FISIKA KAYU
PENETAPAN KERAPATAN DAN BERAT JENIS KAYU
DISUSUN OLEH:
LUTHFI LUQMANULHAQ
G1011191114
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan laporan Fisika kayu yang berjudul Penampilan Kayu “PENETAPAN
KERAPATAN DAN BERAT JENIS KAYU”.
Adapun tujuan dari penulisan dari Laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Fisika Kayu.
Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Kerapatan dan Berat
Jenis Kayu.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini. Saya menyadari, laporan yang
saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
A. Latar Belakang
Kadar air, kerapatan dan berat jenis kayu merupukan instrument instrumentyang
terkandung didalamnya. Kadar air merupakan besaran jumlah kandungan air yang terdapat
didalam suatu kayu baik pada saat kering udara ataupun keringudara.
Kerapatan merupakan susunan dari tiap tiap molekul kayu yang terbuat dariselulosa yang
saling terikat memiliki kerapatannya masing masing, semakin rapatayu maka akan semakin kuat,
demikian pula jika sebaliknya.
Berat jenis adalahperbandingan relatif antara massa jenis zat dengan massa jenis air
murni. Beratjenis massa kayu dengan volume kayu tertentu dengan volume air.Berdasarkan
strukturnya pada kayu, sel merupakan komponen terkecilpenyusun kayu. Satu unit sel terdiri atas
rongga dan dinding sel, dimana ukuranrongga dan ketebalan dinding sel setiap jenis pohon akan
berbeda. Perbedaaninilah yang berakibat pada berfariasinya sifat fisis dari suatu jenis.
Denganmengetahui sifat fisis pada kayu diharapkan akan sangat berguna dalam
rangkapemanfaatan kayu secara optimal baik ditinjau dari segi kekuatan, keindahanataupun
lamanya penggunaan.
B. Tujuan Praktikum
Menghitung nilai kadar air (KA), kerapatan kayu (ρ ), dan berat jenis (BJ) dari beberapa
jenis kayu perdagangan indonesia. Khusus kerapatan dan BJ kayu, dicobakan 3 metode dalam
perhitungan volumenya
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
Kayu adalah bahan yang terdiri dari sel-sel. Struktur yang terdiri atas sel tersebut
memberikan kayu banyak sifat-sifat dan ciri-ciri yang unik. Kerapatan adalah perbandingan
antara massa atau berat benda terhadap volumenya. Kerapatan kayu berhubungan langsung
dengan porositasnya, yaitu proporsi volume rongga kosong. Sekeping kayu segar dari cemara
dengan kerapatan 23,4 pon bahan kayu kering/kaki kubik berisi kira-kira 25 % bahan dinding sel
dan 75% rongga (terutama rongga sel) menurut volumenya. Sebaliknya, white oak dengan
kerapatan 46,8 pon kering/kaki kubik mempunyai volume rongga kira-kira 50%. Apabila
membicarakan kayu, sangat membantu untuk membayangkan volume rongga yang ada
hubungannya dengan itu. Orang dapat memahami mengapa suatu balok yang berisi 50% volume
rongga akan bertahan terhadap pemampatan jauh lebih besar daripada suatu balok dari spesies
yang berbeda dengan 75% rongga (Haygreen dan Bowyer, 1996).
Kerapatan suatu benda yang homogen adalah massa atau berat persatuan volume,
sehingga kerapatan selalu dinyatakan dengan satuan gram/cm3 atau kg/m3. Massa atau berat dan
volume pada perhitungan kerapatan kayu dapat menggunakan berbagai macam kondisi kayu
(kondisi segar/basah, kering udara, kadar air tertentu dan kering tanur) . Berat jenis tidak
bersatuan (unitless) karena merupakan perbandingan berat benda terhadap berat dari volume air
yang sama dengan volume benda yang diukur atau dapat juga didefinisikan sebagai
perbandingan antara kerapatan kayu (atas dasar berat kering tanur dan volume pada berbagai
kondisi kayu) terhadap kerapatan air pada suhu 40C. Air memiliki kerapatan 1 g/cm3 atau 1000
kg/m3 pada suhu standar tersebut. Karenanya kayu dengan berat jenis 0,50 mempunyai kering
0,50 gram/cm3 atau 500 kg/m3. Dalam sistem Inggris, air memiliki kerapatan 62,4 pon/kk3 .
Karenanya, kerapatan sepotong kayu dengan berat jenis 0,50 adalah 0,50 x 62,4 atau 31,2
pon/kk3 (berat kering tanur per unit volume pada kandungan air tertentu)
Berat jenis kayu adalah salah satu sifat fisika kayu yang paling penting. Kebanyakan sifat
mekanik kayu sangat berhubungan dengan berat jenis dan kerapatan. Di dalam bahasan-bahasan
umum istilah berat jenis dan kerapatan sering digunakan secara campur aduk. Namun, seperti
yanga akan dibahas kemudian istilah-istilah ini mempunyai arti yang tepat dan berbeda meskipun
keduanya mengacu pada konsep yang sama. Kekuatan maupun kekakuan kayu naik dengan berat
jenis. Ciri transmisi panas kayu naik dengan berat jenis seperti halnya panas per satuan volume
yang dihasilkan dalam pembakaran. Kelakuan penyusutan dan pengembangan kayu juga
terpengaruh, meskipun hubungannya tidak begitu langsung seperti halnya sifat-sifat kekuatan.
Sifat-sifat fisik lainnya adalah kadar air, kembang susut dan kekuatan kayu (Dumanauw, 1993).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Hasil
-Hasil pengukuran dimensi kayu
volum
diameter (cm) tinggi (cm)
jenis kayu e
1 2 3 rata-rata 1 2 3 rata-rata
Durian
2cm 2cm 2cm 2cm 3cm 3cm 3cm 3cm 9,42cm
(Durio Zhibethinus)
Durian (Durio
702ml 700ml 2ml 770g 765gr 5gr
zhibethinus)
kerapatan kayu
Berat jenis kayu =
kerapatan air
berat keringtanur
=
volume awal kayu
5
=
9,24
=0,5307
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Setelah saya melakukan praktikum ini,dapat disimpulkan bahwa:
• Volume sampel adalah 9,42 cm3.
• Volume kayu berdasarkan cara gelas ukur adalah 2 ml.
• Volume kayu berdasarkan cara Archimedes 5 g.
• Nilai kerapatan dari sampel kayu durian ini adalah 1,06157113 g/cm2.
• Setelah dihitung menggunakan rumus, dapat diketahui nilai Berat Jenis dari sampel kayu
durian ini adalah 0,5307.
• Kadar Air dari sampel kayu durian ini adalah 100%,
Saran
Setelah saya melakukan praktikum ini satan yang dapat saya berikan sebaiknya
praktikum dilakukan di laboratorium, karena memerlukan oven dan gelas ukur yang sangat
jarang kita jumpai di rumah masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA