Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah
“ Ilmu Lingkungan dan Mitigasi Bencana”
Dosen Pengampu :
Frini Karina Andini, S.Ab., M.Ab
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT karena atas limpahan berkat dan rahmat-Nya
lah pemakalah dapat menyelesaikan tugas makalah kelompok yang berjudul “Pencemaran
Lingkungan Global, Pemanasan Global, dan Perubahan Iklim”. Penulisan makalah ini merupakan
salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah “Ilmu Lingkungan dan Mitigasi Bencana” di
program studi Ilmu Administrasi Publik Universitas Riau.
Ucapan terima kasih pun pemakalah sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah yaitu
Ibu Frini Karina Andini,S.Ab.,M.Ab karena atas pemberian tugas makalah ini pemakalah bisa
lebih banyak memperoleh ilmu dan pengetahuan khususnya tentang Pencemaran Lingkungan
Global
Pemakalah menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, namun pemakalah berharap dengan ketidaksempurnaan tersebut bisa menjadi
bahan perbaikan di masa yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah dengan judul Pencemaran Lingkungan Global, Pemanasan
Global, dan Perubahan Iklim ini dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi para penulis dan
para pembaca.
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 3
1. KESIMPULAN ................................................................................................. 10
2. SARAN ............................................................................................................ 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pencemaran lingkungan dan perubahan iklim penting untuk dibahas karena masalah ini
semakin mengkhawatirkan dan mempengaruhi kualitas hidup manusia dan lingkungan secara
signifikan. Pencemaran lingkungan dan perubahan iklim disebabkan oleh berbagai aktivitas
manusia, termasuk industri, transportasi, pertanian, pertambangan, dan konstruksi.
Peningkatan emisi gas rumah kaca dan limbah industri sejak revolusi industri telah
menyebabkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan manusia. Pencemaran udara dan
air telah menjadi masalah besar di banyak kota di seluruh dunia, dan limbah industri yang tidak
terkelola dengan baik telah mencemari tanah dan memengaruhi kesehatan manusia.
Perubahan iklim yang disebabkan oleh pelepasan gas rumah kaca menjadi masalah yang
semakin besar, memicu pemanasan global dan perubahan iklim yang serius. Hal ini telah
menyebabkan peningkatan suhu global dan pencairan es di Kutub Utara dan Selatan, serta
meningkatkan risiko bencana alam seperti banjir, kekeringan, dan badai. Dalam beberapa
tahun terakhir, kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan telah meningkat, dan banyak
organisasi dan individu yang berusaha untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan.
Namun, upaya untuk mengurangi dampak ini harus dilakukan secara kolektif dan terus-
menerus untuk menjaga kualitas lingkungan dan kesehatan manusia yang lebih baik di masa
depan.
2. Rumusan Masalah
1
3. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pencemaran lingkungan global adalah perubahan besar pada kondisi lingkungan akibat
adanya perkembangan ekonomi dan teknologi. Perubahan kondisi tersebut melebihi batas
ambang dari toleransi ekosistem sehingga meningkatkan jumlah polutan di lingkungan.
Sementara, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup memberi penjelasan bahwa pencemaran lingkungan hidup adalah
masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup
yang telah ditetapkan. Pencemaran lingkungan dapat juga diartikan sebagai perubahan
faktor abiotik akibat kegiatan yang melebihi ambang batas toleransi ekosistem biotik.
Secara umum, terdapat dua bentuk penyebab pencemaran lingkungan yaitu:
Degradable, yaitu penyebab pencemaran yang dapat diuraikan kembali atau dapat
diturunkan sifat bahayanya ke tingkat yang dapat diterima oleh proses alam.
Contohnya: Kotoran manusia, hewan dan sisa tumbuhan yang mati.
Non-Degradable, yaitu polutan yang tidak dapat diuraikan secara alami karena
bentuk unsurnya yang terlalu kompleks. Contohnya: Limbah berbahaya dan
beracun (B3), merkuri, timah hitam, arsenik, dan lain-lain.
2. Jenis-jenis Pencemaran Lingkungan
a. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuknya atau tercampurnya unsur-unsur
berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan
lingkungan sehingga menurunkan kualitas lingkungan. Dengan demikian akan
terjadi gangguan pada kesehatan manusia. Terdapat dua jenis sumber pencemaran
udara, yang pertama adalah pencemaran akibat sumber alamiah (natural sources)
seperti letusan gunung berapi dan yang kedua berasal dari kegiatan manusia
(anthropogenic sources) seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan
lain-lain. Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, seperti di dalam rumah,
sekolah, dan kantor.
3
b. Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya zat atau komponen lain ke
dalam perairan. Dampaknya membuat air tercemar dan kualitas air menurun.
Dalam PP No. 20/1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air, pencemaran air
didefinisikan sebagai: “pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya
mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiaan
manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya” (Pasal 1, angka 2).
c. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial;
penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan
sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah;
air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung
dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
d. Pencemaran Suara
Pencemaran suara adalah suara atau kebisingan yang merusak kenyamanan
atau kesehatan manusia dan lingkungan. Pencemaran suara dapat disebabkan oleh
berbagai sumber, seperti lalu lintas kendaraan, konstruksi bangunan, industri,
kebisingan dari alat-alat elektronik, serta acara-acara publik seperti konser musik
atau pertandingan olahraga. Dampak pencemaran suara pada kesehatan manusia
dapat berupa gangguan pendengaran, stres, kelelahan, gangguan tidur, dan
gangguan konsentrasi. Pencemaran suara juga dapat mempengaruhi perilaku hewan
dan memengaruhi ekosistem.
3. Dampak Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan dapat memiliki dampak negatif yang luas pada kesehatan
manusia, ekosistem, dan ekonomi. Beberapa dampak pencemaran lingkungan meliputi:
1. Kesehatan manusia: Pencemaran lingkungan dapat menyebabkan masalah
kesehatan seperti kanker, gangguan pernapasan, kerusakan sistem saraf, dan infeksi
4
saluran pernapasan. Pencemaran udara juga dapat menyebabkan masalah
pernapasan seperti asma dan bronkitis.
2. Kerusakan ekosistem: Pencemaran lingkungan dapat merusak ekosistem seperti
hutan, sungai, dan laut. Dampaknya termasuk hilangnya keanekaragaman hayati,
kerusakan habitat, dan kematian hewan dan tumbuhan.
3. Kerusakan lingkungan: Pencemaran lingkungan dapat menyebabkan kerusakan
pada lingkungan seperti hilangnya tanah subur, penurunan kualitas air, dan erosi
tanah.
4. Kerugian ekonomi: Pencemaran lingkungan dapat mengurangi produktivitas
pertanian dan perikanan, menghambat pembangunan, dan menurunkan nilai
properti.
5. Perubahan iklim: Pencemaran lingkungan juga dapat berkontribusi pada perubahan
iklim yang menyebabkan cuaca ekstrem, naiknya permukaan air laut, dan
perubahan lingkungan yang mengancam keberlangsungan hidup manusia dan
hewan.
4. Pengertian Perubahan Iklim
Iklim merupakan rata-rata cuaca yang juga menjadi penanda keadaan atmosfer
dalam suatu kurun waktu tertentu. Iklim juga didefinisikan sebagai ukuran variabilitas
kuantitas serta rata-rata yang relevan dari sebuah variabel tertentu yaitu curah hujan,
temperatur, atau angin pada suatu periode tertentu, yang umumnya merentang dari bulan
hingga tahunan atau bahkan hingga jutaan tahun.Perubahan iklim merupakan suatu
perubahan jangka panjang dalam pola cuaca tertentu di suatu wilayah. Perubahan iklim ini
sendiri sering dikaitkan dengan pemanasan global.
Iklim sendiri berubah secara terus menerus karena adanya interaksi antara suatu
komponen dan faktor eksternal misalnya saja pada erupsi vulkanik, variasi sinar matahari,
serta faktor-faktor yang disebabkan oleh kegiatan manusia seperti pada perubahan
penggunaan lahan serta penggunaan bahan bakar fosil. Konvensi Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) sendiri mengungkapkan perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia
baik itu secara langsung maupun tidak langsung hingga kemudian mengubah variabilitas
iklim alami dan komposisi dari atmosfer global pada suatu periode waktu yang dapat
diperbandingkan. Komposisi atmosfer global ini diantaranya komposisi material atmosfer
5
bumi berupa Gas Rumah Kaca (GRK) yang terdiri dari atas Nitrogen, Karbon Dioksida,
Metana, dan lain sebagainya. Pada dasarnya, Gas Rumah Kaca sendiri dibutuhkan untuk
menjaga suhu bumi tetap dalam keadaan stabil. Meski demikian konsentrasi Gas Rumah
kaca sendiri kemudian kian meningkat dan membuat lapisan atmosfer menjadi semakin
tebal. Penebalan pada lapisan atmosfer ini kemudian menyebabkan sejumlah panas bumi
menjadi terperangkap di atmosfer dan menumpuk.
5. Dampak Perubahan Iklim
Perubahan iklim dapat memiliki dampak yang sangat signifikan pada lingkungan dan
kehidupan manusia di seluruh dunia. Beberapa dampak perubahan iklim yang paling
penting meliputi:
6
6. Kasus Perubahan Iklim di Indonesia
Peristiwa hujan es dapat memiliki dampak yang signifikan pada lingkungan dan
manusia. Hujan es yang cukup besar dan deras dapat menyebabkan kerusakan pada rumah,
gedung, kendaraan, dan tanaman. Selain itu, hujan es juga dapat menyebabkan gangguan
pada infrastruktur dan jaringan listrik. Peristiwa hujan es juga dapat menjadi salah satu
indikator adanya perubahan iklim yang terjadi di suatu wilayah. Seiring dengan adanya
perubahan iklim global, kondisi cuaca menjadi semakin ekstrem dan suhu udara semakin
sulit diprediksi. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk
7
meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan
iklim, serta mempersiapkan diri menghadapi situasi cuaca yang ekstrem, termasuk
peristiwa hujan es.
7. Upaya Penanggulangan Perubahan Iklim
Upaya untuk mengatasi perubahan iklim harus dilakukan secara holistik dan
terpadu, melibatkan berbagai sektor dan tindakan yang dilakukan oleh pemerintah,
masyarakat, dan sektor swasta. Beberapa upaya untuk mengatasi perubahan iklim antara
lain:
1. Mengadopsi sumber energi bersih: Mengadopsi sumber energi bersih seperti energi
terbarukan seperti surya, angin, dan hidro dapat mengurangi emisi gas rumah kaca
dan membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
2. Meningkatkan pengelolaan limbah: Meningkatkan pengelolaan limbah dapat
mengurangi emisi gas rumah kaca dari limbah organik dan sampah.
3. Mengurangi deforestasi: Deforestasi menyebabkan hilangnya hutan dan lahan yang
mampu menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Upaya untuk mengurangi
deforestasi dan melakukan restorasi hutan dapat membantu mengurangi emisi gas
rumah kaca dan meningkatkan kemampuan penyerapan karbon.
4. Mengurangi emisi kendaraan bermotor: Kendaraan bermotor adalah sumber emisi
gas rumah kaca yang signifikan. Upaya untuk mengurangi emisi kendaraan
bermotor melalui penggunaan kendaraan listrik, pembatasan kendaraan di area
tertentu, dan pengembangan transportasi publik dapat membantu mengurangi emisi
gas rumah kaca.
5. Mengembangkan teknologi baru: Pengembangan teknologi baru seperti teknologi
karbon capture and storage (CCS) dan teknologi energi nuklir yang lebih aman
dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca.
6. Mendorong pengurangan konsumsi: Mengurangi konsumsi barang dan jasa yang
tidak diperlukan dapat membantu mengurangi produksi dan penggunaan sumber
daya yang berlebihan, sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca.
7. Mendorong partisipasi masyarakat: Mendorong partisipasi masyarakat dalam
upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dapat membantu mencapai tujuan
bersama dalam mengurangi dampak perubahan iklim.
8
Upaya-upaya tersebut harus didukung dengan kerjasama dan komitmen dari seluruh negara
dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta meningkatkan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga kelestarian
lingkungan hidup
9
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan paparan mengenai pencemaran lingkungan dan perubahan iklim, dapat
disimpulkan bahwa pencemaran lingkungan menjadi salah satu penyebab terjadinya
perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan. Pencemaran lingkungan terjadi akibat
aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan seperti penggunaan bahan bakar fosil,
deforestasi, penggunaan bahan kimia berbahaya, dan sebagainya. Perubahan iklim yang
terjadi dapat menimbulkan dampak yang serius bagi kehidupan manusia dan ekosistem
yang ada. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk mengurangi dampak perubahan
iklim dengan cara mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengurangi aktivitas yang
merusak lingkungan.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan seperti meningkatkan efisiensi energi,
mengadopsi sumber energi bersih, mengurangi deforestasi, mengurangi emisi kendaraan
bermotor, mengembangkan teknologi baru, dan mendorong partisipasi masyarakat dalam
upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Sebagai saran, perlu adanya peran aktif dari
pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dalam mengatasi perubahan iklim dan
pencemaran lingkungan secara holistik dan terpadu.
Masyarakat dapat ikut berpartisipasi dalam mengurangi dampak perubahan iklim
dengan mengurangi konsumsi barang dan jasa yang tidak diperlukan, menggunakan
kendaraan ramah lingkungan, dan melakukan pengelolaan limbah yang baik. Pemerintah
dapat memberikan insentif bagi penggunaan energi bersih dan memberikan peraturan yang
tegas terkait lingkungan hidup. Sedangkan sektor swasta dapat mengembangkan teknologi
ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya. Dengan kerjasama
dan komitmen dari seluruh negara, diharapkan upaya mitigasi dan adaptasi perubahan
iklim dapat tercapai sehingga dapat menjaga kelestarian lingkungan hidup dan kualitas
hidup manusia di masa yang akan datang.
10
2. Saran
Berikut adalah beberapa saran yang dapat diberikan untuk makalah tentang
pencemaran lingkungan dan perubahan iklim:
11
DAFTAR PUSTAKA
“Apa Itu Perubahan Iklim, Penyebab, Dampak & Cara Mengatasinya”. Tim CNBC
Indonesia. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220704142800-37-352764/apa-itu-perubahan-
iklim-penyebab-dampak-cara-mengatasinya/amp. Diakses pada tanggal 25 Maret 2023.
Gindo, Agus Simanjuntak. 2007. Pencemaran Udara. Buletin Limbah. Vol 11 (1). Hal 34.
Fitria, Agnes Widyanto, Saudin Yuniarno, Kuswanto. 2015. Polusi Air Tanah Akibat
Limbah Industri dan Limbah Rumah Tangga. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Vol. 10 (2). Hal 249-
250.
Sudrajat, Agus Sarwo. E, Sri Subekti. 2019. Pengelolaan Ekosistem Gambut Sebagai
Upaya Mitigasi Perubahan Iklim di Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Planologi. Vol. 16
(2). Hal 229-230.
12