Anda di halaman 1dari 11

DAMPAK MASIF KORUPSI

MAKALAH
Tugas Mata Kuliah “Pendidikan Anti Korupsi”
Dosen : Inayah Bulqis Rasyid, SH.

OLEH KELOMPOK 2:
Muhammad Syarif
NIM: 19.26.0101.12
Muhammad Rasyid
NIM: 19.26.0101.12
Mustami’in
NIM:19.26.0101.12
Ishak
NIM:19.26.0101.1235

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


IBNU KHALDUN NUNUKAN
2020
KATA PENGANTAR

‫علَى‬ َ ُ‫ص ِّلي َون‬


َ ‫س ِّل ُم‬ َ ُ‫ َون‬.‫ان َوا ِّإلسالَ ِّم‬ِّ ‫ال َحمدُ ِّلل ِِّ الَّذِّي أَنعَ َمنَا بِّنِّع َم ِّة ا ِّإلي َم‬
ُ‫صح ِّب ِِّ أَج َم ِّعينَ أ َ َّما بَعد‬
َ ‫علَى ا َ ِّل ِِّ َو‬ َ ‫خَي ِّر األَن َِّام‬
َ ‫س ِّي ِّدنَا ُم َح َّمد َو‬

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
limpahan rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
untuk penyelesain tugas dari mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi.
Makalah ini dapat terselesaikan tidak lepas karena bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak yang dengan tulus dan sabar memberikan sumbangan baik
berupa ide, materi pembahasan dan juga bantuan lainnya yang tidak dapat
dijelaskan satu persatu.
Makalah ini disusun untuk membantu proses pembelajaran mahasiswa
khususnya dalam memahami mata kuliah pendidikan Anti Korupsi. Makalah ini
khusus membahas tentang Dampak Masif Korupsi.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
kami berharap kepada Dosen untuk memberikan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Dan kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.

Nunukan, 18 Oktober 2020

Kelompok 2
DAFTAR ISI

JUDUL MAKALAH ............................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................ iii

BAB I : PENDAHULUAN ............................................................ 1


A. Latar Belakang Masalah ............................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................... 1
C. Tujuan Masalah ......................................................... 1

BAB II : PEMBAHASAN ............................................................ 2


A. Pengertian Korupsi dan Koruptor ............................. 2
B. Dampak korupsi ...................................... 3
C. Upaya pemberantasan .............................................. 6

BAB III : PENUTUP ...................................................................... 7


A. Kesimpulan ............................................................ 7
B. Komentar ................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 8


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Rasanya semua orang tidak senang dan tidak setuju dengan korupsi, dimana
salahnya ? Seperti biasa, ada banyak pendapat, ada banyak asumsi, banyak silang
sengketa. Ujungnya tidak jelas makna dan penyelesaiannya.
Langkah pertama metodologi hukum rupanya telah melanggar. Orang hendak
mengupas permasa lahan hukum pertama-tama harus sepakat tentang makna dan pe
ngertian akan obyek sengketa yang bersangkutan terlebih dahulu. Paling tidak apa
yang menjadi
reasoning ataupun penalarannya tidak jelas. Segenap pengertian ataupun
konsep serta pernyataan ataupun proporsinya perlu dikupas tuntas terlebih dahulu.
Langkah awal ini perlu diambil demi terbentuknya medan pembahasan dengan
bahasa yang sama.
Berbicara tentang korupsi yang sedang gencar dicerca dan diupayakan
untuk diberantas di sinilah letak kekeliruannya, kalau tidak boleh disebut
kegagalannya. Tidak jelas apa yang dimaksud dengan korupsi itu. Hukum Pidana
menegaskan bahwa korupsi ini adalah suatu tindakan yang mem perkaya diri atau
orang lain tanpa hak. Namun makna ini rupanya telah bergeser kemana-mana. Titik
berat pemberantasan korupsi tidak lagi bertumpu pada penyalah gunaan hak,
melainkan bagaimana uang negara dapat bertambah. Akibatnya, korban berjatuhan,
sementara mereka yang menyalah gunakan haknya tetap bebas berkeliaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan korupsi?
2. Apa saja dampak dampak dari korupsi di Indonesia?
3. Upaya apa saja dari pemerintah untuk memutuskan rantai korupsi?

C. Tujuan Masalah
Agar para pembaca dapat memahami apa saja dampak dan upaya terhadap
korupsi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Korupsi dan koruptor


Untuk berbicara tentang tindak pidana korupsi atau delik korupsi maka akan
lebih baik jika kita terlebih dahulu menge tahui asal-usul istilah korupsi itu sendiri.
Prof. Dr. H. Andi Hamza, SH, menyatakan bahwa Korupsi berasal dari bahasa latin
”Corruptio” atau ”Corruptus”, yang kemudian muncul dalam banyak bahasa
Eropah, Inggris, Prancis ”Corruption", bahasa Belanda ”Corruptie” yang kemu dian
muncul pula dalam bahasa Indonesia ”Korupsi”, jika kita merujuk pada kamus-
kamus Indonesia-lnggris maupun yang Inggris-lndonesia, akan didapati bahwa arti
kata korupsi itu ialah busuk, buruk, bejat, dapat di sogok, suka disuap. Jadi pada
mulanya pengertian dalam arti delik terbatas pada arti penyuapan saja.1
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata "Korupsi" berasal dari kata korup
yang berarti buruk, rusak, busuk, memakai barang/uang yang dipercayakan, dapat
disogok. Mengkorup adalah merusak, menyelewengkan atau menggelapkan barang
atau uang milik perusahaan (negara) tempat bekerja. Korupsi adalah
penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan dsb) untuk
keuntungan pribadi atau orang lain.
Menurut Undang-Undang No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi, yang termasuk dalam tindak pidana korupsi adalah Setiap
orang yang dikategorikan melawan hukum, melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri, menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewenangan maupun kesempatan atau sarana yang ada padanya
karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara.2

1
La Sina, Dampak Dan Upaya Pemberantasan Serta Pengawasan Korupsi
Diindonesia,(Jurnal Hukum Pro Justitia, Januari 2008, Volume 26 No. 1
2 Junaidi, Korupsi, Pertumbuhan Ekonomi Dan Kemiskinan Diindonesia,
Riset Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 3(1), 2018 Vol. 07 No. 5
B. Dampak Dampak Korupsi di Indonesia
Adapun dampak dampak yang ditimbulkan akibat korupsi diantaranya sebagai
berikut:
1. Dampak Korupsi Terhadap Masyarakat dan Individu
Jika korupsi dalam suatu masyarakat telah merajalela dan menjadi
makanan masyarakat setiap hari, maka akibatnya akan menjadikan masyarakat
tersebut sebagai masyarakat yang kacau, tidak ada sistem sosial yang dapat
berlaku dengan baik. Setiap individu dalam masyarakat hanya akan
mementingkan diri sendiri (self interest), bahkan selfishness Tidak akan ada
kerja sama dan persaudaraan yang tulus.3
Fakta empirik dari hasil penelitian di banyak negara dan dukungan
teoritik oleh para saintis sosial menunjukkan bahwa korupsi berpengaruh negatif
terhadap rasa keadilan sosial dan kesetaraan sosial. Korupsi menyebabkan
perbedaan yang tajam di antara kelompok sosial dan individu baik dalam hal
pendapatan, prestis, kekuasaan dan lain-lain.4

2. Dampak Korupsi terhadap Generasi Muda


Salah satu efek negatif yang paling berbahaya dari korupsi pada jangka
panjang adalah rusaknya generasi muda. Dalam masyarakat yang korupsi telah
menjadi makanan sehari-hari, anak tumbuh dengan pribadi antisosial,
selanjutnya generasi muda akan menganggap bahwa korupsi sebagai hal biasa
(atau bahkan budaya), sehingga perkembangan pribadinya menjadi terbiasa
dengan sifat tidak jujur dan tidak bertanggung jawab. Jika generasi muda suatu
bangsa keadaannya seperti itu, bisa dibayangkan betapa suramnya masa depan
bangsa tersebut.5

3
Rimawan Pradiptyo, Komisi Pemberantasan Korupsi Dalam Buku Berjudul Dampak
Sosial Korupsi, (Jakarta: Gedung Dwiwarna KPK, 2017), Hlm. 27
4
Wicipto Setiadi Dalam Jurnal Korupsi Diindonesia (Penyebab, Bahaya, Hambatan Dan
Upaya Pemberantasan, Serta Regulasi, (Jakarta, 2018).
5
Eko Handoyono,Martien Herna Susanti Dalam Jurnal Dampak Korupdi Melalui
Pendidikan Anti Korupsi Dalam Membentuk Generasi Muda Yang Jujur Dan Berintegrasi Di Sma
Kota Semarang, Abdimas, Vol. 18. No. 1, Juni 2014.
3. Dampak Korupsi terhadap Politik
Kekuasaan politik yang dicapai dengan korupsi akan menghasilkan
pemerintahan dan pemimpin masyarakat yang tidak legitimate di mata publik.
Jika demikian keadaannya, maka masyarakat tidak akan percaya terhadap
pemerintah dan pemimpin tersebut, akibatnya mereka tidak akan patuh dan
tunduk pada otoritas mereka.12 Praktik korupsi yang meluas dalam politik
seperti pemilu yang curang, kekerasan dalam pemilu, money politics dan lain-
lain juga dapat menyebabkan rusaknya demokrasi, karena untuk
mempertahankan kekuasaan, penguasa korup itu akan menggunakan kekerasan
(otoriter)13 atau menyebarkan korupsi lebih luas lagi di masyarakat.
Di samping itu, keadaan yang demikian itu akan memicu terjadinya instabilitas
sosial politik dan integrasi sosial, karena terjadi pertentangan antara penguasa
dan rakyat. Bahkan dalam banyak kasus, hal ini menyebabkan jatuhnya
kekuasaan pemerintahan secara tidak terhormat, seperti yang terjadi di
Indonesia.6

4. Dampak Korupsi Bagi Ekonomi Bangsa


Korupsi merusak perkembangan ekonomi suatu bangsa. Jika suatu
projek ekonomi dijalankan sarat dengan unsur-unsur korupsi (penyuapan untuk
kelulusan projek, nepotisme dalam penunjukan pelaksana projek, penggelepan
dalam pelaksanaannya dan lain-lain bentuk korupsi dalam projek), maka
pertumbuhan ekonomi yang diharapkan dari projek tersebut tidak akan tercapai.7
Penelitian empirik oleh Transparency International menunjukkan
bahwa korupsi juga mengakibatkan berkurangnya investasi dari modal dalam
negeri maupun luar negeri, karena para investor akan berpikir dua kali untuk
membayar biaya yang lebih tinggi dari semestinya dalam berinvestasi (seperti
untuk penyuapan pejabat agar dapat izin, biaya keamanan kepada pihak
keamanan agar investasinya aman dan lain-lain biaya yang tidak perlu). Sejak

6
Ibid.
7
Rimawan Pradiptyo, Komisi Pemberantasan Korupsi Dalam Buku Berjudul Dampak
Sosial Korupsi, (Jakarta: Gedung Dwiwarna Kpk, 2017), Hlm. 23
tahun 1997, investor dari negara-negera maju (Amerika, Inggris dan lain-lain)
cenderung lebih suka menginvestasikan dananya dalam bentuk Foreign Direct
Investment (FDI) kepada negara yang tingkat korupsinya kecil8. Mengapa hal
ini terjadi dikarenakan berbagai faktor atau yang lainnya, seperti didaerah daerah
di indonesia diantaranya:
a. Kemiskinan penduduk yang statis
b. Keuangan daerah yang tidak mencukupi (Financial
Insufficiency)
c. Kurangnya kepatuhan pada peraturan dan lemahnya penegakan
Hukum
d. Kurangnya transparansi dan akuntabilitas dalam penyusunan apbd
e. Kurangnya manajeman aset
f. Kebijakan investasi didaerah
g. Pemisahan keuangan eksekutif dan legislatif.9

5. Dampak Korupsi Bagi Birokrasi


Korupsi Juga Menyebabkan Tidak Efisiennya Birokrasi Dan
Meningkatnya Biaya Administrasi Dalam Birokrasi. Jika Birokrasi Telah
Dikungkungi Oleh Korupsi Dengan Berbagai Bentuknya, Maka Prinsip Dasar
Birokrasi Yang Rasional, Efisien, Dan Berkualitas Akan Tidak Pernah
Terlaksana. Kualitas Layanan Pasti Sangat Jelek Dan Mengecewakan Publik.
Hanya Orang Yang Berpunya Saja Yang Akan Dapat Layanan Baik Karena
Mampu Menyuap. Keadaan Ini Dapat Menyebabkan Meluasnya Keresahan
Sosial, Ketidaksetaraan Sosial Dan Selanjutnya Mungkin Kemarahan Sosial
Yang Menyebabkan Jatuhnya Para Birokrat.10

8
Bandaharo Saifuddin, Dampak Dan Upaya Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Diindonesia, (Jurnal Warta:Edisi:52, April. 2017)
9
Nur Rohim, Dampak Ekonomi Akibat Kejahatan Korupsi Pasca Regulasi Otonomi
Daerah, Jurnal Filsafat Dan Hukum Hlm. 137
10
Wicipto Setiadi Dalam Jurnal Korupsi Diindonesia (Penyebab, Bahaya, Hambatan Dan
Upaya Pemberantasan, Serta Regulasi, (Jakarta, 2018).
C. Upaya Yang Perlu Dilakukan Pemerintah Dalam Pemberantasan Korupsi Di
Indonesia
Upaya pemberantasan korupsi di Indonesia sudah dilakukan melalui
berbagai cara, namun hingga saat ini masih saja terjadi korupsi dengan berbagai
cara yang dilakukan oleh berbagai lembaga. Terdapat beberapa bahaya sebagai
akibat korupsi, yaitu bahaya terhadap: masyarakat dan individu, generasi muda,
politik, ekonomi bangsa dan birokrasi. Terdapat hambatan dalam melakukan
pemberantasan korupsi, antara lain berupa hambatan: struktural, kultural,
instrumental, dan manajemen. Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah-langkah
untuk mengatasinya, antara lain:
1. mendesain dan menata ulang pelayanan publik,
2. memperkuat transparansi, pengawasan dan sanksi,
3. meningkatkan pemberdayaan perangkat pendukung dalam pencegahan korupsi.
Dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 korupsi diklasifikasikan ke
dalam: merugikan keuangan negara, suap-menyuap, penggelapan dalam
jabatan, pemerasan, perbuatan curang, benturan dalam pengadaan, gratifikasi.
Dalam rangka pemberantasan korupsi perlu dilakukan penegakan secara
terintegrasi, adanya kerja sama internasional dan regulasi yang harmonis.11

11
Ibid
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Korupsi berasal dari bahasa latin ”Corruptio” atau ”Corruptus”, yang kemudian
muncul dalam banyak bahasa Eropah, Inggris, Prancis ”Corruption", bahasa
Belanda ”Corruptie” yang kemu dian muncul pula dalam bahasa Indonesia
”Korupsi”, jika kita merujuk pada kamus-kamus Indonesia-lnggris maupun yang
Inggris-lndonesia, akan didapati bahwa arti kata korupsi itu ialah busuk, buruk,
bejat, dapat di sogok, suka disuap.
2. Dampak korupsi berdampak kepada diantaranya:
a. Masyarakat dan individu
b. Generasi muda bangsa
c. Politik
d. Ekonomi bangsa
e. Birokrasi dan lain-lain masih banyak yang lainnya yang tidak dapat ditulis
secara keseluruhan.
3. Upaya yang perlu dilakukan pemerintah
a. Mendesain dan menata ulang pelayanan publik
b. Memperkuat transparansi, pengawasan dan sanksi
c. meningkatkan pemberdayaan perangkat pendukung dalam pencegahan
korupsi.

B. Komentar
Dengan mempelajari teori teori diatas, penulis berpesan kepada pembaca
untuk bersikap aktif dalam melihat dan menilai para pejabat negara baik melaui
pemberintaan TV, atau media sosial anda, mengkritisi kebijakan pemerintah
merupakan suatu langkah yang tidak salah, dan sah dimata hukum, dengan
memperhatikan batasan batasan yang ada. Semoga negara indonesia ini dibebaskan
dari para koruptor, penghianat bangsa dan akhir kata mohon maaf apabila terdapat
kekurangan dalam penulisan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Bandaharo Saifuddin, Dampak Dan Upaya Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi


Diindonesia, (Jurnal Warta:Edisi:52, April. 2017)

Eko Handoyono,Martien Herna Susanti Dalam Jurnal Dampak Korupdi Melalui


Pendidikan Anti Korupsi Dalam Membentuk Generasi Muda Yang Jujur
Dan Berintegrasi Di Sma Kota Semarang, Abdimas, Vol. 18. No. 1, Juni
2014.

Junaidi, Korupsi, Pertumbuhan Ekonomi Dan Kemiskinan Diindonesia, Riset


Akuntansi Dan Keuangan Indonesia, 3(1), 2018 Vol. 07 No. 5

La Sina, Dampak Dan Upaya Pemberantasan Serta Pengawasan Korupsi


Diindonesia,(Jurnal Hukum Pro Justitia, Januari 2008, Volume 26 No. 1

Nur Rohim, Dampak Ekonomi Akibat Kejahatan Korupsi Pasca Regulasi Otonomi
Daerah, Jurnal Filsafat Dan Hukum Hlm. 137

Rimawan Pradiptyo, Komisi Pemberantasan Korupsi Dalam Buku Berjudul


Dampak Sosial Korupsi, (Jakarta: Gedung Dwiwarna Kpk, 2017), Hlm. 23

Wicipto Setiadi Dalam Jurnal Korupsi Diindonesia (Penyebab, Bahaya, Hambatan


Dan Upaya Pemberantasan, Serta Regulasi, (Jakarta, 2018).

Anda mungkin juga menyukai