PERLINDUNGAN HUTAN
“Di Susun Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan
Mata Kuliah Perlindungan Hutan”
Oleh:
KELOMPOK 3
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2018
HALAMAN PENGESAHAN
Menyetujui :
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat
rahmat, kesehatan dan kesempatan yang diberikan kepada saya, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kerusakan Hutan” tepat pada waktunya.
Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada berbagai pihak yang telah
membantu saya dalam perangkuman makalah ini, yang kami tidak dapat sebutkan
namanya satu persatu semoga Allah membalas kebaikan anda dengan ganjaran
pahala yang setimpa.
Saya sadar akan kekurangan dari makalah ini, baik materi yang dipaparkan
maupun kosa kata yang digunakan, maklum saya juga masih menuntut ilmu dan
masih haus akan ilmu pengetahuan, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai
pihak yang bersifat membangun sangat dibutuhkan guna penyempurnaan
penyusunan makalah-makalah berikutnya. Akhir kata selamat membaca dan
semoga dapat menambah wawasan anda sekalian.
Kelompok 3
iii
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN
4.2Pembahasan ………………………………………………………….13
iv
5.1Kesimpulan ………………………………………………………….17
5.2Saran …………………………………………………………………17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
I. PENDAHULUAN
pembangunan bangsa dan negara. Karena hutan itu dapat memberikan manfaat
merupakan kekayaan milik bangsa dan negara yang tidak ternilai, sehingga hak-
hak negara atas hutan dan hasilnya perlu dijaga dan dipertahankan, serta
dilindungi agar hutan dapat berfungsi dengan baik. Secara konstitusi di amanatkan
(Pasal 33 Ayat 3 UUD 1945). Untuk itu, hutan harus di kelola dan di pelihara
Keberadaan hutan, dalam hal ini daya dukung hutan terhadap segala aspek
kehidupan manusia, satwa dan tumbuhan sangat ditentukan pada tinggi rendahnya
kesadaran manusia akan arti penting hutan di dalam pemanfaatan dan pengelolaan
hutan. Hutan menjadi media hubungan timbal balik antara manusia dan makhluk
hidup lainnya dengan faktor-faktor alam yang terdiri dari proses ekologi dan
(Reksohadiprojo, 2000).
silvikultur lainnya, dengan demikian ilmu ini akan tetap terasa pentingnya dan
tidak pernah akan dilupakan. Sasaran umum daripada perlindungan hutan adalah
1
menanamkan kesadaran kepada setiap petugas kehutanan akan pentingnya
hubungan ilmu perlindungan hutan dengan cabang lain dari ilmu silviculture pada
Gunarwan. 1976).
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui jenis hama dan
penyakit pada tumbuhan serta dampak kerusakan yang di timbulkan oleh hama
serangan hama dan penyakit pada tumbuhan dan dapat digunakan sebagai
Tadulako.
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penyakit
sebabkan oleh patogen dan non patogen yang menyebabkan terganggunya proses
pertumbuhan pada bagian-bagian tertentu dari tanaman yang tidak dapat berjalan
solani.
oryzae.
Sclerospora maydis
3
a) Penyakit TMV (Tobacco mosaic virus) bercak-bercak pada daun
tembakau.
Contoh penyakit dari not pathogen (abiotik) melalui bahan kimia, faktor alam
2. Kelebihan zat kimia pemberian zat kimia pada saat pemupukan dan
mengalami kematian
4
tembaga dan sen dalam jumlah sedikit namun di perlukan. Jika unsur itu
1. Layu
Tanaman yang layu karena sakit berbeda dengan yang kekurangan air.
2. Rontok
Bila kerontokan tejadi pada daun, ranting, batang, buah dan bunga secara
3. Perubahan Warna
Misalnya dau mejadi warna kuning, redup atau hijau pucat dalam jumlah
4. Daun berlubang
5. Kerdil
6. Daun mengeriting
2.2 Hama
5
pada akar, batang, daun atau bagian tanam lainnya sehingga tanaman tidak dapat
dan kuantitas bahan makanan, pakan ternak, tanaman serat, hasil pertanian atau
penyakit pada tanaman, binatang dan manusia, dapat merusak tanaman hias,
bunga serta merusak bahan bangunan dan milik pribadi lainnya (Semith, 1983).
serangga tetapi bisa pada vertebrata, tungau, virus, bakteri, gulma dan organisme
Hama adalah semua organisme atau agen biotik yang merusak tanaman
dengan cara yang bertentangan dengan kepentingan manusia. Dalam arti yang luas
bahwa hama adalah makhluk hidup yang mengurangi kualitas dan kuantitas
dipelihara yang hasil dan seratnya dapat di ambil untuk kepentingan manusia
(Semith, 1983).
Ciri-ciri hama :
menjadi mati atau tetap hidup tetapi tidak banyak memberikan hasil
4. Organisme hama biasanya lebih muda di atasi karna hama tampak oleh
6
Macam-macam hama :
5. Semut-semutan (serangga)
pembasmi hama atau penyakit yang sering di sebut dengan pestisida (insektisida
Adapun cara sederhana yaang dapat kita lakukan dalam megatasi penyakit
sebagai berikut:
7
1. Pengendalain hama dengan kimia
Penggunaan pestisida harus disesuaikan dengan jenis, dosis, dan waktu yang tepat
8
Pengendalian hama secara bilogis adalah yaitu pemberantasan hama atau
penyengat.
9
III. METODE PRAKTIKUM
Desember 2018, pukul 10.00 WITA sampai dengan selesai. Bertempat di kawasan
pengamatan.
1. Tali rafia sebagai penghubung antara patok satu dengaan patok yang
lain.
Adapun langkah kerja nya yaitu pertama-tama kita menyiapkan alat dan
bahan, lalu mengamati gejala serangan hama dan penyakit pada jenis tegakan
pohon yang ada di dalam plot. Setelah itu mencatat kerusakan yang terjadi pada
10
tumbuhan dalam plot dan langkah terakhir yaitu mengambil gambar hama dan
11
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL
4.1.1Penyakit
Bagian
Gejala
Jenis tumbuhan yang Dokumentasi
serangan
terserang
siamea) mengalami
luka dan
rawan
terkena oleh
jamur
4.1.2 Hama
12
Bagian
(Leucaena
mengeriting
leucochepala
,
)
mengering,
dan rontok
4.2 Pembahasan
Pada hasil pengamatan yang dilakukan terdapat satu pohon yaitu pohon
johar yang terserang oleh penyakit di mana faktor yang mempengaruhi adalah
faktor abiotik (iklim, suhu, dll), fakktor biotik (makhluk hidup seperti serangga
dan mikroorganisme). Faktor biotik adalah jasad-jasad renik yang ada di sekitar
pohon yang menimbulkan adanya jamur yang melakat pada batang pohon dan
bagian-bagian pohon yang lainnya. Pada faktor lingkungan abiotik seperti suhu,
kadar air tanah, kelembapan udara, dan zat-zat kimia dalam tanah. Suatu faktor
13
Bagian yang terserang oleh penyakit adalah pada batang, dan gejala
serangan yang terjadi adalah menimbulkan luka pada bagian batang dan rawan
Johar atau juar adalah nama jenis pohon penghasil kayu keras yang
tanam sebagai peneduh tepi jalan ini di kenal pula dengan nama-nama yang mirip
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliothyta
Kelas : Magliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Fabales
Family : Fabaceae
Subfamili : Caesalpinioideae
Genus : Senna
Spesies : S. Seamea
terserang oleh hama. Hama yang menyerang pohon lamtoro adalah kutu loncat, di
mana bagian yang terserang oleh hama tersebut adalah pada daun dan gejala
serangan yang di timbulkan pada pohon lamtoro adalah kerusakan pada daun dan
14
daun lamtoro sehingga menyebabkan pucuk-pucuknya mengeriting dan apabila
pohon dicoba di goyangkan daun-daunnya akan rontok. Hama ini berukuran 1-2
mm di mana hama ini menyerang bagian pucuk pohon semua jenis lamtoro.
Lamtoro, petai cina atau petai selong adalah tanaman perdu dari suku
pencegahan erosi. Tanaman ini berasal dari daerah amerika beriklim tropis dan
sudah ratusan tahun yang lalu di perkenalkan ke jawa untuk kepentingan pertanian
dan kehutanan. Kemudian, tanaman ini meyebar ke pulau pulau lain di indonesia.
Tanaman ini di malaysia dinama petai belakang berikut ini adalah rincian
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Faballes
Family : Fabaceae
15
Genus : Leucaena Bentha
Lamtoro mudah beraadaptasi dan segera saja tanama ini menjadi liar di
berbagai daerah tropis di asia dan afrika termasuk pula di indonesia tanaman atau
pohon tinggi sampai 2-10 m, bercabang banyak dan kuat dengan kulit batang abu-
abu dan 10 enticels yang jelas. Daun bersirip dua dengan 3-10 pasang sirip,
berfariasi dalam panjang sampai 35 cm, denga glandula besar ( sampai 5 mm)
pada dasar petiole, helai daun 11-22 pasang atau sirip, 8-16 mm x 1-2 mm akut.
Bunga sangat banyak dengan diameter kepala 2-5 cm, stamen (10 per bunga) dan
pistil sepanjang 10 mm. Buah polong 14-26 cm x 1,5 – 2 cm, coklat pada saat tua.
Jumlah biji 15-30 per buah polong berwarna coklat. (Suprayitno, dkk., 1995)
16
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pada hasil pengamatan yang di lakukan pada Pohon Johar (Senna seamea)
bagian yang terserang oleh penyakit adalah batang, dan gejala serangan
yang terjadi menimbulkan luka pada bagian batang dan rawan terkena oleh
jamur.
menyerang pohon lamtoro tersebut adalah kutu loncat, dimana bagian yang
terserang pada pohon lamtoro yaitu pada daun, gejala yang ditimbulakan
5.2 Saran
Saran pratikan untuk praktikum perlindungan hutan agar bisa bekerja sama
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
19
1. FOTO KELOMPOK 3
20
2.FOTO POHON YANG TERKENA PENYAKIT DAN HAMA
a. Penyakit
b. Hama
21