Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Syarat Pengujian Hipotesis Satu Sampel, Hitung Uji-t Satu


Sampel Secara Manual atau Excel dan SPSS
Dosen Pengampu : Dr. Wahid Ibnu zaman M.Pd.

KELAS 2A

Nama kelompok 5 :

1. Sephia Cici Nur’aini (2114060002)


2. Lucky Ferari (2114060010)
3. Martha Dewi Nugrahanti (2114060011)
4. Fafa Setyani (2114060038)
5. Navisya Fatikha R. (2114060166)
6. Siti Suryani Trianingsih (2114060257)
7. Hesty Januar Puspitasari (2114060243)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
2022
A. Syarat Pengujian Hipotesis Satu Sampel
Kasus satu sampel mengacu ke pengujian hipotesis sampel besar dengan
ukuran sampel lebih dari 50. Dengan jumlah sampel yang besar tersebut, tentu saja
memiliki ukuran populasi yang lebih besar lagi. Dan inilah yang menjadi
keterbatasan, bahwa dengan begitu besarnya sampel terlebih populasi maka nilai
varian populasi akan sulit diketahui dan seringkali memang tidak diketahui.
Seorang peneliti tidak pernah tahu paramater karena yang ia dapat hanya statistiknya
saja. Maka besaran-besaran dalam sampel itulah yang digunakan untuk menduga
parameter.
Misal, seseorang melakukan penelitian pada sekolah menengah atas di suatu
kabupaten tentang hasil belajar online mata pelajaran ekonomi berbantuan zoom.
Kemudian, ia mendapati bahwa nilai rata-rata siswa dengan pembelajaran tatap muka
sebelum pandemi sebesar 78. Hasil pengumpulan data diperoleh bahwa besar sampel=
64 dan nilai rerata pembelajaran online= 74 dengan standar deviasi= 19.

1. Menyatakan hipotesis
Hipotesis yang dinyatakan adalah Ho dan Ha, dengan notasi:
Ho: = 78 (nilai belajar online siswa smp sama dengan tatap muka)
Ha: < 78 (nilai belajar online siswa smp lebih rendah daripada tatap muka)

2. Menetapkan tingkat kepercayaan


Beberapa pilihan tingkat kepercayaan misalnya 90%, 95%, hingga 99%. Penetapan
tingkat kepercayaan berkaitan dengan pertimbangan tingkat kesalahan dalam
pengambilan keputusan pengujian. Pada penelitian ini misalnya, ditetapkan tingkat
kepercayaan sebesar 95% atau alpha = 0,05.

Karena sampelnya besar maka menggunakan distribusi sampling normal z dengan


tingkat kepercayaan 95%. Setelah itu, buka tabel distribusi normal standar dan cari
pada kolom 7 angka yang mendekati nilai 0,05. Pada baris yang sama, kemudian lihat
pada kolom 8 dan diperoleh angka -1,65 atau ditulis z = -1,65.

3. Menghitung keakuratan estimasi


Estimasi hasil pengujian diukur dengan standard error of estimate, menyesuaikan
jumlah sampel dan jenis kasusnya. Pada penelitian ini menggunakan rumus:

Keterangan:
~
o =  standard error of estimate

s = standar deviasi

n = ukuran sampel
4. Menentukan daerah kritis
Untuk menentukan daerah kritis (Dk), meggunakan rumus:
Dk = SE * z + 78
Dk = 2,4 * -1,65 + 78 = 81,96
Daerah kritis di atas menunjukkan batas penolakan dan penerimaan hipotesis yang
teletak pada angka 81,96. Sehingga, bila besaran statistik seperti mean berada
dibawah angka 81,96 maka Ho ditolak dan selain itu maka Ho diterima.
 
5. Menganalisis data
Setelah berbagai rumus di atas diisi dengan angka-angka, selanjutnya perlu diketahui
nilai mean atau rata-ratanilai yang diperoleh siswa selama pembelajaran online.
Apabila melihat kembali pada soal di atas, maka diketahui bahwa mean=74. 
Angka ini kemudian disandingkan dengan batas daerah kritis= 81,96. Berdasarkan
perhitungan tersebut, maka dapat dinyatakan menolak Ho dan menerima Ha yang
menyebutkan bahwa nilai belajar online siswa smp lebih rendah daripada tatap muka.

B. Menghitung Uji-T Satu Sampel Secara Manual/ Excell


Uji T satu sampel adalah salah satu uji dalam analisis data yang melibatkan
satu kelompok sampel dan menggunakan distribusi t-student dalam pengambilan
keputusannya. Uji ini termasuk dalam uji parametrik, sehingga memerlukan beberapa
asusmi yang harus dipenuhi oleh data sebelum melakukan pengujian.
Asumsi-asumsi tersebut adalah:

1. Variabel uji kontinu, baik berupa interval maupun ratio.


2. Data sample berdistribusi normal (secara aproksimasi).
3. Skor-skor pada variabel uji saling bebas satu sama lain.

Tujuan dari uji ini pada umumnya adalah untuk menguji apakah terdapat
perbedaan statistik antara nilai rata-rata populasi dengan suatu nilai tertentu (nilai
yang dihipotesakan). Hipotesis yang pada uji adalah sebagai berikut.

