Anda di halaman 1dari 16

PERAN MAHASISWA DALAM UPAYA

PENCEGAHAN KORUPSI
MATA KULIAH:
PENDIDIKAN ANTI KORUPSI
DOSEN PENGAMPU :
ADRIANUS BAWAMENEWI,S.H.,M.H.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK VII
GLORY CHRIS MULIANA TELAUMBANUA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)


FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (FPIPS)
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) GUNUNGSITOLI
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmatNya sehingga saya, selaku penyusun telah menyelesaikan pembuatan makalah
berdasarkan mata kuliah PENDIDIKAN ANTI KORUPSI, yang berjudul “PERAN MAHASISWA
DALAM UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI”.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui apa itu korupsi dan peran
pemuda dalam setiap aspek untuk mencegah terjadinya tindakan korupsi.

Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih sedalam-dalamnya kepada


Bapak Adrianus Bawamenewi, S.H., M.H selaku dosen pembimbing pada mata kuliah
Pendidikan Anti Korupsi.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca,
walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.Penyusun memohon maaf bila ada
kesalahan dalam penyusunan kata dan kiranya pembaca dapat memberikan saran dan
kritiknya.

Sekian dan terimakasih.

Gunungsitoli, 07 Mei 2021

Penyusun,

Glory Chris M. Telaumbanua

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ........................................................................................................................ i

Daftar Isi .................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

A. Latar Belakang............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 3

A. Pengertian Korupsi ..................................................................................................................... 3

B. Gerakan Anti Korupsi ................................................................................................................. 3

C. Peran Mahasiswa dalam Upaya Pencegahan Korupsi ................................................... 7

BAB III PENUTUP .................................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ...................................................................................................................................... 11

B. Saran ................................................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Korupsi adalah perbuatan melawan hukum dengan maksud memperkaya diri
sendiri atau orang lain yang dapat merugikan keuangan atau perekonomian negara.
Pemerintah Indonesia telah berusaha keras untuk memerangi korupsi dengan berbagai
cara. Korupsi di pandang sebagai kejahatan luar biasa yang oleh karena itu memerlukan
upaya luar biasa pula untuk memberantasnya. Upaya pemberantasannya korupsi terdiri
dari dua bagian yaitu penindakan dan pencegahan yang tidak akan pernah berhasil optimal
jika hanya dilakukan oleh pemerintah saja tanpa melibatkan peran serta masyarakat, oleh
karena itu mahasiswa pun harus dilibatkan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia
sebagai salah satu bagian terpenting dari masyarakat yang merupakan pewaris masa
depan. Peran aktif mahasiswa diharapkan lebih difokuskan pada upaya pencegahan
korupsi dengan dengan ikut membangun budaya antikorupsi di masyarakat.Mahasiswa
diharapkan dapat berperan aktif sebagai agen perubahan gerakan anti korupsi di
masyarakat.Untuk dapat berperan aktif mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan
yang cukup tentang seluk beluk korupsi dan pemberantasannya.Yang tidak kalah penting,
untuk dapat berperan aktif mahasiswa harus dapat memahami dan menerapkan nilai-nilai
antikorupsi dalam kehidupan sehari-hari. Upaya pembekalan mahasiswa dapat ditempuh
dengan berbagai cara antara lain melalui kegiatan sosialisasi, kampanye, seminar atau
perkuliahan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan korupsi?
2. Bagaimana gerakan anti korupsi?
3. Bagaimana peran mahasiswa dalam mencegah korupsi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti dari korupsi.
2. Untuk mengetahui gerakan anti korupsi.
3. Untuk mengetahui peran mahasiswa dalam mencegah korupsi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Korupsi
Kata korupsi sudah bukan hal yang asing bagi kita. Korupsi berasal dari bahasa
latin Corruptio (Fockema Andreae: 1951) atau Corruptus (Webster Student Dictionary:
1960). Selanjutnya dari bahasa latin itu turun ke dalam bahasa Eropa seperti Inggris:
Corruption, Corrupt kemudian dalam bahasa Belanda yaitu Corruptie. Kemudian arti kata
korupsi yang telah diterima dalam perbendaharaan kata bahasa Indonesia
disimpulkanoleh Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia: Korupsi ialah
perbuatan yang buruk seperti pengertian penggelapan uang, penerimaan uang sogok dan
sebagainya (Poerwadarminta : 1976). Sedangkan pengertian korupsi menurut UU No 31
Tahun 1999 jo UU No.20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
adalah perbuatan setiap orang baik pemerintahan maupun swasta yang melanggar hukum
melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara.
Arti harifiah adalah Kebusukan, keburukan, kebejatan, ke tidak jujuran, dapat di
suap, Tidak bermoral, penyimpangan dari ke sucian.Menurut perspektif hukum, definisi
korupsi di jelaskan dalam 13 pasal ( UU No.31 Tahun 1999 jo. UU No 20 Tahun 2001 )
Merumuskan 30 bentuk / Jenis tindak pidana korupsi, yang di kelompokan SBB :
1. Kerugian keuangan negara
2. Suap menyuap
3. Penggelapan dalam jabatan
4. Pemerasan
5. Perbuatan curang
6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
7. Gratifikasi
Korupsi sudah merebak di hampir seluruh lapisan masyarakat dan sepertinya
sudah menjadi sebuah kebudayaan masyarakat Indonesia maka tidak mengherankan
apabila negara seringkali mengalami kerugian finansial yang cukup signifikan.Misalnya
pada tahun 2006, negara menderita kerugian akibat tindakan korupsi, terutama dalam
sektor BUMN sehingga mencapai angka yang cukup mengejutkan yaitu Rp 161
triliun.Angka ini mengalami akselerasi yang cukup cepat karena sebelumnya di tahun 2005
yaitu Rp 125 triliun (data ICW 2006). Akibat tindak kejahatan korupsi ini juga meletakkan

