Anda di halaman 1dari 16

PENCEMARAN DALAM LINGKUNGAN HIDUP

Karya Tulis Diajukan dalam Rangka Memenuhi


salah satu Tugas Akhir Sekolah

D
I
S
U
S
U
N

Oleh :
SULISTIANI
Kelas :
IPA XII
NIS/NISN :
0062582558

JALAN PENDIDIKAN NO.5 MAUK KABUPATEN TANGERANG


LEMBAR PENGESAHAN

Karya Ilmiah ini telah disahkan dan di uji oleh :

Pembimbing 1 Pembimbing 2

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
ilmiah yang berjudul “Pencemaran Dalam Lingkungan Hidup” dengan tepat
sesuai waktu yang telah ditentukan.

Penulis juga berterimakasih kepada Ibu Hj.Herlina, S.Pd selaku Guru yang
telah memberikan kepercayaannya kepada penulis dalam penyusunan karya
ilmiah ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan karya ilmiah ini masih terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Karena itu, penulis mengharapkan
masukan berupa kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan karya ilmiah
selanjutnya.

Semoga apa yang ada di dalam karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
teman sekalian. Akhir kata, penulis memohon maaf apabila ada kata-kata yang
tidak berkenan. Terima kasih.

Tangerang, 23 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan masalah ............................................................................................ 2

BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................ 3

A. Teori Lingkungan Fisik (physical environment) ......................................... 3

B. Teori biologis (biolocal environment)......................................................... 3

C. Teori Lingkungan sosial (social environment)............................................ 3

BAB III PEMBAHASAN MASALAH ................................................................. 4

A. Pengertian Pencemaran Lingkungan ........................................................... 4

B. Faktor Penyebab Pencemaran Lingkungan ................................................. 4

C. Macam-macam Pencemaran Lingkungan Hidup ........................................ 5

D. Solusi dan upaya pencegahan Pencemaran Lingkungan ............................. 8

BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 11

A. Kesimpulan................................................................................................ 11

B. Saran .......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pencemaran lingkungan adalah salah satu masalah paling penting yang
mempengaruhi kualitas hidup makhluk di sekitarnya. Pencemaran udara, air, dan
tanah adalah salah satu dari banyak pencemaran yang kita temui dalam kehidupan
sehari-hari. Semua pencemaran tersebut disebabkan oleh banyak faktor. Faktor-
faktor ini sangatlah banyak, termasuk proses alam, manusia, dan lainnya. Saat ini,
banyaknya pencemaran menjadi lebih sulit untuk dikendalikan, terutama karena
revolusi perindustrian. Disebabkan oleh banyaknya pabrik yang dibangun, yang
menghasilkan berbagai macam polusi dan pencemaran.

Secara kodrati, masyarakat manusia dan lingkungan berhubungan satu sama


lain sebagai komunitas biotik. Memanfaatkan adalah hak, tetapi juga tanggung
jawab. Akibatnya, manusia dilarang memperlakukan alam secara melampaui
batas, apalagi melampaui batasnya. Lingkungan hidup sebagai sumber daya
merupakan asetyyang dapat memberikan kesejahteraan kepada rakyat. Hal ini
tercantum pada Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945 yang menyatakan:

“Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.”

Setiap orang seharusnya memiliki kepedulian yang lebih besar terhadap


lingkungan sekitar. Namun, banyak dari kita yang tidak menyadari dampak buruk
dari pencemaran yang telah dilakukan, terlepas dari apakah itu dilakukan secara
sengaja atau tidak.

Dengan demikian penulis mencoba mengangkat judul “Pencemaran dalam


Lingkungan Hidup” untuk memberi tahu pembaca. untuk dapat menghindari dan
memahami efek dari pencemaran lingkungan ini.

1
B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dijelaskan dapat dirumuskan masalah, yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan?


2. Apa faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran lingkungan?
3. Apa macam-macam/jenis dan dampak dari pencemaran lingkungan?
4. Bagaimana solusi dan upaya dalam mencegah pencemaran lingkungan?

C. Tujuan masalah

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian pencemaran lingkungan.


2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran
lingkungan.
3. Untuk mengetahui macam-macam/jenis dan dampak dari pencemaran
lingkungan.
4. Untuk mengetahui bagaimana solusi dan upaya dalam mencegah
pencemaran lingkungan.

2
BAB II
KAJIAN TEORI
Para ahli mengadakan pengelompokan lingkungan ini atas beberapa macam,
secara garis besarnya lingkungan hidup manusia itu dapat digolongkan atas 3
(tiga) golongan;

A. Teori Lingkungan Fisik (physical environment)


Lingkungan fisik terdiri dari segala sesuatu di sekitar kita yang berbentuk
benda mati, seperti rumah, kendaraan, gunung, udara, sinar matahari, dan lain-
lain.

B. Teori biologis (biolocal environment)


Lingkungan biologis mencakup segala sesuatu di sekitar manusia, seperti
binatang, tumbuh-tumbuhan, jasad renik (plankton), dan organisme hidup lainnya
selain manusia.

C. Teori Lingkungan sosial (social environment)


Lingkungan sosial terdiri dari orang-orang di sekitarnya, seperti tetangga,
teman, dan lainnya.

Dalam kehidupan individu dan kelompok masyarakat, manusia selalu


berinteraksi dengan lingkungannya. Berbagai aktivitas manusia mempengaruhi
lingkungannya, dan perubahan lingkungan mempengaruhi kehidupan manusia.
Hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya dikenal sebagai
"ekosistem".

"Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan


utuh-menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan,
stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup," menurut Pasal 1 butir (5) Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.

3
BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

A. Pengertian Pencemaran Lingkungan


Pencemaran lingkungan hidup adalah ketika bagian fisik dan biologis dari
sistem bumi atau atmosfer menghancurkan proses di lingkungan, yang dapat
menyebabkan penurunan kualitas lingkungan hidup. Kegiatan manusia dan
industri yang tidak memperhatikan lingkungan hidup dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan hidup. Beberapa jenis pencemaran lingkungan hidup
adalah sebagai berikut: pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan atau zat
kimia buatan manusia masuk ke tanah alami dan mengubahnya. pencemaran udara
adalah perubahan kualitas udara yang dapat membahayakan kesehatan manusia
dan makhluk hidup lainnya. pencemaran air adalah kontaminasi air yang dapat
membahayakan sumber air dan kesehatan manusia.

Pencemaran lingkungan hidup dapat menyebabkan masalah kesehatan atau


kematian di lingkungan hingga menyebabkan perubahan ekosistem dan penurunan
kualitas lingkungan. Pendidikan sangat penting untuk mengatasi pencemaran
lingkungan hidup. Pencemaran terdiri dari dua kategori bahan:

Degradable adalah polutan yang dapat diuraikan kembali atau diturunkan sifat
bahayanya ke tingkat yang dapat diterima oleh proses alam. Kotoran manusia,
hewan, dan limbah tumbuhan adalah contohnya.

Nondegradable (Polutan yang tidak dapat diuraikan), seperti arsenik, merkuri,


timah hitam, dan sebagainya, tidak dapat diuraikan oleh proses alam.

B. Faktor Penyebab Pencemaran Lingkungan


Manusia adalah penyebab terbesar pencemaran lingkungan, meskipun ada
banyak penyebab lain. Kita telah berkontribusi pada pencemaran lingkungan,
sadar atau tidak. Selain peningkatan populasi yang tidak terkendali, ada banyak
sumber pencemaran yang tidak dapat ditangani alam.

4
Selain itu, banyak aktivitas sehari-hari yang tanpa disadari menyebabkan
kerusakan lingkungan, seperti:

1. Penggunaan kantong plastik yang berlebihan,


2. penggunaan AC yang berlebihan,
3. pembuangan limbah elektronik yang tidak sesuai aturan, pembakaran
hutan,
4. penggunaan kendaraan pribadi yang meningkatkan polusi,
5. pembuangan limbah pabrik atau kotoran ke sungai,
6. penebangan hutan yang menyebabkan hutan menjadi tidak mampu
menyerap lebih banyak karbon-dioksida, dan faktor lain.

Dengan banyaknya sumber pencemaran lingkungan, mereka memiliki efek yang


berbeda pada lingkungan saat ini.

C. Macam-macam Pencemaran Lingkungan Hidup


1. Pencemaran udara

Gas dan partikel dapat menjadi pencemar udara. Gas HzS, yang bersifat
racun, ditemukan di daerah gunung berapi dan juga dapat berasal dari
pembakaran batu bara dan minyak bumi.

 Gas karbon monoksida (CO) dan COz: Karbon monoksida (CO)


adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan bersifat racun
yang dihasilkan dari pembakaran yang tidak sempurna dari bahan
buangan mobil dan mesin letup; gas COZ berjumlah 0,03% dalam
udara murni. Jika melebihi toleransi, itu dapat mengganggu
pernapasan. Gas CO2 adalah gas yang dihasilkan dari proses
pernapasan makhluk hidup, pembusukan bahan organik, dan
pelabukan dari bahan bakar. Jumlah gas ini di atmosfer akan
meningkat, meningkatkan suhu Bumi.
 Oksida yang mengandung belerang adalah SO dan (SO3). Gas
sulfur dioksida ini dihasilkan dari dari pabrik yang menggunakan

5
belerang dan hasil dari pembakaran fosil. Gas ini jika bereaksi
dengan air akan membentuk senyawa asam. Bila senyawa ini turun
bersamaan dengan hujan, maka akan terjadilah hujan asam.
 Oksigen nitrogen: NO, (NO2), N2O. Gas nitrogen ini sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup sebagai bahan untuk membangun
protein. Jika gas ini bereaksi dengan air maka akan membentuk
sebuah senyawa asam.
 Komponen organik volatile: metan (CH4), benzene (C6h6),
Klorofluoro karbon (CFC), dan kelompok bromin. CFC sering kali
digunakan untuk bahan pendingin pada AC dan kulkas. Selain itu,
CFC juga digunakan untuk alat penyemprot rambut dan juga alat
penyemprot nyamuk. CFC sangat berbahaya sekali karena bisa
merusak lapisan ozon pada atmosfer. Akibatnya perlindungan bumi
dari radiasi sinar ultraviolet akan berkurang.
 Suspensi partikel: debu tanah, dioksin, logam, asam sulfat, dan
lain-lain
 Substansi radioaktif: radon-222, iodin-131. strontium-90,
plutonium-239, dan lain-lain
 Suara: kendaraan bermotor, mesin industri, pesawat, dan lain-lain

Dampak dari pencemaran udara sendiri adalah Hujan asam, Perubahan cuaca
yang ekstrim Penipisan ozon, Peningkatan kasus kerusakan mata hingga Kanker
kulit. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengatasi pencemaran udara ini,
dimana udara merupakan kebutuhan dasar manusia. Sebagai bentuk kontribusi
karya ilmiah dalam menemukan solusi yang tepat, buku Limbah Kimia dalam
Pencemaran Udara & Air dapat kamu pelajari lebih lanjut.

2. Pencemaran Tanah

Pencemaran tanah Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis


pencemaran berikut ini : Sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet
sintesis, pecahan kaca, dan kaleng. Detergen yang bersifat non bio degradable

6
(secara alami sulit diuraikan). Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya
insektisida. Sumber lainnya:

 Bahan logam: mangan (Mn), besi (Fe), aluminium (Al), timbal (Pb),
merkuri (Hg), seng (Zn). asenik (As), dan lain – lain
 Bahan kimia organik: pestisida (insektisida, herbisida, dan fungisida),
deterjen, dan sabun
 Bahan pupuk anorganik: urea, TSP, ammonium sulfat, dan KCL
 Zat radioaktif

Dampak: Pertanian, seperti peningkatan salinitas tanah dan penurunan kesuburan


tanah Bencana alam, seperti tanah longsor dan erosi hingga Penyumbatan saluran
air.

3. Pencemaran Air

Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut:
Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik,
misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan
CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun. Bila terjadi pencemaran di air, maka
terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar
ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar. Sumber
lainnya yaitu:

 Bahan Anorganik: Timbal (Pb), arsenik (As), kadmium (Cd), merkuri


(Hg), kromium (Cr), nikel (Ni), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan
kobalt (Co)
 Bahan Kimia: Pewarna tekstil, pestisida, dan lain – lain
 Bahan Organik: Berbentuk limbah yang dapat diuraikan oleh mikroba
yang akan memicu meningkatkan populasi mikroorganisme di dalam
air
 Cairan Berminyak

7
Dampaknya: Media penyebaran penyakit, Peningkatan alga dan eceng
gondok, Menurunkan kadar oksigen dalam air hingga mengganggu organisme
di perairan, Mengganggu pernapasan karena bau yang menyengat.

D. Solusi dan upaya pencegahan Pencemaran Lingkungan


1. Menanam Pohon

Upaya pencegahan pencemaran lingkungan yang bisa dilakukan, yaitu


menanam pohon di berbagai tempat. Ya, menanam pohon berperan penting
untuk menjadikan lingkungan dan udara menjadi bersih. Sebab, tumbuhan
dapat memproduksi oksigen sehingga udara menjadi bersih dan terhindar dari
polusi. Maka dari itu, penanaman pohon harus dilakukan sejak dini, terutama
tempat yang biasa terkena polusi udara seperti kebakaran hutan yang
mengakibatkan munculnya asap. Dengan begitu, udara akan menjadi lebih
bersih dan terhindar dari polusi.

2. Mengelola Sampah dengan Baik

Masalah sampah sampai saat ini masih menjadi masalah krusial di


Indonesia. Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkap
bahwa salah satu faktor peningkatan volume sampah adalah perilaku
masyarakat itu sendiri. Di mana membuang sampah sembarangan masih
menjadi penyebab utama penumpukan sampah. Menurut Undang-undang No
18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah, disebutkan bahwa sampah
merupakan sisa-sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang
berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik bersifat terurai atau tidak
dapat terurai. Adapun jenis sampah berdasarkan sifatnya dibedakan menjadi
dua, yaitu sampah anorganik dan organik. Sampah anorganik merupakan
sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah, botol, kertas,
plastik mainan, dan gelas minuman.

Sementara, sampah organik merupakan salah satu jenis sampah yang biasa
dijadikan pupuk kompos. Jenis sampah ini berlawanan dengan sampah

8
anorganik karena sangat mudah membusuk. Beberapa contoh jenis sampah
organik antara lain sisa makanan, sayuran, daun-daun, dan lain sebagainya.

3. Hindari Penggunaan Plastik

Mengurangi penggunaan plastik bisa menjadi salah satu upaya pencegahan


pencemaran lingkungan yang bisa dilakukan. Penggunaan produk plastik,
seperti kantong plastik, sangat berbahaya bagi lingkungan karena
membutuhkan waktu lama untuk terurai. Plastik sulit terurai karena bahannya
terbuat dari minyak. Sebagai gantinya, bisa menggunakan kantong kertas yang
merupakan alternatif yang lebih baik karena mudah terurai dan dapat didaur
ulang.

4. Tidak Buang Sampah di Sungai

Sungai yang kotor bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti


penumpukan sampah dari limbah rumah tangga, limbah pabrik, dan pertanian.
Jika kondisi ini tidak segera dibersihkan, akan menyebabkan lingkungan
menjadi tidak sehat. Selain tidak sedap dipandang, sungai yang kotor juga
bisa menimbulkan berbagai penyakit, seperti gatal-gatal dan diare. Untuk itu,
menjaga kebersihan sungai sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia
dan makhluk lainnya.

5. Edukasi Pentingnya Menjaga Lingkungan

Edukasi terhadap pentingnya menjaga lingkungan bisa menjadi salah satu


upaya pencegahan lingkungan. Dengan adanya edukasi pentingnya menjaga
lingkungan, manusia tidak hanya mengimbangi hak dengan kewajibannya
terhadap lingkungan, tetapi juga membatasi tingkah laku dan upaya untuk
mengendalikan berbagai kegiatan agar tetap berada dalam batas kepentingan
lingkungan. Setiap orang yang menerapkan sikap peduli terhadap lingkungan,
akan menikmati secara terus menerus tanpa merusak alam sekitar. Selain itu,
seseorang yang menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan juga turut

9
menjaga dan melestarikan lingkungan. Dengan begitu, hal tersebut akan
membawa manfaat yang berkelanjutan.

10
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pencemaran lingkungan hidup adalah masalah besar yang mempengaruhi
kualitas kehidupan semua makhluk hidup, termasuk manusia, menurut
kesimpulan. Kegiatan manusia dan industri yang tidak memperhatikan lingkungan
hidup dapat menyebabkan pencemaran lingkungan hidup. Ada beberapa cara
untuk mengatasi pencemaran lingkungan hidup, seperti:

1. meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya melindungi dan


memelihara lingkungan hidup;
2. mendorong penggunaan teknologi yang berkelanjutan dan ramah
lingkungan, serta penggunaan bahan kimia dan energi yang aman;
3. dan mendorong pengembangan dan penggunaan produk ramah
lingkungan, seperti produk yang dapat digunakan dan dibuang dengan
mudah.

B. Saran
Penulis berharap setelah membaca karya ilmiah ini, agar para pembaca
membuat keputusan-keputusan yang mengedepankan aspek lingkungan dan selalu
menggunakan aspek lingkungan sebagai acuan penetapan keputusan itu

11
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Syamsul. 2012. Hukum Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
di Indonesia. Jakarta: PT. Sofmedia.
Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran. Jakarta: UI Press.
Daud, Anwar. 2011. Analisis Kualitas Lingkungan. Yogyakarta: Ombak.
Dharmanty, Demes. 2014. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Ginting, Perdana. 2007. Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Limbah Industri.
Bandung: Yrama Widya.
Kemp, David. The Environment Dictionary.
Santos, Miguel Angel. The Environmental Crisis.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

12

Anda mungkin juga menyukai