Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENCEMARAN LINGKUNGAN

OLEH :

PUTTY ZINDA FEBRILA

17035035

PENDIDIKAN KIMIA B

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. INDANG DEWATA,M.Si

HARY SANJAYA,S.Si.,M.Si.

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pencemaran Lingkungan ini
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kimia Lingkungan . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai
Pencemaran Lingkungan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Hary Sanjaya,S.Si.,M.Si selaku dosen


mata kuliah Kimia Lingkungan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.Saya juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah
ini. Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Penceman Lingkungan ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi bagi pembaca.

Padang, 1 April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 5
C. Tujuan .................................................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6
A. Pengertian Pencemaran Lingkungan.................................................................................... 6
B. Macam-Macam Pencemaran Lingkungan ........................................................................... 7
C. Parameter Pencemaran Lingkungan .................................................................................... 9
D. Penyebab Pencemaran Lingkungan ................................................................................... 11
E. Akibat Pencemaran Lingkungan ........................................................................................ 13
F. Cara Menanggulangi Pencemaran Lingkungan ................................................................. 16
G. Peran manusia dalam menjaga kelestarian lingkungan agar tidak terjadi pencemaran ..... 16
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 18
A. Simpulan ............................................................................................................................ 18
B. Saran .................................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 19

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia yang mempengaruhi
kegiatan manusia tersebut. Lingkungan secara tidak langsung akan berdampak pada
kehidupan manusia. Lingkungan juga dapat mencerminkan perilaku individu yang tinggal di
lingkungan tersebut. Umumnya bila lingkungan bersih dan sehat, maka penduduk yang
tinggal di lingkungan tersebut juga demikian, begitu juga sebaliknya. Lingkungan adalah
kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi dan akan mempengaruhi secara
langsung maupun tidak langsung baik kepada kehidupan dalam bentuk individual maupun
komunitas pada tempat tertentu.
Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi
kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran
lingkungan. Manusia adalah merupakan satu satunya komponen Lingkungan Hidup biotik
yang mempunyai kemampuan untuk dengan sengaja merubah keadaan lingkungan hidup.
Dalam usaha merubah lingkungan hidupnya ini dengan bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan hidupnya dapat menimbulkan masalah yang disebut pencemaran. Manusia juga
dapat merubah keadaan lingkungan yang tercemar akibat berbuatannya ini menjadi keadaan
lingkungan yang lebih baik, menjadi keadaan seimbang, dapat mengurangi terjadinya
pencemaran lingkungan, bahkan diharapkan untuk dapat mecegah terjadinya pencemaran.
Permasalahan pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya
pencemaran air, tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi tanah oleh
sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan lapisan ozon, kontaminasi zat
radioaktif, dan sebagainya.
Pencemaran lingkungan merupakan masalah kita bersama, yang semakin penting untuk
diselesaikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kelangsungan kehidupan kita.
Siapapun bisa berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini,
termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri, sampai ke lingkungan
yang lebih luas.

4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan ?
2. Apa saja macam-macam pencemaran lingkungan ?
3. Apa saja parameter pencemaran lingkungan ?
4. Apa penyebab dari pencemaran lingkungan ?
5. Apa akibat dari pencemaran lingkungan ?
6. Bagaimana cara menanggulangi pencemaran lingkungan ?
7. Mengapa manusia memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan agar
tidak terjadi pencemaran ?

C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian pencemaran lingkungan
2. Menjelaskan macam-macam pencemaran lingkungan
3. Menjelaskan beberapa parameter pencemaran lingkungan
4. Menjelaskan penyebab dari pencemaran lingkungan
5. Menjelaskan akibat dari pencemaran lingkungan
6. Menjelaskan cara menanggulangi pencemaran lingkungan
7. Menjelaskan peran manusia dalam menjaga kelestarian lingkungan agar tidak terjadi
pencemaran

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencemaran Lingkungan


Pencemaran merupakan masalah lingkungan yang sangat penting diantara faktor-faktor
yang menyebabkan krisis lingkungan hidup. Bahan pencemaran disebut pollutan. Atas dasar
kemampuan lingkungan untuk memecahkan atau menghancurkan pencemaran, maka pollutan
dapat bersifat biodegredable dan non-biodegredable. Menurut Sastrawijaya (1991) pencemaran
adalah bila berpengaruh jelek terhadap lingkungan hidup. Pengertian pencemaran ada berbagai
rumusan, menurut UU No 23 Tahun 1997, pencemaran adalah masuknya atau dimasukannya
mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain kedalam lingkungan oleh kegiatan manusia
atau proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ketingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang
mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Menurut Undang Undang
No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Menurut Undang – Undang pokok pengelolaan Lingkungan Hidup nomor 4 Tahun 1982,
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkan –nya makhluk hidup, zat
energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat
tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya.
Tingkat pencemaran dapat ditentukan dengan menggunakan parameter-parameter sebagai
indikator pencemaran lingkungan antara lain parameter kimiawi, biokimia, fisik dan biologis.
Guslin (1993) menyatakan bahwa makhluk hidup sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan,
oleh karena itu dapat memberikan gambaran mengenai kondisi lingkungan.

6
B. Macam-Macam Pencemaran Lingkungan

1. Berdasarkan Tingkat Pencemaran


a. Pencemaran ringan, yaitu pencemaran yang dimulai menimbulkan gangguan
ekosistem lain. Contohnya pencemaran gas kendaraan bermotor.
b. Pencemaran kronis, yaitu pencemaran yang mengakibatkan penyakit kronis.
Contohnya pencemaran Minamata di Jepang.
c. Pencemaran akut, yaitu pencemaran yang dapat mematikan seketika. Contohnya
pencemaran gas CO dari knalpot yang mematikan orang di dalam mobil tertutup,
dan pencemaran radioaktif.
2. Berdasarkan Macam Bahan Pencemar
a. Pencemaran kimia : CO2, logam berat (Hg, Pb, As, Cd, Cr, Ni), bahan radioaktif,
pestisida, detergen, minyak, pupuk anorganik.
b. Pencemaran biologi : mikroorganisme seperti Escherichia coli, Entamoeba coli,
Salmonella thyposa.
c. Pencemaran fisik : logam, kaleng, botol, kaca, plastik, karet.
d. Pencemaran suara : kebisingan ( menyebabkan sulit tidur, tuli, gangguan kejiwaan,
penyakit jantung, gangguan janin dalam kandungan, dan stress).
3. Berdasarkan Tempat Terjadinya
a. Pencemaran air
Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang paling penting. Tanpa air,
berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung. Meskipun air merupakan sumber
daya alam yang dapat diperbaharui oleh alam sendiri, tapi kenyataan menunjukkan
bahwa ketersediaan air tanah tidak bertambah (Puspitasari, 2009 : 23).
Penurunan kualitas air disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor alam yang
disebabkan secara alamiah bentukan (kondisi) wilayah yang memang sulit untuk
mendapatkan air, sehingga menyebabkan tidak tersedianya air. Yang kedua yaitu
faktor manusia yang dikarenakan aktivitas manusia yang mengganggu keseimbangan
lingkungan sehingga menyebabkan penurunan kualitas air.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Walaupun
fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi juga mengakibatkan

7
perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai
pencemaran. Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki
karakteristik yang berbeda-beda.

b. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan
pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan;
kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari
tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah
secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).
Pencemaran tanah disebabkan oleh dua pollutan yaitu biogradable merupakan
polutan yang dapat diuraikan oleh alam, dan nonbiodegradable yaitu polutan yang
aktif dapat diuraikan oleh proses alam.
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia
dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang
masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat
beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika
bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

c. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisik, kimia, atau
biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan
manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau
polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan
dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun
global.

8
Dampak buruk pencemaran udara bagi kesehatan manusia tidak dapat
dibantahkan lagi, baik polusi udara yang terjadi di alam bebas, polusi yang terjadi di
luar ruangan, polusi karena bahan industry, polusi akibat transportasi, serta polusi
yang terjadi di dalam ruangan yang berasal dari asap rokok dan gangguan sirkulasi
udara (Budiyono, 2001 :21).
Pencemar udara dibedakan menjadi pencemar primer dan pencemar sekunder.
Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber
pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara
primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah
substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di
atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari
pencemaran udara sekunder.

d. Pencemaran Suara
Pencemaran suara disebabkan oleh suara bising secara terus – menerus. Sumber
pencemaran suara disebabkan oleh : suara mesin pabrik, suara kereta api, bus, motor,
pesawat terbang, dan suara gaduh lainnya.
Sumber kekuatan suara :
 Percakapan normal : 40 dB
 Keributan : 80 dB
 Kereta api : 95 dB
 Mesin motor 5 PK : 105 dB
 Pesawat jet lepas landas : 150 dB

C. Parameter Pencemaran Lingkungan

1. Parameter Fisik
Meliputi pengukuran tentang warna, rasa, bau, suhu, kekeruhan, dan radioaktivitas
2. Parameter Kimia
Digunakan untuk mengetahui kadar CO2, pH, keasaman, kadar logam, dan logam berat.

9
a. Pengukuran pH air
Air sungai dalam kondisi alami yang belum tercemar memiliki rentangan pH 6,5 – 8,5.
Karena pencemaran, pH air dapat menjadi lebih rendah dari 6,5 atau lebih tinggi dari 8,5.
Bahan-bahan organik organik biasanya menyebabkan kondisi air menjadi lebih asam.
Kapur menyebabkan kondisi air menjadi lebih alkali (basa). Jadi, perubahan pH air
tergantung kepada bahan pencemarnya.
b. Pengukuran Kadar CO2
Gas CO2 juga dapat larut ke dalam air. Kadar CO2 terlarut sangat dipengaruhi oleh suhu,
pH, dan banyaknya organisme yang hidup dalam air. Semakin banyak organisme di
dalam air, semakin tinggi kadar karbon dioksida terlarut (kecuali jika di dalam air
terdapat tumbuhan air yang berfotosintesis). Kadar gas CO dapat diukur dengan cara
titrimetri.
c. Pengukuran Kadar Oksigen Terlarut
Kadar oksigen terlarut dalam air yang alami berkisar 5 – 7 ppm (part per million atau satu
per sejuta; 1 ml oksigen yang larut dalam 1 liter air dikatakan memiliki kadar oksigen 1
ppm). Penurunan kadar oksigen terlarut dapat disebabkan oleh tiga hal :

1. Proses oksidasi (pembokaran) bahan-bahan organik.


2. Proses reduksi oleh zat-zat yang dihasilkan bakteri anaerob dari dasar perairan.
3. Proses pernapasan organisme yang hidup di dalam air, terutama pada malam hari.

Parameter kimia yang dilakukan melalui kegiatan pernapasan jasad renik dikenal
sebagai parameter biokimia, contohnya adalah pengukuran BOD atau KOB.Bahan
pencemar organik (daun, bangkai, karbohidrat, protein) dapat diuraikan oleh bakteri air.
Bakteri memerlukan oksigen untuk mengoksidasikan zat-zat organik tersebut, akibatnya
kadar oksigen terlarut di air semakin berkurang. Semakin banyak bahan pencemar
organik yang ada diperairan, semakin banyak oksigen yang digunakan, sehingga
mengakibatkan semakin kecil kadar oksigen terlarut.Banyaknya oksigen terlarut yang
diperlukan bakteri untuk mengoksidasi bahan organik disebut sebagai Konsumsi Oksigen
Biologis (KOB / COD) atau Biological Oksigen Demand, yang biasa disingkat BOD.
Angka BOD ditetapkan dengan menghitung selisih antara oksigen terlarut awal dan

10
oksigen terlarut setelah air sampel disimpan selama 5 hari pada suhu 200C. Karenanya
BOD ditulis secara lengkap BOD205 atau BOD5 saja.
3. Parameter Biologi
Di alam terdapat hewan-hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme yang peka dan ada pula
yang tahan terhadap kondisi lingkungan tertentu. Organisme yang tahan akan tetap hidup.
Siput air dan Planaria merupakan contoh hewan yang peka pencemaran. Sungai yang
mengandung siput air dan planaria menunjukkan sungai tersebut belum mangalami
pencemaran. Sebaliknya cacing Tubifex (cacing merah) merupakan cacing yang tahan hidup
dan bahkan berkembang baik di lingkungan yang kaya bahan organik, meskipun species
hewan yang lain telah mati. Ini berarti keberadaan cacing tersebut dapat dijadikan indikator
adanya pencemaran zat organik. Organisme yang dapat dijadikan petunjuk pencemaran
dikenal sebagai indikator biologis.

D. Penyebab Pencemaran Lingkungan

Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan


manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti
sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah
pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di desa. Alam memiliki kemampuan
untuk mengembalikan kondisi air yang telah tercemar dengan proses pemurnian atau
purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang
ada di alam sekitar kita.

Penyebab pencemaran air :

1. Limbah Pertanian.
Limbah pertanian dapat mengandung polutan insektisida atau pupuk organik. Insektisida
dapat mematikan biota sungai. Jika biota sungai tidak mati kemudian dimakan hewan
atau manusia, orang yang memakannya akan mati. Untuk mencegahnya, upayakan
memilih insektisida yang berspektrum sempit (khusus membunuh hewan sasaran) serta
bersifat biodegradable (dapat terurai secara biologi) dan melakukan penyemprotan sesuai
dengan aturan. Jangan membuang sisa obat ke sungai. Pupuk organik yang larut dalam
air dapat menyuburkan lingkungan air (eutrofikasi), karena air kaya nutrisi, ganggang dan

11
tumbuhan air tumbuh subur (blooming). Hal ini akan mengganggu ekosistem air,
mematikan ikan dan organisme dalam air, karena oksigen dan sinar matahari yang
diperlukan organisme dalam air terhalang dan tidak dapat masuk ke dalam air, sehingga
kadar oksigen dan sinar matahari berkurang.
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga berupa berbagai bahan organik (misal sisa sayur, ikan, nasi,
minyak, lemak, air buangan manusia), atau bahan anorganik misalnya plastik, aluminium,
dan botol yang hanyut terbawa arus air. Sampah yang tertimbun menyumbat saluran air
dan mengakibatkan banjir. Pencemar lain bisa berupa pencemar biologi seperti bibit
penyakit, bakteri, dan jamur. Bahan organik yang larut dalam air akan mengalami
penguraian dan pembusukan, akibatnya kadar oksigen dalam air turun drastis sehingga
biota air akan mati. Jika pencemaran bahan organik meningkat, akan ditemukan cacing
Tubifex berwarna kemerahan bergerombol. Cacing ini merupakan petunjuk biologis
(bioindikator) parahnya limbah organik dari limbah pemukiman.
3. Limbah Industri
Limbah industri berupa polutan organik yang berbau busuk, polutan anorganik yang
berbuih dan berwarna, polutan yang mengandung asam belerang berbau busuk, dan
polutan berupa cairan panas. Kebocoran tanker minyak dapat menyebabkan minyak
menggenangi lautan sampai jarak ratusan kilometer. Tumpahan minyak mengancam
kehidupan ikan, terumbu karang, burung laut, dan organisme laut lainnya untuk
mengatasinya, genangan minyak dibatasi dengan pipa mengapung agar tidak tersebar,
kemudian ditaburi dengan zat yang dapat menguraikan minyak.
4. Penangkapan Ikan Menggunakan racun
Sebagian penduduk dan nelayan ada yang menggunakan tuba (racun dari tumbuhan),
potas (racun kimia), atau aliran listrk untuk menangkap ikan. Akibatnya, yang mati tidak
hanya ikan tangkapan melainkan juga biota air lainnya.

Penyebab pencemaran tanah :

Sampah organik dan anorganik yang berasal dari limbah rumah tangga, pasar, industri,
kegiatan pertanian, peternakan, dan sebagainya.

12
Penyebab pencemaran udara :

1. CO2 - Karbon dioksida berasal dari pabrik, mesin-mesin yang menggunakan bahan bakar
fosil ( batubara, minyak bumi ), juga dari mobil, kapal, pesawat terbang, dan pembakaran
kayu.Meningkatnya kadar CO2 di udara jika tidak segera diubah menjadi oksigen akan
mengakibatkan efek rumah kaca.
2. CO (Karbon Monoksida) - Proses pembakaran dimesin yang tidak sempurna, akan
menghasilkan gas CO. Jika mesin mobil dihidupkan di dalam garasi tertutup, orang yang
ada digarasi dapat meninggal akibat menghirup gas CO. Menghidupkan AC ketika tidur
di dalam mobil dalam keadaan tertutup juga berbahaya. Bocoran gas CO dari knalpot
dapat masuk ke dalam mobil, sehingga bisa menyebabkan kematian.
3. SO dan SO2 - Gas belerang oksida (SO,SO2) di udara dihasilkan oleh pembakaran fosil
(minyak, batubara). Gas tersebut dapat bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan,
yang menyebabkan air hujan menjadi asam, yang disebut hujan asam. Hujan asam
mengakibatkan tumbuhan dan hewan-hewan tanah mati, produksi pertanian merosot, besi
dan logam mudah berkarat, bangunan-bangunan kuno, seperti candi menjadi cepat aus
dan rusak, demikian pula bangunan gedung dan jembatan.
4. Asap Rokok - Asap rokok bisa menyebabkan batuk kronis, kanker paru-paru,
mempengaruhi janin dalam kandungan dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.

E. Akibat Pencemaran Lingkungan


1. Punahnya Species
Polutan berbahaya bagi biota air dan darat. Berbagai jenis hewan mengalami keracunan,
kemudian mati. Berbagai species hewan memiliki kekebalan yang tidak sama. Ada yang
peka, ada pula yang tahan. Hewan muda, larva merupakan hewan yang peka terhadap
bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan
pencemar, ada pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa
tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Bila batas tersebut terlampaui, hewan tersebut akan
mati.
2. Peledakan Hama
Penggunaan insektisida dapat pula mematikan predator. Karena predator punah, maka .
serangga hama akan berkembang tanpa kendali. Penyemprotan dengan insektisida juga

13
dapat mengakibatkan beberapa species serangga menjadi kebal (resisten). Untuk
memberantasnya, diperlukan dosis yang lebih tinggi dari biasanya. Akibatnya,
pencemaran akan semakin meningkat.
3. Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya species tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem.
Rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan aliran energi berubah. Akibatnya,
keseimbangan lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biokimia terganggu.
4. Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida dapat mematikan fauna tanah. Hal ini menyebabkan kesuburan
tanah menurun. Penggunaan pupuk terus-menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi
asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Untuk mengatasinya,
Hendaknya dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang atau dengan kompos, sistem
penanaman berselang-seling (tumpang sari), serta rotasi tanaman. Rotasi tanaman artinya
menanam tanaman yang berbeda secara bergantian di lahan yang sama.
5. Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengkonsumsi sayur, ikan, dan bahan makanan tercemar dapat mengalami
keracunan. Akibat keracunan, orang dapat mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita
kanker, kerusakan susunan saraf, menyebabkan cacat pada keturunannya bahkan
meninggal dunia.
6. Pemekatan Hayati
Bahan pencemar memasuki lingkungan melewati rantai makanan dan jaring-jaring
makanan. Bahan beracun yang dibuang ke perairan dapat meresap ke dalam tubuh alga.
Selanjutnya, alga tersebut tersebut dimakan oleh udang kecil Udang kecil dimakan oleh
ikan . Jika ikan ini ditangkap manusia kemudian dimakan, bahan pencemar akan masuk
ke dalam tubuh manusia.
7. Terbentuk Lubang Ozon
Terbentuknya lubang ozon merupakan salah satu permasalahan global. Hal ini
disebabkan bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain. Gas
CFC, misalnya dari Freon dan spray, yang membumbung tinggi dapat mencapai
stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan

14
pelindung (tameng) bumi dari cahaya ultraviolet. Jika gas CFC mencapai lapisan ozon,
akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang”.
8. Efek Rumah Kaca.
Permasalahan global lainnya ialah efek rumah kaca. Gas CO2 yang dihasilkan dari proses
pembakaran meningkatkan kadar CO2 di atmosfer. Akibatnya, bumi diselimuti gas dan
debu-debu pencemar. Kandungan gas CO2 semakin tinggi karena banyak hutan ditebang,
sehingga tidak dapat menyerap CO2.

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain :

 Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen.


 Terjadinya ledakan populasi ganggang dan tumbuhan air (eutrofikasi).
 Pendangkalan dasar perairan.
 Punahnya biota air, misal ikan, yuyu, udang, dan serangga air.
 Munculnya banjir akibat got tersumbat sampah.
 Menjalarnya wabah muntaber.

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran tanah antara lain :

 Terganggunya kehidupan organisme (terutama mikroorganisme dalam tanah).


 Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan
tanaman, dan
 Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi

Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran udara, antara lain :

 Terganggunya kesehatan manusia, misalnya batuk, bronkhitis, emfisema, dan penyakit


pernapasan lainnya.
 Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam, dan memudarnya warna cat.
 Terganggunya pertumbuhan tanaman, misalnya menguningnya daun atau kerdilnya
tanaman akibat konsentrasi gas SO2 yang tinggi di udara.
 Adanya peristiwa efek rumah kaca yang dapat menaikkan suhu udara secara global serta
dapat mengubah pola iklim bumi dan mencairkan es di kutub.

15
F. Cara Menanggulangi Pencemaran Lingkungan

1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman
penduduk.
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan atau
ekosistem.
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran lingkungan.
4. Memperluas gerakan penghijauan.
5. Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
6. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup sehingga
manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.
7. Membuang sampah pada tempatnya.
8. Penggunaan lahan yang ramah lingkungan.

Peraturan Perundangan yang mengatur tentang lingkungan hidup sebagai berikut:


1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
2. Peraturan pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun;
5. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Reduce, Reuse, dan Recycle Melalui Bank Sampah (Hasibuan, 2016 : 48).

G. Peran manusia dalam menjaga kelestarian lingkungan agar tidak terjadi


pencemaran

Manusia merupakan bagian dari komponen lingkungan hidup yang senantiasa saling
mempengaruhi. Pengaruh manusia terhadap lingkungannya sangat besar. Hal ini dapat
diketahui dari eksploitasi manusia terhadap alam melalui Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

16
Dengan pengetahuan dan teknologi, manusia mampu mempertahankan diri atau
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Eksploitasi terhadap lingkungan hidup harus
berdasarkan aspek pelestarian lingkungan, sehingga masih dapat digunakan oleh generasi
yang akan datang sesuai dengan prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan dan
berkelanjutan.
Adapun peran manusia dalam menjaga kelestarian lingkungan :
1. Berhemat menggunakan air
Air merupakan sumber kehidupan manusia, tapi seringkali manusia mencemari hingga
menghamburkan air dengan alasan masih banyak ketersediaannya. Bila terus seperti ini
maka akan terjadi krisis air yang akan merugikan manusia itu sendiri.
2. Meminimalisir penggunaan kendaraan bermotor
Saat ini, manusia hampir tidak dapat dipisahkan dengan kendaraan bermotor. Kemana
hendak pergi, umumnya manusia menggunakan kendaraan bermotor. Tapi hal ini
memiliki sisi buruk, yaitu meningkatnya polusi udara yang berakibat buruk pada
pernapasan manusia. Jadi hal ini dapat ditanggulangi. Apabila bepergian tidak terlalu
jauh, dapat menggunakan sepeda atau berjalan kaki, sehingga manusia sehat lingkungan
juga sehat.
3. Hindari penggunaan kertas yang berlebihan
Bahan utama pembuatan kertas adalah serat-serat kayu pada pohon. Lalu bila
permintaan kertas meningkat, tentu penebangan pohon juga meningkat. Maka akan
terjadi bencana alam seperti banjir dan longsor. Selain itu polusi udara semakin
meingkat karena kurangnya pepohonan hijau yang menyerap karbon dioksida polusi
udara.

17
BAB III

PENUTUP
B. Simpulan

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk


hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.

Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia ataupun disebabkan oleh alam
(missal gunung meletus, gas beracun). Polutan adalah zat penyebab polusi atau pencemaran
lingkungan dan keberadaannya dapat menimbulkan kerugian terhadap makhluk
hidup.Pencemaran terbagi menjadi pencemaran air, pencemaran tanah dan pencemaran udara
berdasarkan tempat terjadinya. Pencemaran dapat ditanggulangi dengan berbagai upaya yang
dapat dilakukan oleh manusia. Jika tidak ditanggulangi maka pencemaran akan merugikan
manusia itu sendiri.

C. Saran

1. Manusia harus senantiasa menjaga lingkungan agar tetap lestari dan tidak tercemar.
2. Manusia harus menggunakan sumber daya alam yang ada secara bijak serta menjaga dan
merawatnya agar tidak punah.
3. Pemerintah juga harus membuat peraturan dan sanksi sacara tegas bagi pihak – pihak
yang telah merusak lingkungan, serta mensosialisasikan kepada masyarakat tentang
pentingnya lingkungan yang tidak tercemar.

18
DAFTAR PUSTAKA

Budiyono, Afif. 2001. Dampak Pencemaran Udara terhadap Lingkungan. Berita Dirgantara. Vol
2 No. 1. Hal 11.

Guslim. 1993. Ekologi Umum. Medan : USU Press.

Hasibuan, R. 2016. Analisis Dampak Limbah/Sampah Rumah Tangga Terhadap Pencemaran


Lingkungan Hidup. Jurnal Ilmiah Advokasi. Vol 4. No. 1. Hal 48.
Pratiwi. 1998. Buku Penuntun Biologi. Jakarta: Erlangga.
Puspitasari, D.E., 2009. Dampak Pencemaran Air terhadap Kesehatan Lingkungan. Jurnal
Mimbar Hukum. Vol 21 No 1. Hal 23-24.

Sastrawijaya, A.T. 1991. Pencemaran Lingkungan. Jakarta : Rineka Cipta.

19

Anda mungkin juga menyukai