2
Indonesia pada posisi 134 dari 163 negara (yang diurutkan dari negara terbersih sampai
ke negara terkorup) dan TI Perception Index Indonesia 2,4. Jumlah kasus juga banyak
terjadi, terutama di daerah Barat, Jakarta, Sumatra Selatan dan Bangka Belitung yang
mencapai 14-17 kasus per tahun. Banyaknya uang negara yang mengalir di kantong-
kantong orang-orang tidak bertanggung jawab tentu menimbulkan beberapa dampak
menurut Soejono Karni yaitu:
a. Rusaknya sistem tatanan masyarakat.
b. Ekonomi biaya tinggi dan sulit melakukan efisiensi.
c. Munculnya berbagai masalah sosial di masyarakat.
d. Penderitaan sebagian besar masyarakat di sektor ekonomi, administrasi.

B. Gerakan Anti Korupsi


Korupsi di Indonesia sudah berlangsung lama.Berbagai upaya pemberabtasan
korupsipun sudah dilakukan sejak tahun-tahun awal setelah kemerdekaan. Berbagai
peraturan perundangan tentang pemberantasan korupsi juga sudah dibuat.Demikian juga
berbagai institusi pemberantasan korupsi silih berganti didirirkan, mulai dari Tim
Pemberantasan Korupsi pada tahun 1967 sampai dengan pendirian KPK pada tahun
2003.Namun demikian harus diakui bahwa upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan
selama ini belum menunjukkan hasil yang maksimal. Hal ini antara lain terlihat dari masih
rendahnya angka Indeks Persiapan Korupsi(IPK) Indonesia.
Berdasarkan UU No.30 tahun 2002, Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
dirumuskan sebagai serangkaian tindakan untuk mencegah dan memberantas tindak pidan
korupsi melalui upaya koordinasi, supervisi, monitor, penyelidikan, penyidikan,
penentutan dan pemariksaan di sidang pengadilan dengan peran serta masyarakat
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Rumusan undang-undang
tersebut menyiratkan bahwa upaya pemberantasan korupsi tidak akan pernah berhasil
tanpa melibatkan peran serta masyarakat. Dengan demikian dalam strategi pemberantasan
korupsi terdapat 3 (tiga) unsur utama yaitu: pencegahan, penindakan, dan peran serta
masyarakat.
Pencegahan adalah seluruh upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
perilaku koruptif. Pencegahan juga sering disebut sebagai kegiatan Anti-korupsi yang
sifatnya preventif. Penindakan adalah seluruh upaya yang dilakukan untuk menanggulangi
atau memberantas tejadinya tindak pidana korupsi. Penindakan juga sering disebut
sebagai kegiatan Kontra Korupsi yang sifatnya represif.Peran serta masyarakat adalah

3
peran aktif perorangan, organisasi kemasyarakatan, atau llembaga swadaya masyarakat
dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.
Salah satu upaya pemberantasan korupsi adalah dengan sadar melakukan suatu
Gerakan Anti-korupsi di masyarakat.Gerakan ini adalah upaya bersama yang bertujuan
untuk menumbuhkan upaya Budaya Anti Korupsi di masyarakat.Dengan tumbuhnya
budaya anti korupsi di masyarakat diharapkan dapat mencegah munculnya perilaku
koruptif.Gerakan Anti Korupsi adalah suatu gerakan jangaka panjang yang harus
melibatkan seluruh pemangku kepetingan yang terkait, yaitu pemerintah, swasta dan
masyarakat.Dalam konteks inilah peran mahasiswa sebagai salah satu bagian penting dari
masyarakat sangat diharapkan.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, pada dasarnya korupsi itu terjadi jika
ada pertemuan antara tiga faktor utama, yaitu: niat, kesempatan, dan kewenangan. Niat
adalah unsur setiap tindak pidana yang lebih terkait dengan individu manusia, misalnya
perilaku dan nilai-nilai yang dianut oleh seseorang.Sedangkan kesempatan lebih terkait
langsung memperkuat kesempatan lebih terkait dengan sistem yang
ada. Sementara kewenangan yang dimiliki seseorang akan secara langsung memperkuat
kesempatan yang tersedia. Meskipun muncul niat dan terbuka kesempatan tetapi tidak
diikuti oleh kewenangan, maka korupsi tidak akan terjadi. Dengan demikian, korupsi tidak
akanterjadi jika ketiga faktot tersebut, yaitu niat, kesempatan, dan kewenangan tidak ada
dan tidak bertemu.Sehingga upaya memerangi korupsi pada dasarnya adalah upaya untuk
menghilangkan atau setidaknya meminimalkan ketiga faktor tersebut.
Gerakan anti-korupsi pada dasarnya adalah upaya bersama seluruh konsumen
bangsa untuk mencegah peluang terjadinya perilaku koruptif. Dengan kata lain gerakan
anti korupsi adalah suatu gerakan yang memperbaiki individu(manusia) dan sistem
mencegah terjadinya prilaku koruptif. Diyakini bahwa upaya perbaikan sistem(sistem
hukum dan kelembagaan serta norma) dan perbaikan perilaku manusia (moral dan
kesejahteraan)  dapat menghilangkan, atau setidaknya memperkecil peluang bagi
berkembangnya korupsi di negeri ini. Upaya perbaikan perilaku manusia antara lain dapat
dimulai dengan menanamkan nilai-nilai yang mendukung terciptanya perilaku anti-
koruptif. Nilai-nilai yang dimaksud antara lain adalah kejujuran., kepedulian,
tanggungjawab, kerja keras, kesederhanaan, keberanian, dan keadilan. Penenman
nilai-nilai ini kepada masyarakat dilakukan dengan berbagai cara yang disesuaikan dengan
kebutuhan. Penanaman nilai-nilai juga penting dilakukan kepada mahasiswa. Pendidikan
anti-korupsi bagi mahasiswa dapat diberikan dalam berbagai bentuk,  antara lain

4
kegiatan sosialisasi, seminar, kampanye atau bentuk-bentuk kegiatan ekstra
kurikuler lainnya. Pendidikan anti korupsi juga dapat diberikan dalan bentuk perkuliahan,
baik dalam bentuk mata kuliah wajib maupun pilihan.
Upaya perbaikan sistem antara lain dapat dilakukan dengan memperbaiki
peraturan perundang-undangan yang berlaku, memperbaiki tata kelola pemerintahan,
reformasi, birokrasi,menciptakan lingkungan kerja yang anti korupsi, menerapkan prinsip-
prinsip clean and good governance, pemanfaatan tekhnologi untuk transparansi, dan lain-
lain. Tentu saja upaya perbaikan sistem ini tidak hanya merupakan tanggungjawab
pemerintah saja.Tetapi juga harus didukung oleh seluruh pemangku kepentingan termasuk
mahasiswa.penegetahuan tentang upaya perbaikan sistem ini juga penting diberikan
kepada mahasiswa agar dapat lebih memahami upaya memerangi korupsi.

C. Peranan Mahasiswa dalam Upaya Pencegahan Korupsi


Dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia tercatat bahawa mahasiswa
mempunyai paranan yang sangat penting. Peranan tersebut tercatat dalam peristiwa-
peristiwa besar yang dimulai Kebangkitan Nasional tahun 1908, Sumapah Pemuda tahun
1928, Proklamasi kemeerdekaan NKRI tahun 1945, lahirnya Orde Baru tahun 1996, dan
Reformasi tahun 1998, tidak dapat dipungkiri bahwa dalam peristiwa-peristiwa besar
tersebut mahasiswa tampil di depan sebagai motor penggerak dengan berbagai gagasan,
semangat dan idealisme yang mereka miliki.
Peran penting mahasiswa tersebut tidak dapat dilepaskan dari karakteristik yang
mereka miliki, yaitu: intelektualitas, jiwa muda dan idealisme. Dengan kemampuan
intelektualitas yang tinggi, jiwa muda yang penuh semangat, dan idealisme yang murni
telah terbukti bahwa mahasiswa selalu mengambil peran penting dalam sejarah perjalanan
bangsa ini. Dalam beberapa peristiwa besar perjalanan bangsa ini telah terbukti bahwa
mahasiswa berperan sangat penting sebagai  menjadi agen perubahan( agent of change).
Dalam konteks gerakan anti-korupsi mahasiswa juga diharapkan dapat tampil di
depan menjadi motor penggerak. Mahasiswa didukung oleh kompetensi dasar yang
mereka miliki yaitu: intelegensia, kemampuan berpikir kritis, dan keberanian untuk
menyatakan kebenaran. Dengan kompetensi yang mereka miliki tersebut mahasiawa
diharapkan mampu menjadi agen perubahan, mampu menyatakan kepentingan
rakyat, mampu mengkritisi kebijakan-kebijakan yang koruptif, dan mampu
menjadi watch dog lembaga-lembaga negara dan penegak hukum.
Adapun peran mahasiswa dalam upaya pencegahan korupsi ialah :

5
a. Bidang Pendidikan
Mahasiswa adalah asset paling menentukan kondisi zaman dimasa depan. Untuk
konsteks sekarang dan mungkin masa-masa yang akan datang yang menjadi musuh
bersama masyarakat adalah praktek bernama korupsi. Peran penting mahasiswa
tersebut tidak dapat dilepaskan dari karakteristik yang mereka miliki yaitu :
 Kemampuan intelektual yang tinggi
 Jiwa muda yang penuh semangat
 Idealisme yang murni
Mahasiswa didukung oleh kompetensi dasar yang mereka miliki, yaitu :
intelegensia, ide-ide kreatif, kemampuan berpikir kritis, dan keberanian untuk
menyatakan kebenaran. Dengan kompetensi yang mereka miliki tersebut mahasiswa
diharapkan mampu menjadi agen perubahan, mereka mampu menyuarakan
kepentingan rakyat dan mengkritisi kebijakan-kebijakan yang koruptif. Upaya-upaya
yang bisa dilakukan oleh mahasiswa dalam gerakan anti korupsi adalah :
a.) Menciptakan Lingkungan Kampus Bebas dari Korupsi
Hal ini dimulai dari kesadaran masing-masing mahasiswa yaitu menanamkan
kepada diri mereka sendiri bahwa mereka tidak boleh melakukan tindakan korupsi
walaupun itu hanya tindakan sederhana, misalnya terlambat datang ke kampus,
menitipkan absen kepada teman jika tidak masuk atau memberikan uang suap
kepada para pihak pengurus beasiswa dan macam-macam tindakan lainnya. Upaya
lain untuk menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di lingkungan kampus adalah
mahasiswa dapat membuat koperasi atau kantin jujur, membentuk organisasi atau
komunitas intra kampus yang berprinsip pada upaya memberantas tindakan
korupsi.
b.) Memberikan Pendidikan kepada Masyarakat tentang Bahaya Melakukan Korupsi
Upaya ini misalnya memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya
melakukan tindakan korupsi karena dampaknya dapat mengancam dan merugikan
kehidupan masyarakat sendiri.Serta menghimbau agar masyarakat ikut serta dalam
memberantas tindakan korupsi yang terjadi di sekitar lingkungan mereka.
c.) Menjadi Alat Pengontrol terhadap Kebijakan Pemerintah
Mahasiswa selain sebagai agen perubahan juga bertindak sebagai agen pengontrol
dalam pemerintah.Kebijakan pemerintah sangat perlu dikontrol dan dikritisi jika
kebijakan tersebut tidak memberikan dampak positif pada keadilan dan
kesejahteraan masyarakat dan semakin memperburuk kondisi masyarakat.Misalnya
6
dengan melakukan demo untuk menekan pemerintah dan mengatasi masalah
korupsi di negeri ini.
b. Bidang Kesehatan
Sejak berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional, potensi fraud dalam layanan
kesehatan semakin Nampak di Indonesia.Potensi ini muncul dan dapat menjadi semakin
meluas karena adanya tekanan dari system pembiayaan yang baru berlaku di Indonesia,
adanya kesempatan karena minim pengawasan, serta ada pembenaran saat melakukan
tindakan ini.
The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), sebuah organisasi profesional
yang bergerak dibidang pemeriksaan atas kecurangan dan mempunyai tujuan untuk
memberantas kecurangan yang berkedudukan di Amerika Serikat dan telah memiliki
cabang di Indonesia, mengklasifikasikan Fraud (kecurangan) dalam beberapa klasifikasi,
dan dikenal dengan istilah “Fraud Tree” yaitu sistem klasifikasi mengenai hal-hal yang
ditimbulkan oleh kecurangan sebagai berikut:
 Penyimpangan atas aset (Asset Misappropriation). Asset misappropriation meliputi
penyalahgunaan/ pencurian aset atau harta perusahaan atau pihak lain. Ini
merupakan bentuk Fraud yang paling mudah dideteksi karena sifatnya yang tangible
atau dapat diukur/ dihitung (defined value).
 Pernyataan palsu atau salah pernyataan (Fraudulent Statement). Fraudulent
statement meliputi tindakan yang dilakukan oleh pejabat atau eksekutif suatu
perusahaan atau instansi pemerintah untuk menutupi kondisi keuangan yang
sebenarnya dengan melakukan rekayasa keuangan (financial engineering) dalam
penyajian laporan keuangannya untuk memperoleh keuntungan atau mungkin dapat
dianalogikan dengan istilah window dressing.
 Korupsi (Corruption). Jenis Fraud ini yang paling sulit dideteksi karena menyangkut
kerja sama dengan pihak lain seperti suap dan korupsi, di mana hal ini merupakan
jenis yang terbanyak terjadi di negara-negara berkembang yang penegakan
hukumnya lemah dan masih kurang kesadaran akan tata kelola yang baik sehingga
faktor integritasnya masih dipertanyakan. Fraud jenis ini sering kali tidak dapat
dideteksi karena para pihak yang bekerja sama menikmati keuntungan (simbiosis
mutualisma). Termasuk didalamnya adalah penyalahgunaan wewenang/konflik
kepentingan (conflict of interest), penyuapan (bribery), penerimaan yang tidak
sah/illegal (illegal gratuities), dan pemerasan secara ekonomi (economic extortion).
Kemudian dalam gerakan anti korupsi, mahasiswa memiliki peranan sebagai berikut :

7
a.) Ikut dalam Mensosialisasikan Pentingnya Pembangunan Kesadaran Masyarakat
Dalam Permenkes No. 36/ 2015, pembangunan kesadaran dapat dilakukan oleh
dinas kesehatan kabupaten/ kota dengan pembinaan dan pengawasan dengan
melalui program-program edukasi dan sosialisasi. Namun, mahasiswa tentu dapat
ikut andil di dalamnya untuk ikut serta di dalamnya tentunya setelah melalui proses
pembinaan.
b.) Melaporkan apabila Menjumpai Adanya Fraud
Mahasiswa yang menjumpai adanya praktik fraud dapat melaporkannya pada pihak
yang berwenang. Adapun mekanisme pelaporan terdapat dalam Permenkes No. 36/
2015 yang mengamanatkan bahwa pelaporan dugaan Fraud minimalnya mencakup
identitas pelapor, nama dan alamat instansi yang diduga melakukan tindakan
kecurangan JKN, serta alasan pelaporan.
c.) Ikut Mendeteksi Adanya Praktik Fraud
Mahasiswa dapat mendeteksi melalui pendekatan : mencari anomaly data,
predictive modeling, dan penemuan kasus. Analisis data klaim dapat dilakukan
secara manual dan/atau dengan memanfaatkan aplikasi verifikasi klinis yang
terintegrasi dengan aplikasi INA-CBGs.
d.) Membantu Tim Investigasi untuk Memastikan Ada atau Tidaknya Kecurangan atau
Praktik Fraud
c. Bidang Politik
Korupsi menjadi salah satu masalah terbesar yang dimiliki oleh Negara
Indonesia.Statistik terbaru menunjukkan bahwa kasus korupsi di Indonesia terus
meningkat. Di tahun 2004 penuntutan terhadap kasus korupsi hanya berjumlah 2 dalam
setahun, namun terus meningkat hingga menjadi 62 tuntutan kasus korupsi di tahun
2015 kemarin.
Faktor politik merupakan salah satu faktor yang paling umum yang mendasari
suatu tindakan penyebab korupsi.Tindakan korupsi berupa suap atau yang biasa kita
kenal sebagai tindakan sogok menyogok sangat sering terjadi.Korupsi suap biasa terjadi
untuk kepentingan khusus seperti suap untuk “naik jabatan”, suap untuk “menutupi”
sesuatu.
Peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi pada bidang politik :
a.) Moralitas
Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan
interpersonal yang lebih tinggi sehingga memiliki moral, rasa peduli dan rasa

8
bertanggung jawab untuk turut memajukan Negara Indonesia dengan memberantas
korupsi.Mahasiswa yang menyelesaikan pendidikannya cenderung memiliki
tenggang rasa yang lebih baik terhadap Negara dan masyarakat sekitarnya dan
cenderung benci terhadap tindakan korupsi.
b.) Identifikasi Korupsi
Mahasiswa fakultas tertentu (khususnya hukum dan ekonomi) memiliki
kemampuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa suatu tindakan korupsi lebih
baik daripada masyarakat pada umumnya.Mahasiswa memiliki pengetahuan
mengenai standar-standar identifikasi dan analisis korupsi dari segi finansial
maupun hukum.Dengan kemampuan ini mahasiswa diharpkan dapat memperbaiki
kualitas penegakkan hukum di Indonesia.
c.) Pelaporan
Seorang mahasiswa yang telah mengidentifikasi adanya tindakan korupsi oleh suatu
entitas, cenderung berhasil melaporkan tindakan korupsi tersebut kepada
pemerintah karena mahasiswa dianggap memiliki suara yang lebih didengarkan
oleh pemerintah dan mampu menekan pemerintah. Selain itu mahasiswa cenderung
lebih berani untuk melaporkan tindakan korupsi tersebut karena mereka memiliki
pengetahuan akan prosedur dan langkah hukum untuk melaporkan suatu tindakan
korupsi.
d. Bidang Ekonomi
Mahasiswa memiliki peran untuk mengatasi dan mengurangi tindak korupsi yang
terjadi di Indonesia.Peran tersebut dengan memahami dan mempelajari mengenai
perekonomian di Indonesia mengenai infrastruktur ataupun perekonomian.Maka,
dengan hal tersebut jika ada pejabat negara yang melebihkan anggaran dalam hal
infrastruktur maupun pembangunan atau yang lainnya mahasiswa memiliki peran
penting yaitu dengan menuntut keadilan baik itu melalui laporan ke pihak berwajib.
Dengan hal ini, mahasiswa sangat cocok disebut sebagai agent of control the agent of
analysis yaitu bagaimana mahasiswa memiliki peran dalam mengontrol bangsa karena
memiliki sifat kritis dalam mengkritik pejabat negara dan memiliki legend of analysis
sebagai cara untuk menganalisa suatu permasalahan yang ada karena jika mahasiswa
terutama yang menggeluti bidang perekonomian bangsa akan memiliki pemahaman
yang lebih luas daripada yang tidak dan akan sangat mudah bagi mahasiswa dalam
menanggapi persoalan korupsi di Indonesia khususnya dalam bidang ekonomi.
Adapun peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di bidang ekonomi adalah :

9
1. Tidak menyalahgunakan kepercayaan dalam sebuah organisasi, dalam hal ini yang
dimaksud adalah sebuah kewirausahaan di organisasi tersebut.
2. Tidak memberikan suap kepada pengurus beasiswa dikampus.
3. Menuntut jaminan atau fasilitas terhadap biaya yang telah dibayarkan pada saat
menjadi mahasiswa baru.
4. Memiliki kesadaran untuk mengkritisi pejabat atau petinggi/pemimpin sehingga
menghindarkan terciptanya peluang korupsi pada petinggi tersebut.
e. Bidang Sosial Budaya
Peran mahasiswa dalam gerakan anti korupsi selain pada bidang-bidang yang
telah disebutkan sebelumnya juga terdapat pada bidang sosial dan budaya. Untuk peran
dalam bidang sosial antara lain :
1. Melakukan pressure dan mengawal kasus-kasus korupsi bersama masyarakat dan
lembaga pemerintahan
2. Memberikan edukasi kepada masyarakat tentang masalah korupsi serta
penyebabnya
3. Mendorong masyarakat supaya berani melapor terhadap pelanggaran korupsi
4. Mengontrol serta mengkritik kebijakan pemerintah yang memberikan peluang
adanya tindak korupsi
5. Melakukan gerakan serta kerja sama terhadap lembaga pemerintah dan swasta
untuk memerangi korupsi secara bersama-sama
f. Bidang Teknologi
Mahasiswa sebagai kaum intelektual tentu memiliki peranan penting kaitanya
dalam memberantas korupsi, dalam era sekarang dimana teknologi kian modern malah
mendukung adanya gerakan anti korupsi seperti ini. Adapun contoh upaya mahasiswa
dalam pemberantasan korupsi dalam bidang teknologi ditekankan pada teknologi
informasi sebagai berikut :
a.) Turut Mengkritisi dan Memberi Masukan terhadapa Lembaga Pemerintahan dengan
Menggunakan Sosial Media dengan Bijak
Sosial media yang makin banyak macamnya mempermudah masyarakat terutama
mahasiswa dalam menyalurkan kritik dan saran yang membangun.Contohnya saja
alaha mengkritik lembaga eksekutif maupun legislative dalam mengambil
keputusan yang berhubungan dengan perihal negara seperti meninggalkan
komentar pada setiap postingan namun diiiringi dengan bahasa yang santun tanpa
adanya provokasi atau ujaran kebencian.

10
b.) Menyalurkan Bakat atau Kemampuan yang Berguna secara Online untuk
Mendorong Partisipasi Masyarakat dalam Gerakan Anti Korupsi
Kemampuan mahasiswa di bidang teknologi terutama dalam editing dapat
disalurkan untuk hal yang bermanfaat bagi negara seperti membuat meme, poster,
atau film pendek berisi motivasi atau ajakan dalam upaya pemberantasan
korupsi.Dengan bantuan adanya media sosial dapat turut menyebarkan ajakan anti
korupsi ke penjuru Indonesia.
c.) Membuat Forum Diskusi Online dalam Kaitannya dengan Pemberantasan Korupsi
Dalam merespon perkembangan teknologi, sosial media dapat dimanfaatkan
dengan bijak dengan membuat forum diskusi online anti korupsi.Dengan adanya forum
ini memudahkan antara para aktivis antikorupsi serta mahasiswa dari kalangan
akademisi ataupun berbagai elemen masyarakat lainnya dapat belajar melawan korupsi
dengan diskusi online.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Korupsi adalah tindakan yang harus diberantas segera karena mengancam
keadilan dan kesejahteraan masyarakat.Sehingga perlu peran serta semua lapisan
masyarakat. Mahasiswa adalah salah satu bagian masyarakat yang mempunyai pengaruh
signifikan dalam memperngarhi kebijakan pemerintah dan menggerakkan lapisan
masyarakat yang lain. Sehingga pemberantasan korupsi bisa lebih efektif.Upaya-upaya
yang dilakukan mahasiswa adalah menciptakan lingkungan bebas dari korupsi di kampus,
memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang bahaya melakukan korupsi dan
menjadi alat pengontrol terhadap kebijakan pemerintah.
Dengan kemampuan intelektual yang tinggi, jiwa muda yang penuh semangat, dan
idealisme yang murni telah terbukti bahwa mahasiswa selalu mengambil peran penting
dalam sejarah perjalanan bangsa ini.Dalam beberapa peristiwa besar perjalanan bangsa ini
telah terbukti mahasiswa berperan penting sebagai agen perubahan (agent of
change).Mahasiswa dapat banyak berperan aktif dalam aksi pemberantasan korupsi pada
berbagai aspek mulai daari sosial budaya, ekonomi, politik, pendidikan dan lain-lain.

B. Saran
1. Pendidikan anti korupsi (PAK) di tingkat prguruan tinggi memberikan pembelajaran
lebih efektif dalam pengalaman aktif bagi mahasiswa tentang realitas sosial, masalah-
masalah yang berkaitan dengan profesi, pelayanan umum, dan lain-lain. Sehingga
tetmotivasi untuk kreatif dan mandiri mengajak dirinya sendiri dan keluarga dan
lingkungannya untuk proaktif memberantas korupsi.
2. Pemerintah seharusnya mampu memperbaiki kinerja lembaga peradilan baik dari
tingkat kepolisian, kejaksaan, pengadilan dan lembaga pemasyarakatan.
3. Adanya kerjasama masyarakat, pemerintah serta instansi terkait secara sinergis untuk
dapat mengimplementasikan dan menerapkan pendidikan anti korupsi dini di segala
aspek kehidupan.
4. Salah satu cara memberantas korupsi adalah dengan membentuk lembaga yang
independen yang khusus menangani korupsi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Drajat, M Zakaria. 2018. Peran Mahasiswa Mengatasi Korupsi.


https://www.kompasiana.com/zakariadrajat/5c0aa900aeebe1349c4fe392/peran-
mahasiswa-mengatasi-korupsi
Mochtar. 2009. “Efek Treadmill” Pemberantasan Korupsi : Kompas
Risbiyantoro, Mohamad, 2005. Peranan Mahasiswa dalam Memerangi Korupsi, Op cit.
Huzaifah, Gibran. 2009. Gerakan Anti-Korupsi Mahasiswa.
https://gibranhuzaifah.wordpress.com/2009/12/17/gerakan-anti-korupsimahasiswa/
http://megasholihah33.blogspot.com/2015/07/peran-mahasiswa-dalam-memberantas.html

13

Anda mungkin juga menyukai