DISUSUN OLEH:
NIM : 22151024
PRODI : MANAJEMEN
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang sudah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya, dan maha suci yang telah memberi kemudahan dalam menyusun makalah
ini guna memenuhi tugas mata kuliah “Pendidikan Anti Korupsi” sehingga makalah
ini dapat kami selesaikan dengan baik. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan
kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih, rasa hormat dan penghargaan
setinggitingginya kepada Ibu Rosnida,S.H,M.H sebagai Dosen Pengajar Mata Kuliah
ini.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan yang
belum kami ketahui, maka dari itu kami sangat mengharapkan bimbingan dan kritik
dari berbagai pihak, dengan harapan penulis dapat menyempurnakan segala kesalahan
dan kekurangan dari makalah ini.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR............................................................................................... 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 3
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 15
3
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Akhir-akhir ini kita menyaksikan berita tentang tindak pidana korupsi dan
perilaku koruptif di mana-mana. Terjadi di hampir semua daerah di Tanah Air, di
semua level, dan di semua segi kehidupan dengan beragam jenis, modus, dan
kompleksitas. Perilaku koruptif telah merasuki semua elemen bangsa. Padahal kita
semua tahu bahwa korupsi adalah perilaku yang tidak bermoral.
Berkaca dari pernyataan di atas memberikan indikasi kepada kita selaku warga
Negara di Indonesia, bahwa sifat, sikap dan tindakan korupsi ini hendaknya kita
hindari dari setiap kegiatan keseharian kita. Sehingga kita dapat terhindar dari Hukum
yang mengatur dari kata korupsi.
Seperti yang sudah dipaparkan diatas dalam makalah ini akan disajikan nilai dan
prinsip anti korupsi, peran serta masyarakat dalam pemberantasan korupsi. Asas-asas
penyelenggaraan, hak dan kewajibannya. Akan dibahas tuntas dalam makalah ini,
sehingga dapat menyajikan informasi yang bermanfaat.
4
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui nilai-nilai dan prinsip-prinsip anti korupsi
2. Untuk mengetahui siapa saja penyelenggara negara itu
3. Untuk mengetahui apa saja asas-asas penyelenggara
4. Untuk mengetahui mengenai hak-kewajiban
5. Untuk mengetahui bagaimana peran masyarakat dalam pemberantasan korupsi.
5
BAB II PEMBAHASAN
Anti korupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya upaya
untuk merugikan keuangan Negara, asset Negara, dan lain-lainnya. Tindakan ini
merupakan pencegahan terjadinya penyalgunaan kekuasaan sehingga dapat
merugikan Negara, instansi, dan lembaga-lembaga lainnya.
1. Kejujuran
6
Kejujuran diarahkan untuk membangun integritas yang tinggi dalam
menajalan tugas dan tanggung jawab sehari-hari.
2. Kedisiplinan
Kedisiplinan digunakan untuk menaati hukum dan norma-norma yang berlaku
di Negara Kesatuan Republik Indonesia secara umum, dan hokum serta
norma-norma yang berlaku di lembaga di mana kita bekerja dan bertugas.
3. Kepeduliaan
Kepeduliaan merupakan bentuk kepekaan pada lingkungan.
4. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadaran untuk menunaikan amanah.
5. Kerja Keras
Kerja keras merupakan bentuk pengabdiaan yang sebaik-baiknya. Dimana
upaya dari seseorang dalam menjalankan tugasnya secara ikhlas dan
bersungguh-sungguh.
6. Kesederhanaan
Kesederhanaan yaitu bergaya hidup yang tidak berlebihan, tidak boros dan
mewah.
7. Kemandirian
Kemandirian merupakan tanda tidak mudah tergantung pada orang lain.
8. Keberanian
Keberanian merupakan mampu melaporkan kecurangan dan berani
memperbaiki diri pribadi sendiri.
9. Keadilan
Keadilan merupakan sikap yang menempatkan hak-hak orang sesuai dengan
ketentuan yang dimilikinya, serta adil dalam menerapkan hokum.
7
Upaya pemberantasan korupsi telah dilakukan sejak tahun 1960-an, baik dalam
bentuk pembentukan komisi-komisi yang bersifat adhok. Kelembagaan yang
perparmen maupun melalui penyempurnaan pembentukan peraturan perundang-
undanga.
Indonesia secara terus menerus berperan melawan korupsi. Atas dasar ini di
Negara Kesatuan Republik Indonesia membentuk sebuah lembaga-lembaga Anti
Kroupsi untuk mengurangi tindak pidana, bahkan menghapuskan tindakan korupsi di
Negara ini. Adapun nama-nama lembaga penyelenggara Anti korupsi adalah sebagai
berikut:
Polsi bertugas dalam penyelidikan dan penyelidikan atas semua tindak pidana,
termasuk di dalamnya adalah tindakan korupsi.
3. Kejaksaan Agung
4. Mahkamah Agung
8
PPATK ini bertugas untuk menyelidiki atas analisis transaksi keuangan kepada
pihak tindakan korupsi.
8. Komisi Yudisial
9. Ombudsman RI
Asas-asas anti korupsi merupakan pedoman bagi rakyat Indonesia pada umumnya
dalam melawan tindak pidana dalam hal korupsi. Asas-asas umum pemerintah yang
baim berdasarkan UU No. 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU. Nomor 5 Tahun
1986 tentang PTUN. Dimana dalam penjelasannya disebutkan : " yang dimaksud
dengan asa-asas umum pemerintahan yang baik adalah meliputi atas kepastian hukum,
tertib penyelenggaraan Negara, keterbukaan, proporsionalitas, profesionalitas, dan
akuntabilitas, sebagai dimaksud dalam UU No. 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Disamping itu, dalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, asas-asas
umum pemerintahan yang baik tersebut dijadikan asas dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah, sebagaimana tercantum dalam pasal 20 ayat (1) yang berbunyi :
9
“Penyelenggaraan pemerintahan berpedoman pada Umum asas-asas penyelenggaraan
Negara yang terdiri atas : asas kepastiaan hokum, asas tertib penyelenggaraan
Negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas
profesionalitas, asas akuntabilitas, asas efisiensi dan asas efektivitas.”
Berikut ini penjelasan asas-asas umum yang sesuai pasal 20 ayat (1):
1. Asas kepentingan umum yaitu asas yang mendahulukan kesejahteraan umum
dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif.
2. Asas kepastiaan hukum yaitu asas yang mengutamakan landasan peraturan
perundang- undangan, kepatuhan, dan keadilan dalam setiap kebijakan
penyelenggara Negara.
3. Asas keterbukaan yaitu asas yang membuka diri terhadap hak masyarakat
untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif dengan
memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia
Negara.
4. Asas tertib penyelenggaraan Negara yaitu asas yang menjadi landasan
keteraturan keserasian dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggara
Negara.
5. Asas profesionalitas yaitu asas yang mengutamakan keahliaan yang
berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
6. Asas proporsionalitas yaitu asas yang mengutamakan keseimbangan antara
hak dan kewajiban penyelenggara Negara.
7. Asas akuntabilitas yaitu asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir dari kegiatan penyelenggara Negara harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi
Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Menurut prof. Dr. Notonagoro hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan
suatu yang semestinya diterima atau dilakukan melalui oleh pihak tertentu dan tidak
dapat oleh pihak lain manapun juga yang pada prinsipnya dapat dituntut secara paksa
olehnya.
Hak dan kewajiban sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi
pertentangan karena hak dan kewajiban tidak seimbang. Bahwa setiap warga Negara
memiliki hak dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang layak, tetapi pada
10
kenyataannya banyak warga Negara yang belum merasakan kesejahteraan dalam
menjalani kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemrintah dan para pejabat tinggi
lebih banyak mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat
itu cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan
diri sendiri. Jika keadannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan
kewajiban, Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang
berkepanjangan.
Hak adalah sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya
tergantung kepada diri kita sendiri. Contoh dari hak adalah :
Setiap warga Negara berhak mendapatkan perlindungan hukum; Setiap warga
Negara memiliki kedudukan yang sama di mata hukum dan di dalam pemerintahan;
Setiap warga Negara berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran; dan lain-
lainnya.
Kewajiban adalah sesuatu yang dilakukan dengan tanggung jawab. Contoh dari
kewajiban adalah :
Setiap warga Negara memiliki kewajiban untuk berperan serta dalam membela,
mempertahankan kedaulatan Negara Indonesia dari serangan musuh;
Setiap warga Negara wajih mentaati serta menjunjung tinggi dasar Negara, hukum
dan pemerintahan tanpa terkecuali, serta dijalankan dengan sebaik-baiknya;
Setiap warga Negara wajib turut serta dalam pembangunan untuk membangun bangsa
agar bangsa kita bisa berkembang dan maju kea rah yang lebih baik.
Sebagaimana yang telah diatur oleh UUD 1945 maka kita harus melaksanakan hak
dan kewajiban kita harus melaksanakan hak dan kewajiban kita sebagai warga Negara
dengan tertib, yang meliputi :
1. Hak dan kewajiban dalam bidang politik;
2. Hak dan kewajiban dalam bidang sosial budaya;
3.Hak dan kewajiban dalam bidang hankam; dan
4. Hak dan kewajiban dalam bidang ekonomi.
11
F.Peran Masyarakat Dalam Pemberantasan Korupsi
Terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur adalah cita-cita yang
diinginkan oleh masyarakat. Masyarakat yang adil adalah masyarakat yang
menjungjung tinggi nilai hukum. Artinya, melaksanakan aturan hukum yang berlaku.
Masyarakat yang makmur adalah masyarakat yang selalu mentaati dan menjunjung
tinggi hokum dan aturan Negara republic Indonesia.
Untuk memberi apresiasi yang tinggi kepada masyarakt, maka dalam peraturan
pemerintah, diatur pula pemberiaan penghargaan kepada masyarakat dan
penanggulangan tindak pidana korupsi berupa piagam dan atau premi.
12
BAB III PENUTUP
A.kesimpulan
2. Setiap tindakan kriminal korupsi telah diatur oleh Pemrintah berdasarkan Hukum
yang berlaku, melalui proses dari lembaga-lembaga penyelenggara anti korupsi.
4. Hak dan kewajiban merupakan aspek yang perlu dikedepankan bagi masyarakat
dalam pemberantasan anti korupsi.
5. Peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana
korupsi, diwujudkan dalam bentuk antara lain : mencari, memperoleh, memberikan
data atau informasi tentang tindak pidana korupsi, dan hak menyampaikan saran dan
pendapat secara bertanggung jawab terhadap pencegahan dan pemberantasan tindak
pidana korupsi.
B.Saran.
13
menambah wawasan dan pemikiran yang intelektual khususnya dalam mata kuliah
Pendidikan Anti Korupsi.
14
DAFTAR PUSTAKA
Ade Darmawan Pello. 2016. Pengertian Anti Korupsi. Pusat pengembangan SDM
Aparatur perhubungan. (Dalam WidwaswaraAhli Muda)
Dr. Muhammad Daud Silalahi, S.H. 2001. Hukum Lingkungan dalam Sistem
Penegakan Hukum Lingkungan Indonesia, Penerbit Alumni, Bandung. (Dalam skripsi
lingkungan bersih).
Faizal Saleh Muhammad. 2006. Peran Serta Masyarakat Dalam Pemberantasan
Korupsi Untuk Mewujudkan Pemerintah Yang Baik dan Bersih. Universitas
Muhammadiyah Surakarta, (Dalam Tesis)
https://Lingkungan bersih, sehat, dan asri.kompas.com
UU Nomor 32 Tahun 2009. Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
15