Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KORUPSI DAN INTEGRITAS

DI SUSUN OLEH:

 JENI TANDI (220115013)


 LUSIANA G,RERUNG(220115018)

PROGRAM STUDY TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TORAJA

2021/2022
KATA PENGATAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik tepat pada
waktu.makala ini berjudul “korupsi dan integritas”Dalam makalah ini membahas tentang korupsi
dan integrasi yang akan membantu kita agar lebih memahami apa itu sebenarnya korupsi
danintegrasi dan bagaimana cara melakukanya dengan baik dan benar .Pada kesempatan ini juga
kami kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang telah banyak memberi
bimbingan dalam mengerjakan tugas ini.kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna sehingga di butukan saran dan kritik yang membangun.seperti dalam pepatah”tidak
ada gading yang tidak retak”demikian juga makalah ini kami mengucapkan sekian dan terima
kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGATAR..........................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
Latar Belakang.........................................................................................................................................4
Rumusan Masalah...................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
Pengertian korupsi dan integritas............................................................................................................5
Bagaimana mengatasi korupsi di lingkungan Negara maupun masyarakat.............................................6
Apa dampak korupsi di masyrakat...........................................................................................................7
Bagaimana cara membangun integritas..................................................................................................8
Mengapa kita harus berintegrasi.............................................................................................................9
BAB III PENUTUP........................................................................................................................................11
Kesimpulan............................................................................................................................................11
Saran......................................................................................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
korupsi adalah kejahatan luar biasa (extra ordinary crime), karena itu perlu dihadapi
dan ditangani dengan cara-cara yang luar biasa juga (extra judicial action). Perlakuan dan
penaganan hukumnya pun harus dengan tindakan yang tegas dan berani dari para aparatur
penegak hukumnya.Tindak pidana korupsi merupakan masalah yang serius, karena dapat
membahayakan stabilitas keamanan negara dan masyarakat, membahayakan pembangunan
social, ekonomi masyarakat, politik bahkan pula merusak nilai nilai demokrasi serta moralitas
karena semakin lama tindak pidana koorupsi,

Integritas adalah konsistensi atau keteguhan yang tidak dapat tergoyahkan dalam menjungjung
nilai-nilai keyakinan dan prinsip. Atau Integritas merupakan konsep yang menunjukan konsistensi atau
keteguhan tindakan dengan nilai-nilai dan prinsip. Jika pda etika integritas dapat diartikan sebagai
kebenaran dan kejujuran tindakan yang dilakukan seseorang. integritas untuk bersikap dan
berperilaku sehingga ia memiliki keteladanan untuk mempengaruhi orang lain untuk melakukan
perubahan yang terkait dengan proses berpikir.oleh Karena itu seseorang yang memiliki
kepemimpinan yang mampu menerapkan arti dan makna integritas berarti ia menyakini benar
bahwa jika hanya orang yang kuat yang dapat bertahan dan keinginan menghambat
kemajuanorang, menjadi kaum penjilat,bermuka dua,tidak aka menjadi orang yang mampu
mengikuti perubahan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu korupsi dan integritas
2. Bagaimana mengatasi korupsi di lingkungan Negara maupun masyarakat
3. Apa dampak korupsi di masyrakat
4. Bagaimana cara membangun integritas
5. Mengapa kita harus berintegrasi
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian korupsi dan integritas


Korupsi adalah perbuatan melawan hukum ,dengan maksud memperkaya diri sendiri atau
orang lain, baik perorangan maupun korporasi,yang dapat merugikan keuangan Negara atau
perekonomian Negara.korupsi adalah kenyataan bahwa masyarakat kehilangan ekonomi
tersebut,mereaka menyaksikan kinerja bernuansa negatif mulai dari penyelidikan–penyelidikan
penuntunan hingga pengadilan, yang dalam bahasa sehari hari orang menyebutnya ”mafia
peradilan”. Adapun sasaran penyelenggaraan kekuasan kehakiman adalah untuk menumbuhkan
kemandirian para penyelenggara kekuasaaan kehakiman dalam rangka mewujudkan peradilan
yang berkualitas. Kemandirian para penyelenggara dilakukan dalam meningkatkan integritas,
ilmu pengetahuan dan kemampuan. Peradilan yang berkualitas merupakan produk dari kinerja
para penyelenggara peradilan tersebut. Dalam menjatuhkan Putusan, Hakim seyogyanya harus
berpedoman kepada ketentuan yang sudah diatur di dalam Undang-Undang. Sebagaimana diatur
dalam undang-undang nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.6 Mengenai ancaman pidana minimum khusus, pidana
denda yang lebih tinggi, dan ancaman pidana mati yang merupakan pemberatan pidana,
pemberian acaman pidana minimal khusus dalam Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi adalah untuk memberikan efek jera kepada koruptor dan mencegah potensi terjadinya
korupsi, melihat korupsi di Indonesia telah berkembang secara elitis, endemic, dan sistemik.7

Integritas adalah suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai,
metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yangdihasilkan.
Orang berintegritas berarti memiliki pribadi yang jujur danmemiliki karakter kuat. Integritas itu sendiri
berasal dari kata Latin “integer yang berarti: Sikap yang teguh mempertahankan prinsip , tidak mau
korupsi,dan menjadi dasar yang melekat pada diri sendiri sebagai nilai-nilai moral.Kemudian Mutu, sifat,
atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuhsehingga memiliki potensi dan kemampuanyang
memancarkan kewibawaan;kejujuran
B. Bagaimana mengatasi korupsi di lingkungan Negara maupun
masyarakat
pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi perlu diatur dengan Peraturan
Pemerintah. Peran serta masyarakat tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan hak dan
tanggungjawab masyarakat dalam penyelenggaraan negara yang bersih dari tindak pidana
korupsi. Di samping itu, dengan peran serta tersebut masyarakat akan lebih bergairah untuk
melaksanakan kontrol sosial terhadap tindak pidana korupsi. Peran serta masyarakat dalam
upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi diwujudkan dalam bentuk antara
lain mencari, memperoleh, memberikan data atau informasi tentang tindak pidana korupsi dan
hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggungjawab terhadap pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana korupsi. Sesuai dengan prinsip keterbukaan dalam negara
demokrasi yang memberikan hak kepada masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar,
jujur dan tindakan diskriminatif mengenai pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi,
maka dalam Peraturan Pemerintah ini diatur mengenai hak dan tanggungjawab masyarakat
dalam upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi. Oleh karena itu, kebebasan
menggunakan hak tersebut haruslah disertai dengan tanggungjawab untuk mengemukakan fakta
dan kejadian yang sebenarnya dengan mentaati dan menghormati aturan-aturan moral yang
diakui umum serta hukum dan perundang-undangan yang berlaku.

Peraturan Pemerintah ini juga mengatur mengenai kewajiban pejabat yang berwenang atau
Komisi untuk memberikan jawaban atau menolak memberikan isi informasi, saran atau pendapat
dari setiap orang, Organisasi Masyarakat, atau Lembaga Swadaya Masyarakat. Sebaliknya
masyarakat berhak menyampaikan keluhan, saran atau kritik tentang upaya pencegahan dan
pemberantasan tindak pidana korupsi yang dianggap tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Pengalaman dalam kehidupan sehari-hari menunjukan bahwa keluhan,
saran, atau kritik masyarakat tersebut sering tidak ditanggapi dengan baik dan benar oleh pejabat
yang berwenang. Lalu bagaimana

cara agar bisa mengatasi korupsi yang kini sudah mengakar di budaya masyarakat yaitu:

1.berikan Hukuman Berat Pada Koruptor


2. Jadi pemimpin yangberintegritas
3. manfaatkan teknologi dan system
4. banun pendidkan moral sejak kecil
5. tanamkan nilai religi secara intensif
6. supremasi hukum yang kuat
7. menutup calah inter nasional
C. Apa dampak korupsi di masyrakat
Korupsi, tentu saja berdampak sangat luas, terutama bagi kehidupan masyarakat miskin di
desa dan kota. Awal mulanya, korupsi menyebabkan Anggaran Pembangunan dan Belanja
Nasional kurang jumlahnya. Untuk mencukupkan anggaran pembangunan, pemerintah pusat
menaikkan pendapatan negara, salah satunya contoh dengan menaikkan harga BBM. Pemerintah
sama sekali tidak mempertimbangkan akibat dari adanya kenaikan BBM tersebut ; harga-harga
kebutuhan pokok seperti beras semakin tinggi ; biaya pendidikan semakin mahal, dan
pengangguran bertambah.

Sesungguhnya korupsi memiliki beberapa dampak yang sangat membahayakan kondisi


perekonomian sebuah bangsa. Dampak-dampak tersebut antara lain :

Pertama, menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi. Menurut Chetwynd et al


(2003), korupsi akan menghambat pertumbuhan investasi. Baik investasi domestik maupun
asing. Mereka mencontohkan fakta business failure di Bulgaria yang mencapai angka 25 persen.

Sedangkan Gupta et al (1998) pun menemukan fakta bahwa penurunan skor IPK sebesar 0,78
akan mengurangi pertumbuhan ekonomi yang dinikmati kelompok miskin sebesar 7,8 persen. Ini
menunjukkan bahwa korupsi memiliki dampak yang sangat signifikan dalam menghambat
investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Kedua, korupsi melemahkan kapasitas dan kemampuan pemerintah dalam menjalankan


program pembangunan. Sehingga, kualitas pelayanan pemerintah terhadap masyarakat
mengalami penurunan. Layanan publik cenderung menjadi ajang 'pungli' terhadap rakyat.
Akibatnya, rakyat merasakan bahwa segala urusan yang terkait dengan pemerintahan pasti
berbiaya mahal.

Sebaliknya, pada institusi pemerintahan yang memiliki angka korupsi rendah, maka layanan
publik cenderung lebih baik dan lebih murah. Terkait

Ketiga, sebagai akibat dampak pertama dan kedua, maka korupsi akan menghambat
upaya pengentasan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan. Yang terjadi justru sebaliknya,
korupsi akan meningkatkan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan.

Terkait dengan hal ini, riset Gupta et al (1998) menunjukkan bahwa peningkatan IPK sebesar
2,52 poin akan meningkatkan koefisien Gini sebesar 5,4 poin. Artinya, kesenjangan antara
kelompok kaya dan kelompok miskin akan semakin melebar. Hal ini disebabkan oleh semakin
bertambahnya aliran dana dari masyarakat umum kepada para elit, atau dari kelompok miskin
kepada kelompok kaya akibat korupsi.

Keempat, korupsi juga berdampak pada penurunan kualitas moral dan akhlak. Baik
individual maupun masyarakat secara keseluruhan. Selain meningkatkan ketamakan dan
kerakusan terhadap penguasaan aset dan kekayaan korupsi juga akan menyebabkan hilangnya
sensitivitas dan kepedulian terhadap sesama.

Rasa saling percaya yang merupakan salah satu modal sosial yang utama akan hilang. Akibatnya,
muncul fenomena distrust society, yaitu masyarakat yang kehilangan rasa percaya, baik antar
sesama individu, maupun terhadap institusi negara. Perasaan aman akan berganti dengan
perasaan tidak aman (insecurity feeling). Inilah yang dalam bahasa Al-Quran dikatakan sebagai
libaasul khauf (pakaian ketakutan).

Terkait dengan hal tersebut, Uslaner (2002) menemukan fakta bahwa negara dengan tingkat
korupsi yang tinggi memiliki tingkat ketidakpercayaan dan kriminalitas yang tinggi pula. Ada
korelasi yang kuat di antara ketiganya.

Dampak negativ korupsi :

1. Korupsi mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik dengan cara menghancurkan
proses formal

2. Korupsi dapat mempersulit pembangunan ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan


pemerintahan

3. Korupsi merugikan rakyat luas dan menguntungkan salah satu pihak yaitu pemberi sogok

D. Bagaimana cara membangun integritas


Membangun Integritas Dimulai Dari Diri Sendiri

Kepemimpinan yang konsisten menunjukkan keteladanan dalammempengaruhi orang


lain berarti memberikan daya dorong untuk memotivasidirinya dalam membangun integritas,
yang secara tak langsung mendorongorang lain untuk memahami secara mendalam prinsip dalam
menumbuhkembangkan integritas yang kita sebut dengan prinsip pertama adalahmenumbuh
kembangkan kepercayaan dan keyakinan dalam merubah kesadaraninderawi ke tingkat yang lbih
baik ; prinsip kedua adalah memberi salingmenghormati dan menghargai orang lain ; prinsip
ketiga adalah memilikikemampuan dalam kedewasaan rohaniah, sosial, emosional dan
intelektual.Untuk menegakkan prinsip integritas diatas, maka setiap individu harusmampu
memahami makna dan arti integritas yang dapat diaplikasikan dalamkehidupannya. Caranya
mendorong orang untuk menggerakkan kekuatan pikiran dengan memahami dari unsur huruf
menjadi kata bermakna sebagaisuatu pendekatan untuk memotivasi diri dalam membangun
kepercayaan dankeyakinan sebagai titik tolak agar ia mampu berbuat sesuatu untuk
kemajuandirinya, untuk apa ia mengikat diri kedalam suatu organisasi.Dengan pemahaman itu
diharapkan menjadi daya dorong untuk bersikap

dan berperilaku bahwa “dapatkah kepemimpmencapai keberhasilan untuk tetap memiliki


“integritas” dalam usaha-usahamembangun budaya organisasi yang kuat sebagai wahana untuk
melaksanakantransformasi dalam perubahan sikap dan perilaku untuk mengikat diri kita bersama
dan membangkitkan jiwa kepuasaan di dalam diri kita. Jadi integritasmenjadi pnuntun dan wasit
agar kita aka konsisten sehingga keyakinan kitaakan dicerminkan oleh perbuatan kita, yang akan
menunjukkan bahwa tidakakan ada perbedaan antara apa yang kelihatan dan apa yang diketahui

lingkungan kita tentang diri kita, apakah berada dalam saat berkuasa atau tidak berkuasa.Jadi
integritas bukan hanya penuntun dan wasit antara dua keinginan yang kita sebut dengan “orang
yang bahagia dan jiwa yang terbagi” Dengan pemahaman integritas dari sudut kata yang
bermakna yang telah kitakemukakan diatas, maka membebaskan kita untuk menjadi diri yang
utuh tidak peduli apa yang akan datang kepada kita.sehingga tingkat kedewasaan kitaakan
menunjukkan “kalau apa yang saya katakan dan apa yang saa lakukansama, hasilnya konsisten
dalam bersikap dan berperilaku.

E. Mengapa kita harus berintegrasi


 Karena integritas adalah kualitas yang Tuhan cari dalam diri seseorang. 1 Petrus 1 : 16
mengatakan demikian “ Kuduslah kamu ! Sebab Aku kudus “ Sebagai mahkluk yang
diciptakan menurut citra diri Allah, Allah menghendaki kita untuk berusaha menjadi
sama dengan Dia.

 Integritas menentukan masa depan kita Orang yang memiliki integritas pasti memiliki
masa depan yang lebih baik karena dia adalah pribadi yang benar dihadapan Tuhan dan
manusia.

 Integritas kita berpengaruh pada lingkunganBila kita hidup sebagai orang yang
berintegritas maka apa yang kita lakukan sedikit banyak akan diikuti oleh orang yang
disekitar kita apalagi bila kita adalah seorang pemimpin. Cara berpikir kita akan diikuti
oleh orang yang kita pimpin.
 Integritas adalah kotbah yang hidup Bila kita hidup sebagai orang yang memiliki
integritas maka orang akan mengenal bahwa orang Kristen adalah orang yang
berintegritas, apa yang kita katakana dengan mudah akan di terima oleh orang lain
sehingga kita lebih mudah menginjili mereka karena hidup kita sudah memberikan
kesaksian yang banyak pada mereka.
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan
Bahwa sampai saat ini pemerintah Indonesia masih belum tegas dalam menangani
korupsi. Itu dapat dilihat dari hukuman yang dijatuhkan pada terpidana korupsi dengan uang
yang telah mereka korupsi. Hukuman yang dijatuhkan pemerintah masih belum sebanding
dengan perbuatan mereka. Dan dengan adanya bisnis strategis dapat membuka peluang besar
untuk korupsi.Itegritas seorang pemimpin adalah sikap atau sifat serta nilai-nilai yang memang
harus dimiliki oleh seorang pemimpin guna untuk membangun kepercayaan antar individu dalam
organisasi.

Saran
Dari kelompok kami dapat menyarankan bahwa seharusnya pemerintah lebih tegas
terhadap terpidana korupsi. Undang-undang yang adapun dapat dipergunakan dengan sebaik-
baiknya. Agar korupsi tidak lagi menjadi budaya di negara ini
DAFTAR PUSTAKA

Haryatmoko,Etika public.PT.Gramedia puska utama.2011.akarta.

Sonny kerat.Etika Brokrasi.Bahan seminar.2010

Anda mungkin juga menyukai