Anda di halaman 1dari 18

Uji t/z, Uji Mann

Whitney, Uji Chi


Kuadrat
Moch. Risky Firmansyah (06010121020)
Taufikurahman Erdhiyanto (06010121025)
Uji t

● - Uji t (t-test) adalah metode statistik untuk menguji perbedaan


antara dua kelompok data.
● - Biasanya digunakan pada sampel kecil dengan distribusi normal.
● - Tujuannya adalah untuk menentukan apakah perbedaan tersebut
signifikan secara statistik.
● - Hasilnya diekspresikan dalam nilai t yang dibandingkan dengan
nilai kritis.
● - Uji t cocok digunakan dalam berbagai bidang untuk menguji
perbedaan rata-rata kelompok data pada sampel kecil.
Uji t

●X1= Nilai rata-rata pada Kumpulan data pertama


●X2= Nilai rata-rata pada Kumpulan data kedua
●n1= jumlah ulangan atau data pada sekumpulan data pertama
●n2= jumlah ulangan atau data pada sekumpulan data kedua
●S= standar deviasi atau variasi
Uji z

- Uji z adalah metode statistik yang digunakan untuk mengukur sejauh mana
suatu nilai berbeda dari rata-rata dalam distribusi normal standar.
- Ini membantu dalam menilai seberapa ekstrem atau signifikan suatu nilai
dalam konteks distribusi normal.
- Uji z-score mengukur deviasi antara suatu nilai dan rata-rata populasi, diukur
dalam satuan deviasi standar (z-score).
- Semakin besar z-score, semakin besar deviasi dari rata-rata, dan semakin
ekstrem atau signifikan nilai tersebut dalam konteks distribusi normal.
- Uji z sering digunakan untuk mengidentifikasi outlier, mengevaluasi hasil tes
standar, atau memahami sejauh mana suatu data berbeda dari nilai referensi
dalam distribusi normal.
Uji z

●Z adalah nilai Z-score.


●X adalah nilai yang akan diuji.
●μ adalah rata-rata dari distribusi.
●σ adalah deviasi standar dari distribusi
Uji Mann Whitney U

Uji Mann Whitney adalah uji non-parametrik untuk menilai perbedaan


antara dua kelompok data ketika distribusi tidak normal. Meskipun
menguji perbedaan median, hasilnya juga bisa dipengaruhi oleh
perbedaan mean. Uji ini membantu identifikasi perbedaan antara
kelompok, namun tidak selalu menentukan makna statistik dari
perbedaan tersebut.
Uji Mann Whitney U
Uji Chi Kuadrat

Uji Chi-Square adalah uji statistik non-parametrik untuk menguji


perbedaan atau asosiasi antara dua variabel kategorikal. Digunakan
ketika data tidak memenuhi asumsi distribusi normal dan hasilnya
dievaluasi dengan nilai chi-kuadrat dan derajat kebebasan.
Uji Chi Kuadrat

Uji Chi-Square adalah uji statistik non-parametrik untuk menguji


perbedaan atau asosiasi antara dua variabel kategorikal. Digunakan
ketika data tidak memenuhi asumsi distribusi normal dan hasilnya
dievaluasi dengan nilai chi-kuadrat dan derajat kebebasan.
Uji Chi Kuadrat

Uji Chi-Square adalah uji statistik non-parametrik untuk menguji


perbedaan atau asosiasi antara dua variabel kategorikal. Digunakan
ketika data tidak memenuhi asumsi distribusi normal dan hasilnya
dievaluasi dengan nilai chi-kuadrat dan derajat kebebasan.
Uji Chi Kuadrat

r=jumlah baris

c=jumlah kolom

oij=frekuensi observasi pada baris i kolom j

eij=frekuensi harapan pada baris I kolom j

n=jumlah sampel
Penerapan Uji Hipotesis Mean Dua Sampel Bebas
dengan Data Berskala Rasio/Interval.
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat
perbedaan kemampuan investigasi matematis antara
siswa yang memperoleh pembelajaran creative problem
solving (CPS) dibandingkan dengan siswa yang
memperoleh pembelajaran direct instruction (DI). Ia
melakukan penelitian pada dua kelas dengan
menerapkan perlakuan yang berbeda. Selanjutnya,
kedua kelas tersebut diberikan tes, sehingga diperoleh
hasil sebagai berikut.
Penerapan Uji Hipotesis Mean Dua Sampel Bebas
dengan Data Berskala Rasio/Interval.
Siswa X ∣X−X∣ ∣X−X∣2 Siswa X ∣X−X∣ ∣X−X∣2
C1 78 4,3 18,49 D1 81 18,704 349,829
C2 79 5,3 28,09
D2 64 1,704 2,903
C3 86 12,3 151,29
C4 87 13,3 176,89 D3 55 7,296 53,236
C5 76 2,3 5,29 D4 56 6,296 39,643
C6 73 0,7 0,49 D5 66 3,704 13,717
C7 75 1,3 1,69 D6 53 9,296 86,421
C8 64 9,7 94,09 D7 66 3,704 13,717
C9 55 18,7 349,69 D8 72 9,704 94,162
C10 56 17,7 313,29 D9 71 8,704 75,754
C11 69 4,7 22,09
D10 65 2,704 7,31
C12 78 4,3 18,49
C13 72 1,7 2,89 D11 68 5,704 32,532
C14 78 4,3 18,49 D12 63 0,704 0,495
C15 71 2,7 7,29 D13 52 10,296 10,6014
C16 70 3,7 13,69 D14 57 5,296 28,051
C17 79 5,3 28,09 D15 54 8,296 68,829
C18 78 4,3 18,49 D16 83 20,704 428,643
C19 81 7,3 53,29
D17 51 11,296 127,606
C20 86 12,3 151,29
C21 70 3,7 13,69 D18 62 0,296 0,088
C22 66 7,7 59,29 D19 61 1,296 1,68
C23 53 20,7 428,49 D20 63 0,704 0,495
C24 66 7,7 59,29 D21 55 7,296 53,236
C25 67 6,7 44,89 D22 62 0,296 0,088
C26 86 12,3 151,29 D23 58 4,296 18,458
C27 86 12,3 151,29
D24 59 3,296 10,866
C28 75 1,3 1,69
C29 74 0,3 0,09 D25 56 6,296 39,643
D26 66 3,704 13,717
C30 77 3,3 10,89 D27 63 0,704 0,495
Jumlah 1682 1667,63
Jumlah 2211 2394,3
Rata-rata 62,296
Rata-rata 73,7

Simpangan 9,086 Simpangan 8,009


baku Baku
Penerapan Uji Hipotesis Mean Dua Sampel Bebas
dengan Data Berskala Ordinal.

Suatu penelitian untuk menguji apakah perbedaan skor


prestasi dari penggunaan dua metode mengajar pada
dua sampel berbeda secara signifikansi atau tidak, di
mana data-data dari dua sampel tersebut sebagai
berikut:
Penerapan Uji Hipotesis Mean Dua Sampel Bebas
dengan Data Berskala Ordinal.
Prestasi Metode A Prestasi Metode A Rangking X1 Rangking X1

(X1) (X2) (R1) (R2)


30 50 1 5,5

35 58 2 9

40 66 3 14

45 69 4 17

50 70 5,5 18

55 71 7 19

57 72 8 20

60 75 10 23

61 76 11 23

63 77 12 25

65 78 13 26

67 79 15 27

68 80 16 28

73 81 21 29

74 82 22 30

83 84 31 32

Σn1 = 16 Σn2 = 16 ΣR1 = 181,5 ΣR2 = 346,5


Penerapan Uji Hipotesis Mean Dua Sampel
Bebas dengan Data Berskala Nominal/kategori.

Penelitian dilakukan untuk mengetahui adakah hubungan antara jenissekolah


(SMA/SMK) dengan minat lulusan untuk melanjutan studi keperguruan tinggi atau
bekerja.. Jenis sekolah dikelompokkan menjadi duayaitu SMA dan SMK. Sampel pertama
sebanyak 80 orang, sampel keduasebanyak 70 orang. Berdasarkan angket yang
diberikan kepada sampellulusan SMA, maka dari 80 orang tersebut yang memilih
melanjutkan studike perguruan tinggi sebanyak 60 orang, dan yang memilih bekerja
sebanyak20 orang. Selanjutnya dari kelompok sampel lulusan SMK
memilihmelanjutkan studi ke perguruan tinggi sebanyak 20 orang, dan yang
memilihbekerja sebanyak 50 orang. Berdasarkan hal tersebut, maka :
Penerapan Uji Hipotesis Mean Dua Sampel
Bebas dengan Data Berskala Nominal/kategori.

Penelitian dilakukan untuk mengetahui adakah hubungan antara jenissekolah


(SMA/SMK) dengan minat lulusan untuk melanjutan studi keperguruan tinggi atau
bekerja.. Jenis sekolah dikelompokkan menjadi duayaitu SMA dan SMK. Sampel pertama
sebanyak 80 orang, sampel keduasebanyak 70 orang. Berdasarkan angket yang
diberikan kepada sampellulusan SMA, maka dari 80 orang tersebut yang memilih
melanjutkan studike perguruan tinggi sebanyak 60 orang, dan yang memilih bekerja
sebanyak20 orang. Selanjutnya dari kelompok sampel lulusan SMK
memilihmelanjutkan studi ke perguruan tinggi sebanyak 20 orang, dan yang
memilihbekerja sebanyak 50 orang.
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai