Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi dan Anti Korupsi
Dosen pengampu Bapak Munandar WS,SH.MH

Oleh:
Kelompok 4
Dede Lisa Nur Aulia
Hamdani Rage Purnama
M Diky Husaeni
Nadiya Ulya
Puspa Kenanga

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA


AMIK CITRA BUANA INDONESIA
2023

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Karena, berkat rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah pengenalan komputer ini dengan tepat
waktu.
Makalah ini kami susun sedemikian rupa untuk memberikan penjelasan dan pemahaman
mengenai pemberantasan korupsi di indonesia . Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak
Munandar
yang telah memberikan tugas dan bimbingan. Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada
kedua orang tua serta teman-teman yang telah memberikan dukungan, sehingga makalah ini
dapat kami selesaikan dengan tepat waktu.
Seperti yang kita ketahui tak ada satu pun yang sempurna di dunia ini, begitu pun dengan
makalah yang kami susun. Untuk itu, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam
penulisan maupun penyusunan kata. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan
untuk perbaikan penyusunan makalah kedepannya.
Demikian kata pengantar ini kami sampaikan. Semoga, makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.

Cicurug, 17 Juli 2023

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Pemberantasan Korupsi ......................................................................... 2
B. Upaya Pemerintah Untuk Memberantas Korupsi ................................................. 3
C.Upaya Masyarakat Untuk Memberantas Korupsi

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.......................................................................................................... 7
B. Saran ................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

. Pemerintah sangat menjunjung tinggi perlindungan hukum bagi setiap warga negaranya, sehingga
diperlukan pemantapan-pemantapan terhadap sarana dan prasarana yang diperlukan guna menopang
pembangunan di bidang hukum. Dalam upaya untuk mencapai keberhasilan pembangunan bidang hukum
perlu didukung adanya peningkatan sarana dan prasarana serta peningkatan pendayagunaannya,
pemantapan, kedudukan dan peranana badan-badan penegak hukum merupakan pihak yang berhubungan
langsung dengan proses penegak hukumnya. Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa antara
pembangunan dan kejahatan atau pelanggaran hukum ada hubungan yang erat. Oleh karena itu,
perencanaan pembangunan harus meliputi juga perencanaan perlindungan masyarakat terhadap
pelanggaran hukum.

Dalam hukum pidana itu terkandung aturan-aturan yang menentukan perbuatan-perbuatan yang tidak
boleh dilakukan dengan disertai ancaman berupa pidana (nestapa) dan menentukan syarat-syarat pidana
dapat dijatuhkan. Sifat publik yang dimiliki hukum pidana menjadikan konsekuensi bahwa hukum pidana
itu bersifat nasional. Dengan demikian, maka hukum pidana Indonesia diberlakukan ke seluruh wilayah
negara Indonesia.

Di samping itu, mengingat materi hukum pidana yang sarat dengan nilai- nilai kemanusian
mengakibatkan hukum pidana seringkali digambarkan sebagai pedang yang bermata dua.
Satu sisi hukum pidana bertujuan menegakkan nilai kemanusiaan, namun di sisi yang
lain penegakan hukum pidana justru memberikan sanksi kenestapaan bagi manusia yang
melanggarnya.

Pemberantasan tindak pidana korupsi dapat dilakukan oleh Polri dalam khususnya dalam hal
penyidikan hal ini diatur dalam Pasal 14 ayat (1g) UU No.2 Tahun 2002 tentang Kepolisian RI.
Penyidikan tindak pidana korupsi tidak hanya dimiliki oleh Polri, namun Kejaksaan dan Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) juga memiliki kewenangan penyidikan.

3
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah:
1. Apa definisi dari Pemberantasan Korupsi?
2. Upaya apa yang pemerintah lakukan untuk memberantas korupsi?
3. Upaya apa yang masyarakat dapat lakukan untuk memberantas korupsi?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika
Profesi dan Anti korupsi serta mengetahui lebih mendalam tentang bagaimana pemberantasan
korupsi di indonesia dan upaya yang dapat di lakukan oleh pemerintah maupun masyarakat
untuk memberantas korupsi di indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pemberantasan Korupsi
Pemberantasan korupsi merupakan serangkaian tindakan untuk mencegah dan
menanggulangi korupsi (melalui upaya koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan,
penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan sidang pengadilan) dengan peran serta
masyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

B. Upaya Pemerintah Dalam Memberantas Korupsi Di Indonesia

1
Adapun upaya yang di lakukan pemerintah untuk memberantas korupsi adalah sebagai
berikut :
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia Prof. Dr.
Mohammad Mahfud MD, S.H., S.U., M.I.P. menyebutkan ada tiga upaya yang dilakukan
pemerintah dalam penanganan korupsi di Indonesia.
 
Upaya pemerintah meliputi sinkronisasi perundang-undangan atau penataan regulasi,
pembinaan SDM, dan digitalisasi pemerintahan. Tiga hal tersebut disampaikan Menko
Polhukam dalam Rapat Pimpinan Penyampaian Arah Kebijakan Lemhannas RI T.A.
2023 di Lemhannas RI pada Rabu (01/02/2023).

Selain itu juga ada kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah dalam menanggulangi
lemahnya proses penanganan kejahatan korupsi yaitu sebagai berikut :
1) Memperkuat Dewan Perwakilan Rakyat;
2) Memperkuat Mahkamah Agung dan jajaran peradilan di bawahnya
3) Membangun kode etik di sektor publik ;
4) Membangun kode etik di sektor Parpol, Organisasi Profesi dan Asosiasi Bisnis.
 5) Meneliti sebab-sebab perbuatan korupsi secara berkelanjutan.