Dengan

X :nilai rata-rata sampel


µ: nilai ujian

S: standar deviasi sampel

n : ukuran sampel

Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut. H0 diterima ketika


|t hitung|<t tabel . Sebaliknya, H0 ditolak ketika |t hitung|≥t tabel. Nilai t tabel
diambil dari tabel t ataupun dengan menggunakan program seperti excel.

Untuk lebih jelasnya mengenai uji-t, perhatikan contoh berikut.

Contoh Permasalahan :

Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang memiliki dugaan bahwa rata-rata kemampuan


matematis siswa SMP di Kabupaten Karawang lebih dari 75. Kemudian, dilakukan
penelitian pada 28 siswa di Kabupaten Karawang dengan mendata nilai UN
matematika siswa tersebut, sehingga diperoleh sebagai berikut.

72  60  76  75  77  63  76  80  78  56  65  73  81  66
77  80  78  76  81  85  79  81  68  71  85  73  70   71

Ujilah dugaan Dinas Pendidikan Kabupaten Karawang tersebut pada taraf signifikansi
5% dengan mengasumsikan data berdistribusi normal.

Dari data tersebut diperoleh nilai rata-rata UN matematika siswa dan simpangan baku
sebagai berikut.

Siswa X |X- X | |X- X |2

1 75 0.857 0,735

2 60 14,143 200,020

3 76 1,857 3,449

4 75 0,857 0,735

5 77 2857 8163

6 63 11,143 124,163

7 76 1,857 3,449

8 80 5,857 34,306

9 78 3,857 14,878

10 56 18,143 329,163

11 65 9,143 83,592

12 73 1,143 1,306
13 81 6,847 47,020

14 66 8,143 66,306

15 77 2,857 8,163

16 80 5,857 34,306

17 78 3,857 14,878

18 76 1,857 3,449

19 81 6,857 47,020

20 85 10.857 117,878

21 79 4,857 23,592

22 81 6,857 47,020

23 68 8.143 37,735

24 71 3,143 9,878

25 85 10,857 117,878

26 73 1,143 1,306

27 70 4,143 17,163

28 71 3,143 9,878

JUMLAH 2076 1407,429

RATA- 74143
RATA

SIMPANGA 7220
N BAKU

Selanjutnya kita akan melihat langkah-langkah dalam melakukan uji t.

PENYELESAIAN DENGAN CARA MANUAL

Merumuskan Hipotesis

H0 : µ = 75

H1 : µ >75
Dengan µ adalah rata-rata kemampuan matematis siswa SMP di Kabupaten
Karawang. Sehingga, H0 menyatakan bahwa rata-rata kemampuan matematis siswa
SMP di Kabupaten Karawang sama dengan 75. Sedangkan, H1 menyatakan rata-rata
kemampuan matematis siswa SMP di Kabupaten Karawang lebih dari 75.

Menentukan tabel

Misal ∝ = 5 karena pengujian satu arah, maka ∝ = 0,05 dengan db = n-1 = 27. Dari
sini, diperoleh t tabel = t 0 . 05,27=1,703

Karena pengujian pihak kanan, maka t tabel = 1,703

Menentukan t hitung

Kriteria pengambilan keputusan

H0 diterima ketika ∣thitung∣<ttabel. Sebaliknya, H0 ditolak ketika ∣thitung∣≥ttabel.


Sehingga, pada kasus ini, H0 diterima karena

Kesimpulan

Karena H0 diterima, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan matematis


siswa SMP di Kabupaten Karawang sama dengan 75.

C. Menghitung Uji-T Satu Sampel Dengan SPSS

Berikut ini adalah langkah-langkah untuk melakukan One-Sample t-test.

1. Terlebih dahulu jalankan program SPSS dan buat Worksheet baru

2. Pada tab Variable View, masukkan variabel Nilai beserta dengan atribut-atribut
yang sesuai dengan variabel tersebut
3. Pindah ke data View dan masukkan datanya

4. Klik Analyze pada menu bar, pilih Compare means, klik One-Sample T Test maka
kotak dialog One-Sample T Test akan ditampilkan.

5. Pindahkan Hasil ke Test Variable(s) dan masukkan angka 75 ke Test Value.

6. Klik OK maka output akan ditampilkan


7. Interpretasi:
Tabel pertama menampilkan statistik deskriptif dari variabel Nilai yang terdiri dari
ukuran (28), rata-rata (74.1429), Standar deviasi (7.21990) dan Rata-rata standar error
(1.36443). Sedangkan tabel kedua menampilkan infomasi mengenai uji satu sampel.
Hasil yang diperoleh (t dan df) pada dasarnya sama seperti pada perhitungan manual
sebelumnya. Dalam pengambilan keputusan, selain dengan membandingkan t-hitung
dan t-tabel, kita juga dapat dengan membandingkan nilai Sig. (2-tailed) dengan nilai \
alphaα yang digunakan. Kriterianya adalah: H_0H0 diterima ketika sig. (2-tailed)
lebih dari alpha,alpha, sedangkan H_0H0 ditolak ketika sig. (2-tailed) kurang dari \
alpha.α.
Dari tabel kedua tersebut, diperoleh bahwa sig. (2-tailed) lebih dari 0.050.05 yang
berakibat bahwa H_0H0 diterima. Hal ini sama seperti yang diperoleh dari hasil
perhitungan secara manual.

Anda mungkin juga menyukai