Anda di halaman 1dari 13

“Penyakit Pada Tumbuhan”

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


KIMIA PERTANIAN
Yang dibina oleh Bapak Endang Sunandar S.Pd.,M.Pkim

Disusun Oleh :
DEFA SARI RUHAYA
1812C2011

SEKOLAH TINGGI ANALIS BAKTI ASIH BANDUNG


TA 2018/2019

I
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan makalah “Penyakit Pada Tumbuhan”, yang dibuat
dalam bentuk yang sederhana. Dalam makalah ini terdapat pengertian Mikroskop
serta Metode penggunaan Mikroskop dan cara pemakaiannya. Sesungguhnya
pembuatan makalah ini untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Kimia Pertanian.

Pembuatan makalah ini dibantu oleh beberapa pihak yang bersangkutan.


Dalam hal ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Endang Sunandar S.Pd.,M.Pkim


2. Orang tua yang tak henti-hentinya memberian doa serta dukungan.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membantu dalam


penyempurnaan makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat digunakan
sebagaimana semestinya.

Bandung, 17 Februari 2019

Penulis

I
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBARAN JUDUL
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1


1.1 Latar Belakang ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................... 2
1.4 Manfaat Penulisan .................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3


2.1 Pengertian Penyakit Pada Tumbuhan .................................... 3
2.2 Gejala Penyakit Pada Tumbuhan ........................................... 4
2.3 Penyebab Penyakit Pada Tumbuhan ...................................... 5
2.4 Cara Mengatasi Penyakit Pada Tumbuhan ............................ 6
2.5 Macam-macam Penyakit Pada Tumbuhan............................. 8

BAB III PENUTUP ...................................................................................... 9


3.1 Kesimpulan ........................................................................... 9
3.2 Saran ..................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 10

I
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehidupan makhluk di dunia ini selalu tergantung dari dunia tumbuhan secara langsung
maupun tidak langsung. Tumbuhan dapat memanfaatkan sumber energi matahari dan
mengolahnya bersama, zat-zat lainnya menjadi zat makanan yang sangat berguna untuk mahluk
hidup. Selain tumbuhan dapat menghasilkan bahan pangan bagi rnanusia dan mahluk lainnya,
juga melengkapi keperluan hidup kita dengan bahan sandang dan papan serta bahan untuk
keperluan hidup lainnya. Secara tidak langsung tumbuhan berguna untuk mengatur tata air dalam
tanah dan mempertahankan kesuburan tanah terhadap bahaya erosi.
Selain itu sebagai akibat proses asimilasi maka tumbuhan dapat mengisi kekurangan
atmosfir akan zat oksigen. Dengan demikian dapat dipahami akan ketergantungan kehidupan kita
akan tumbuhan. Dengan bertambahnya jumlah penduduk dan sudah makin terbatasnya areal
yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman yang berguna, maka dunia kita
menghadapi berbagai kesulitan untuk memenuhi keperluan hidup dan memberi kesejahteraan
penduduk dunia. Keterbatasan ini di sebabkan karena antara lain, perluasan pemukiman dan areal
perindustrian, adanya hutan lindung, banyak tanah yang rusak karena salah pengelolaan dan
sebagainya. Dengan demikian peningkatan produksi pertanian diwaktu yang akan datang
diharapkan dari penambahan hasil per satuan luas dan per satuan waktu.
Berbagai usaha dibidang pertanian telah dilakukan secara simultan seperti pemakaian jenis
ungul, pengairan yang cukup, pengerjaan tanah serta pemeliharaan tanaman yang memenuhi
persyaratan dan pemberantasan hama penyakit tumbuhan.
Menurut N.H. White dalam dasar-dasar pengendalian tanaman (Djafaruddin:2004:18),
penyakit ialah; penyimpangan dari proses-proses fungsional dan fisiologi yang normal di dalam
tubuh tanaman dan berlangsung cukup lama, serta intensitasnya menimbulkan gangguan atau
berhentinya aktivitas-aktivitas normal yang vital. Jadi pandangannya penyakit dari aspek atau
gatra tanamannya sebagai makhluk hidup yang mempunyai kegiatan tumbuhan atau hidup yang
lazim, yaitu antara lain bertumbuh, yaitu bertambahnya ukuran tubuh atau bagian-bagiannya,
serta bertambahnya organ-organ pada tubuh, baik jumlah maupu ukurannya.

I
Semua tindakan tersebut perlu mendapat perhatian yang sama. Karena jika tidak demikian,
maka segi yang kurang mendapat perhatian akan menjadi faktor pembatas termasuk gangguan
hama dan penyakit tumbuhan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari penyakit pada tumbuhan?
2. Apa gejala penyakit pada tumbuhan ?
3. Apa penyebab penyakit pada tumbuhan?
4. Bagaimana cara mengatasi penyakit pada tumbuhan?
5. Apa saja macam-macam dari penyakit pada tumbuhan?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mendefinisikan pengertian dari penyakit pada tumbuhan.
2. Mendefinisikan gejala penyakit pada tumbuhan.
3. Mendefinisikan penyebab penyakit pada tumbuhan.
4. Mendefinisikan cara mengatasi penyakit pada tumbuhan.
5. Mendefinisikan macam-macam dari penyakit pada tumbuhan.

1.4 Manfaat Penulisan


Penulisan makalah ini dapat memberi informasi guna membantu dan menambahkan
pengetahuan di dalam dunia perrtanian. Khususnya tentang penyakit tanaman dan cara
menanggulangi penyakit pada tanaman.

I
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penyakit Pada Tumbuhan


P e n y a k i t t u m b u h a n a d a l a h s e b u a h k o n d i s i ya n g m e n g a k i b a t k a n
t a n a m a n t i d a k b i s a tumbuh dengan normal, dikarenakan adanya gangguan
pada organ tanaman yang disebabkan oleh mikroorganisme pengganggu, hama,
virus atau kondisi tanah yang kekurangan unsur -unsur yang dibutuhkan tanaman.
Penyakit pada tanaman juga dapat diartikan gangguan terhadap tanaman yang disebabkan
oleh pathogen dan non pathogen yang menyebabkan terganggunya proses pertumbuhan pada
bagian-bagian tertentu dari tanaman yang tidak dapat berjalan sesuai fungsinya dengan
normal dan dengan baik sehingga menghambat pertumbuhan pada tanaman.
1. Contoh penyakit dari pathogen (Biotik)
a) Penyakit disebabkan jamur
Penyakit Antraknosa pada Tanaman Cabai, Penyakit garis kuning pada daun, Penyakit
busuk tandan pada kelapa sawit dan Penyekit Akar Putih pada karet.
b) Penyakit disebabkan virus
Bercak daun, tungro (tutung dijero), virus mozaik
c) Penyakit disebabkan bakteri
Penyakit layu, hawar daun pada tanaman padi, busuk akar, penyakit layu pada cabe dan
serangan nematode
2. Contoh penyakit dari non pathogen (Abiotik)
a) Fluktuasinya pH tanah
Perubahan ph tanah dapat menyebabkan pertumbuhan menjadi bermasalah, dapat terjadi
gejala keracunan dan bahkan tanaman kekurangan mineral. PH tinggi dan rendah sangat
tidak menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. apabila pH tanah tidak diperbaiki bisa
menyebabkan kematian pada tanaman.
b) Kelebihan zat Kimia
Pemberian zat kimia pada saat pemupukan dan pemberian pestisida secara berlebihan
dapat mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman, gejala bisa terlihat menguningnya
warna daun akibat keracunan zat kimia.

I
c) Fluktuasinya suhu, cahaya dan kelembaban
Perpindahan suhu, cahaya dan kelembaban secara dratis bisa mempengaruhi
pertumbuhan tanaman, contoh disaat kekeringan yang panjang. Suhu menjadi panas
sehingga tanaman mengalami kematian.
d) Kurangnya unsur pelengkap.
Kebutuhan tanaman bukan hanya N, P dan K melainkan tanaman juga membutuhkan
unsure seperti besi, boron, tembaga dan seng dalam jumlah sedikit namun diperlukan.
Jika unsure itu tidak ada dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.

2.2 Gejala-gejala Penyakit pada tanaman.


Menurut Stakmann dan Harrar dalam dasar-dasar pengendalian tanaman
(Djafaruddin:2004:18), “Penyakit pada tanaman ialah suatu penyimpangan yang cukup tegas,
tetap atau permanen dari pertumbuhan dan struktur yang normal pada tanaman, hingga
menimbulkan gejala yang dapat terlihat, yang merugikan terhadap mutu dan menurunkan
nilai ekonomi tanaman tersebut.”
Gejala-gejala tanaman yang terkena penyakit adalah:
1. Layu, tanaman yang layu karena sakit berbeda dengan yang kekurangan air. kita bisa
menguji tanaman dengan menyiramkan air. Jika tanaman tetap layu setelah disiram air,
kemungkinan tanaman tersebut terkena bakteri atau virus atau nematoda akar. Contohnya:
penyakit layu cabai akibat Raltonia solanacearum.
2. Rontok, bila kerontokan terjadi pada daun, ranting, buah, dan buah secara bersamaan
dapat dipastikan tanaman tersebut sakit. Contohnya: penyakit Phomopsis pada Adenium
3. Perubahan warna, misalnya daun menjadi berwarna kuning, redup, atau hijau pucat.
contohnya: penyakit tanaman pepaya Antraknosa akibat patogen Colletotrichum
gloesporioides.
4. Daun berlubang, biasanya diawali oleh bercak berbentuk lingkaran, kemudian kering, dan
berbentuk lubang. contohnya: Penyakit tanaman kedelai Target Spot (Corynespora
cassiicola)
5. Busuk pada batang, daun, atau buah. contohnya: penyakit tanaman tomat busuk daun
(Phytophthora infestens). (www.AgriBiz.com:2011)

I
Selain gejala di atas adapula gejala-gejala lainnya, yaitu:

1. Tanaman tampak sehat, namun umbinya (ketela rambat) bagian kulitnya rusak dan bagian
dalam umbi terlihat lorong-lorong (adalah umbi yang diserang tempayak kumbang)
2. Tanaman mudah putus dekat leher akar, akibat dari serangga ulat tanah.
3. Tanaman (khusus padi) digigit batangnya hingga putus sama sekali atau batangnya
dirusak sebagian beberapa cm di atas leher akar, adalah akibat gangguan tikus.
4. Bagian tanaman yang hijau (khusus padi) tampak berbercak-bercak warna kuninghingga
coklat muda atau tua. Tanaman pada serangan yang heebat, layu kemudian mati seperti
terbakar, gejala serangan hama wereng.
5. Bagian tanaman yang masih muda tampak bercak-bercak coklat muda atau tua, tetapi
tanamanya tidak sampai layu dan mati, itu serangan hama yang menghisap tanaman.
6. Pinggiran daun maupun bagian tengah daun, kuntum dan bunga memperlihatkan bekas
gigitan yang tidak merata di pinggir-pinggirnya, adalah gejala gangguan belalang.
7. Pinggiran daun hingga ke tengah bahkan habis dan tampak ada tinja bulat-bulat hiau atau
hitam warnanya, gejala adanya serangan ulat.
8. Pada permukaan daun tampak bagian-bagian yang tembus cahaya (transparan) dengan
batas yang tidak merata, adalah gejala serangan sekelompok ulat yang baru lahir.
9. Dipermukaan daun tampak ada terowongan yang berliku-liku, itu akibat serangan
mineerder, yang berada di bawah kulit daun bagian atas. (Rismunandar:1981:15-16).

2.3 Penyebab Penyakit Pada Tumbuhan.

Penyakit pada tanaman umumnya disebabkan oleh mikroorganisme misalnya jamur,


virus, dan bakteri. Sebagian besar jamur yang menyebabkan penyakit pada tanaman adalah
golongan Ascomycetes dan Basidiomycetes. Penyakit jamur dapat dikendalikan menggunakan
fungisida, namun ras baru dari jamur tahan terhadap berbagai fungisida. Contoh beberapa
jamur yang menyebabkan penyakit tanaman adalah Phytium Sp, Fusarium oxysporium,
Brotrytis Sp.
Bakteri penyebab penyakit pada tanaman terdapat lebih dari 100 jenis spesies dan
berbentuk basil (batang). Contoh beberapa bakteri yang menyebabkan penyakit pada tanaman
diantaranya adalah Agrobacterium,Corynebacterium, Erwinia, Pseudomonas, Streptomyces
dan Xanthomonas.
Virus merupakan organisme yang sangat kecil dengan komposisi yang sangat
sederhana karena hanya mengandung asam inti dalam bentuk RNA dan hanya sedikit yang
I
mempunyai DNA. Contoh virus yang menyebabkan penyakit pada tanaman diantaranya
adalah Tobacco mosaic virus, Tomato spotted wilt, peanut mottle virus, virus citrus triseza.
Selain itu penyakit tanaman dapat disebabkan karena kekurangan salah satu atau
beberapa jenis unsur hara. Kita bisa membedakan secara visual tanaman yang terkena
penyakit akibat mikroorganisme atau kekurangan unsur hara. Tanaman sakit akibat
mikroorganisme dalam satu hamparan lahan umumnya hanya beberapa spot tanaman yang
sakit. Tanaman sakit akibat kekurangan unsur hara umumnya semua tanaman dalam satu
hamparan memiliki tanda sakit yang sama. ( www.AgriBiz.com:2011)

2.4 Mengatasi penyakit pada Tumbuhan

Menurut Rismunandar (1981:11-12) Hama tanaman dapat berbentuk binatang yang


menyusui hingga serangga yang kecil sampai tidak mudah kelihatan. Hama dapat merusak
tanaman dengan mengerat, menggigit-gigit, dan menghisap setiap bagian dari tanaman.
Seekor belalang atau kutu belum dapat dihukum oleh manusia sebagai “hama”, walaupun
belalang tadi sudah memakan habis sehelai daun. Serangga baru diberi gelar “hama” bila
telah membuat kelompok dan mengadakan kerusakan pada tanaman.
Membasmi hama dapat dijalankan secara langsung maupun tidak langsung terhadap
hamanya. Pada umumnya pembasmian hama dapat dilaksanakan dengan beberapa cara
sebagai mana di bawah ini:

A. Secara mekanis
Cara mekanis ini kebanyakan sederhana penerapannya maupun sarananya, ialah
sebagai berikut:
1) Bila menemukan gejala-gejala tertentu carilah biang keladinya.
2) Setelah diketemukan, bunuhlah secara langsung. Cara ini dapat dilakukan apabila
tanamannya tidak banyak.
3) Pasanglah perangkap untuk tikus, umpan-umpan yang menarik hama tertentu, lampu
untuk menarik kupu-kupu, atau serangga lain yang mempunyai sifat tertarik oleh sinar
lampu.
4) Mengeringkan atau menggenangipetakan-petakan sawah

I
B. Membasmi hama dengan mengatur putaran tanaman (rotasi)
Membasmi hama dengan mengatur jadwal penanaman untuk menghindari serangan
hama adalah senada dengan pembasmian hama secara alamiah. Cara yang khusus ini di
Indonesia diterapkan dalam pembasmian hama sundep dan tikus. Sebagai contoh untuk
membasmi hama sundep diadakan giliran tanaman jagung, padi, dan kedelai

C. Membasmi tanaman inang yang ditempati hama


Tanaman inang adalah sejenis tanaman tempat hama tertentu dapat terus berkembang
biak. Jadi cara efektif membasminya jika diusahakan bersama-sama dalam suatu daerah.

D. Membasmi hama secara biologis


Dalam melaksanakan pembasmian hama secara biologi, manusia dapat menggunakan
bantuan kepada musuh-musuh (parasit atau predators) hama yang bersangkutan.
Dikembangbiakan predators dalam laboratorium untuk kemudian disebarkan di daerah
tempat hama sedang berjaangkitan atau sudah merupakan hama yang “endemis”. Hasilnya
sangat bergantung pada iklim dan bantuan para petani sendiri, dalam bentuk tidak akan
menyemprot tanamannya dengan insektisida yang dapat mematikan parasit yang sedang
disebarkan.

E. Membasmi hama dengan bahan kimia


Beberapa tahun yang Sebelum masehi di Negara Persia sudah dikenal adanya cara
untuk membasmi hama dengan menggunakan serbuk bunga tanaman “Pyrethrum” sejenis
Chrysant. Bunga yang dikeringkan mengandung sejenis racun alkaloida “pyrethrine”.
Jelaslah kiranya bahwa orang-orang oersia pada waktu itu telah mendayagunakan sejenis
bahan kimia yang dihasilkan oleh tanaman.
Sebelum perang di Indonesia untuk membasmi hama dimanfaatkan larutan akar tuba
(derris), bubuk tembakau atau air tembakau yang mengandung nikotine dan larutan biji
bengkuang. Larutan air sabun bersama minyak tanah maupun spiritus pada waktu itu
merupakan obat yang mujarab untuk beberapa jenis ulat dan kutu tanaman. Obat-obatan
tersebut diberi nama yang populer ialah “insektisida” organis yang dihasilkan oleh tanaman
dan “sintetis” yang dihasilkan melalui proses kimia di pabrik-pabrik.

I
F. Karantina
Tiap negara mempunyai dinas karantina, yang ditempatkan di pelabuhan udara dan
laut. Tugas dari dinas ini ialah menjaga jangan sampai ada hama atau penyakit baru masuk ke
dalam negeri. Pemasukan hama dan penyakit tersebut biasanya membonceng pada buah-
buahan, buji-bijian, beras, tepung dan sebagainya yang diimport. Bilamana terdapat bahan
pangan ditunggangi oleh hama atau penyakit maka seluruhnya dapat dihancurkan atau segera
diisolasi dan difumigasi (diasap) dengan methylbroomida atau lainnya (dicucihamakan).
(Rismunandar:1981:20-23).

2.5 Macam-Macam Penyakit Tanaman


Secara umum penyakit tumbuhan dapat dapat diklasifikasikan atau dikelompokan
sebagai berikut :
A. Penyakit tumbuhan yang bersifat infeksi atau (parasit)
1. Penyakit yang disebabkan oleh jamur
2. Penyakit yang disebabkan oleh prokariota (bakteri dan mikoplasma)
3. Penyakit yang disebabkan oleh tumbuhan tinggi parasit
4. Penyakit yang disebabkan oleh virus dan viroid
5. Penyakit yang disebabkan oleh nematoda
6. Penyakit yang disebabkan oleh protozoa

B. Penyakit non-infektif, atau abiotik (fisiopath) adalah penyakit


yang disebabkan oleh:
1. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah
2. Kekurangan atau kelebihan kelembaban tanah
3. Kekurangan atau kelebihan cahaya
4. Kekurangan oksigen
5. Polusi udara
6. Difesiensi hara
7. Keracunan hara
8. Kemasaman atau salinitas
9. Toksisitas pestisida
10. Kultur teknis yang salah

I
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penyakit Tumbuhan adalah sebuah kondisi yang mengakibatkan tanaman
tidak bisa tumbuh d e n g a n n o r m a l , d i k a r e n a k a n a d a n y a g a n g g u a n p a d a
o r g a n t a n a m a n y a n g d i s e b a b k a n o l e h mikroorganisme pengganggu, hama,
virus atau kondisi tanah yang kekurangan unsur!unsur ya ng dibutuhkan tanaman.
Penyakit pada tanaman umumnya disebabkan oleh mikroorganisme misalnya jamur, virus,
dan bakteri. Sebagian besar jamur yang menyebabkan penyakit pada tanaman adalah
golongan Ascomycetes dan Basidiomycetes. Contoh beberapa bakteri yang menyebabkan
penyakit pada tanaman diantaranya adalah Agrobacterium,Corynebacterium, Erwinia,
Pseudomonas, Streptomyces dan Xanthomonas. Selain itu penyakit tanaman dapat
disebabkan karena kekurangan salah satu atau beberapa jenis unsur hara. Kita bisa
membedakan secara visual tanaman yang terkena penyakit akibat mikroorganisme atau
kekurangan unsur hara.
Untuk menanggulangi atau mengatasi serangan penyakit t umbuhan adalah
dengan melakukan pemupukan yang tepat, apabila penyakit yang diderita
tumbuhan adalah akibat dari kekurangan unsur hara. Sedangkan penyakit karena
mikroorganisme dapat ditanggulangi dengan m e m b e r i k a n p e s i t i s i d a , m i s a l n y a
b a k t e r i s i d a ( m e m b e r a n t a s b a k t e r i p a r a s i t ) d a n f u n g i s i d a (memberantas
jamur parasit)

3.2 Saran
Disarankan pada masyarakat agar mengetahui ciri-ciri penyakit tanaman dan bagaimana
cara menanggulanginya. Agar tidak ada kerugian yang disebabkan oleh penyakit tanaman,
terutama pada petani.

I
DAFTAR PUSTAKA

Ali. 2013. Gejala Penyakit Tumbuhan. http://mahrusalliekanzoell313.blogspot.com/2013/04/gejala-


penyakit-tumbuhan.html. Diakses tanggal 19 februari 2019.

Arantha. 2010. Penyakit Tanaman. http://aranthasclubhomevision.blogspot.com. Diakses tanggal


19 februari 2019.

Eko, Stefanus. 2013. Mengenal Gejala Penyakit Tumbuhan.


http://stefanusekoo.blogspot.com/2013/06/dasperlintan-mengenal-gejala-penyakit.html.
Diakses tanggal 19 Januari 2019.

Jackson RW (editor). (2009). Plant Pathogenic Bacteria: Genomics and Molecular Biology.
Caister Academic Press.

Sinaga, M.S., 2003. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Penebar Swadaya: Jakarta.

Zalina, Debby. 2012. Pengertian Penyakit pada Tumbuhan.


http://www.debbyzalina.com/blogs/?p=478. Diakses tanggal 19 Januari 2019.

Elsa,A.P, 2011. Makalah Penyakit Pada Tanaman.


http://aprianipitrielsa.blogspot.com/2011/10/penyakit-pada-tanaman.html Diakses Pada
tanggal 19 februari 2019.

Anda mungkin juga menyukai