C. Upaya Masyarakat Dalam Pemberantasan Korupsi Di Indonesia


Korupsi tidak hanya merugikan segelintir orang di negara ini. Beberapa kasus korupsi
bahkan berdampak buruk bagi hajat hidup orang banyak. Maka dari itu, peran serta
masyarakat dalam pemberantasan korupsi sangat diperlukan untuk menghindari kerugian
yang sangat besar.

Sayangnya, banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa kontribusi mereka sangat
krusial untuk memberantas korupsi. Padahal, sekecil apapun kontribusi tersebut akan
sangat berarti bagi upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. 

Masyarakat yang berintegritas, sadar akan bahaya korupsi, dan menghindari korupsi akan
membentuk lingkungan yang antikorupsi untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
Merangkum buku "Kapita Selekta dan Beban Biaya Sosial Korupsi" yang bisa diunduh di
situs ACLC KPK, setidaknya ada lima peran masyarakat dalam memberantas korupsi.
Kelima peran tersebut adalah:
1. Pantang terlibat tindak pidana korupsi

"Mulai dari diri sendiri" adalah kata yang paling tepat untuk menggambarkan poin ini. Bisa
dibayangkan jika ratusan juta rakyat Indonesia sama-sama memegang teguh prinsip
kejujuran, maka korupsi akan tinggal cerita.
2. Berlatih untuk berintegritas

Seseorang yang antikorupsi haruslah memiliki integritas yang kokoh. Integritas adalah
bertindak dengan cara yang konsisten dengan apa yang dikatakan. Nilai integritas

2
merupakan kesatuan antara pola pikir, perasaan, ucapan, dan perilaku yang selaras dengan
hati nurani dan norma yang berlaku.
KPK merumuskan sembilan nilai integritas untuk mencegah korupsi, yaitu jujur, mandiri,
tanggung jawab, berani, sederhana, peduli, disiplin, adil, dan kerja keras atau yang disingkat
"Jumat Bersepeda KK". Tidak hanya bagi diri sendiri, nilai integritas ini juga harus kita
ajarkan kepada lingkungan, terutama keluarga yang terdekat.

3. Melaporkan tindak pidana korupsi


Pelaporan masyarakat merupakan penyumbang terbesar dalam terbongkarnya kasus-
kasus korupsi di Indonesia, mulai dari kasus kecil hingga kakap. Maka dari itu, peran
masyarakat dalam pelaporan tindak pidana korupsi sangat penting. 

Masyarakat yang antikorupsi tidak akan diam saja jika melihat korupsi di depan matanya.
Namun ada keengganan masyarakat untuk melapor, salah satu alasannya karena khawatir
keselamatannya terancam. Kekhawatiran itu seharusnya dapat ditepis karena KPK akan
melindungi identitas pelapor. 
4. Memperbaiki sistem sehingga antikorupsi

Masyarakat juga bisa berperan memberantas korupsi dengan berkontribusi dalam perbaikan
sistem. Perbaikan sistem dimaksudkan untuk menutup celah-celah korupsi yang bisa
dimanfaatkan para koruptor menilap uang negara. Untuk masyarakat umum, kontribusi
untuk perbaikan sistem bisa dilakukan membantu pemantauan layanan publik, melakukan
kajian terkait layanan publik, menyampaikan rekomendasi kepada pemerintah, atau
membangun manajemen antikorupsi di lingkungan masing-masing.
5. Kampanye dan menyebarkan nilai integritas

Dengan prinsip pemberantasan korupsi tidak bisa dilakukan seorang diri, maka nilai-nilai
antikorupsi dan integritas harus disebarluaskan. KPK memiliki solusi bagi masyarakat yang
ingin terlibat aktif dalam kampanye antikorupsi, yaitu dengan menjadi menjadi Penyuluh
Antikorupsi (Paksi) atau Ahli Pembangun Integritas (API). Paksi dan API adalah insan yang
kompeten dalam menyampaikan kampanye antikorupsi karena telah tersertifikasi oleh
Lembaga Sertifikasi Profesi KPK.

BAB III
PENUTUP

3
A. Kesimpulan
Korupsi berkaitan dengan kekuasaan karena dengan kekuasaan itu penguasa dapat
menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan pribadi, keluarga dan kroninya.
Korupsi selalu bermuladan berkembang di sector public dengan bukti bukti yang
nyata bahwa dengan kekuasaan itu pejabat public dapat menekan atau memeras para
pencari keadilan atau mereka yang memerlukan jasa pelayanan dari pemerintah.
Korupsi di indonesia sudah tergolong kejahatan yang merusak, tidak saja keuangan
negara dan potensi ekonomi negara, tetapi juga telah meluluhlantakan pilar pilar
sosial budaya, moral, politik dan tatanan hukum dam keamanan nasional.
Upaya pemberantasan kejahatan korupsi melalui penegakan hukum yang
berkeadilan saat ini tampak masih memerlukan perjuangan berat. Karena kejahatan
korupsi merupakan kejahatan luar biasa, maka upaya yang harus dilakukan
memerlukan sistem yang terpadu dan luar biasa pula. Maka dari itu selain upaya dari
pemerintah masyarakat harus ikut andil dalam menghadapi permasalahan ini.

B. Saran
Kita sebagai masyarakat harus ikut serta dalam memberantas korupsi dimulai dari
sendiri dan lingkungan sekitar karena pada akhirnya dampaknya kita yang akan
merasakan juga.

DAFTAR PUSTAKA

https://aclc.kpk.go.id/materi-pembelajaran/hukum/infografis/dasar-hukum-
tindak-pidana-korupsi
https://aclc.kpk.go.id/aksi-informasi/Eksplorasi/20230103-masyarakat-bisa-
berperan-dalam-pemberantasan-korupsi-ini-caranya

Anda mungkin juga menyukai