“KORUPSI”
DISUSUN OLEH :
Hashrul 202331019
M Tanbihul ghafilin 202321028
Intan mulia 202321023
Amelia amanda 202321004
Dosen Pengampu :
Irwansyah M.I.P
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Ilmu Jarh wa
Ta’dil” dengan tepat sesuai waktu yang telah ditentukan.
Penulis juga berterimakasih kepada Bapak Irwansyah M.I.P selaku dosen mata
kuliah PPKN yang telah memberikan kepercayaannya kepada penulis dalam penyusunan
makalah ini.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya mempelajari hadis
dan ilmu hadis.
Tidak ada gading yang tidak retak, begitu juga dengan makalah ini. Penulis menyadari
dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Karena itu, penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan makalah selanjutnya.
Semoga apa yang ada di dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi teman sekalian.
Akhir kata, penulis memohon maaf apabila ada kata-kata yang tidak berkenan. Terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Korupsi adalah tindakan penyalahgunaan kekuasaan atau posisi untuk memperoleh
keuntungan pribadi, baik dalam bentuk uang atau bentuk lainnya, yang merugikan kepentingan
publik. Fenomena ini telah ada sepanjang sejarah manusia dan terjadi di berbagai tingkatan,
mulai dari tingkat individu hingga tingkat institusional atau pemerintahan.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah yaitu sebagai berikut:
a. Pengertian korupsi ?
b. Nilai-nilai korupsi ?
c. Strategi pemberantas korupsi ?
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin corruptio atau corruptus. Corruptio memiliki arti
beragam yakni tindakan merusak atau menghancurkan. Corruptio juga diartikan kebusukan,
keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari
kesucian, kata-kata atau ucapan yang menghina atau memfitnah.
Kata corruptio masuk dalam bahasa Inggris menjadi kata corruption atau dalam bahasa
Belanda menjadi corruptie. Kata corruptie dalam bahasa Belanda masuk ke dalam
perbendaharaan Indonesia menjadi korupsi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
korupsi adalah penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi,
yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
Definisi lainnya dari korupsi disampaikan World Bank pada tahun 2000, yaitu “korupsi
adalah penyalahgunaan kekuasaan publik untuk keuntungan pribadi". Definisi World Bank ini
menjadi standar internasional dalam merumuskan korupsi.
Pengertian korupsi juga disampaikan oleh Asian Development Bank (ADB), yaitu
kegiatan yang melibatkan perilaku tidak pantas dan melawan hukum dari pegawai sektor publik
dan swasta untuk memperkaya diri sendiri dan orang-orang terdekat mereka. Orang-orang ini,
lanjut pengertian ADB, juga membujuk orang lain untuk melakukan hal-hal tersebut dengan
menyalahgunakan jabatan.
Dalam Pasal 8 UN Convention Against Transnational Organized Crime and The
Protocol Thereto yang digagas Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (United Nations
Office on Drugs and Crime-UNODC), korupsi memiliki dua definisi.
a. Pertama, korupsi
b. Kedua, korupsi
Adalah permintaan atau penerimaan oleh pejabat publik, secara langsung atau
tidak langsung, untuk keuntungan yang tidak semestinya, baik untuk pejabat itu sendiri
maupun orang atau badan lain, agar pejabat tersebut bertindak atau tidak bertindak
dalam atau tidak bertindak dalam pelaksanaan tugas resminya.
UNODC dalam situsnya menyebut korupsi adalah fenomena sosial, politik, dan
ekonomi yang kompleks. Korupsi, ujar UNODC, telah merendahkan institusi demokrasi,
memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan menyebabkan ketidakstabilan pemerintahan.
penjelasan singkat dari pengertian Korupsi adalah tindakan penyalahgunaan kekuasaan
atau posisi yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk keuntungan pribadi atau
kelompok, dengan cara melanggar aturan, norma, atau tata nilai yang berlaku. Tindakan
korupsi biasanya melibatkan penerimaan atau pemberian suap, pemerasan, penyuapan,
penggelapan dana, atau praktik-praktik lain yang melanggar prinsip kejujuran, transparansi,
dan akuntabilitas.
Korupsi dapat merugikan masyarakat dan negara secara luas. Dampaknya meliputi
pemborosan sumber daya publik, penghambatan pembangunan ekonomi, merusak kepercayaan
publik terhadap lembaga pemerintah, merusak moral dan integritas, serta menciptakan
ketidakadilan sosial.
Korupsi dapat ditemukan di berbagai sektor, termasuk pemerintahan, sektor swasta,
pendidikan, kesehatan, kepolisian, peradilan, dan lainnya. Untuk melawan korupsi, diperlukan
kebijakan yang kuat, penegakan hukum yang tegas, transparansi, partisipasi publik, dan budaya
integritas yang kuat di seluruh lapisan masyarakat.
a. Jujur
Jujur adalah sikap lurus hati, tidak berbohong, tidak curang dan tulus-ikhlas.
Seseorang dengan nilai kejujuran di hatinya tidak akan pernah korupsi, karena tahu
tindakan tersebut adalah bentuk kebohongan dan kejahatan. Orang dengan berintegritas
jujur akan selalu berpegang pada prinsip yang diyakininya benar.
Orang dengan nilai kejujuran juga harus menolak ketidakjujuran. Dia harus
berani menegur atau melaporkan tindak ketidakjujuran seperti korupsi atau yang
lainnya. Pelaporan masyarakat ini menjadi salah satu yang sarana efektif untuk
memberantas korupsi. Maka dari itu, masyarakat yang berintegritas akan menciptakan
lingkungan yang bebas dari korupsi.
b. Tanggung jawab
Disiplin adalah sikap mental untuk melakukan hal-hal yang seharusnya pada
saat yang tepat dan benar-benar menghargai waktu. Sikap mental tersebut perlu dilatih
agar segala perbuatannya tepat sesuai aturan yang ada.
Komitmen adalah salah satu kunci terbentuknya disiplin. Komitmen adalah
sikap mental pada diri seseorang untuk melakukan segala sesuatu yang telah ditetapkan.
Hal itu terbentuk dengan pembiasaan. Seseorang yang komitmen tinggi akan selalu
melakukan segala sesuatu sesuai yang telah ditetapkannya.
Disiplin sangat diperlukan oleh seorang pemimpin, apa yang dilakukan akan
dicontoh anak buahnya. Jika pemimpin tidak disiplin, maka bisa menularkan perilaku
yang buruk tersebut ke sekelilingnya.
d. Mandiri
Menurut KBBI, kata mandiri dimaknai dalam keadaan dapat berdiri sendiri;
tidak bergantung pada orang lain. Adapun kemandirian merupakan hal atau keadaan
dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Pribadi yang mandiri tentunya
berani menata diri dan menjaga diri. Ia terus berlatih untuk menjadi berkepribadian
yang terpuji.
Pribadi yang mandiri berani menetapkan gambaran hidup yang ia inginkan. Dia
berani mengarahkan kegiatan hidupnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Ia memiliki langkah-langkah, kegiatan atau tingkah laku yang efektif
untuk mencapai gambaran kehidupan yang diidealkannya. Misalnya seseorang yang
bercita-cita menjadi ekonom mulai sekarang belajar dengan sungguh-sungguh
mengenai masalah ekonomi, tidak berleha-leha.
e. Kerja Keras
Disiplin adalah sikap mental untuk melakukan hal-hal yang seharusnya pada
saat yang tepat dan benar-benar menghargai waktu. Sikap mental tersebut perlu dilatih
agar segala perbuatannya tepat sesuai aturan yang ada.
Komitmen adalah salah satu kunci terbentuknya disiplin. Komitmen adalah
sikap mental pada diri seseorang untuk melakukan segala sesuatu yang telah ditetapkan.
Hal itu terbentuk dengan pembiasaan. Seseorang yang komitmen tinggi akan selalu
melakukan segala sesuatu sesuai yang telah ditetapkannya.
Disiplin sangat diperlukan oleh seorang pemimpin, apa yang dilakukan akan
dicontoh anak buahnya. Jika pemimpin tidak disiplin, maka bisa menularkan perilaku
yang buruk tersebut ke sekelilingnya.
h. Mandiri
Menurut KBBI, kata mandiri dimaknai dalam keadaan dapat berdiri sendiri;
tidak bergantung pada orang lain. Adapun kemandirian merupakan hal atau keadaan
dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Pribadi yang mandiri tentunya
berani menata diri dan menjaga diri. Ia terus berlatih untuk menjadi berkepribadian
yang terpuji.
Pribadi yang mandiri berani menetapkan gambaran hidup yang ia inginkan. Dia
berani mengarahkan kegiatan hidupnya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Ia memiliki langkah-langkah, kegiatan atau tingkah laku yang efektif
untuk mencapai gambaran kehidupan yang diidealkannya. Misalnya seseorang yang
bercita-cita menjadi ekonom mulai sekarang belajar dengan sungguh-sungguh
mengenai masalah ekonomi, tidak berleha-leha.
i. Kerja Keras
Demikian sembilan nilai integritas yang harus dimiliki oleh semua orang untuk
mencegah korupsi. Penerapan nilai-nilai ini tidak hanya baik bagi diri sendiri, namun juga
untuk masa depan bangsa ke depannya. Maka dari itu, nilai-nilai integritas mesti ditanamkan
dan dilatih semenjak dini untuk melahirkan generasi baru yang lebih bersih dari korupsi.
a. Sula Penindakan
Sula Penindakan adalah strategi represif KPK dalam menyeret koruptor ke meja
hijau, membacakan tuntutan, serta menghadirkan saksi-saksi dan alat bukti yang
menguatkan. Strategi ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu penanganan laporan aduan
masyarakat, penyelidikan, penyidikan, penuntutan, hingga eksekusi.
Pengaduan masyarakat merupakan sumber informasi yang sangat penting bagi
upaya pemberantasan korupsi. Karena itulah, KPK memperkuat whistleblowing system
yang mendorong masyarakat mengadukan tindak pidana korupsi. Pengaduan
masyarakat atas dugaan tindak pidana korupsi bisa dilakukan di situs KPK.
KPK akan melakukan proses verifikasi dan penelaahan untuk memastikan
apakah sebuah aduan bisa ditindaklanjuti ke tahap penyelidikan. Di tahap penyelidikan,
KPK akan mencari sekurang-kurangnya dua alat bukti untuk melanjutkan kasus ke
proses penyidikan. Pada tahap ini, salah satunya ditandai dengan ditetapkannya
seseorang menjadi tersangka.
Selanjutnya adalah tahap penuntutan dan pelimpahan ke Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi. Tahapan berikutnya adalah pelaksanaan putusan pengadilan. Eksekusi
yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, dilakukan oleh jaksa.
b. Sula Pencegahan
A. Kesimpulan
Korupsi adalah tindakan yang melibatkan penyalahgunaan kekuasaan atau posisi
kepercayaan untuk memperoleh keuntungan pribadi, baik dalam bentuk uang atau keuntungan
lainnya. Kesimpulan tentang korupsi dapat mencakup beberapa poin kunci:
a. Merugikan Masyarakat
Korupsi merugikan masyarakat secara keseluruhan. Dana atau sumber daya
yang seharusnya digunakan untuk kepentingan publik dapat dialihkan untuk
kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Ini dapat menyebabkan ketidaksetaraan,
ketidakadilan, dan penurunan kualitas hidup bagi sebagian besar penduduk.
b. Merusak Institusi
Korupsi dapat merusak integritas institusi, termasuk pemerintah, sektor swasta,
dan lembaga lainnya. Ini dapat menciptakan lingkungan di mana aturan hukum dan
norma-norma etika diabaikan, dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan
lembaga-lembaga lainnya menurun.
c. Hambatan Pembangunan
Korupsi dapat menjadi hambatan utama bagi pembangunan ekonomi dan sosial.
Dana yang seharusnya digunakan untuk proyek-proyek pembangunan dapat terbuang
atau disalahgunakan, menghambat pertumbuhan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
d. Menyebabkan Ketidaksetaraan
Korupsi dapat menyebabkan ketidaksetaraan yang lebih besar dalam
masyarakat. Sumber daya dan kesempatan yang seharusnya merata dapat terkonsentrasi
di tangan segelintir orang atau kelompok yang memiliki akses ke kekuasaan dan sumber
daya.
e. Diperlukan Tindakan Terkoordinasi
Mengatasi korupsi memerlukan tindakan terkoordinasi dari berbagai pihak,
termasuk pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan lembaga internasional.
Perbaikan hukum dan perubahan budaya organisasi seringkali diperlukan untuk
menciptakan lingkungan yang tidak mendukung praktik korupsi.
f. Butuh Transparansi dan Akuntabilitas
Peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan sumber daya
publik dan kebijakan pemerintah dapat membantu mencegah dan mengurangi korupsi.
Mekanisme pengawasan yang kuat dan partisipasi aktif masyarakat juga penting dalam
upaya pemberantasan korupsi.
Kesimpulan tersebut menunjukkan bahwa korupsi memiliki dampak yang luas dan
merugikan, dan upaya bersama dari berbagai pihak diperlukan untuk mengatasi dan
mencegahnya.
DAFTAR PUSTAKA