Disusun Oleh :
Empulur kayu dicari dan dibuat sketsa garis untuk membuat sampel uji
Disk digergaji sesuai dengan ukuran yang sudah ditentukan dan serbuk kayu
dikumpulkan
Penyiapan sampel dilakukan pada sebuah disk kayu trembesi yang sudah
disiapkan sebelumnya oleh coass masing-masing. Ukur diameter disk pada 4 arah
serta ukur panjang kayu gubal dan terasnya. Empulur kayu dicari dan dijadikan
patokan untuk membuat potongan sampel uji. Ukuran dibuat 2x2x2 cm dan 2x2x4
cm. Selanjutnya sketsa yang sudah dibuat diatas disk dipotong di ruang
pengegrgajian. Serbuk kayu yang dihasilkan dar penggergajian dan balok balok
yang didapatkan diberi identitas. Kumpulkan sampel lalu ditimbang satu persatu.
Untuk sampel berukuran 2x2x2 cm dihitung volumenya menggunakan bantuan
statif dan jarum. Tuliskan hasil besat dan volume sampel pada logbook yang sudah
disiapkan.
VI. PEMBAHASAN
Pada acara 1 praktikum sifat-sifat dasar kayu ini membahas mengenai
penyiapan sampel. Sampel-sampel tersebut akan digunakan dalam acara
selanjutnya, salah satunya adalah pengujian sifat kayu. Sifat-sifat kayu yang akan
dilakukan pengujian yaitu berupa sifat fisika, sifat mekanika, dan sifat kimia.
Ketiga sifat tersebut dimiliki setiap pohon dan berbeda-beda untuk tiap individu
pohon, bahkan pada satu pohon masih bisa memiliki sifat kayu yang berbeda.
Kadar air, perubahan dimensi, dan berat jenis merupakan bagian dari sifat fisika
kayu. Penggunaan kayu secara tepat akan memerlukan persyarata tertentu
sehingga baik langsung maupun tidak langsung akan selalu berhubungan dengan
sifat fisika tersebut (Mahdie, 2010).
Selain sifat fisika, sifat kimia tersebut merupakan cerminan dari kondisi zat
kimia dalam kayu. Pada kayu, sifat kimia yang terkandung di dalamnya terdiri dari
tiga komponen kimia, yaitu unsur karbohidrat, non karbohidrat, dan ekstraktif.
Kadar kandungan selulosa dan hemiselulosa banyak terdapat dalam dinding sel
sekunder, sedangkan lignin banyak terdapat pada dinding primer dan lamela
tengah. Kemudian, sifat yang terakhir adalah sifat mekanika. Sifat ini berfungsi
dalam menahan gaya yang diberikan oleh faktor luar kayu. Sifat mekanika kayu
diantaranya yaitu kekuatan lengkung, kekuatan tekan sejajar dan tegak lurus serat,
kekuatan geser, dan modulus elastis. Dari ketiga sifat tersebut, oleh karenanya
kayu dapat dipandang sebagai susunan komposit sel, susunan bahan organic, serta
susunan polimer (Winderisen dan Wegener, 2003).
Pada acara penyiapan sampel ini, digunakan kayu Trembesi (Samnea saman).
Pohon ini merupakan pohon yang disebut sebagai pohon pelindung. Kayu ini
berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai kayu industri atau komerisal yang memiliki
karakteristik kayu yang lebih lembut, terang, dan kuat sehingga dapat digunakan
untuk furniture kerajinan, dan hiasan untuk interior rumah. Kayu ini juga
dikatakan sebagai kayu alternatif di urutan pertama dalam pembuatan mebel
setelah kayu jati, akasia, dan mahoni.
Untuk pengujian sifat fisika, disk kayu dipotong dengan ukuran 2x2x2 cm
untuk pengujian kadar air dan berat jenis. Sedangkan untuk pengujian perubahan
dimensi dibuat sebesar 2x2x4 cm. Untuk pengujian mekanika kayu dapat
dilakukan dengan menggergaji berukuran 2x2x30 cm sebanyak 3 buah. Dari hasil
penggergajian didapatkan sebuk kayu dan nantinya dikumpulkan untuk pengujian
dengan ukuran 40-60 mesh untuk sifat kimia kayu. Pengambilan serbuk ini tidak
boleh tercampur oleh bahan lainnya atau serbuk lainnya karena dapat
mempengaruhi hasil uji.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengujian sifat fisika kayu dibutuhkan sampel uji berukuran 2x2x2 cm
digunakan untuk pengujian kadar air dan berat jenis, sedangkan sampel
berukuran 2x2x4 cm digunakan untuk pengukuran perubahan dimensi.
Pengujian mekanika kayu dibutuhkan sampel berukuran 2x2x30 cm sebanyak
3 buah dan pengujian kimia kayu dibutuhkan serbuk kayu dari proses
penggergajian dengan ukuran 40-60 mesh.
2. Yang harus diperhatikan dalam praktikum penyiapan sampel ini diantaranya
kayu harus tertutup plastik segera setelah digunakan untuk penggergajian agar
kandungan air pada kayu tetap terjaga. Selain itu harus berhati-hati dan teliti
dalam pemotongan dan pengukuran kayu serta menggunakan jas lab untuk
keselamatan kerja di lab dan membersihkan alat sesudah alat digunakan.