Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER PENGETAHUAN LINGKUNGAN

OLEH

YUYUN SULISTIAWATI

F1G119018

JURUSAN MATEMATIKA
PROGRAM STUDI ILMU KOMPUTER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
Soal Ujian Akhir Semester Pengetahuan Lingkungan:

1. Jelaskan pengertian pencemaran lingkungan berdasarkan UU Lingkungan


Hidup, dan coba Anda berikan pula penjelasan terhadap salah satu contoh
pencemaran (air dan udara) yang terjadi khususnya di lingkungan Industri
Pertambangan dan Industri Domestik !!!
2. Manusia belum mampu memanfaatkan dan mengelola Sumber daya alam
dengan baik. Jelaskan pendapat Anda sebagai Mahasiswa FMIPA, bagaimana
cara mengelola dan memanfaatkan sumberdaya alam tersebut termasuk di
dalamnya komponen biotik & abiotik (mineral, batuan, & air, serta flora dan
fauna hingga mikroorganisme) Sehingga diharapkan nanti Sumberdaya Alam
tersebut tetap lestari !!!
3. Jelaskan Pengertian Mitigasi Lingkungan dan sebutkan beberapa contoh
Pendekatan Mitigasi dalam bidang Kelembagaan atau Stakeholder serta coba
Anda berikan salah satu contoh Mitigasi yang berdampak langsung bagi Sektor
Pertambangan sehingga dangan adanya Mitigasi Lingkungan ini dapat
mendukung Pembangunan yang Terpadu dan Berkelanjutan !!!
4. Buatlah sebuah narasi ilmiah (Cerita singkat, sederhana, menarik dan
mengesankan) berdasarkan pengalaman pribadi masing-masing. Terkait aturan
Menjaga kebersihan lingkungan dalam penanganan COVID-19. Aturan yang
dimaksud adalah aturan-aturan yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggal
kalian dan juga tempat umum, misalnya di kost, di rumah, di pasar, di mesjid,
dan di suatu daerah/kota/kabupaten. Adapun tujuan utama dari aturan tersebut
adalah untuk menghentikan laju penyebaran virus COVID-19 !!!
Jawaban Ujian Akhir Semester Pengetahuan Lingkungan :

1. Berikut penjelasan mengenai pengertian lingkungan menurut UU dan


contoh pencemaran (air dan udara) yang terjadi khususnya di lingkungan
Industri Pertambangan dan Industri Domestik :
a) Pasal 1 butir 12 Undang-Undang (selanjutnya disingkat dengan UU) Nomor
23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup menegaskan
“Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain kedalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun
sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak
dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya.” Beda halnya dengan
Pasal 1 butir 14 Undang-Undang (selanjutnya disingkat UU) terbaru Nomor
32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup menegaskan
“Pencemaran lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain kedalam lingkungan hidup
oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan
hidup yang telah ditetapkan.”
b) Adapun salah satu contoh pencemaran (air dan udara) di lingkungan Industri
Pertambangan dan Industri Domestik yang dapat saya jelaskan yakni
Limbah Pabrik. Limbah pabrik merupakan salah satu penyebab
pencemaran air yang paling sering ditemukan yang dibuang ke sungai atau
laut dan tidak jarang pula mengotori udara. Masalahnya disini adalah,
limbah pabrik yang dibuang ke sungai, laut dan udara tersebut belum diolah
terlebih dahulu sehingga membuat air menjadi tercemar. Dengan
tercemarnya air sungai ataupun laut dan juga udara tersebut, maka
dampaknya akan dirasakan oleh masyarakat, terutama yang menggunakan
sumber air yang telah tercemar limbah industri tersebut. Solusinya, tentu
industri atau pabrik tersebut harus mengolah limbah terlebih dahulu sebelum
dibuang ke lingkungan.
2. Pendapat saya sebagai seorang mahasiswa jika kita melestarikan sumber
daya alam termasuk itu di dalamnya komponen biotik dan abiotik, maka kita
dapat menghemat sumber daya alam tersebut untuk masa sekarang dan sebagai
cadangan untuk masa mendatang.Jadi. jagalah lingkungan demi kebaikan
sendiri dan orang-orang sekitarnya karena di dalam hadist sahih yang di
riwayatkan sahabat nabi ”Barangsiapa yang menyayangi walaupun terhadap
binatang yang akan disembelih, maka ALLAH SWT akan menyayanginya pada
hari kelak” (HR.Syaikh Nasiruddin albani dishahihkan oleh Adabul Mufrad lil
Imam al-Bukhari). Adapun cara pemnafaatan dan pengelolaan sumber daya
alam agar tetap lestari yakni:
 Melakukan rehabilitasi dan reklamasi pada lahan kritis. 
 Melakukan penghijauan dan reboisasi.
 Melakukan usaha aforestasi yakni menghutankan wilayah yang sebenarnya
bukan hutan dengan tujuan mengganti peran hutan yang dipergunakan
untuk tujuan lainnya.
 Beralih pada bioteknologi dan perlahan mengurangi penggunaan energi
terhabiskan.
 Resettlement atau penataan pemukimaan dan pengendalian terhadap
Peladang Berpindah.
 Menjalankan program kali bersih seperti mencegah penurunan kualitas air
sekaligus meningkatkan kualitasnya.
 Menerbitan peraturan yang tegas terhadap kegiatan industri yang erat
kaitannya dengan pencemaran air.
 Mengembangkan kelembagaan yang bergerak pada pengelolaan lingkungan
hidup.
 Mengendalikan angka pemompaan air tanah pada rumah rumah penduduk.
 Memperbanyak sumur resapan, menggalakkan penanaman pohon yang
dikenal mampu menyerap air banyak.
 Menerapkan tebang pilih di hutan dan tangkap pilih di lautan. Aktif pula
dalam melakukan regenerasi sumber daya kelautan dan hutan.
 Mengembangkan teknologi yang memberi perhatian penuh pada kelestarian
lingkungan.
Menurut saya jika semua kegiatan dan cara ini diterapkan dengan benar dan
berjalan lancar maka besar kemungkinan Sumber Daya Alam termasuk
didalamnya komponen biotik dan abiotik dapat tetap lestari.
3. Berikut penjelasan mengenai Pengertian Mitigasi Lingkungan, contoh
Pendekatan Mitigasi dalam bidang Kelembagaan atau Stakeholder, dan contoh
Mitigasi yang berdampak langsung bagi Sektor Pertambangan :
a. Mitigasi (penjinakan) upaya atau kegiatan yang ditujukan untuk
mengurangi dampak dari bencana alam atau buatan manusia bagi bangsa
atau masyarakat (Carter, 1992). Adapun Mitigasi Lingkungan itu sendiri
yakni upaya-upaya yang dilakukan untuk mencegah atau menanggulangi
dampak negatif lingkungan akibat adanya rencana atau pelaksanaan suatu
kegiatan.
b. Beberapa contoh Pendekatan Mitigasi Lingkungan dalam bidang
Kelembagaan atau Stakeholder yakni Misalnya oleh Lembaga Menteri
Lingkungan Hidup yg memberlakukan aturan penyusunan KLHS,
AMDAL, UKL-UPL, ataupun dokumen lingkungan lainnya untuk
mendukung pembangunan nasional yang berwawasan lingkungan.
Contoh lainnya yakni seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Adapun LSM yang terkenal di Indonesia yg selalu mendukung dan
menjaga kelestarian Lingkungan yaitu WALHI, sedangkan Organisasi
Lingkungan yang terbesar di Dunia adalah GREEN PEACE.
c. Contoh Mitigasi yang berdampak langsung bagi sektor pertambangan
sehingga dapat mendukung Pembangunan yang Terpadu dan
Berkelanjutan yakni kegiatan Reklamasi. Menurut Peraturan Menteri
Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 18 tahun 2008 yang dimaksud
reklamasi adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata
kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha
pertambangan umum, agar dapat berfungsi dan berdayaguna sesuai dengan
peruntukkannya. Selain melakukan upaya penanggulangan kerusakan
secara fisik, kimia, dan biologi melalui kegiatan reklamasi, juga
dibutuhkan peran serta pemerintah melalui aturan dan kebijakan yang
berfungsi sebagai kontrol dan pengawasan terhadap perusahaan-
perusahaan tambang dalam melakukan kegiatan reklamasi tambang.
4. Berikut contoh narasi ilmiah berdasarkan pengalaman pribadi saya:
Diketahui saat ini Indonesia masih bergelut melawan COVID-19 sama dengan
negara lain di dunia. Jumlah kasus virus Corona terus bertambah dengan
beberapa melaporkan kesembuhan, tapi tak sedikit yang meninggal. Usaha
penanganan dan pencegahan terus dilakukan demi melawan COVID-19 dengan
gejala mirip flu. Salah satu wilayah yang turut melakukan penanganan dan
pencegahan COVID-19 tersebut yakni lingkungan tempat tinggal saya yang
berada di daerah Poasia Kendari. Dimana terdapat beberapa aturan-aturan yang
diberikan untuk mencegah menghentikan penyebaran COVID-19 yakni:
 Masyarakat di himbau untuk tidak dulu melaksanakan Sholat berjamaah di
Masjid. Dimana sebagian besar Masjid diwilayah Poasia ini tidak
mengadakan Sholat Tarawih. Adapun beberapa Masjid yang masih
melaksanakan Shalat berjamaah namun dengan menerapkan Social
Distancing berupa pengaturan saf Sholat dan pembatasan jamaah sholat.
 Masyarakat di himbau untuk selalu menggunakan masker saat keluar rumah.
Penggunaan masker diwilayah Poasia ini sangat di tekankan khususnya bagi para
pekerja yang hendak keluar wilayah dalam jangkauan yang jauh.

 Masyarakat dihimbau pula untuk menerapkan Social Distancing.


Diwilayah saya Social Distancing diterapkan dengan sangat baik
dikarenakan kepatuhan dari masyarakat sekitaran wilayah tempat tinggal
saya ini.

Anda mungkin juga menyukai