Puji syukur khadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Pidana Korupsi : Tindak Pidana Korupsi, Keterlibatan Pihak Kepolisian,
Ketrlibatan Pihak Kejaksaan, Pengelompokkan TKP, Dan Tanggung Jawab
Pidan ini pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Dr.R.Juli Moertiono, S.H.,M.H.,M.Kn. pada mata kuliah Hukum Jasa
Konstruksi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasa bagi
para pembaca dan juga penulis.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
A. Latar Belakang.....................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................6
C. Tujuan Makalah...................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................7
A. TINDAK PIDANA KORUPSI............................................................................7
B. KETERLIBATAN PENEGAK HUKUM DALAM TINDAK PIDANA
KORUPSI.....................................................................................................................8
1.1 Peran Lembaga Penegak Hukum Khususnya Kepolisian dan Kejaksaan
Dalam Mendeteksi Dan Mengatasi Tindak Pidana Korupsi Serta Efektivitas
nya………………………………………………………………………………………………………………………….
2.1 Harmonisasi Antar Lembaga Lembaga Penanganan Tindak Pidana
Korupsi...................................................................................................................16
BAB III PENUTUP........................................................................................................17
A. Kesimpulan.........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................18
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di televisi, surat kabar, majalah, sering kita lihat, dengar, kita baca banyak
tindak pidana korupsi. Harta Negara yang di korupsi, tidak hanya jutaan,
Simulator SIM, pejabat daerah yang korupsi dan masih banyak yang lainnya,
Tindak pidana korupsi telah menjadi suatu kejahatan yang luar biasa.
kasus korupsi yang telah terungkap tidak membuat jera para pelaku korupsi
terhadap aksi korupsi maka semakin cerdik pula tindakan para pelaku korupsi
4
untuk meningkatkan martabat kemanusiaan. Jadi jelaslah bahwa dengan hukum
rekayasa sosial, tetapi lebih dari itu, yakni menegakkan keadilan dan
adanya suatu perlindungan dari hukum ini, akan banyak perbuatan yang
Artinya jadikan hukum itu sebagai panglima yang tidak dapat terkalahkan
oleh situasi dan kondisi apapun. Kalau hukum sampai ditinggalkan, maka
bukan hanya citranya yang akan jatuh dan ternoda, tetapi juga masa depannya
akan suram dan kehilangan kredibilitasnya. Rujukan kepada hukum ini bukan
Globalisasi.
tangani tidak hanya kepolisian dan kejaksaaan saja, tetapi bisa juga di lakukan
5
oleh KPK, di harapkan korupsi hilang di bumi Indonesia. Walaupun masih
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran lembaga penegak hukum khususnya kepolisian dan
kejaksaan dalam mendeteksi dan mengatasi Tindak Pidana Korupsi,
serta sejauh mana efektivitas mereka dalam melakukan penindakan?
2. Bagaimana Harmonisasi Antar Lembaga Lembaga Penanganan Tindak
Pidana Korupsi?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui peran lembaga penegak hukum khususnya
kepolisian dan kejaksaan dalam mendeteksi dan menangani Tindak
Pidana Korupsi
2. Untuk mengetahui Harmonisasi Antar Lembaga Lembaga Penanganan
Tindak Pidana Korupsi
6
BAB II PEMBAHASAN
dulu mengenai tindak pidana dan korupsi. Tindak pidana adalah tindakan
melanggar hukum yang telah dilakukan dengan sengaja ataupun tidak sengaja
negara atau perusahaan, dan sebagainya untuk keuntungan pribadi atau orang
lain).
adalah Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang
7
sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan
Dari pengertian tindak pidana dan korupsi maka bisa disimpulkan, bahwa
tindak pidana korupsi adalah Jadi Tindak Pidana Korupsi dapat disimpulkan
KORUPSI
bentuk alternatif positif seperti insentip positif atau sistem kewajiban mandiri.
secara vertikal maupun horizontal sehingga tidak bertentangan satu sama lain;
8
petugas untuk melaksanakan dan mentaati peraturan yang diberlakukan; ketiga,
Semua manusia hidup itu selalu menginginkan terlindung dari hak dan
segala bidang menjadi kebutuhan pokok yang segera mendapatkan jalan keluar,
ditegakkan kembali.
Efektivitas nya.
serta saling bertukar informasi intelejen seputar tindak pidana korupsi yang
terjadi dan saling berbagi data tentang perkembangan kasus yang ditangani.
9
Kedua institusi juga dapat saling melakukan sinkronisasi data yang diapat
terkait kasus korupsi agar masingmasing institusi saling melengkapi jika ada
Kepolisian
Sesuai yang tertuang dalam pasal 1 ayat 1 UU No. 2 tahun 2002 tentang
adalah segala hal ikhwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi
Indonesia atau pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang
terhadap semua tindak pidana sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan
perundang-undangan lainnya.
10
Selain KUHAP dan UU tersebut dasar hukum lainnya yaitu Instruksi
Presiden No. 5 tahun 2004, yang mana pada poin ke delapan dalam inpres
mendapat perhatian lebih dari kepolisian sehingga dibentuk sebuah unit khusus
untuk menangani kasus korupsi di setiap daerah yakni Unit Tindak Pidana
Korupsi (tipikor).
yang merupakan unsur pelaksana tugas pokok dalam setiap kepolisian resort.
Unit tipikor dibentuk khusus untuk menangani berbagai kasus korupsi yang
pembantu penyidik dari pejabat polisi yang memiliki kapasitas serta memenuhi
11
korupsi, sesuai dengan pasal 3 dalam peraturan tersebut yang menyebutkan
dimiliki;
masyarakat;
berkas perkara untuk semua tindak pidana yang terjadi termasuk tindak pidana
12
korupsi dan tatacara dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut
terjadi, dimana pasal 1 ayat (1),(2) tidak mengenal istilah pidana umum
hukum dan diancam dengan pidana baik yang ada di dalam maupun di
diberlakukannya KUHAP.
minimum khusus, pidana denda yang lebih tinggi dan diancam pidana
hukum Acara Pidana yang berlaku dan ditentukan lain dalam undang–
13
undang ini dimana kewenangan penyidik dalam pasal ini termasuk
tindak pidana korupsi sudah jelas dan terarah sehingga apa yang diharapkan
oleh pemerintah/ masyarakat kepada aparat penegak hukum dalam hal ini
Kejaksaan
tindak pidana korupsi merupakan salah satu tindak pidana yang diatur dalam
undang Undang, yakni Undang Undang Nomor 31 tahun i999. Dalam hal
14
undang No 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia b. Pasal 91
ayat (1) KUHAP mengatur tentang kewenangan jaksa untuk mengambil alih
berita acara pemeriksaan, Pasal 284 ayat (2) KUHAP menyatakan : “Dalam
Dalam tindak pidana khusus dalam hal ini korupsi Jaksa berperan sebagai
dan penyidikan setiap tindak pidana merupakan awal dalam penanganan setiap
tindak pidana terutama tindak pidana korupsi. Setelah penyidikan dirasa oleh
selaku penuntut umum. Jaksa yang ditunjuk sebagai penuntut umum setelah
umum dianggap kurang lengkap maka dalam waktu tujuh hari atau
15
penyidikan dari penyidik apakah dapat dilakukan penuntutan atau tidak, bila
salah satu lembaga penegak hukum dituntut lebih berperan dalam menegakkan
Korupsi
tindak pidana korupsi. Yang paling penting dalam penegakan hukum tindak
pidana korupsi ini adalah kerjasama antar lembaga penanganan tindak pidana
bahkan bisa sharing dalam menangani kasus korupsi. Yang paling penting,
aturan main penegakan hukum tindak pidana korupsi antar lembaga berbeda-
beda. Kepolisian mengacu pada Undang Undang No. 8 Tahun 1981 tentang
sebagai penyelidik dan penyidik perkara Jadi, polisi berwenang untuk menjadi
16
adalah tindak pidana korupsi). Adapun kewenangan kejaksaan untuk
17
DAFTAR PUSTAKA
Adji, Indriyanto Seno. Korupsi dan Hukum Pidana. Jakarta: Kantor Pengacara &
Konsultasi Hukum Prof. Oemar Seno Adji, SH & Rekan. 2002.
ICCE, 2006, Demokrasi, Hak asasi Manusi dan Masyarakat Madani, UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta
Lilik Mulyadi, 2000, Tindak Pidana Korupsi (Tinjauan khusus terhadap proses
penyidikan, penuntutan, peradilan serta upaya hukumnya menurut Undang
Undang Nomor 31 Tahun 1999), PT, Citra Aditya Bakti, Bandung
https://media.neliti.com/media/publications/225116-peran-kejaksaan-dalam-
pemberantasan-tind-f100bcb8.pdf
Undang–Undang Republik Indonesia No. 16 Tahun 2004 Tentang Kejaksanan
Republik Indonesia Undang-Undang No. 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia
18