“Buangan Industri”
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Remediasi Lingkungan
OLEH :
KELOMPOK I
JURUSAN KIMIA
2023
KATA PENGANTAR
ٱلر ۡح َٰم ِن ه
ٱلر ِح ِيم ِب ۡس ِم ه
ٱَّللِ ه
Assalamu’ Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji atas kebesaran Sang Khalik yang telah menciptakan alam
semesta dalam suatu keteraturan hingga dari lisan terpetik berjuta rasa syukur atas
kehadirat Allah Swt. Karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga
makalah yang berjudul “Remediasi Air pada Buangan Industri” ini dapat
terselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas
penyusunan makalah ini, tak lupa pula kepada orang tua yang selalu memberi
dukungan dan do’a serta teman-teman sekalian yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Harapan yang
paling besar dari penyusunan makalah ini ialah semoga apa yang kami susun
Gowa, 18 Mei2023
Penyusun
Kelompok I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................
BAB I
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Tujuan pencapaian.............................................................................................
BAB II
BAB III
A. Kesimpulan ...................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanah sebagai bagian yang penting dalam menunjang kehidupan makhluk
hidup di bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan.
Manusia dan hewan hidup dari mengonsumsi tumbuhan. Memang ada tumbuhan
dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari
permukaan tanah. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga
kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini.
Pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia
juga. Seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia
panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya
pernapasan tanah, yang tercemar bisa menyebabkan bau yang tidak sedap terhirup
oleh manusia atau adanya partikel pada udara menyebabkan kesehatan pernapasan
jadi memburuk. Melalui kulit, tanah yang tercemar akan membuat air tanah ikut
terkontaminasi bahan berbahaya dan bila digunakan untuk mandi, air initentu akan
1
2
Hal ini telah dijelaskan dalam Qs. Al-Baqarah ayat/2: 11 yang berbunyi:
Terjemahnya:
“Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat kerusakan
di muka bumi". mereka menjawab: "Sesungguhnya Kami orang-orang
yang Mengadakan perbaikan".
Islam mengajarkan pada umatnya untuk tidak menggunakan sesuatu
dengan tidak berlebih-lebihan atau serakah karena hal itu akan membuat
kerusakan. Sama juga dalam hal penggunaan sampah jangan sampai berlebihan.
Di dalam Islam juga kita di haruskan untuk memelihara lingkungan sekitar kita
kerusakan alam yang disebabkan oleh perbuatan manusia. Kerusakan alam jenis
ini adalah kerusakan yang paling banyak disebutkan dalam Al-Qur’an. Sampah
juga salah satu akibat dari kerusakan yg ada di bumi ini, kata kerusakan di dalam
Al-Qur’an telah di sebutkan tidak kurang dari 47 kali. Kata “kerusakan di bumi“
dalam Al-qur’an lebih banyak menunjuk atau menitik beratkan kepada suatu “
intreraksi “, suatu “ makna “ atau suatu “ hasil yang diperoleh “dari keterkaitan
hubungan antara kejadian dengan kejadian lain atau suatu perbuatan dengan
perbuatan lain. Oleh karena itu untuk mengatasi kerusakan tersebut dilakukanlah
remediasi lingkungan.
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang
tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in situ atau on site dan ex situ atau
murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, penting injeksi dan
bahan yang kurang beracunatau tidak beracun karbon dioksida dan air
makalah ini utnuk mengetahui jenis-jenis buangan industri dan metode remediasi
B. Tujuan Pencapaian
Tujuan pada makalah ini adalah sebagai berikut:
TINJAUAN PUSTAKA
langsung oleh konsumen. Pengertian limbah sendiri merupakan zat atau bahan
buangan yang dihasilkan dari proses produksi baik industri maupun domestik
(rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak
1. Anorganik
limbah yang tidak mengandung unsur karbon, seperti logam (misalnya besi dari
mobil bekasatau perkakas dan aluminium dari kaleng bekas atau peralatan rumah
tangga), kaca dan pupuk anorganik (misalnya yang mengandung unsur nitrogen
dan fosfor). Limbah-limbah ini tidak memiliki unsur karbon sehingga tidak dapat
Agak sedikit berbeda dengan pengertian di atas secara teknis, limbah anorganik
didefinisikansebagai segala limbah yang tidak dapat atau sulit terurai/busuk secara
alami olehmikroorganisme pengurai. Dalam hal ini, bahan organik seperti plastic,
4
5
hasil kegiatan industri yaitu sisa cairan pewarna pakaian, sisa cairan pengawet,
kandungan besi pada air, serta sisa sisa bahan kimia, sisa bahan pakaian, sampah
plastik, potongan kayu, sisa bubur kertas, kabel, sisa bubur semen dan besi.
