KORUPSI
(Studi Putusan 282K/PID.SUS/2014)”
DISUSUN OLEH :
ERICK FREDICK
2016330050118
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS JAYABAYA
JAKARTA
2019
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kasih
sayang yang tiada akhir kepada manusia. Dan atas izin-Nya, akhirnya
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
D Andhi Nirwanto, Otonomi Daerah versus Desentralisasi Korupsi, Aneka Ilmu,
Semarang, 2013, hlm. 12.
1
2
yang terjadi selama ini selain merugikan keuangan Negara atau perekonomian
dihadapi bangsa Indonesia saat ini, hal tersebut dikarenakan tindak pidana
dari berbagai pihak atau dapat dikatakan bahwa masalah korupsi mendapat
hanya dilakukan oleh orang perseorangan saja melainkan juga badan hukum
3
pengusaha dan birokrat. Salah satu dari bentuk kolusi tersebut adalah adalah
UUPTPK.3
fenomena yang berkembang pesat saat ini, tindak pidana tersebut dilakukan
hukum dalam tindak pidana korupsi dalam Pasal 1 angka 1 dan angka 3
2
Mardjono Reksodiputro, Kolusi di dalam dunia bisnis : praktek, bentuk dan usaha
penanggulanganya (beberapa catatan sementara), dalam kemajuan pembangunan ekonomi
dan kejahatan kumpulan karangan buku ke satu , Jakarta, 2007, hlm. 15.
3
Darwan Prints, Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2002, hlm. 2.
4
dengan manusia. Hal ini dilakukan sebagai reaksi dari adanya kolusi antara
perekonomian Negara.4
yang kurang mempunyai efek penjera dari pada pidana mati atau penjara dan
terdakwa dibebaskan.5
diantaranya adalah:
1. Kasus suap Wisma Atlet Sea Games 2011 Palembang yang melibatkan
Pejabat Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, anggota
Dewan Perwakilan Rakyat dan pihak swasta PT. Duta Graha Indah;
2. Kasus Hambalang melibatkan PT. Adhi Karya dan PT. Duta Sari
Citralaras;
4
Mahrus Ali, Kejahatan Korporasi, Arti Bumi Intaran, Yogyakarta, 2008, hlm.38.
5
Eddyrifai, “Persepekti Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Sebagai Pelaku
Tindak Pidana Korupsi”, Abstrack. Jurnal. Mimbar hukum. Diaksestanggal, 12/10/2018.
5
dibebankan pada pengurus korporasi saja. Namun ada beberapa kasus dimana
korporasi dituntut dan dijatuhi pidana, contohnya pada Kasus korupsi jaringan
pita frekuensi 3G yang melibatkan PT. Indosat dan anak perusahanya, PT.
Indosat Mega Media (PT. IM2), serta Indar Atmanto, mantar direktur utama
tahun penjara, disertai denda sebersar Rp. 300 (tiga ratus) juta dan kewajiban
uang pengganti sebesar Rp. 1,358 (seribu tiga ratus lima puluh delapan)
Tinggi Jawa Barat yang sudah melalui proses penyelidikan kebenaran laporan
ternyata malah naik ke tingkat penyidikan dan oleh Kejaksaan Agung RI.6
Sesuai yang tertera dalam situs resmi Kejagung dan surat panggilan
tindak pidana korupsi pengggunaan jaringan 3G pita frekuensi radio 2.1 GHz
oleh PT IM2 yang bekerjasama dengan PT Indosat, Tbk”, bagi pegiat ilmu
3G oleh PT. Indosat Mega Media (selanjutnya disingkat IM2) yang bekerja
sama dengan PT. Indosat, Tbk adalah memang demikian skema bisnisnya
Pidana Korupsi.7
6
Nonot Harsono, “Korporasi Dalam Konteks Administrative Penal Law terkait
dengan Penerapan Delik Korupsi (Berkaitan dengan Kasus PT. Indosat dan PT. Indosat Mega
Media (IM2)”, Makalah Seminar AAI di Jakarta, 7-2-2013, hlm. 1.
7
Ibid.,
7
kementerian Kominfo.
B Rumusan Masalah
pidana korupsi ?
A Pengertian Korporasi
dengan bidang hukum perdata. Istilah ini digunakan oleh para ahli hukum dan
disebut dengan Badan Hukum atau dalam Bahasa Belanda disebut Rechts
Persoon atau dalam Bahasa Inggris dengan istilah legal person atau legal
Latin, seperti halnya dengan kata lain yang berakhir dengan “tio” maka
“corporare” yang banyak dipakai orang pada jaman abad pertengahan atau
lain perkataan badan yang dijadikan orang, badan yang diperoleh dengan
terjadimenurut alam.8
pertanyaan “apakah subjek hukum itu ?”. Pengertian subjek hukum pada
8
SoetanK Malikoel Adil, Dalam Muladi, Dwidja Priyatno, Sistem
Pertanggungjawaban Pidana Korporasi DiIndonesia dalam kebijakan legislasi, Kencana,
Depok, 2017, hlm. 12.
8
9
kebutuhan masyarakat yang oleh hukum diakui sebagai pendukung hak dan
Apa yang dinamakan dengan “Badan Hukum” itu sebenarnya tiada lain
sekedar suatu ciptaan hukum, yaitu dengan menunjuk kepada adanya suatu
badan yang diberi status sebagai subjek hukum, disamping subjek hukum
adanya suatu badan, yang sekalipun badan ini sekedar suatu badan, namun
badan ini dianggap bisa menjalankan segala tindakan hukum dengan segala
harta kekayaan yang timbul dari perbuatan itu. Dan harta ini harus dipandang
yang terhimpun di dalamnya. Jika dari perbuatan itu timbul kerugian, maka
diciptakan oleh hukum yang terdiri dari “corpus”, yaitu struktur fisiknya dan
9
Chidir Ali, Badan Hukum, Bandung, Alumni 1991, hlm 18.
10
Setiyono, Kejahatan Korporasi Analisis Viktimologi dan Pertanggungjawaban
Korporasi, Dalam Hukum Pidana, Banyumedia Publishing, Malang, 2003, hlm 3.
10
hukum.11
yaitu:
dagang yang berbadan hukum. Jadi dibatasi bahwa korporasi yang dapat
jelas susunan pengurus serta sejauh mana hak dan kewajiban dalam
korporasi tersebut.
2) Yang bersifat luas, dimana dikatakan bahwa korporasi tidak perlu harus
pidana.
dalam Pasal 1 butir 1 yang bunyinya: “korporasi adalah kumpulan orang dan
11
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000, hlm 69.
12
Loebby Loqman, Kapita Selekta, hlm. 32.
11
hukum Eropa Kontinental (civil law) agak tertinggal jika dibandingkan dengan
hukum.13
a. Pada tahap ini yang dipandang sebagai pelaku tindak pidana adalah
potest” yaitu badan hukum tidak dapat melakukan tindak pidana. Apabila
dipidana.
“universitas delinquere non potest”. Asas ini merupakan contoh yang khas
b. Tahapan ini korporasi diakui dapat melakukan tindak pidana, akan tetapi
yang secara nyata memimpin korporasi tersebut, dan hal ini dinyatakan
ini antara lain karena misalnya dalam delik-delik ekonomi dan fiskal,
saja. Juga diajukan alasan bahwa dengan hanya memidana para pengurus
tidak atau belum ada jaminan bahwa korporasi tidak akan mengulang delik
lain:16
sebab dengan lahirnya UU Tanggal 23 Juni 1976 Stb 377, yang disahkan
15
Dwidja Priyatno, Sistem Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Di Indonesia
dalam kebijakan legislasi, Kencana, Depok, 2017, hlm. 27.
16
Barda Nawawi Arief, Op., Cit, hlm. 224.
14
undangan pidana khusus yang tersebar diluar KUHP Belanda yang mengatur
91 KUHP Belanda (Pasal 103 KUHP Indonesia), ketentuan ini berlaku untuk
dalam konsep KUHP Tahun 2004 juga sudah diatur tentang pertanggung
sehingga tidak perlu diatur secara tersebar diluar KUHP (WvS Belanda),
sebab dengan lahirnya Undang-Undang tanggal 23 Juni 1976 Stb. 377, yang
1. Tindak pidana dapat dilakukan oleh manusia alamiah dan badan hukum;
2. Apabila suatu tindak pidana dilakukan oleh badan hukum, dapat dilakukan
tuntutan pidana dan jika dianggapperlu dapat dijatuhkan pidana dan
tindakan-tindakan yang tercantum dalam undang-undang terhadap: badan
hukum atau terhadap yang “memerintah” melakukan tindakan yang
dilarang itu; atau terhadap mereka yang bertindak sebagai “pemimpin”
melakukan tindakan yang dilarang itu; terhadap “badan hukum” dan “yang
memerintahkan melakukan perbuatan” di atas bersama-sama.
3. Bagi pemakai ayat selebihnya disamakan dengan badan hukum: perseroan
tanpa badan hukum, perserikatan, dan yayasan.
18
Ibid.,
16
disimpangi.
grundsatz dapat digantikan oleh prinsip legitimasi lainnya yaitu apa yang
perusahaan.
atau teori organ dalam arti sempit (Inggris) hanya perbuatan pejabat senior
dengan ketentuan Pasal 2 dan Pasal 3 UU Tipikor adalah sebagai sesuatu yang
bermuara pada dakwaan korupsi ini menjadi bertentangan dengan asas lex
spiacialis derogat legi generali. Di mana dalam asas itu disebutkan bahwa
terdapat dua jenis lex specialist derogate legi generalie dalam arti yuridis
misalnya seperti yang diatur dalam Pasal 63 KUHP (councursus idealis) yang
20
disebut sebagai byzondere delicten (delik-delik dalam KUHP) dan dalam arti
sistematis/logis yang disebut sebagai tindak pidana khusus dalam arti specialis
yaitu:
kepada korporasi dapat berupa pidana pokok dan pidana tambahan. Selama
Penerapan Delik Korupsi (Berkaitan Dengan Kasus PT. Indosat dan PT. Indosat Mega Media
(IM2) makalah disampaikan pada seminar AAI di Jakarta, 7 Februari 2013, hlm. 6.
21
atau tindakan tata tertib. Berikut adalaha sanksi pidana pokok dan pidana
1. Pidana Pokok
2. Pidana Denda
pidana adalah kumulasi pidana penjara dan pidana denda (keduanya sanksi
dijatuhkan kepada pelaku tindak pidana yang bersangkutan). Dengan kata lain,
korporasi hanya mungkin dituntut dan dijatuhi pidana apabila sanksi pidana
sanksi pidana yang bersifat alternative (artinya dapat dipilih oleh Hakim).
pengurusnya dapat dijatuhi sanksi pidana penjara saja, atau sanksi pidana
22
Sutan Remy Sjahdeini, https://anoelbjong.wordpress.com/2012/06/19/bentuk-
bentuk-sanksi-pidana-bagi-korporasi-dalam-lingkup-peradilan-pidana-indonesia/, Diakses
17Oktober 2018.
22
sanksi pidana ditentukan secara kumulatif antara pidana penjara dan pidana
denda, bukan secara alternatif, tetapi ada ketentuan lain dalam undang-undang
itu yang menentukan dengan tegas bahwa dalam hal tuntutan dilakukan
terhadap korporasi akan dijatuhkan sanksi pidana denda saja (mungkin dengan
pidana denda yang lebih berat), maka sanksi pidana penjara dan denda yang
undang diberlakukan pula bagi korporasi selaku pelaku tindak pidana yang
Penuntut Umum (Jaksa) dan Hakim tidak perlu meragukan apakah suatu
undang yang bersangkutan dan tidak ragu-ragu pula mengenai bentuk atau
terjadi hal yang demikian itu. Bentuk sanksi pidana ini, sekalipun hanya
lain sama hakikatnya dengan “pidana mati” atau “hukuman mati” bagi
berupa pencabutan izin usaha. Dengan dicabutnya izin usaha, maka sudah
pencabutan izin usaha disertai perintah likuidasi dan putusan hakim berupa
5. Pidana Tambahan
6. Penyitaan Koorporasi
PEMBAHASAN
Korupsi
perbuatan” (de strafbaarheid van het feit atau het verboden zjir van het
pandangan yang monistis antara lain yang dikemukakan oleh Simons yang
26
onrechtmatige met schuld verband staande handeling van een
a. Perbuatan manusia (positif atau negatif; berbuat atau tidak berbuat atau
membiarkan);
b. Diancam dengan pidana (strafbaar gesteld);
c. Melawan hukum (onrechtmatig);
d. Dilakukan dengan kesalahan (met schuld in verband staand);
e. Oleh orang yang mampu bertanggungjawab (toerekeningsvatbaar
persoon).
a. Perbuatan orang ;
umum”.
46
haruslah pasti bagi orang lain apakah yang dimaksudkan ialah menurut
pada perbuatan dan ada syarat yang melekat pada orangnya seperti
ialah bahwa semua syarat yang diperlukan untuk pengenaan pidana harus
lengkap adanya.
undang-undang, tetapi masih ada syarat lain yang harus dipenuhi yaitu
47
dipertanggungjawabkan atas perbuatannya atau jika dilihat dari sudut
“Geen Straf Zonder Schuld” (tiada pidana tanpa kesalahan). Asas ini tidak
dengan rasa keadilan, bila ada orang yang dijatuhi pidana padahal ia sama
Pasal 2:
dalam kasus ini Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejaksaan
48
bernama Indar Atmanto28dan mantan direktur Utama Indosat, Johnny
tersebut.
hukum yang ada pada dakwaannya, yaitu bahwa IM2 memakai frekuensi
radio 2.1 GHz/3G (third generation) milik Indosat, tanpa mengikuti lelang
(third generation) oleh IM2 tersebut sebesar Rp. 1,3 Triliun. Sehingga
28
Surat Dakwaan No. Perkara : PDS-23/JKT. SL/12/2012 tertanggal 27 Desember
2012.
29
Surat Perintah Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus No.
Prin141/F.2/Fd.1/11/2012.
30
Surat Perintah Penyidikan Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana
Khusus No. Prin-01/F.2/Fd.1/01-2013 tertanggal 3 Januari 2013.
31
Surat Perintah Penyidikan Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana
Khusus No. Print 02/F.2/Fd. 1/01-2013.
32
Azis Syamsuddin, “Korporasi Dalam Konteks Administrative Penal Law terkait
dengan Penerapan DelikKorupsi (Berkaian dengan Kasus PT. Indosat dan PT. Indosat Mega
Media (PT. IM2) Makalah Seminar AAI di Jakarta”, 7 Februari 2013
49
BPKPbidang Investigasi dan TIM BPKP penerbit laporan hasil
perhitungan BPKP ada kerugian Negara Rp. 1,358 Triliun dalam perkara
PT. IM2adalah tidak sah, dan sedangkan proses pidana korupsi juga terus
yang berarti hasil dari pekerjaan membadankan atau dengan perkataan lain
yaitu badan yang dijadikan orang, badan yang diperoleh dengan perbuatan
33
http//www.varia.id, Diakses 10 Oktober 2018.
34
MarwanEffendy, Diskresi, Penemuan Hukum, Korporasi & Tax Amnesty Dalam
Penegakan Hukum, Refrensi, 2012, hlm.85, Muladi, Dwipa Priyatno, Pertanggungan
Korporasi dalam Hukum Pidana, STHB, 1991, hlm. 12.
50
An entily (usually a business) having authority under law to act as
asingle person distinct from the shareholders who own it anf
having right to issue stock and exist indefinitely, a group or
succession of persons established in accordance with legal rules
into a legal or juristic person that has legal personality distinct
from the natural persons who make it up, exists indefinitely apart
from them, and has the legal power that is constitution gives it.35
35
Ibid, hlm. 85, Bryan A Garner (Editor in chief), Black Law Dictionary, West
Publishing. Co, ST Paul Minim, 1999, hlm. 341
36
Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Bandung, 1986, hlm. 110.
37
Marwan Effendy, Op. Cit., hlm. 88.
51
terbatas hanya kepada badan hukum, tetapi menurut Pasal 1 angka 1
suatu badan hukum atau jelas merupakan “korporasi” begitu juga badan
bertanggungjawab;
52
3) Korporasi sebagai pembuat dan juga sebagai yang bertanggungjawab.
31 Juli 2008 yang menyatakan bahwa terdakwa Adelin Lis telah terbukti
korupsi biasanya dilakukan oleh oknum internal Bank dengan cara kolusi
53
proposal semula, dan
e) Penyalahgunaan pembayaran uang muka (down-payment)
dengan jaminan Surat Perintah Kerja (SPK) baik fiktif maupun
tidak.
Tansil);
42
Ibid., hlm. 4.
54
se-Indonesia yang secara prinsip menyatakan bahwa UUPTPK
Tahun 2007 membahas juga hal demikian yang mengacu kepada Stufen
antara satu dengan yang lainnya. Hal ini sejalan pula dengan prinsip Lex
kerugian Negara (jikalau itu ada) yang diatur sendiri dalam undang-
55
berlaku pula dalam Undang-Undang No. 28 tahun 2007 tentang
secara sendiri.45
Pidana Korupsi
45
Ibid., hlm. 194.
46
Ibid.,
47
Ibid.,
56
Salah satu kejahatan yang dapat dilakukan oleh korporasi adalah
keuntungan, dan laba yang lebih besar, sehingga dapat mengefisienkan biaya
atau modal yang dikeluarkan oleh korporasi, baik itu modal tenaga kerja,
waktu, tempat dan dana. Tujuan akhirnya adalah korporasi baik itu
korporasi tersebut berada. Hal ini tentu tidak boleh dibiarkan terjadi secara
terus menerus sehingga sudah sepantas tindak pidana harus diberikan kepada
dipisahkan dari masalah pidana dan pemidanaan, oleh karena suatu tindak
57
Dengan demikian dipidananya pengurus saja tidak dapat memberikan jaminan
yang cukup bahwa korporasi tidak akan sekali lagi melakukan perbuatan yang
dengan manusia alamiah, namun perlu diingat bahwa tidak semua tindak
Selain pidana denda juga terhadap korporasi dapat diberikan tindakan untuk
perusahaan.
korporasi sebagai jenis pidana baru. Ganti kerugian ini dapat berupa ganti
kerugian terhadap korban. Selain itu juga dapat dijatuhkan sanksi berupa
paling lama 1 (satu) tahun sebagaimana yang diatur dalam Pasal 18 ayat (1)
huruf c UUPTPK.
58
badan hukum (rechtpersoon) tidak bisa dikenai tanggung jawab sama persis
melakukan tindak pidana tersedia pidana pokok denda dan pidana tambahan
sanksi ini dikenakan terhadap korporasi, maka yang lebih terkena adalah para
karyawan atau buruh perusahaan itu sendiri dibanding pengusaha atau pemilik
perusahaan.
48
Ahmad Drajat, http://www.pn-medankota.go.id/v3/index.php?
option=com_content&view=article&id=383:drajad1&catid=101:kumpulan-
artikel&Itemid=101, Diakses 10 Oktober 2018.
59
Bentuk rumusan pertanggungjawaban pidana korporasi yang dianut
Hal ini dapat disebabkan oleh karena pelaku delik pidana yang terdapat
harapan serta optimisme bagi upaya pengusutan korupsi secara tuntas dan
efektif mungkin.
subyek hukum dan diperlakukan sama dengan subyek hukum yang lain, yaitu
60
1) Dalam hal tindak pidana korupsi dilakukan oleh atau atas nama korporasi,
maka tuntutan dan penjatuhan pidana dapat dilakukan terhadap korporasi
dan atau pengurusnya;
2) Tindak pidana korupsi dilakukan oleh korporasi apabila tindak pidana
tersebut dilakukan oleh orang-orang, baik berdasarkan hubungan kerja
maupun berdasarkan hubungan lain, bertindak dalam lingkungan korporasi
tersebut diwakili oleh pengurus;
3) Dalam hal tuntutan pidana dilakukan terhadap suatu korporasi, maka
korporasi tersebut diwakili oleh pengurus;
4) Pengurus yang mewakili korporasi sebagaimana di maksud dalam ayat (3)
dapat diwakili oleh orang lain;
5) Hakim dapat memerintahkan supaya pengurus korporasi tersebut di bawa
ke sidang pengadilan;
6) Dalam hal tuntutan pidana dilakukan terhadap korporasi, maka pengadilan
untuk menghadap dan penyerahan surat pengadilamn tersebut disampaikan
kepada pengurus di tempat tinggal pengurus atau di tempat pengurus
berkantor;
7) Pidana pokok yang dapat dijatuhkan terhadap korporsi hanya pidana
denda, dengan ketentuan maksimum pidana ditambah 1/3 (satu pertiga).
orang:
Dadalam Undang-Undang Korupsi”, Majalah Varia Peradilan No. 330 Mei 2013, hlm 66.
61
2) Bertindak dalam lingkungan korporasi;
frasa: “dalam hal tindak pidana korupsi dilakukan oleh atau atas nama suatu
korporasi dan atau pengurusnya” (Pasal 20 ayat (1) ) dan frasa “apabila tindak
Dari urian di atas dapat dipahami bahwa kasus yang menimpa PT.
dibuktikan berkaitan dengan tanpa hak atau tidak sah dalam hal akses ke
62
Pasal 22 yang ancaman sanksinya ada pada Pasal 50 dengan pidana
maksimum 6 tahun dan atau denda paling banyak Rp. 600.000.000 (enam
ratus juta rupiah). Atau bila dikaitkan dengan dengan penggunaan spectrum
frekuensi radio bisa dikaitkan dengan kewajiban administrasi Pasal 33 ayat (1)
dan (2) yang sanksi pidananya diatur pada Pasal 53 pidana penjara maksimum
4 tahun dan/atau denda Rp. 400.000.000 (empat ratus juta rupiah) dalam hal
bahkan kasus ini merupakan kasus yang pertama kali terjadi. Maka
atau tidak langsung terhadap Negara. Setelah terjadinya kasus ini pengusaha
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
63
Berdasarkan uraian yang telah diberikan pada bab sebelumnya,
sebagai pelaku telah melawan hukum formil tindak pidana korupsi; (2)
64
47
B Saran
2. Diharapkan bagi penegak hukum, dalam hal ini Kepolisian, Jaksa dan
Bryan A Garner (Editor in chief), Black Law Dictionary, West Publishing. Co,
ST Paul Minim, 1999.