Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM V

FISIKA KAYU
PENETAPAN KERAPATAN DAN BERAT JENIS KAYU

DISUSUN OLEH:
LUTHFI LUQMANULHAQ
G1011191114

Dosen Pembimbing: Muflihati S.hut, M.si


Asisten Dosen: Muhammad Ikhfi Karomallah
Kelas: B

FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan laporan Fisika kayu yang berjudul Penampilan Kayu “PENETAPAN
KERAPATAN DAN BERAT JENIS KAYU”.
Adapun tujuan dari penulisan dari Laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Fisika Kayu.
Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Kerapatan dan Berat
Jenis Kayu.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini. Saya menyadari, laporan yang
saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pontianak, November 2020


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kadar air, kerapatan dan berat jenis kayu merupukan instrument instrumentyang
terkandung didalamnya. Kadar air merupakan besaran jumlah kandungan air yang terdapat
didalam suatu kayu baik pada saat kering udara ataupun keringudara.
Kerapatan merupakan susunan dari tiap tiap molekul kayu yang terbuat dariselulosa yang
saling terikat memiliki kerapatannya masing masing, semakin rapatayu maka akan semakin kuat,
demikian pula jika sebaliknya.
Berat jenis adalahperbandingan relatif antara massa jenis zat dengan massa jenis air
murni. Beratjenis massa kayu dengan volume kayu tertentu dengan volume air.Berdasarkan
strukturnya pada kayu, sel merupakan komponen terkecilpenyusun kayu. Satu unit sel terdiri atas
rongga dan dinding sel, dimana ukuranrongga dan ketebalan dinding sel setiap jenis pohon akan
berbeda. Perbedaaninilah yang berakibat pada berfariasinya sifat fisis dari suatu jenis.
Denganmengetahui sifat fisis pada kayu diharapkan akan sangat berguna dalam
rangkapemanfaatan kayu secara optimal baik ditinjau dari segi kekuatan, keindahanataupun
lamanya penggunaan.

B. Tujuan Praktikum

Menghitung nilai kadar air (KA), kerapatan kayu (ρ ), dan berat jenis (BJ) dari beberapa
jenis kayu perdagangan indonesia. Khusus kerapatan dan BJ kayu, dicobakan 3 metode dalam
perhitungan volumenya
BAB II
TINJUAN PUSTAKA

Kayu adalah bahan yang terdiri dari sel-sel. Struktur yang terdiri atas sel tersebut
memberikan kayu banyak sifat-sifat dan ciri-ciri yang unik. Kerapatan adalah perbandingan
antara massa atau berat benda terhadap volumenya. Kerapatan kayu berhubungan langsung
dengan porositasnya, yaitu proporsi volume rongga kosong. Sekeping kayu segar dari cemara
dengan kerapatan 23,4 pon bahan kayu kering/kaki kubik berisi kira-kira 25 % bahan dinding sel
dan 75% rongga (terutama rongga sel) menurut volumenya. Sebaliknya, white oak dengan
kerapatan 46,8 pon kering/kaki kubik mempunyai volume rongga kira-kira 50%. Apabila
membicarakan kayu, sangat membantu untuk membayangkan volume rongga yang ada
hubungannya dengan itu. Orang dapat memahami mengapa suatu balok yang berisi 50% volume
rongga akan bertahan terhadap pemampatan jauh lebih besar daripada suatu balok dari spesies
yang berbeda dengan 75% rongga (Haygreen dan Bowyer, 1996).
Kerapatan suatu benda yang homogen adalah massa atau berat persatuan volume,
sehingga kerapatan selalu dinyatakan dengan satuan gram/cm3 atau kg/m3. Massa atau berat dan
volume pada perhitungan kerapatan kayu dapat menggunakan berbagai macam kondisi kayu
(kondisi segar/basah, kering udara, kadar air tertentu dan kering tanur) . Berat jenis tidak
bersatuan (unitless) karena merupakan perbandingan berat benda terhadap berat dari volume air
yang sama dengan volume benda yang diukur atau dapat juga didefinisikan sebagai
perbandingan antara kerapatan kayu (atas dasar berat kering tanur dan volume pada berbagai
kondisi kayu) terhadap kerapatan air pada suhu 40C. Air memiliki kerapatan 1 g/cm3 atau 1000
kg/m3 pada suhu standar tersebut. Karenanya kayu dengan berat jenis 0,50 mempunyai kering
0,50 gram/cm3 atau 500 kg/m3. Dalam sistem Inggris, air memiliki kerapatan 62,4 pon/kk3 .
Karenanya, kerapatan sepotong kayu dengan berat jenis 0,50 adalah 0,50 x 62,4 atau 31,2
pon/kk3 (berat kering tanur per unit volume pada kandungan air tertentu)
Berat jenis kayu adalah salah satu sifat fisika kayu yang paling penting. Kebanyakan sifat
mekanik kayu sangat berhubungan dengan berat jenis dan kerapatan. Di dalam bahasan-bahasan
umum istilah berat jenis dan kerapatan sering digunakan secara campur aduk. Namun, seperti
yanga akan dibahas kemudian istilah-istilah ini mempunyai arti yang tepat dan berbeda meskipun
keduanya mengacu pada konsep yang sama. Kekuatan maupun kekakuan kayu naik dengan berat
jenis. Ciri transmisi panas kayu naik dengan berat jenis seperti halnya panas per satuan volume
yang dihasilkan dalam pembakaran. Kelakuan penyusutan dan pengembangan kayu juga
terpengaruh, meskipun hubungannya tidak begitu langsung seperti halnya sifat-sifat kekuatan.
Sifat-sifat fisik lainnya adalah kadar air, kembang susut dan kekuatan kayu (Dumanauw, 1993).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Lokasi Praktikum


Praktikum ini dilaksanakan di kediaman masing masing mahasiswa.
3.2 Alat dan Bahan
Alat:
Parafin,Timbangan elektrik,Kaliper,Statip dan pemegang contoh uji,Gelas ukur Wadah
plastik,Tisu
Bahan:
Sampel kayu berukuran 1 x 1 x 1 cm,Air Aquades atau air destilata atau air biasa
3.3 Prosedur Kerja
1. Siapkan sampel kayu Durian.
2. Ukur diameter dan tinggi sampel menggunakan penggaris (lakukan pengulangan sampai
3x, lalu ambil nilai rata-rata nya).
3. Timbang kayu tersebut dengan timbangan elektrik untuk mendapatkan berat awalnya.
4. Lalu ukur dimensi contoh uji meliputi diameter dan tinggi menggunakan penggaris,
masing-masing dimensi pada setiap sampel diukur 3 kali.
5. Kemudian hitung volume menggunakan cara manual dengan terlebih dahulu merata-
ratakan hasil pengukuran dimensi.
6. Mengukur volume contoh uji dengan metode gelas ukur dan metode Archimedes;

a. Metode gelas ukur:


 Menyiapkan gelas ukur yang memiliki ukuran sedang sesuai dengan ukuran sampel yang
digunakan
 Kemudian isi dengan air biasa sampai mencapai batas tertentu, misalnya 700 ml.
 Masukkan sampel kayu ke dalam gelas ukur denganbantuan jarum, kemudian amati
kenaikan volume air nya (volume akhir).
 Rumus volume kayu = Batas Akhir air dalam gelas ukur – Batas Awal air dalam gelas
ukur
b. Metode Archimedes:
 Siapkan wadah berisi air. Kemudian timbang wadah berisi air dan catat berat nya (berat
awal).
 lalu masukkan sampel kayu ke dalam wadah tersebut dan timbang lagi beratnya (berat
akhir).
 Rumus volume kayu = Berat akhir (wadah+air+sampel) – Berat awal (wadah+air).
7. Tentukan kerapatan dan berat jenis kayu.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
-Hasil pengukuran dimensi kayu

volum
diameter (cm) tinggi (cm)
jenis kayu e
1 2 3 rata-rata 1 2 3 rata-rata
Durian
2cm 2cm 2cm 2cm 3cm 3cm 3cm 3cm 9,42cm
(Durio Zhibethinus)

-Hasil pengukuran volume awal masing-masing sampel kayu menggunakan metode


Archimedes dan metode menggunakan gelas ukur.

metode gelas ukur (cm3) metode archimedes (cm3)


tinggi tinggi berat berat
jenis kayu (5)-
air air (2)-(3) wadah,sampel,ai wadah
(6)
akhir awal r dan air
1 2 3 4 5 6 7

Durian (Durio
702ml 700ml 2ml 770g 765gr 5gr
zhibethinus)

-Nilai kadar air,kerapatan,dan berat jenis kayu


kerapatan (g)
BKT KA BJ
jenis kayu BA(g) pengukuran gelas Archimede
(g) (%) kayu
dimensi ukur s
Durian
(Durio
10g 5g 100% 9,42 2 5 0,5307
zhibethinus
)
B. Pembahasan

Hasil pengukuran dimensi kayu


Volume kayu = diameter × tinggi
= π × r 2× t
= 3,14 × 12 × 3
= 9,42 cm3 .
Teori gelas ukur = Ketinggian Akhir – Ketinggian Awal
= 702 – 700
= 2 ml.
Teori Archimedes = (Berat wadah + sampel + air) – (Berat wadah + air)
= 770 - 765
=5g
Nilai kadar air, kerapatan dan Berat Jenis kayu
berat awal 10
Kerapatan kayu = = =1,106157113 g/cm 3
volume awal kayu 9,42

kerapatan kayu
Berat jenis kayu =
kerapatan air
berat keringtanur
=
volume awal kayu
5
=
9,24
=0,5307

berat awal−berat akhir


Kadar air ¿ ×100 %
berat akhir
10−5
¿ × 100 %
15
5
¿ ×100 %
5
=100%

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Setelah saya melakukan praktikum ini,dapat disimpulkan bahwa:
• Volume sampel adalah 9,42 cm3.
• Volume kayu berdasarkan cara gelas ukur adalah 2 ml.
• Volume kayu berdasarkan cara Archimedes 5 g.
• Nilai kerapatan dari sampel kayu durian ini adalah 1,06157113 g/cm2.
• Setelah dihitung menggunakan rumus, dapat diketahui nilai Berat Jenis dari sampel kayu
durian ini adalah 0,5307.
• Kadar Air dari sampel kayu durian ini adalah 100%,

Saran
Setelah saya melakukan praktikum ini satan yang dapat saya berikan sebaiknya
praktikum dilakukan di laboratorium, karena memerlukan oven dan gelas ukur yang sangat
jarang kita jumpai di rumah masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA

Dumanauw, J. F. 1993. Mengenal Kayu. Penerbit Kanisius. Yogyakarta


Dumanauw, J.F., 1999. Mengenal Kayu. Pika, Semarang.
Haygreen, J. G. dan Bowyer, J. L. 1996. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu, Suatu Pengantar.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Haygreen, J.G. dan J.D. Boywer, 1995. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu. Universitas Gadjah
Mada Press, Yogyakarta.
Frick, H. 2013. Ilmu fisika mekanika kayu. Penerbit Kanisius. Jakarta.
Hill, CAS. 2006. Wood modification. Chemical, thermal and other processes.
John Wiley and Sons. Egland.
Lampiran

Pengukuran diameter kayu di 3 waktu yang berbeda

Pengukuran tinggi kayu di 3 waktu yang berbeda

Penimbangan wadah+Air (metode archimedes)


Penimbangan wadah+air+sampel (metode archimedes)

Ketinggian air di dalam gelas ukur

Anda mungkin juga menyukai