DESAIN PENELITIAN
ACARA IV
UJI NON PARAMETRIK (GOODNESS OF FIT TEST)
Disusun Oleh:
NIM : 21/477605/KT/09545
Kelompok : Gaharu
I. TUJUAN
Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum acara 4 ini, yaitu mahasiswa mampu memahami
fungsi dan penggunaan dari uji keselarasan untuk mendukung kegiatan penelitian di bidang
kehutanan
2. Aplikasi SPSS dibuka, kemudian pilih menu Variable View dan masukkan data yang
sudah ditulis di Microsoft Excel, dimana pada kolom nama dimasukkan variabel “No
pohon, Site A, Site B, Site C, Site D, dan Site E”. Lalu pada kolom measure diganti
semua dengan scale dan pada bagian decimal pada baris “No pohon” diubah ke angka 0.
3. Pada menu Data View dipilih dan masukkan data dari tabel Excel yang sudah dibuat,
selanjutnya pilih Analyze – Nonparametric tests – Legacy Dialogs – 1-Sample K-S.
4. Input variable Site A sampai Site E ke Test Variable List. Kemudian checklist normal
dan pilih ok
5. Ouput data sebagai berikut
III. PEMBAHASAN
Berdasarkan pertanyaan pada buku panduan praktikum, seorang peneliti ingin
mengetahui pola distribusi diameter dari berbagai Kawasan hutan yang terletak di 5 lokasi
berbeda. Lakukan analisis apakah pola sebaran diameter tersebut sesuai dengan pola
distribusi normal. Dihasilkan analisis data pada hasil uji analisis tersebut, yaitu:
Berdasarkan uji statistik yang telah dilakukan, diperoleh hasill nilai signifikan > 0.05. Hal
ini menandakan bahwa H0 diterima. Sehingga data pada site A sampai E mengikuti pola
distribusi normal.
Dalam praktikum ini, uji keselarasan dilakukan dengan metode Kolmogorov-Smirnov. Uji 1
Sampel Kolmogorov-Smirnov digunakan untuk mengetahui apakah distribusi nilai-nilai
sampel yang teramati sesui degan distribusi teoritis tertentu (normal, uniform, poisson, dan
eksponensial). Uji Kolmogorov-Smirnov beranggapan bahwa distribusi variabel yang
sedang diuji bersifat kkontinu dan pengambilan sampel secra acak sederhana. Ada beberapa
keuntungan dari uji kesesuaian Kolmogorov-Smirnov yaitu data dalam Uji Kolmogorov-
Smirnov tidak perlu dilakukan kategori dengan begitu semua informasi hasil pengamatan
terpakai. Uji Kolmogorov-Smirnov bisa digunakan untuk semua ukuran sampel serta Uji
Kolmogorov-Smirnov memakai asumsi bahwa distribusi populasi teoritis bersifat kontinu.
Dari hasil praktikum ini, diperoleh seluruh kelompok data (5 site) termasuk dalam data yang
mengikuti pola distribusi normal.
IV. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan dapat disimpulkan bahwa, Prinsip kerja
pada uji keselarasan dan uji koefisien kontingensi adalah dengan menghitung dan
menganalisis antara hasil hitung dengan tabel yang ada. SPSS salah satu perangkat yang
dapatmelakukan analisis tersebut. Berdasarkan praktikum yang telah digunakan, pada uji
keselarasan dengan metode Uji Kolmogorov-Smirnov bahwa seluruh data diameter (5 site)
berdistribusi normaol. Sehingga diperoleh hasil signifikan > 0.05. hal ini mengindikasikan
bahwa H0 diterima.
V. REVIEW JURNAL
Pada Tabel 3, nilai chi-square jumlah spesies burung adalah 0,318. Nilai ini jauh lebih
kecil dibanding nilai chi-square tabel dengan derajat kebebasan dua yaitu 5,789. Hal itu
berarti tidak terdapat perbedaan nyata pada jumlah spesies burung di ketiga lokasi
penelitian. Tetapi bila ditinjau dari hasil analisis statistik terhadap jumlah individu dalam
populasi burung (jumlah individu burung Tondokarambu > Gattarang Mattinggi >
Wanuawaru), maka nilai chi-square jumlah individu burung sebesar 12,307. Nilai ini jauh
lebih besar dibanding nilai chi-square table dengan derajat kebebasan dua yaitu 5,789,
yang berarti adanya perbedaan nyata pada jumlah individu burung yang hidup di ketiga
lokasi penelitian, Upaya konservasi burung akan berhasil jika dibarengi manajemen yang
baik serta dukungan yang memadai dari berbagai pihak, utamanya masyarakat yang
bermukim di dalam dan sekitar kawasan TN Babul. Untuk itu sosialisasi TN Babul
sebagai Kawasan konservasi sangat penting untuk senantiasa dilaksanakan.
Maka kesimpulannya, ekosistem hutan pegunungan bawah TN Babul mempunyai
tingkat keanekaragaman hayati burung yang tinggi. Tingginya tingkat keanekaragaman
hayati menyebabkan ekosistem hutan pegunungan bawah TN Babul merupakan hotspot
keanekaragaman hayati burung. Populasi burung hutan pegunungan bawah berada dalam
kondisi yang di mana tidak ada spesies yang mendominasi dan spesies tersebar merata.
Hasil uji statistik menunjukkan adanya perbedaan nyata antara jumlah
individu burung yang hidup di lokasi yang minim gangguan dengan lokasi
yang lebih banyak memperoleh gangguan. Dari uji tersebut disimpulkan
bahwa jumlah individu burung pada lokasi yang minim gangguan lebih
banyak dibanding pada lokasi yang mendapat lebih banyak mendapat
gangguan.