Anda di halaman 1dari 9

CRITICAL BOOK REVIEW

Maraknya Korupsi di Indonesia


Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Agama Islam

Dosen Pengampu:

Dr. Hapni Laila Siregar S. Ag., M.A.

Disusun Oleh: Kelompok 11

Afif Hamzah PTIK A (5213151004)


Fikri Fahreza PTIK B (5213151016)
Khoirul Nizam PTIK C (5213351040)
Shafa Maisa PTIK B (5213351001)
Sigit Nugroho PTIK C (5213351041)
Siti Faizami PTIK C (5213351033)
Wenny Jodana PTIK B (5213151034)

PRODI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN


KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Review buku adalah kegiatan penting dalam akademik yang bertujuan untuk
mengevaluasi dan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan sebuah artikel
ilmiah. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam dan kritis
mengenai artikel tersebut serta membantu pembaca untuk mengevaluasi kualitas,
keaslian, dan keandalan penelitian yang dilaporkan.
Dalam review buku yang kritis, kami akan mengevaluasi buku yang berjudul ""
yang diterbitkan pada tahun[]. Kami akan mengevaluasi isi dan kualitas buku tersebut
serta memberikan analisis kritis mengenai pendekatan penelitian, metodologi, dan
kesimpulan yang dihasilkan. Tujuannya adalah untuk membantu pembaca dalam
memahami dan mengevaluasi buku yang sedang dibahas. Semoga review buku yang
kami tulis ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi pembaca.

Medan, 23 Maret 2023

Kelompok 11
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I. Pendahuluan..................................................................................................................3
I.1 Latar Belakang...................................................................................................................3
I.2 Identitas Buku....................................................................................................................4
BAB II. Pembahasan Buku.......................................................................................................5
II.1 Topik Pembahasan............................................................................................................5
II.2 Fakta-Fakta Tentang Korupsi............................................................................................5
II.3 Penyebab maraknya korupsi di Indonesia.........................................................................6
II.4 Solusi untuk mengatasi maraknya korupsi di Indonesia....................................................6
BAB III. Kesimpulan dan Saran..............................................................................................7
III.1 Kesimpulan......................................................................................................................7
III.2 Saran................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
BAB I.
Pendahuluan

I.1 Latar Belakang


Korupsi di Indonesia sudah menjadi permasalahan mendasar bahkan telah
mengakar sedemikian dalam sehingga sulit untuk diberantas. Hal ini terlihat semakin
lama tindak pidana korupsi di Indonesia semakin meluas. Maraknya korupsi di
Indonesia disinyalir terjadi di semua bidang dan sektor pembangunan. Apalagi setelah
ditetapkannya pelaksanaan otonomi daerah, berdasarkan Undang-Undang Nomor 22
Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang diperbaharui dengan Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004, disinyalir korupsi terjadi bukan hanya pada tingkat pusat tetapi
juga pada tingkat daerah dan bahkan menembus ke tingkat pemerintahan yang paling
kecil di daerah. Korupsi tidak saja terjadi pada lingkungan pemerintahan dan pengusaha
bahkan telah merambah sampai lembaga perwakilan rakyat dan lembaga peradilan.
Diperluas ke segala aspek masyarakat. Meningkatnya korupsi yang tidak
terkendali akan membawa malapetaka bagi kehidupan tidak hanya perekonomian
nasional tetapi juga kehidupan bangsa pada umumnya. Maraknya kasus korupsi di
Indonesia, tidak lagi mengenal batas siapa, mengapa, dan bagaimana. Tidak hanya
pejabat dan kepentingan yang melakukan tindak pidana korupsi baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta, namun Korupsi telah menjadi fenomena.Kementerian
Dalam Negeri, Kejaksaan Agung dan Polri menjadi baru terobosan dalam menciptakan
produk hukum yang memberikan bentuk kerjasama antar instansi pemerintah dalam
pemberantasan korupsi di Indonesia dari seluruh sektor negara.
I.2 Identitas Buku
● Judul : Pendidikan Agama Islam Di perguruan Tinggi
● Penulis : Dr. Hj. Nurhasanah Bakhtiar, M.Ag.
● Penerbit : Aswaja Pressindo
● Tahun Terbit : 2013
● ISBN : 978-602-18663-1-3
● Jumlah Halaman : viii + 280
● Edisi :1
BAB II.
Pembahasan Buku.

II.1 Topik Pembahasan


secara harfiah korupsi (bahasa Latin: corruptio dari kata kerja
corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan,memutar balik,
menyuap) Kata korupsi dapat diartikan juga dalam bahasa Latin “corruptus”
yang berarti “merusak habis habisan”.Kata ‘corruptus’ itu sendiri berasal dari
kata dasar corrumpere, yang tersusun dari kata com (yang berarti menyeluruh’)
dan rumpere yang berarti merusak secara total kepercayaan khalayak kepada si
pelaku yang tak jujur itu. Secara istilah, korupsi adalah perilaku pejabat publik,
baik politikus|politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidakwajar dan tidak
legal memperkaya diri atau memperkaya merekayang dekat dengannya, dengan
menyalahgunakan kekuasaanpublik yang dipercayakan kepada mereka.Dalam
khazanah pemikiran hukum Islam (fiqh) klasik,perilaku korupsi belum
memperoleh porsi pembahasan yangmemadai, ketika para fuqaha berbicara
tentang kejahatanmemakan harta benda manusia secara tidak benar (al amwalal-
nas bi al-bathil) seperti yang diharamkan dalam al-Qur’an,tetapi apabila
merujuk kepada kata asal dari korupsi (corrupt), maka dapat berarti merusak
(dalam bentuk kecurangan) ataumenyuap.Di antara berbagai bentuk kejahatan
ini yang
nampaknya paling mirip substansinya dengan korupsi adalah ghulul
yang diartikan sebagai pengkhianatan terhadap amanah dalam pengelolaan harta
rampasan perang dan risywah atau yang biasa dikenal dengan istilah suap.

II.2 Fakta-Fakta Tentang Korupsi


Dalam konteks ajaran Islam yang lebih luas, korupsi merupakan
tindakan yang bertentangan dengan prinsip keadilan(al-‘adalah), akuntabilitas
(al-amanah), dan tanggung jawab.Korupsi dengan segala dampak negatifnya
yang menimbulkan berbagai distorsi terhadap kehidupan negara dan masyarakat
dapat dikategorikan termasuk perbuatan fasik, kerusakan dimuka bumi, yang
juga amat dikutuk Allah swt.Dalam terminologi Islam dikenal istilah yang
hampir sama dengan korupsi yaitu Risywah (suap), hanya saja risywah inihanya
menyangkut sebahagian dari istilah korupsi yaitu suap menyuap antara
seseorang dengan orang lain dengan imbalan uang tertentu guna memperoleh
pekerjaan atau jabatan. Istilah Korupsi ini jauh lebih dari sekedar suap menyuap
sebab korupsi termasuk di dalamnya manipulasi, pungli, mark up, danpencairan
dana publik secara terselubung dan bersembunyi dibalik dalil-dalil konstitusi,
dengan niat untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar secara tidak sah
dari apa yang seharusnya diperoleh menurut kadar dan derajat pekerjaan
seseorang.
Dari sudut pandang hukum, tindak pidana korupsi secara garis besar mencakup
unsur-unsur sebagai berikut:
1. Perbuatan melawan hukum;
2. Penyalahgunaan kewenangan, kesempatan, atau sarana;
3. Memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi;
4. Merugikan keuangan negara atau perekonomian negara;

Selain itu terdapat beberapa jenis tindak pidana korupsi yang lain, di antaranya:
1. Memberi atau menerima hadiah atau janji (penyuapan);
2. Penggelapan dalam jabatan;
3. Pemerasan dalam jabatan;
4. Ikut serta dalam pengadaan (bagi pegawai negeri/penyelenggara negara
5. Menerima gratifikasi (bagi pegawai negeri/penyelenggara Negara.

II.3 Penyebab maraknya korupsi di Indonesia


[...]

II.4 Solusi untuk mengatasi maraknya korupsi di Indonesia


[...]
BAB III.
Kesimpulan dan Saran.

III.1 Kesimpulan
[…]

III.2 Saran
[…]
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai