Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH DENDROLOGI

SUKU / FAMILI DIPTEROCARPACEAE

OLEH KELOMPOK 4:

1. WAODE MAR’ATUN SHOLIHA (M1A120036)


2. YUNITA SARI (M1A120039)
3. NAILA (M1A120022)
4. WA ODE DITA AFI ZAHRIANI (M1A120035)
5. YAKUN HAYAT (M1A120037)
6. SILWANUS LIZEN (M1A120029)
7. AKRAM SAMUI (M1A120042)

JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
meskipun jauh dari kesempurnaan. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah memberikan
bimbingan-Nya, sehingga kita menjadi muslim yang beriman secara kaffah.
Tujuan dalam pembuatan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas
kelompok pada mata kuliah dendrologi. Serta membantu mahasiswa ataupun
pembaca untuk menambah wawasan tentangDipterocarpaceae. Akhir kata, kami
menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Namun, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dalam
pembuatan makalah selanjutnya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Aamin.

Kendari, 13 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. Pengertian Dipterocarpaceae............................................................. 3
B. Morfologi Dipterocarpaceae............................................................. 3
C. Keanekaragaman Famili Dipterocarpaceae....................................... 4
BAB III PENUTUP...................................................................................... 20
A. Kesimpulan......................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suku meranti-merantian atau Dipterocarpaceae merupakan sekelompok
tumbuhan pantropis yang anggota-anggotanya banyak dimanfaatkan dalam bidang
perkayuan.Suku ini praktis semuanya berupa pohon, yang biasanya sangat besar,
dengan ketinggian dapat mencapai 70-85 meter.Hutan Kalimantan merupakan
satu pusat keragaman suku ini.Karena banyak dieksploitasi, beberapa anggota
penting suku ini telah masuk dalam Red List.Dipterocarpaceae merupakan
kelompok kayu perdagangan utama (meranti dan balau/, Shorea,
mersawa/Anisoptera, keruing/ Dipterocarpus dan kapur/ Dryobalanops).
Batangnya silinder, dan banyak yang mencapai ukuran sangat besar, 30 m
atau lebih (tinggi bebas cabang).Hopea, Vatica yang secara umum berupa pohon-
pohon kecil. Sub famili Dipterocarpaceae ini memiliki 8 genus dan 470 jenis.
Famili Dipterocarpaceae yang terdapat di Indonesia adalah Anisoptera
Dipterocarpus, Dryobalanops, Hopea,Parashorea, Shorea, Vatica, dan
Upuna.Kebanyakan dari jenis-jenis Dipterocarpaceae bersifat toleran terhadap
intensitas cahaya pada saat semai dan intoleran setelah mencapai tahap pancang
dan tiang. Sebagian dari jenis Dipterocarpaceae yang toleran terutama yang
memiliki kayu dengan berat jenis yang tinggi (tenggelam) contohnya
Dipterocarpus spp dan sebagian lagi tergolong semi toleran, yaitu jenis-jenis yang
memiliki kayu dengan berat jenis rendah (terapung) contohnya Shorea spp,
Hopea spp. Kebutuhan cahaya untuk keperluan pertumbuhan waktu muda (tingkat
anakan) berkisar antara 50 – 75 % dari cahaya total. Untuk jenis semi toleran,
anakan membutuhkan naungan 3 – 4 tahun atau sampai tanaman mencapai tinggi
1- 3 meter.Sedangkan jenis yang toleran lebih lama lagi, yaitu sampai 5 – 8 tahun.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Dipterocarpaceae?
2. Bagaimana morfologi dari Dipterocarpaceae?
3. Apa saja keanekaragaman pada Family Dipterocarpaceae?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan
Dipterocarpaceae.
2. Untuk mengetahui dan memahami morfologi pada Dipterocarpaceae.
3. Untuk mengetahui dan memahami Keanekaragaman family
Dipterocarpaceae.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Dipterocarpaceae
Dipterocarpaceae merupakan anggota dari suku Meranti-merantian yang
terdiri dari pohon-pohon besar yang menjadi penyusun utama sebagian besar
hutan tropika basah pada kawasan dataran rendah tropis Asia. Berbagai
jenisDipterocarpaceae yang dikenal di Indonesia, antara lain sekelompok
tumbuhan pantropis yang anggota- anggotanya banyak dimanfaatkan dalam
bidang perkayuan.
B. Morfologi Dipterocarpaceae
1. Pohon berukuran besar,Batang lurus dan monopodial.
2. Daun tunggal dengan kedudukan berselang-seling (alternate), bertepi rataatau
beringgit, bertulang sirip, seringkali berdaging, daun menumpu (stipula) besar
atau kecil.
3. Tajuk bentuk kubah yakni bulat bagian atasnya dengan dahan-dahan yang
menompangnya tampak jelas dari bagian samping.
4. Pucuk muda atau batang muda biasa digunakan untuk penyetekan.
5. Bunga berkelamin dua, terletak di ujung rantingatau diketiak daun dalam
bentuk malai atau tandan.
6. Daun kelopak bejumlah 5 helai, seringkali menyerupai sayap.
7. Daun mahkota berjumlah 5 helai, berpilin dalam kuncup dan dasar lepas atau
berlekatan.
8. Bakal buah beruang 3. Bakal biji berjumlah 2-3 pada setiap ruang, menempel
pada dinding. berbiji satu, kulit buah mengeras (mengayu).
9. Penyerbukan pohon ini biasanya dibantu oleh angin, maupun burung.
10. Bergetah bening yang dikenal sebagai damar.

3
C. Klasifikasi Dipterocarpaceae
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Family : Dipterocarpaceae
D. Keanekaragaman Famili Dipterocarpaceae
Suku meranti-merantian (Dipterocarpaceae) dikenal luas oleh
manusia.Beberapa anggotanya bahkan memiliki nilai ekonomi penting. Terdapat
beberapa genus,diantaranyaAnisoptera, Dipterococarpus, Dyrobalanops, Hopea,
Shorea,Vatica, Parashorea, dan Upuna
1. Genus Anisoptera
Anisoptera adalah genus tanaman dalam keluarga dipterocarpaceae.
Nama anisoptera berasal dari bahasa yunani anisos berarti tidak setara dan pteron
berarti sayap dan menggambarkan lobus kelopak buah yang tidak sama. Berisi 10
spesies yang didistribusikan dari Bangladesh ke papua dan terdapat spesies yang
terancam punah, Ancaman utama adalah hilangnya habitat. . Kayu pada
anisoptera ini adalah kayu keras.
a. Mersawa (Anisoptera costata)
1) Habitat.
Habitat pohon mersawa ini tumbuh baik di hutan hujan tropis dataran rendah
hingga ketinggian 700 meter dpl. Mersawa ini ada di Indonesia terdiri dari
(Sumatera, Kalimantan, dan Jawa bagian barat), Brunei Darussalam,Filipina,
Kamboja, Malaysia (Semenanjung, Sabah, Serawak), Myanmar, Singapura,
Thailand, dan Vietnam
2) Morfologi
Pohon mersawa ini memiliki daun lebar merupakan pohon besar.Tinggi pohonnya
mencapai 67 meter dengan diameter batang bagian bawah mencapai lebih 150 cm.
Batang tinggi, lurus, dan berbentuk silinder. Kulit batang berwarna kelabu, kelabu
kekuningan, kelabu kecoklatan, hingga coklat. Pohon mudanya memiliki kulit
halus, sedang pohon tuanya memiliki kulit beralur dangkal dan sedikit terkelupas.
Batang mengeluarkan resin berwarna keputihan, hijau muda, hingga kekuningan.

4
Daun nya lonjong atau jorong, simetris dengan ujung lancip pendek dan pangkal
membulat. Daun berukuran panjang 7-15 cm dengan lebar 4-7,5 cm. Bagian
bawah daunberbulu warna kuning. Bunga berwarna keputihan, hijau keputihan
dengan ukuran sekitar 1,5 cm. Buah berkatup, bersatu membentuk tabung
(Winged nut).

( Gambar 01: Daun, Bunga,


Batang, Mersawa)
3) Kegunaan
Mersawa ini adalah pohon
penghasil kayu berkualitas.
Kayunya digunakan sebagai
furniture, kayu lapis, konstruksi, dan papan kapal.

4) Klasifikasi

5
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Theales
Family : Dipterocarpaceae
Genus : Anisoptera
Spesies :Anisoptera costata

( Gambar 02: Anisoptera


costata )
2. Genus Dipterocarpus
Dipterocarpus adalah marga pepohonan penghasil kayu pertukangan yang
berasal dari keluarga dipterocarpaceae. Marga ini memiliki sekitar 70 spesies
yang menyebar terutama di asia tenggara, mulai dari india dan srilanka,
Kalimantan, Lombok, Jawa dan Sumbawa. Tumbuhan ini merupakan komponen
yang penting dari hutan dipterocarpa.Nama ilmiahnya berasal dari bahasa yunani
yang berarti buah yang bersayap dua.
a. Keruing (Dipterocarpus retusus)
1) Habitat
Habitat pada keruing ini biasanya tumbuhnya di hutan primer dan ataupun di
tempat kering.Di daerah beriklim basah jenis tumbuhan ini tumbuh pada
ketinggian 1.500 m dpl permukaan laut, sedangkan di daerah beriklim kering
dapat tumbuh pada ketinggian100 meter.
2) Morfologi
Keruing umumnya berupa pohon sedang hingga besar bahkan tumbuh hingga
ketinggian 65 meter.Batangnya lurus, berbentuk bulat dan sedikit bercabang.
Batang dan rantingnya mengeluarkan resin apabila dilukai. Daun keruing
menyirip lurus dan terlihat urat-urat dibagian bawah daun, berseling,
bergelombang dan melipat di antara urat-urat daun sekunder.Berbungga tunggal
dan berukuran besar serta memiliki 5 kelopak, dan buahnya dinamakan buah
geluk, terbungkus oleh kelopak dan berukuran besar.Tipe buahnya samara, yaitu
terbungkus oleh kelopak serta memiliki akar banir dengan tinggi mencapai 1,5
meter.

6
(Gambar 03: Batang, daun, bunga, serta akar keruing)

3) Kegunaan
Karena batang pohonya yang besar dan tinggi, kayu keruing ini banyak
dimanfaatkan dalam dunia pertukangan dan cocok untuk konstruksi keperluan
interior seperti kusen pintu, jendela, tiang, tangga, dan panel kayu. Serta menjadi
kayu penghasil minyak, menjadi bahan baku pembuat kertas, dan sebagai pewarna
untuk industri keramik.

4) Klasifikasi

Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida

7
Ordo : Malvales
Family : Dipterocarpaceae
Genus : Dipterocarpus
Spesies : Dipterocarpus
Retutus

( Gambar 04: Dipterocarpus

retutus )

3. Genus Drybalanops
Drybalanops adalah genus tanaman berbunga dan genus family
dipterocarpaceae.Nama drybalanops berasal dari bahasa yunani Dryas artinya
nimfa yang terkait dengan pohon ek dan balanops artinya biji dan
menggambarkan kacang seperti biji.Genus ini memiliki 7 spesies, terbatas pada
hutan tropis yaitu Sumatra, semenanjung Malaysia, dan Kalimantan.Genus ini
adalah salah satu spesies yang paling berlimpah dihutan yang tumbuh hingga 80
meter.
a. Kapur (Dryobalanops aromatica)
1) Habitat
Tanaman kapur (Drybalanops aromatica) tumbuh di hutan dipterocarp campuran
hingga ketinggian 300 meter dpl.Persebaran tumbuhan langka ini mulai dari
Indonesia (pulau Sumatera dan Kalimantan) dan Malaysia (Semenanjung
Malaysia, Sabah, dan Serawak).
2) Morfologi
Pohon kapur (Drybalanops aromatica) mempunyai ukuran yang besar dan
tinggi.Diameter batangnya mencapai 70 cm bahkan 150 meter dengan tinggi
pohon mencapai 60 meter.Kulit pohon berwarna coklat dan coklat kemerahan
didaerah dalam. Pada batangnya akan mengeluarkan aroma kapur bila dipotong.
Daun kapur tunggal dan berseling, memiliki stipula disisi ketiak, dengan
permukaan daun mengkilap, dan tulang daun sekunder menyirip sangat rapat
dengan stipula berbentuk garis.Akar pada pohon kapur ini ialah akar banir.Bunga
berukuran sedang, kelopak mempunyai ukuran yang sangat besar, mempunyai

8
mahkota bunga elips, mekar, putih berlilin, dan memiliki 30 benang sari. Pohon
kapur memiliki buah agak besar, dan bersayap sebanyak 5 .

( Gambar 04: Batang, daun, bunga kapur )

3) Kegunaan
Pohon kapur selain menghasilkan kamper, pohon kapur juga dapat dimanfaatkan
kayunya sebagai bahan bangunan, perkapalan. Kayu initermasuk kayu dengan
keawetan yang bagus. Teksturnya sangat halus serta harga kayu ini terjangkau.

4) Klasifikasi ilmiah

9
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyt
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Theale
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Drybalanops
Spesies :Drybalanops
aromaticica
( Gambar 05: Drybalanops
Aromatic )

4. Genus Vatica
a. Resak (Vatica Pauciflora)
1) Habitat
Pohon ini tersebar di Sumatera, Jawa, Bangka dan Semenanjung Thailand.
Tumbuhan pada tepian sungai berarus lambat, rawa air tawar
2) Morfologi
Pohon ini berukuran kecil sampai medium. Di samping perhiasan bunga, bagian
lainya kurang lebih berwarna cokelat- abu dan berambut halus (cinereous)
menetap pada ovarium, malai, dan pucuk ranting akan segera gugur. Ranting
berdiameter 3 mm di bagian pucuknya, bercabang-cabang banyak.
Daun memiliki panjang 6.5-20 cm dan lebar 2.2-8 cm, bervariasi dalam ukuran,
bentuk elips, tekstur agak kaku, bagian dasar runcing, bagian yang runcing itu
panjangnya mencapai 1.5 cm, pertulangan sekunder berjumlah 6-9 pasang,
melengkung, tipis dan agak lebih terangkat dibagian bawah permukaan
dibandingkan bagian atas, tangkai daun panjang 10-18 mm, halus, saat kering
berwarna hitam.
Malai panjang mencapai 9 cm, terletak di ujung atau diketiak dekat ujung,
berbungga banyak, bercabang-cabang tak beraturan. Kuncup bunga berukuran
panjang 10 mm dan lebar 3 mm, berbentuk gelendong, agak lebih sedikit melebihi
kepala sari, tangkai putik berbentuk tabung, lebih panjang dibandingkan ovarium,
melebar dibagian ujungnyadibawah tangkai putik kecil berbentuk kerucut, bunga
khas serupa. Tangkai buah mencapai panjang 7 mm dan lebar 3 mm, terlihat jelas,

10
cuping kelopak diameternya mencapai 5 mm, bentuk setengah bulat,
membengkak.

( Gambar 06: Daun, batang, buah Resak )

3) Kegunaan
Resak ini mempunyai kegunaan diantaranya sebagai kayu bangunan,
kayu lapis, untuk kayu perkapalan, membuat jendela dan rangka pintu
dikarenakan kayu ini merupakan kayu yang kuat dan awet.

4) Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Angiospermae
Ordo : Malvales
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Vatica
Spesies : Vatica pauciflora
( Gambar 07: Vatica pauciflora )

5. Genus Shorea
Shorea adalah genus dari sekitar 196 spesies pohon hutan hujan terutama di famili
Dipterocarpaceae.Genus ini dinamai Sir Jhon Shore, gubernur jenderal British

11
East India Company, 1793-1798.Beberapa spesies yang terdapat dalam genus
Shorea yaitu Shorea roxburghii.

a. Meranti Tembaga(Shorea leprosula)


1) Habitat
Meranti tembaga atau Shorea leprosula miq yaitu merupakan spesies tumbuhan
dalam famili dipterocarpaceae yang berasal dari semenanjung Malaysia, Borneo
dan Sumatera.
2) Morfologi
Dihutan alam pohon meranti tembaga dapat mencapai tinggi 60 m. Batangnya
lurus dan silindris dengan diameter mencapai 100 cm dengan tinggi batang bebas
cabang 30 m. Tajuknya itu lebar, berbentuk payung dengan ciri berwarna coklat
kekuning-kuningan seperti tembaga.

Daun lonjong sampai bulat telur, panjang 8-14 cm, lebar 3,5-4,5 cm. Permukaan
daun bagian bawah bersisik, tangkai utama urat daun dikelilingi domatia terutama
pada pohon muda, sedang urat daun tersier rapat seperti tangga.

Buahnya seperti kacang yang terbungkus kelopak bunga yang membesar. Kelopak
ini berbulu jarang dengan 3 cuping memanjang sampai 10 cm dan melebar 2 cm
berbentuk sendok, 2 cuping lainya berukuran panjang 5,5 cm dan lebar 0,3 cm.
Panjang benih 2 cm, diameter 1,3 cm, bulat terlur, berbulu halus dan lancip
dibagian ujungnya serta mempunyai akar banir.

12
( Gambar 08: Daun, batang, bunga, akar meranti tembaga)
3) Kegunaan
a) Bahan Furniture indoor maupun outdoor
Pohon Shorea ini menghasilkan kayu yang keras dengan kualitas tinggi.Kayu
jenis ini biasanya dijadikan sebagai bahan dasar membuat meja, kursi, peti
perhiasaan, maupun aneka cenderamata lainya.Hal ini menjadikan jenis kayu ini,
memiliki nilai jual yang ekonomis.
b) Fungsi Ekologi
Shorea ini biasanya dimanfaatkan oleh beberapa macam satwa seperti burung-
burung sebagai tempat bersarang.
c) Mengurangi dampak erosi
Sama seperti fungsi ekosistem flora lainya Shorea ini juga berfungsi untuk
membantu mencegah terjadinya erosi (terkikisnya lapisan tanah akibat terjangan
air).Hal ini tentu saja merupakan sebuah bencana bagi manusia dan juga ekologi
lainya.
4) Klasifikasi

Kingdom:Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Theales
Family :Dipterocarpaceae
Genus :Shorea
Spesies :Shorea leprosula miq

13
(Gambar 09: Shorea leprosula
miq )
6. Genus Hopea
Hopea adalah genus tanaman dalam famili Dipterocarpaceae. Genus ini dinamai
Jhon Hope, 1725-1786.Regius Keeper pertama dari Royal Botanic Garden,
Edinburgh. Ini berisi sekitar 104 spesies, didistribuskan dari Sri Lanka dan India
Selatan ke Cina Selatan dan ke selatan di seluruh Malaysia ke Papua. Terutama
pohon utama dan subkopi dari hutan hujan dataran rendah, tetapi beberapa spesies
juga dapat menjadi pohon yang muncul, seperti Hopea nigra.

a. Merawan (Hopea Calebica)


1) Habitat

Hopea calebica adalah spesies tumbuhan dalam family Dipterocarpaceae.Hopea


celwbica merupakan jenis endemic di Sulawesi.Tumbuh pada hutan primer,
ketinggian dibawah 500 m dpl.

2) Morfologi

Tinggi pohon ini 40 m, diameternya 100 cm, berbanir.Batang berwarna sawo


matang atau hitam kelabu, beralur banyak, mengelupas kecil-keci. Daun bulat
telur atau jorong memanjang, ujung meruncing, pangkal membulat, panjang daun
15-20 cm, lebar 6-8 cm, sedikit mengkilap, sedikit kaku. Tangkai daun besar,
panjang 1-2 cm

14
( Gambar 10: Daun, batang, akar, bunga serta buah merawan )
3) Kegunaan

Hopea ini mempunyai kayu yang sangat disukai penduduk untuk membuat
perahu dikarenakan awet dan tidak mudah pecah dan banyak dipakai sebagai
balok, tiang papan dalam bangunan perumahan dan jembatan atau sebagai balok
penyangga dan ambang jendela.

4) Klasifikasi

Kingdom:Plantae
Divisi :Angiospermae
Kelas :Rosidae
Ordo :Malvales
Famili :Dipterocarpaceae
Genus :Hopea
Spesies :Hopea calebica
( Gambar 11: Hopea calebica )

7. Genus Upuna
Upuna adalah genus tanaman monotipik yang mengandung spesies tunggal Upuna
borneensis.Genus upana hanya ditemukan di Kalimantan, kayunya keras dan
mirip dengan Vatica. Ditemukan di taman nasional baku, dan juga telah di catat
dari taman nasional kubah
a. Upuna Borneensis
1) Habitat

15
Spesies ini sering ditemukan dihutan dipterocarpaceae campuran dan hutan
kesehatan Kalimantan.Spesies ini identic di Kalimantan.
2). Morfologi
Upuna borneensis adalah tanaman monotypic, artinya hanya ada satu spesies
dalam genus ini.Upana borneensis adalah pohon besar dengan berbanir
rendah.Kulitnya coklat tua, halus bersisik dengan kulit bagian dalam tidak
dilaminasi.Daun upuna adalah daun yang tipis dan biasanya agak membengkak.

( Gambar 12: Bunga, daun, serta batang upana borneensis)

3). Kegunaan
Kayu upana borneensis ini umumnya digunakan dalam konstruksi
berat, untuk pembuatan kapal dan sebagai kayu bangunan.
4).klasifikasi

16
Kingdom :Plantae
Divisi :Angiospermae
Kelas :Eudicots
Ordo :Malvales
Famili :Dipterocarpaceae
Genus :Upuna
Spesies :Upuna borneensis

( Gambar 13: Upuna borneensis )


8.Genus Pharashorea
Pharasorea adalah genus tanaman dalam family dipterocarpaceae.Nama
pharasorea berasal dari bahasa yunani yaitu para yang artinya mirip dan mengacu
pada kesamaan genus dengan Shorea.Ini berisi sekitaran 15 spesies yang di
distribusikan dari Thailand, Myianmar selatan, dan Indonesia keSumatra,
Kalimantan.
a. Seraya putih (Parashorea malaanonan)
1) Habitat
Parashoreamalaanonan adalah spesies tanaman dalam family
Dipterocarpaceae.Biasanya ditemukan di Kalimantan dan Filipina.Pohon ini
merupakan spesies yang ditemukan di hutan dipterocarp campuran di tanah liat.
Kayu ini adalah kayu keras dan ringan di jual dengan nama dagang Seraya putih.
2) Morfologi
Parashorea malaanonan adalah pohon yang selalu hijau dengan mahkota
berbentuk kubah yang padat, tingginya bisa mencapai 60 m. Batang lurus dan
silindris dapat bebas dari cabang higga 30 m. Berdiameter hingga 200 cm, dengan
penompang papan yang besar.Parashorea malaanonan urat daun licin,
mahkotanya berbentuk kubah padat.

17
( Gambar14: Daun, batang Parashorea malaanonan)
3) Kegunaan
pohon Seraya putih(Parashorea malaanonan)ini biasanya menghasilkan
kayu komersial terpenting di Kalimantan utara, kayu nya ini biasa digunakan
sebagai kayu bangunan dan kayu perdagangan dikarenakan kayu ini termasuk
golongan kayu yang mempunyai keawetan yang lama.

4) Klasifikasi

Kingdom :Plantae
Divisi :Angiosperms
Kelas :Rosids
Ordo :Malvales
Family :Dipterocarpaceae
Genus :Parasorea
Spesies :Parashorea
malaanonan

( Gambar 15: Parashorea


malaanan )

BAB III
KESIMPULAN

18
A. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Dipterocarpaceae merupakan anggota dari suku Meranti-merantian yang
terdiri dari pohon-pohon besar yang menjadi penyusun utama sebagian besar
hutan tropika basah pada kawasan dataran rendah tropis Asia. Berbagai
jenisDipterocarpaceae yang dikenal di Indonesia, antara lain sekelompok
tumbuhan pantropis yang anggota- anggotanya banyak dimanfaatkan dalam
bidang perkayuan.
2. Morfologi Dipterocarpaceae terdiri dariPohonnya yang berukuran besar, daun
tunggal dengan kedudukan berselang-seling, tajuk bentuk kubah, penyerbukan
pohon ini biasanya dibantu oleh angin, serangga, maupun burung serta
bergetah bening yang dikenal sebagai damar.
3. Dipterocarpaceaemempunyai beberapa genus diantaranya yaituAnisoptera,
Dipterocarpus, Dryobalanops, Hopea,Parashorea, Shorea, Vatica, dan Upuna.

DAFTAR PUSTAKA

19
Anonimus. 2014. “Mengenal Pohon Meranti”.Diakses dari
https://bibithijau.blogspot.com/2014/06/.pada tanggal 11 oktober 2019
pukul 16.00.
Anonimus.2017. “Klasifikasi Dan Morfologi Meranti Tembaga” .Diakses dari
https://Bukuteori.com/2017/11/16pada tanggal 11 oktober 16.30.
Anonimus.2012. “Persemaian Hutan Kalimantan”. Diakses dari
http://persemaian-hutan-kalimantan.blogspot.com Pada tanggal 13
Oktober 2019 pukul 20.08.
Boy. 2009.“Ciri Umum Famili Dipterocarpaceae”. Diakses dari
https://dipterocarpaceae-wordpress-com.cdn.ampproject.org pada
tanggal 12 oktober 2019 pukul 12.00.
Saron. 2017. “Dipterocarpaceae”. Diakses dari https://caridokumen.com.Diakses
pada tanggal 12 oktober 2019 pukul 08.00.
Widiwati. 2016. “Identifikasi jenis pohon family dipterocarpaceae di kawasan
arboretum sylva universitas Tanjungpura Pontianak”. Vol.4 (4) :527-
534. Diakses dari
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmfkh/article/view/18162.Pada
tanggal 20 Oktober 2019 pukul 11.13.
Yusliansyah. 2016. “Jenis dan Status Pengetahuan sifat Dasar kayu
Dipterocarpaceae Asal Kalimantan”. Diakses dari http://fords-
mof.prg/files/jenis_dan_status_pengetahuan_sifat_dasar_kayu_.pdf.Pad
a tanggal 19 oktober 2019 pukul 20.07.

20

Anda mungkin juga menyukai