tidak ada penambahan zat
yang disebabkan oleh limbah padat tersebut. PT. kimia. Macam-macam proses pengolahan fisika,
Apac Inti Corpora hanya melakukan penyimpanan Proses Screening: digunakan untuk menyaring atau
sementara dimana limbah padat B3 tersebut selan- memisahkan bahan-bahan tersuspensi/padat; Fil-
jutnya akan diserahkan kepada pihak ketiga di- ter: dimana terdapat setelah proses pengolahan
mana dalam hal ini yang dimaksud adalah PT. biologi yang didalamnya terkandung mikroorga-
Terang Jaya yang sudah mendapat izin dari Balai nisme dan juga menghasilkan pasir silika. 2) Pengolah-
Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri an Kimia, Sistem Pengelolaan Kimia ini digunakan
untuk mengambil alih libah padat B3 tersebut. untuk menghilangkan serta menyaring limbah-lim-
Seiring dengan perkembangan industri yang bah yang di dalamnya terdapat bahan yang tidak
merupakan tulang punggung perekonomian In- mudah menguap atau logam berat.
donesia, masalah limbah telah menjadi perhatian
| 191 |
Jurnal Cakrawala Hukum, Volume 9 No. 2 Desember 2018
ISSN PRINT 2356-4962 ISSN ONINE 2598-6538
| 192 |
Pengelolaan Limbah Industri PT. Apac Inti Corpora Bawen Semarang
Indriana Dwi Mutiara Sari
padat B3 yang berbentuk pasir. Namun sebelum tuk memiliki air pendingin. Selain itu untuk menun-
berbentuk pasir limbah padat ini berupa lumpur. jang agar tidak terjadinya pencemaran maka di-
Lumpur ini dikeringkan dengan menggunakan perlukan tenaga ahli yang benar-benar mengerti
BVG dan gas. Hal ini dikarenakan limbah padat dalam hal pengolahan limbah sehingga hambatan
tidak dapat dibuang ke lingkungan sehingga PT. yang dialami dapat diminimalisir dengan kemam-
Apac Inti Corpora memberikan kepada pihak ke- puan yang mereka punya.
tiga dimana dalam hal ini yang bersangkutan ada-
lah PT. Terang Jaya. Dalam hal penyerahan limbah
4. Simpulan
padat yang sudah berbentuk pasir ini diharuskan
ada bukti penyerahan agar limbah tidak salah Faktor-faktor yangl mendorong anak mela-
gunakan. Pengertian penyimpanan limbah B3 sen- kukan tindakk pidana perkosaan adalah faktor
diri yaitu kegiatan menyimpan limbah B3 yang psikologis, lfaktor keluarga serta faktor lingkungan
dilakukan oleh penghasil dan/atau pengumpul dan faktor ekonomi, oleh sebab itu semua kom-
dan/atau pemanfaat dan/atau pengolah dan/atau ponen yang ada harus ikut terlibat di dalam pem-
penimbun limbah B3 dengan maksud menyimpan binaan dan tumbuh kembang anak, agar anak tidak
sementara. melakukan perbuatan dari norma-norma yang ada.
Proses pengolahan limbah di PT.Apac Inti Hakim anak dalam menjatuhkan putusan
Corpora dirasa memiliki hambatan dalam masalah lterhadap anak yang melakukan tindak kejahatan
Cost (biaya) karena untuk industri besar seperti perkosaan mendasarkan pertimbangan pada
PT.Apac Inti Corpora memerlukan peralatan da- Landasan Yuridis, berupa peraturan perundang-
lam pengolahan limbah yang tidak sedikit biaya- undangan yang terkait dengan tindak pidana yang
nya. PT. Apac Inti Corpora dahulu memiliki air dilakukan oleh anak antara lain: Kitab Undang-
pendingin untuk pemanfaatan kembali limbah undang Hukum Pidana (KUHP), kitab Undang-
yang ada, namun diperlukan biaya tambahan un- undang hukum acara pidana (KUHAP), Undang-
| 193 |
Jurnal Cakrawala Hukum, Volume 9 No. 2 Desember 2018
ISSN PRINT 2356-4962 ISSN ONINE 2598-6538
undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentabng Gatot P. Soemartono, R.M. 2004. Hukum Lingkungan Indo-
Pemasyarakatan, Undang-undang Nomor 4 Tahun nesia. Jakarta. Sinar Grafika.
1979 Tentang kesejahteraan anak, Surat Edaran Ginting, Perdana. 2007. Sistem Pengelolaan Lingkungan
Mahkamah Agung Nomor P.1/20 tgl 30 Maret 1991 dan Limbah Industri.: Bandung. Yrama Widya.
Tentang Penjahat Anak, Tanggal 15 Februari 1959 Mitchell, Bruce. 2000. Pengelolaan Sumber Daya
Tentang saran untuk memeriksa perkara anak Lingkungan. Gadjah Mada Yogyakatrta. Univer-
dengan pintu ltertutup Terhadap Anak-anak yang sity Press.
menjadi terdakwa, Undang-undang RI Nomor 23
Siahaan. 2008. Hukum Lingkungan. Jakarta. Pancuran
Tahun 2002 Tentang Perlindungan anak, Undang– Alam.
undang RI nomor 35 tahun 2014 Tentang per-
Soekanto, Soerjono. 1981. Pengantar Penelitian Hukum.
ubahan atas undang-undang nomer 23 tahun 2002
Jakarta. UI Press.
Tentang Perlindungan Anak, Undang-undang RI
Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Soemitro, Ronny Hanitijo. 1988. Metodologi Penelitian
Pidana Anak. Di lsamping itu Hakim wajib mem- Hukum dan Jurimetri. Jakarta. Ghalia Indonesia.
pertimbangkan laporan pembimbing kemasyara- Soerjono. 1996. Hukum Lingkungan dan Peranannya Dalam
katan, Hakim tidak boleh menjatuhkan kumulasi Pembangunan.: Jakarta. Rienika Cipta.
hukuman, dan batas maksimal hukuman yang Subagyo, P.Joko. 1992. Hukum Lingkungan Masalah dan
dijatuhkan. Penanggulangannya. Jakarta. Rineka Citra.
| 194 |