2. Organik
karbon (C), sehingga meliputi limbah dari mahluk hidup (misalnya kotoran hewan
danmanusia, sisa makanan dan sisa-sisa tumbuhan mati), kertas, plastik dan karet.
sebagai limbah yang hanya berasal dari mahluk hidup (alami) dan sifatnya mudah
membusuk/terurai, seperti plastik dan karet, tidak termasuk dalam limbah organic.
Limbah organik yang berasal dari mahluk hidup mudah membusuk karena
padamahluk hidup terdapat unsure karbon (C) dalam bentuk gula (karbohidrat)
oleh mikroorganisme sebagian besar adalah berupa gas metan (CH4) yang juga
kegiatan industri yaitu sisa limbah tempe, limbah tahu, air cuci bahan produksi
sangat serius di seluruh dunia. Kegagalan mitigasi buangan industri seperti logam
flora, fauna dan juga mangganggu kesehatan manusia. Berbagai cara yang
dilakukan untuk mencari metode yang efektif, murah dan ramah lingkungan untuk
metode yang dilakukan adalah remediasi. Remediasi berasal dari kata remedial
yang artinya pembersih atau membersihkan permukaan tanah maupun air yang
atau tidak beracun. Remediasi dapat dilakukan secara fisik, kimia, maupun biologi
a. Remediasi fisik
kemudian terjadi dengan penggunaan bahan kimia flokulan seperti polimer, yang
2. Proses Pengendapan
jernih dapat diambil dari bagian atas. Untuk meningkatkan efisiensi pengendapan,
air tercemar limbah industri untuk mengapungkan kontaminan yang lebih ringan
dari air. Partikel-partikel terapung seperti minyak, lemak, atau padatan organik
lainnya akan naik ke permukaan dan dapat dihapus. Air yang tersisa di bawahnya
kontaminan terlarut.
terlarut dan tersuspensi dalam air limbah industri. Air yang tercemar dialirkan
partikel kasar dan mencegah kontaminan yang terperangkap kembali ke dalam air.
molekul terlarut dan zat-zat terlarut dalam air. Proses ini sangat efektif untuk
menghilangkan garam, bahan kimia, logam berat dan kontaminan organik yang
terlarut dan menghasilkan air yang sangat bersih, tetapi juga membutuhkan energi
b. Remediasi Kimia
1. Pengendapan Kimia
digunakan untuk menghasilkan endapan yang lebih berat yang dapat diendapkan
2. Oksidasi Kimia
peroksida, ozon, atau klorin untuk mengoksidasi kontaminan dalam limbah cair.
Proses oksidasi ini dapat mengubah sifat kontaminan menjadi bentuk yang lebih
mudah dihilangkan atau kurang beracun. Metode ini sering digunakan untuk
3. Penetrasi Membran
yang lebih besar ditahan. Metode ini efektif dalam menghilangkan kontaminan
4. Penyaringan Aktif
Metode ini melibatkan penggunaan bahan adsorben seperti arang aktif atau
resin pertukaran ion untuk menyerap kontaminan dalam limbah cair. Bahan
adsorben ini memiliki kemampuan untuk menarik dan mengikat kontaminan pada
9
c. Remediasi Biologi
1. Bioremediasi
a. Bioreaktor
uap dan padat (dalam bentuk slurry atau lumpur). Teknik ini dapat menggunakan
mikroba murni yang diisolasi; atau mikroorganisme hasil rekayasa genetika yang
digunakan dalam teknik ini harus dapat hidup dengan atau tanpa tambahan
oksigen atau akseptor elektron lainnya (nitrat, karbon dioksida, sulfat, logam
teroksidasi) dan nutrisi (nitrogen, fosfor, atau mineral tertentu). Variabel lain yang
tinggi.
b. Bioremediasi In Situ
Metode in situ adalah aplikasi bioremediasi pada lingkungan yang tercemar secara
ini umumnya dilakukan pada area yang terkontaminasi bahan kimia atau
radioaktif. Metode ini adalah yang paling sering digunakan karena menghemat
polutan pada tanah dan air. Terdapat beberapa teknik bioremediasi in situ yaitu
Teknik pump and treat digunakan untuk membersihkan seluruh air yang
dilakukan didalam atau diluar tempat pengolahan (plant) untuk kemudian air yang
sudah diolah dialirkan kembali ke lokasi pencemaran Teknik pump and treat
adalah teknik remediasi paling tradisional yang pernah digunakan. Teknik ini
sudah jarang digunakan karena dianggap sangat tidak efektif. Alasannya adalah
teknik ini memerlukan investasi yang mahal dan waktu yang sangat panjang.
Namun, kelebihan dari teknik ini adalah dapat membersihkan seluruh kontaminan
selama jenis polutannya adalah polutan yang larut dalam air. Secara umum,
kekurangan dari metode in situ adalah cenderung memerlukan waktu yang lebih
lama dibandingkan metode Yang lain, selain itu metode ini juga berpotensi
adanya variasi Aktivitas mikroba di lokasi karena terdapat faktor lingkungan yang
nutrisi yang cukup akibat adanya Kompetisi dengan mikroba alami maka metode
2. Fitoremediasi
berbahaya.
mengimobilisasi polutan dari tanah dan air yang tercemar. Teknologi ini telah
diterapkan beberapa tahun lalu untuk memindahkan logam berat yang mencemari
tanah dan air. Keuntungan dari fitoremediasi adalah dapat bekerja pada senyawa
organik dan anorganik, prosesnya dapat dilakukan secara in-situ dan ex-situ,
mudah diterapkan dan biayanya murah. Teknologi ramah lingkungan seperti ini
mampu mereduksi kontaminan dalam jumlah yang besar/ Keuntungan lain dari
pelarut klorinat, logam, radio nukleides dan unsur hara seperti nitrogen dan fosfor.
yaitu menyerap air dan unsur hara melalui akar, transpirasi air melalui daun dan
a. Fitoremediasi
berbahaya.
12
mengimobilisasi polutan dari tanah dan air yang tercemar. Teknologi ini telah
diterapkan beberapa tahun lalu untuk memindahkan logam berat yang mencemari
tanah dan air. Keuntungan dari fitoremediasi adalah dapat bekerja pada senyawa
organik dan anorganik, prosesnya dapat dilakukan secara in-situ dan ex-situ,
mudah diterapkan dan biayanya murah. Teknologi ramah lingkungan seperti ini
mampu mereduksi kontaminan dalam jumlah yang besar/ Keuntungan lain dari
pelarut klorinat, logam, radio nukleides dan unsur hara seperti nitrogen dan fosfor.
yaitu menyerap air dan unsur hara melalui akar, transpirasi air melalui daun dan
C. Studi Kasus
“Efisiensi pengolahan air limbah detergen menggunakan sistem upflow
tangga, tetapi ada sebagian masyarakat yang menjual jasa mencuci pakaian dan
mendapatkan penghasilan yang memadai dari usaha tersebut dan kegiatan ini
dikenal dengan jasa laundry. Proses laundry terdiri dari beberapa tahapan yaitu
deterjen mempunyai kondisi awal berwarna putih keruh, berbau dan berbusa.
karena dapat menaikkan pH air sehingga mengganggu organisme dalam air, bahan
mikroorganisme dalam air, bahkan sampai mematikan dan ada sebagian bahan
deterjen yang tidak dapat didegradasi oleh mikroorganisme yang ada di dalam air
(Wardhana, 1995). Selain itu, menyebabkan terjadi peningkatan COD, BOD dan
angka permanganate. Pengolahan yang cocok untuk limbah deterjen ini adalah
biologi dibagi ke dalam dua kelompok utama, yaitu proses aerobik dan proses
anaerobik.
dimasukkan ke dalam bak anaerob dan ditutup rapat. Pada bak upflow anaerobic
filter dilakukan proses inokulasi dengan cara memasukkan air limbah yang
mengandung deterjen dan lumpur aktif dengan perbandingan 1:1 dan dibiarkan
seperti faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik meliputi cahaya, tempertur,
tekanan dan turbiditas. Faktor biotik meliputi kompetisi nutrient, vitamin dan
pertumbuhan mikroorganisme pada bak upflow anaerobic filter adalah batu kerikil
yang berfungsi sebagai penyaring (filter). Untuk memperoleh hasil yang maksimal
14
Untuk keberhasilan proses aklimatisasi maka faktor penting yang harus dijaga
adalah suhu yang berkisar antara 37oC –40oC, karena pada suhu tersebut bakteri
Keberhasilan proses aklimatisasi ditandai dengan adanya gas yang berupa uap
dalam bak dan kemudian bakteri siap digunakan sebagai media pencerna pada
proses anaerob. Setelah proses aklimatisasi, kemudian air limbah dalam bak
anaerob dialirkan ke dalam bak upflow anaerobic filter melalui dasar bak dan
melewati lapisan agregat (saringan batu kerikil) mengalir keatas dan keluarkan
PENUTUP
A. Kesimpulan
sangat serius di seluruh dunia. Kegagalan mitigasi buangan industri seperti logam
flora, fauna dan juga mangganggu kesehatan manusia. Berbagai cara yang
dilakukan untuk mencari metode yang efektif, murah dan ramah lingkungan untuk
metode yang dilakukan adalah remediasi. Remediasi berasal dari kata remedial
yang artinya pembersih atau membersihkan permukaan tanah maupun air yang
atau tidak beracun. Remediasi dapat dilakukan secara fisik, kimia, maupun
biologi.
DAFTAR PUSTAKA