Anda di halaman 1dari 4

PAPAN SEMEN SEBAGAI BIOCOMPOSIT DALAM MERESPON

KEBUTUHAN KAYU DI INDUSTRI PERKAYUAN


Nurfadillah Sunardi dan Ahmad Nur
Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin, Sulawesi Selatan
Abstrak
Semakin berkurangnya pasokan log berdiameter besar (lebih besar dari 30 cm)
yang berasal dari hutan alam menyebabkan penggunaan log yang berasal dari hutan
tanaman dengan ukuran diameter kecil semakin meningkat. Berdasarkan data statistik
KLHK (2017) dilaporkan bahwa, 85% produksi kayu bulat pada tahun 2016 berasal
dari hutan tanaman. Biokomposit menjawab kebutuhan perkayuan. Salah satu
biokomposit yaitu papan semen, di mana papan semen adalah produk panel yang dibuat
dengan menggunakan bahan baku partikel dari bahan lignoselulosa dan semen portland
sebagai pengikat. Pemanfaatan pembuatan papan semen ini bertujuan sebagai alternatif
bahan baku yang dapat mensubstitusi kayu yang persediaannya semakin berkurang dan
terbatas. Dalam pembuatan papan semen ini, serbuk kayu yang dipakai yaitu serbuk
kayu Jati Putih (Gmelina arborea) yang dibasahi dengan kadar air 60% dengan
perbandingan partikel kayu, air dan semen adalah 1:1,25:2,5 dan dikempa dingin
selama 24 jam, dan pada saat pembuatan papan semen diberi allowance sebesar 5%.
Papan semen menjawab kebutuhan perkayuan karena memanfaatkan limbah serbuk
kayu.

Kata Kunci : biokomposit, papan semen, serbuk, allowance

I. Pendahuluan
Meningkatnya kebutuhan kayu Biokomposit menjawab
secara signifikan menimbulkan kebutuhan perkayuan, salah satu
permasalahan yang harus biokomposit yaitu papan semen,
diselesaikan bersama. Salah satu dimana Papan semen adalah produk
solusinya adalah alternatif bahan panel yang dibuat dengan
baku yang dapat mensubstitusi kayu menggunakan bahan baku partikel
yang persediaannya semakin dari bahan lignoselulosa dan semen
berkurang dan terbatas. Tentunya portland sebagai pengikat. Papan
dengan tetap mengedepankan aspek tersebut memiliki beberapa
ekonomis yang harganya terjangkau keunggulan yaitu tahan kelembaban,
oleh masyarakat dan aspek ekologis tahan api, jamur, dan serangga
yang bersifat ramah lingkungan perusak. Selain itu, bahan
(Winanti, 2015). pembuatan produk yang berupa
partikel kayu juga menyebabkan
produk ini sangat efisien terhadap c. Prosedur Kerja
penggunaan bahan baku, karena Prosedur kerja dalam pembuatan
segala macam bentuk bahan baku papan semen terdiri dari beberapa
dapat digunakan baik berupa log tahap, yang pertama perhitungan
diameter besar, log diameter kecil, kadar air. Diperlukan persiapan
limbah kayu, serta bahan sebelum menghitung kadar air, yaitu
lignoselulosa lainnya (Suhasman, perendaman selama 48 jam, setelah
2012). itu partikel ditiriskan kemudian
Bentuk bahan baku berupa diangin-anginkan. Setelah itu,
partikel juga mengindikasikan menguji kadar air partikel (kadar air
bahwa seluruh bagian pohon lebih dari 60%)
potensial untuk dimanfaatkan (the Tahap kedua menentukan
whole tree utilization). Hal ini komposisi papan semen dengan
merupakan keunggulan lain dari perbandingan komposisi partikel
produk papan semen, karena sejauh kayu, air, dan semen yaitu
ini kebanyakan produk-produk kayu 1:1,25:2,5, ukuran papan 25x25x1
masih terfokus pada pemanfaatan cm, kerapatan sasaran 1,2 gram/cm3
bagian utama pohon, yaitu batang dan allowance sebesar 5%. Setelah
(Suhasman, 2012). mendapatkan nilai komposisi yang
II. Tujuan diinginkan, terlebih dahulu partikel
Tujuan dari pembuatan papan kayu dicampurkan dengan semen
semen yaitu papan semen dapat sampai merata. setelah partikel kayu
dimanfaatkan sebagai alternatif dan papan semen merata, kemudian
pemasok kayu. disemprotkan air secara sedikit demi
III. Metode Penelitian sedikit sembari diaduk sampai
a. Bahan merata.
Bahan-bahan yang digunakan Tahap ketiga adalah proses
dalam pembuatan papan semen ini pencetakan dan pengempaan dari
adalah serbuk kayu Jati Putih adonan yang telah dibuat, segera di
(Gmelina arborea), aquades, dan masukkan kedalam cetakan,
semen. kemudian dikempa dingin selama 24
b. Alat jam.
Alat yang digunakan dalam
IV. Hasil dan Pembahasan
pembuatan papan semen yaitu, Hasil tampakan papan semen
cawan petri, oven, gegep, desikator, setalah didiamkan selama 2 minggu
timbangan digital, botol dengan allowance 5% memiliki
penyemprot, baskom, cetakan papan tekstur keras, meskipun terdapat
semen ukuran 25x25x1 cm dan alat sedikit pecahan di pinggir papan,
untuk mengempa.
antara serbuk kayu, semen, dan air Sehingga diperoleh nilai partikel,
menyatu dengan baik, dan berwarna air, dan semen untuk satu papan semen:
abu-abu kegelapan. 1 1
P = ( 4,75 𝑥 787,5) + (( 4,75 𝑥 787,5)
Nilai berat bahan total
x Kadar air)
didapatkan dari perhitungan sebagai
= 165,789 + (165,789 x 60%)
berikut:
= 165,789 + 99,47
((V x Kr) + (V x Kr x Allowance))
= 265,25 gram
dengan: 1,25
A = ( 4,75 𝑥 787,5)
1. Ukuran Papan 25x25x1 cm
= 207, 23 gram
(Volume = 625 cm3) 2,5
2. Kerapatan sasaran = 1,2 S = ( 4,75 𝑥 787,5)
gram/cm3 = 414,47 gram
3. Allowance = 5% Papan semen memiliki kelemahan
Sehingga diperoleh nilai berat mendasar, yaitu tidak semua jenis
bahan total dari rumus di atas adalah: kayu cocok digunakan sebagai bahan
Berat bahan total baku. Hal ini terutama disebabkan oleh
= ((625 x 1,2) + (625 x 1,2 x 5/100)) keberadaan bahan ekstraktif dalam
= (750) + (37,5) kayu yang dapat menghambat proses
= 787,5 gram pengerasan semen (Semple & Evans,
Berdasarkan perbandingan 2000). Hal tersebut telah dibuktikan
partikel, air dan semen sebesar oleh Miller & Moslemi (1991) yang
1:1,25:2,5 dapat dihitung berat menemukan bahwa kayu daun lebar
partikel, air dan semen yang (hardwood) di Amerika Serikat kurang
dibutuhkan untuk membuat satu sesuai sebagai bahan baku papan
papan semen. Dapat dihitung dengan semen dibandingkan kayu daun jarum
rumus: (softwood) (Suhasman, 2012).

nilai bahan yg dicari dlm perbandingan


= jml seluruh nilai dalam perbandingan x V. Kesimpulan
Produksi papan semen menjawab
berat bahan total
kebutuhan perkayuan karena
memanfaatkan limbah serbuk dan
dengan:
antara partikel kayu dan semen
1. Nilai partikel = 1, air = 1,25,
menyatu dengan baik.
dan semen = 2,5
2. Jumlah Seluruh nilai dalam DAFTAR PUSTAKA
perbandingan (1+1,25+2,5) = Suhasman. 2012. Perbandingan
4,75 Karakteristik Papan Semen Dari
3. Berat bahan total = 787,5 gram Batang Dan Cabang Kayu Asal
Hutan Rakyat. Jurnal Perennial Kualitas Papan Semen Dari
Vol. 8 No.1: 30-35. Limbah Partikel Industri Pensil.
Winanti, R, P. 2015. Pengaruh Rasio Fakultas Kehutanan. Universitas
Semen Dan Partikel Terhadap Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai