Anda di halaman 1dari 17

KARYA TULIS ILMIAH

Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Kualitas Tanah Dan Air

Disusun Oleh:
Maressa Shaffa Hergina
0061127799

SMA NEGRI 2 KABUPATEN TANGERANG


JL.PENDIDIKAN NO.5 MAUK, TANGERANG
BANTEN
2024
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah dengan Judul


‘’Pengaruh Penggunaan Pestisida Terhadap Kualitas Tanah Dan Air’’
Telah disahkan dan disetujui pada:
Hari :
Tanggal :

Disetujui Oleh :
Pembimbing 1 Pembimbing 2

Azi Try Wibawa, M.Pd. Enjat A. Sudrajat, S.Pd.


NIP. 199110072023211012 NIP. 196706121990021003

Mengetahui
Kepala SMAN 2 Kabupaten Tangerang.

Hj. Cucu Waryamah, S.Pd., M.Pd.


NIP. 196703141991032008

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga karya tulis
ilmiah dengan berjudul 'pengaruh penggunaan pestisida terhadap kualitas tanah dan air dapat
selesai.Karya tulis ilmiah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas akhir semester 2 kelas XII
dari ibu Hj.cucu waryamah, S.Pd M.Pd Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah
wawasan kepada pembaca tentang pengaruh penggunaan pestisida terhadap kualitas tanah dan
air dan untuk membuktikan bahwa dampak penggunaan pestisida.Penulis menyampaikan ucapan
terima kasih kepada Bapak H. Doyo Listiono, S.Pd., M.Pd. selaku guru mata pelajaran biologi.
Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang
diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan karya tulis ilmiah ini..

Tangerang, 30 Januari 2024

Maressa Shaffa Hergina

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... iii
BAB I ............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN ........................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah.............................................................................................................2
BAB II ...........................................................................................................................................3
KAJIAN TEORI ...........................................................................................................................3
2.1 Pestisida ........................................................................................................................ 3
2.2 Tanah ............................................................................................................................ 4
2.3 Klasifikasi tanah ........................................................................................................... 4
2.4 Formulasi Pestisida....................................................................................................... 5
BAB III .........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN ...........................................................................................................................6
3.1 Pengaruh Peggunaan Pestisida Kimia Terhadap Pencemaran Tanah........................... 6
3.2 Efek yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida ....................................................... 6
3.3 Dampak senyawa kimia pestisida................................................................................. 6
3.4 Mengidentifikasi macam macam pestisida ................................................................... 8
BAB IV .......................................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................................10
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 10
4.2 Saran............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................11
LAMPIRAN ................................................................................................................................12
Gambar 1. Bahaya Pestisida .......................................................................................................12
Gambar 2. Tanaman Pestisida.....................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanah tidak terlepas dalam kegiatan kehidupan sehari-hari. Makhluk hidup bergantung
dari tanah dan sebaliknya tanah-tanah yang baik dan subur tergantung dari cara makhuk hidup
menggunakannya. Tanah menjadi sangat penting karena tanah sebagai media tumbuh dan
berkembang bagi makhluk hidup dan menyediakan unsur hara seperti mineral, bahan organik,
air dan udara.

Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat di permukaan kulit bumi yang tersusun
dari bahan-bahan mineral sebagai proses pelapukan, yaitu proses pemecahan dan
penghancuran. Pelapukan tersebut berasal dari batuan induk menjadi bahan induk tanah, diikuti
oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisa-sisa tumbuhan yang lapuk oleh
mikroorganisme. Dipengaruhi pula oleh gabungan dari faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad
hidup, bentuk wilayah dan lamanya waktu pertumbuhan.

Karena adanya faktor-faktor tersebut, maka tanah suatu tempat pasti berbeda dengan
tempat lainnya. Perbedaan tersebut ada pada ciri-ciri morfologi tanah baik itu dari warna,
tekstur, struktur, hingga menyangkut masalah unsur-unsur pembentukannya. Berdasarkan ciri-
ciri tersebut maka dapat diketahui profil tanah yang merupakan petunjuk dari proses-proses
yang di alami tanah selama pelapukan dan perkembangannya. Perbedaan intensitas faktor-
faktor pembentuk tanah dapat digunakan untuk menentukan suatu jenis tanah.

Pestisida merupakan formula senyawa kimia yang digunakan para petani untuk
membasmi hama tanaman. Dengan penggunaan pestisida, hasil panen akan meningkat. Akan
tetapi, penggunaan pestisida secara terus-menerus dapat memberikan dampak negatif, salah
satunya kerusakan pada lahan pertanian.

Secara umum sifat pestisida adalah pelindung tanaman dari ancaman serangga, jamur,
gulma, dan hewan pengganggu lainnya. Namun disisi lain, formula senyawa pestisida ternyata
juga merupakan polutan dan racun bagi keselamatan ekosistem lingkungan manusia,
termaksud bagi tanah dan lingkungan hidupnya.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh penggunaan pestisida kimia terhadap pencemaran tanah?


2. Efek apa yang ditimbulkan pestisida terhadap kualitas lingkungan?
3. Apakah penggunaan pestisida dapat menyebabkan pencemaran air?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mengidentifikasi dan menjelaskan macam macam pestisida untuk memahami


penggunaan pestisida

2
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pestisida
Dibidang pertanian,penggunaan pestisida juga telah dirasakan manafaatnya untuk
meningkatkan produksi.Pestisida merupakan sarana yang sangat diperlukan.terutama
digunakan untuk melindungi tanaman dan hasil tanaman ,ternak maupun ikan dari kerugian
yang ditimbulkan oleh berbagai jasad pengganggu.Bahkan oleh sebahagian besar
petani,beranggapan bahwa pestisida adalah sebagai’’Dewa penyelamat’’yang sangat
vital.Sebab dengan bantuan pestisida,petani meyakini dapat terhindar dari kerugian akibat
serangan jasad pengganggu tanaman yang terdiri dari kelompok hama,penyakit maupun
gulma.Keyakinan tersebut,cenderung memicu penggunaan pestisida dari waktu ke waktu
meningkat dengan pesat.

Pestisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membunuh hama,baik


insekta,jamur maupun gulma.Pestisida telah secara luas digunakan untuk tujuan memberantas
hama dan penyakit tanaman dalam bidang pertanian.Pestisida juga digunakan dirumah tangga
untuk memberantas nyamuk,kecoa dan berbagai serangga pengganggu lainnya.Pestisida ini
secara nyata banyak menimbulkan keracunan pada orang,Kematian yang disebabkan oleh
keracunan pestisida jarang dilaporkan,hanya beberapa saja yang dipublikasikan terutama
karena disalahgunakan untuk bunuh diri.Bermacam ¬¬–macam pestisida telah diproduksi
dengan usaha mengurangi efek samping yang dapat menyebabkan berkurangnya daya
toksisitas pada manusia,tetapi sangat toksik pada serangga.Diantara jenis atau pengelompokan
pestisida tersebut diatas,jenis insektisida banyak digunakan dinegara berkembang karena
harganya yang lebih murah,sedangkan herbisida banyak digunakan dinegara yang lebih maju.
Bila dihubungkan dengan pelestarian lingkungan maka pengggunaan pestisida perlu
diwaspadai karena akan membahayakan kesehatan bagi manusia ataupun mahluk hidup
lainnya.

Pestisida dengan intensitas pemakaian yang terlalu tinggi dan dilakukan secara terus-
menerus akan menyebabkan beberapa kerugian antara lain pencemaran pada lingkungan
pertanian, penurunan produktifitas tanah, keracunan pada hewan, bahkan keracunan pada
manusia.Pestisida menyebabkan kesuburan tanah berkurang penggunaan pestisida juga dapat
mematikan fauna tanah sehingga menurunkan kesuburan tanah. Realitas yang perlu di cermati
3
bahwa ternyata tidak semua pestisida mengenai sasaran. Hanya berkisar 20% yang tepat
sasaran atau benar efektif, sedangkan 80%justru jatuh ke tanah. Gerakan pestisida akan terus
merangsak dari lahan pertanian menuju aliran permukaan tanah akan mencemari lingkungan
sekitar.

Permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia pada saat ini adalah tingginya
penggunaan Pestisida. Pestisida adalah bahan kimia beracun yang digunakan untuk
mengendalikan hama yang merusak tanaman yang sangat membantu dalam bidang pertanian
sehingga penggunaannya sangat meningkat pesat dari tahun ke tahun, namun dibalik
kesuksesan pestisida dalam menangani permasalahan pertanian ada juga dampak buruk yang
mengakibatkan kerusakan Ekosistem tanah.

2.2 Tanah
Tanah adalah suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen-komponen
padat, cair dan gas, dan mempunyai sifat serta perilaku yang dinamik. Tanah adalah
kumpulan dari bagian-bagian padat yang tidak terikat antara satu dengan yang lain dan
rongga-rongga diantara bagian-bagian tersebut berisi udara dan air (Verhoef,1994). Tanah
adalah suatu benda Benda alami ini terbentuk oleh hasil interaksi antara iklim dan jasad hidup
terhadap bahan induk yang dipengaruhi oleh relief tempatnya terbentuk dan waktu (Arsyad,
2006).

Tanah memiliki sifat-sifat kimia, biologi dan fisika. Fisika tanah adalah penerapan
konsep dan hukum-hukum fisika pada kontinum tanah-tanamanatmosfer. Sifat fisik tanah
berperan penting dalam mendukung pertumbuhan tanaman. Sifat fisik tanah, seperti
kerapatan isi dan kekuatan tanah sudah lama dikenal sebagai parameter utama dalam menilai
keberhasilan teknik pengolahan tanah (Afandi, 2005). Sifat fisik tanah juga sangat
mempengaruhi sifat-sifat tanah yang lain dalam hubungannya dengan kemampuannya untuk
mendukung pertumbuhan tanaman dan kemampuan tanah untuk menyimpan air. Walaupun
sifat fisik tanah telah lama dan secara luas dipahami sebagai salah satu faktor yang sangat
menentukan keberhasilan tanaman, sampai dewasa ini perhatian terhadap kepentingan
menjaga dan memperbaiki sifat fisik tanah masih sangat terbatas (Utomo, 1994, dalam
Damayani 2008).

2.3 Klasifikasi tanah


Klasifikasi tanah adalah suatu system pengaturan beberapa jenis tanah yang berbeda-
beda tapi mempunyai sifat yang serupa ke dalam kelompok dan subkelompok berdasarkan
pemakaiannya. Sistem klasifikasi tanah dimaksudkan ,untuk memberikan informasi tentang
karateristik dan sifat-sifat fisik tanah serta mengelompokkannya sesuai dengan perilaku
4
umum dari tanah tersebut. Tujuan klasifikasi tanah adalah untuk menentukan kesesuaian
terhadap pemakaian tertentu, serta untuk menginformasikan tentang keadaan tanah dari suatu
daerah kepada daerah lainnya dalam bentuk berupa data dasar. Klasifikasi tanah juga berguna
untuk studi yang lebih terperinci mengenai keberadaan tanah tersebut serta kebutuhan akan
penguji untuk menentukan sifat teknis seperti karateristik pemadatan, kekuatan tanah, berat
isi, dan sebagainya (Bowles,1989).

Menurut Verhoef(1994), tanah dapat dibagi dalam tiga kelompok:

1. Tanah berbutir kasar,pasir,kerikir mengandung 320-500 ribu sel bakteri/gr tanah.


2. Tanah berbutir halus,lempung,mengandung 360-600 ribu sel bakteri/gr tanah.
3. Tanah subur mengandung 2-200 juta sel bakteri/gr tanah.

2.4 Formulasi Pestisida


Bahan terpenting yang bekerja aktif dalam pestisida terhadap hama sasaran dinamakan
bahan aktif (Active ingridient atau bahan tehnis). Dalam pembuatan pestisida di pabrik
(manufacturing plant), bahan aktif tersebut tidak dibuat secara murni, tetapi dicampur sedikit
dengan bahan-bahan pembawa lainnya. Bahan aktif dengan kadar bahan aktif yang tinggi
tersebut tidak dapat digunakan sebelum diubah bentuk dan sifat fisiknya dan dicampur
dengan bahan lainnya (Kemenkes, 2012).

Pencampuran ini dilakukan agar bahan aktif tersebut mudah disimpan, diangkut dan
dapat digunakan dengan aman, efektif dan ekonomis. Produk jadi yang merupakan campuran
fisik antara bahan aktif dan bahan tambahan yang tidak aktif (inert ingridient) dinamakan
formulasi (formulated product). Formulasi sangat menentukan bagaimana pestisida dengan
bentuk dan komposisi tertentu harus dipergunakan, berapa dosis atau takaran yang harus
dipakai, berapa frekuensi dan interfal penggunaan, serta terhadap sasaran apa pestisida
dengan formulasi tersebut dapat digunakan dengan efektif.

5
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pengaruh Peggunaan Pestisida Kimia Terhadap Pencemaran Tanah


Dengan penggunaan pestisida, hasil panen akan meningkat. Akan tetapi, penggunaan
pestisida secara kontinyu dapat memberikan dampak negatif, salah satunya kerusakan pada
lahan pertanian.
Secara umum sifat pestisida adalah pelindung manusia dari ancaman serangga, jamur,
gulma, dan hewan pengganggu lainnya. Namun di sisi lain, formula senyawa kandungan
pestisida ternyata juga merupakan polutan atau bahkan racun bagi keselamatan kelangsungan
ekosistem lingkungan manusia itu sendiri, termasuk bagi tanah dan lingkungan hidupnya.
Pestisida dengan intensitas pemakaian yang terlalu tinggi dan dilakukan secara terus-
menerus akan menyebabkan beberapa kerugian antara lain pencemaran pada lingkungan
pertanian, penurunan produktivitas, keracunan pada hewan, bahkan keracunan pada
manusia.Pestisida menyebabkan kesuburan tanah berkurang. Penggunaan pestisida juga dapat
mematikan fauna tanah sehingga menurunkan kesuburan tanah. Penggunaan pupuk pestisida
terus-menerus dapat menyebabkan tanah menjadi lebih asam. Selain itu, pemakaian pestisida
secara nyata akan berakibat dampak buruk bagi tanah sekitar.

3.2 Efek yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida


Efek yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida tinggi di lingkungan pertanian yaitu
munculnya hama dan penyakit, hilangnya plasma nutfah, punahnya predator dalam ekosistem
dan resistennya organisme penganggu tanaman. Pestisida dengan intensitas pemakaian yang
terlalu tinggi dan dilakukan secara terus-menerus akan menyebabkan beberapa kerugian antara
lain pencemaran pada lingkungan pertanian, penurunan produktivitas, keracunan pada hewan,
bahkan keracunan pada manusia.

3.3 Dampak senyawa kimia pestisida


a. Dampak pestisida organokhlorin
Pestisida yang seharusnya digunakan untuk membasmi hama ternyata berdampak
pada pencemaran lingkungan baik itu air, udara maupun tanah. Pestisida organoklorin
merupakan bahan kimia yang masuk dalam kategori Persisten Organic Pollutants (POPs)
yang berbahaya bagi kesehatan.

6
Organoklorin Secara kimia tergolong insektisida yang toksisitas relatif rendah akan
tetapi mampu bertahan lama dalam lingkungan. Racun ini bersifat mengganggu susunan
syaraf dan larut dalam lemak Hal ini dapat membahayakan kesehatan manusia dan
lingkungan karena bahan kimia ini dapat menyebabkan kanker, alergi dan merusak
susunan saraf (baik sentral ataupun peripheral serta dapat juga mengganggu sistem
endokrin yang menyebabkan kerusakan pada sistem reproduksi dan sistem kekebalan
yang terjadi pada mahluk hidup, termasuk janin. Karakteristik pestisida organoklorin
yang dapat memberikan efek negatif menurut Gorman & Tynan (Dalam Warlina, 2009)
adalah:

1. Terurai sangat lambat dalam tanah, udara, air dan mahluk hidup serta menetap
dilingkungan untuk waktu yang lama.
2. Masuk dalam rantai makanan dan dapat terakumulasi pada jaringan lemak,
sehingga sukar larut dalam air.
3. Dapat terbawa jauh melalui udara dan air Berdasarkan karakteristik yang mudah
terbawa jauh oleh udara dan air, maka sering ditemukan konsentrasi POPs yang
sangat tinggi dalam berbagai spesies pada level yang tinggi dari rantai makanan,
seperti pada ikan paus, burung elang dan mamalia, termasuk manusia. Pestisida dari
udara jauh memperbesar resiko pencemaran, dengan adanya hembusan angin.
Pencemaran pestisida di udara tidak terhindarkan pada setiap pestisida. Sebab
hamparan yang disemprot sangat luas. Sudah pasti, sebagian besar pestisida yang
disemprotkan akan terbawa oleh hembusan angin ke tempat lain yang bukan target,
dan mencemari tanah,dan air.

b. Dampak senyawa kimia pestisida Organofosfat

1. Organofosfat adalah insektisida yang paling toksik diantara jenis pestisida lainnya
dan sering menyebabkan keracunan pada orang. Termakan hanya dalam jumlah
sedikit saja dapat menyebabkan kematian, tetapi diperlukan beberapa milligram
untuk dapat menyebabkan kematian pada orang dewasa. Organofosfat menghambat
aksi pseudokholinesterase dalam plasma dan kholinesterase dalam sel darah merah.
Organofosfat dapat terurai di lingkungan dalam waktu ± 2 minggu. Ketika pestisida
organofosfat memasuki tubuh manusia atau hewan,pestisida menempel pada enzim
kholinesterase. Karena kholinesterase tidak dapat memecahkan asetilkholin, impuls
syaraf mengalir terus (konstan) menyebabkan suatu twiching yang cepat dari otot-
otot dan akhirnya mengarah kepada kelumpuhan. Pada saat otot-otot pada sistem
pernafasan tidak berfungsi terjadilah kematian.

7
c. Dampak senyawa kimia karbamat

Penggunaan pestisida karbamat ternyata memiliki kelemahan-kelemahan seperti


efek toksik (keracunan) terhadap kesehatan manusia dan ternak yang bukan target
utamanya serta menimbulkan pencemaran lingkungan. Dari ketiga golongan pestisida
tersebut, golongan OP dan karbamat bersifat sangat toksik pada hewan non-target
meskipun kedua golongan ini mudah terurai di alam bebas maupun dalam mata rantai
makanan. Keracunan karbamat bersifat akut yang dapat terjadi melalui inhalasi,
gastrointestinal (oral) atau kontak kulit. Karbamat dapat menimbulkan efek
neurotoksik melalui hambatan enzim asetilkholinesterase (AchE) pada sinapsis syaraf
dan myoneural junctions yang bersifat reversible.

Gejala klinis keracunan karbamat merupakan reaksi kholinergik yang berlangsung


selama 6 jam. Tingkat keparahannya tergantung pada jumlah karbamat yang
terkonsumsi dengan gejala klinis berupa pusing, kelemahan otot, diare, berkeringat,
mual, muntah, tidak ada respon pada pupil mata, penglihatan kabur, sesak napas dan
konvulsi. Penggunaan pestisida karbamat yang tidak bijaksana akan menimbulkan
efek samping bagi kesehatan manusia, sumber daya hayati dan lingkungan pada
umumnya. Petani yang tidak dilengkapi alat pelindung diri pada saat menggunakan
pestisida, besar kemungkinan akan terpapar pestisida karbamat yang dapat memasuki
tubuh baik melalui pernapasan maupun kontak dengan kulit. Selain kecerobohan pada
saat penggunaan pestisida di bidang pertanian, juga ketidaktahuan atau karena higiene
perorangan masyarakat yang menggangap remeh dampak buruk terhadap kesehatan.
Dampak pestisida pada tubuh sebagai penghambat kerja enzim kolinesterase dengan
cara menempel enzim tersebut. Sehingga asetilkolin tidak dapat dipecah menjadi kolin
dan asam asetat oleh enzim kolinesterase.

Apabila terdapat pestisida organofosfat di dalam tubuh, kolinesterase akan


mengikat pestisida organofosfat tersebut, sehingga terjadi penumpukan substrat
asetilkolin pada sel efektor. Keadaan ini dapat menyebabkan gangguan fungsi saraf.

3.4 Mengidentifikasi macam macam pestisida


Jika mikroorganisme rusak, kesuburan tanah akan terganggu. Oleh karena itu, sangat
dibutuhkan sikap bijaksana dari para petani agar bisa lebih berpikir tentang dampak negatif
dari penggunaan pestisida. Berdasarkan jenis hama yang akan diberantas, pestisida
digolongkan menjadi insektisida, herbisida, nematisida, fungisida, dan rodentisida.

1. Insektisida merupakan pestisida untuk memberantas serangga, seperti nyamuk,


kecoak, kutu busuk, rayap, semut, belalang, wereng, ulat, dan sebagainya. Contoh

8
insektisida antara lain diazinon, tiodan, basmion, basudin, propoksur, diklorovinil
dimetil fosfat, timbel arsenat, dan magnesium fluorosilikat.
2. Herbisida merupakan pestisida untuk mencegah dan mematikan gulma atau
tumbuhan pengganggu, seperti eceng gondok, rumput teki, dan alang-alang.
Alang-alang dapat dikatakan sebagai hama tanaman karena alang-alang menyerap
semua zat makanan yang ada dalam tanah. Contoh herbisida antara lain
gramoxone, totacol, pentakloro fenol, dan amonium sulfonat.
3. Nematisida adalah pestisida untuk memberantas hama cacing. Hama ini sering
merusak akar atau umbi tanaman. Contoh nematisida adalah oksamil dan natrium
metam.
4. Fungisida adalah pestisida untuk memberantas jamur (fungi). Contoh fungisida
adalah timbel (I) oksida, carbendazim, tembaga oksiklorida, dan natrium
dikromat.
5. Rodentisida adalah pestisida untuk memberantas binatang pengerat, misalnya
tikus. Contoh rodentisida adalah warangan (senyawa arsen) dan thalium sulfat.

9
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pestisida merupakan suatu unsur terpenting dalam kehidupan sehari-hari petani dalam
pertanian. Pestisida menjadi penting dalam keberlangsungan hidup tanaman petani saat ini.
Keadaan tanaman yang sehat dan memberikan keuntungan yangbanyak merupakan idaman
setiap petani. Sehingga upaya penjagaan dan peningkatan hasil panen selalu diupayakan oleh
petani. Namun berbagai upaya yang dilakukan tidak selamanya akan memberikan dampak
yang baik untuk tanaman. Keinginan petani untuk membuat tanaman tetap dalam keadaan sehat
terkadang tidak sesuai dengan keadaan cuaca dan tanaman itu sendiri. Kadang kala petani
melihat tanaman dalam keadaan sehat namun dibalik itu semua ada hama yang bersarang
ditanaman yang tidak disadari oleh petani. Dengan hal demikian petani melakukan penjagaan
pada tanaman mereka, dengan memberikan pestisida tidak lagi sesuai intensitas hamanya
namun pemberiannya sudah menjadi hal yang rutin dilakukan agar tanaman tidak
terserang.Tindakan yang demikian merupakan suatu bentuk penjagaan petani terhadap
tanaman mereka.

4.2 Saran
Terdapat beberapa hal yang menjadi saran bagi sebagai berikut :1. Perlu adannya
pendampingan dan pembelajaran bagi petani terkait dengan pestisida, kegunaannya dan dosis
pengaplikasiannya. Sehingga pestisida yang digunakan tidak mubazir dan tujuan tepat
sasaran.2. Pentingnya memberikan pengetahuan kepada petani terkait dengan dampak buruk
penggunaan pestisida baik kepada alam dan juga kesehatan petani itu sendiri.3. Perlu adanya
kerja sama oleh dinas pertanian dan juga dinas kesehatan untuk memberikan penyuluhan secara
mendalam untuk memperlihatkan bagaimana kinerja pestisida pada tanaman dan juga pada
tubuh jika masuk kedalam tubuh dan berkembang dalam tubuh, sehingga meberikan efek yang
jera bagi masyarakat untuk mengurangi penggunaan pestisida dalam pertanian mereka. Adapun
saran yang berkaitan dengan laporan ini diharapkan bukan menjadi hasil akhir. Saya berharap
nantinya penelitian ini dapat dikembangkan atau diteliti lebih lanjut, agar penelitian ini menjadi
bermanfaat bagi masyarakat dan juga kajian ilmu antropologi serta ilmu lainnya yang dirasa
perlu.

10
DAFTAR PUSTAKA

Fathonah N. (2014). Organofosfat dan Karbamat. URL : https://rumahedukasiipa. wordpress.


com/2014/12/14/ organofosfat-dan-karbamat/ Diakses pada tanggal 7 Desember 2023.

Depkes RI. 2000. Modul Pelatihan Pemeriksaan Residu Pestisida” Pengenalan Pestisida”
Depkes RI, Dirjen P2M dan PL.

Sutikno S. 1992. Dasar-Dasar Pestisida dan Dampak Penggunaannya, Gramedia Pustaka


Utama, Jakarta.

(Buat link dibawah) Siapa pengetik web? Tahun berapa? Judul web? Tanggal diakses? Kalo
bingung, liat yang pertama tuh yang fathonah

https://www.pertanianku.com/pengaruh-penggunaan-pestisida-pada-tanah/

11
LAMPIRAN

Gambar 1. Bahaya Pestisida

12
Gambar 2. Tanaman Pestisida

13

Anda mungkin juga menyukai