Anda di halaman 1dari 20

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI Jenis Ujian : UPM

(UNINDRA) Nama : Mazidah Qurrotu Aini


FAKULTAS PASCASARJANA No. Absen/NPM : 32/20217270042
SEMESTER GASAL T.A.2021/2022 Program Studi : Pendidikan MIPA
Jl. Nangka No.58C Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan Mata Kuliah : Aplikasi Statistik
Tlp.: (021) 78835283 – 7818718 ex .: 104 Kelas/Semester : Non-reg/1a/1
Dosen : Dr. Shinta Dewi

JAWABAN  :
1. Diketahui data (ditambahkan 5 responden)
No X1 X2 X3
1 78 73 90
2 74 70 84
3 94 70 78
4 81 76 77
5 74 56 64
6 67 74 60
7 85 84 102
8 89 89 98
9 75 62 70
10 81 74 91
11 66 70 83
12 45 54 47
13 84 83 81
14 65 74 76
15 87 87 77
16 87 88 97
17 89 70 70
18 90 73 88
19 78 93 86
20 85 86 85

a) Nama Variabel X1, X2, dan X3


X1 = Regulasi Diri
X2 = Motivasi Belajar
X3 = Prestasi Belajar Matematika
b) Konstelasi Penelitian Untuk Penelitian menggunakan Analisis Jalur
Konstelasi masalah (paradigma penelitian) dari ketiga variable tersebut berdasarkan pemahaman konsep
teoretik peneliti adalah seperti berikut:

X1
r13
p31
r12 p21 X3
P32
Keterangan:
X1 = Regulasi Diri
X2 = Motivasi Belajar
X3 = Prestasi Belajar Matematika
ρ 21 = koefisien jalur X1 terhadap X2
ρ 31 = koefisien jalur X1 terhadap X3
ρ 32 = koefisien jalur X2 terhadap X3
r12 = koefisien korelasi X1 dan X2
r13 = koefisien korelasi X1 dan X3
r23 = koefisien korelasi X2 dan X3
e1 = kekeliruan struktur 1
e2 = kekeliruan struktur 2
c) Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh langsung Regulasi Diri (X1) terhadap Motivasi Belajar (X2) ?
2. Apakah terdapat pengaruh langsung Regulasi Diri (X1) terhadap Prestasi Belajar Matematika (X3) ?
3. Apakah terdapat pengaruh langsung Motivasi Belajar (X2) terhadap Prestasi Belajar Matematika
(X3) ?
d) Tujuan Penelitian
1. Pengaruh langsung signifikan Regulasi Diri (X1) terhadap Motivasi Belajar (X2)
2. Pengaruh langsung signifikan Regulasi Diri (X1) terhadap Prestasi Belajar Matematika (X3)
3. Pengaruh langsung siginifikan Motivasi Belajar (X2) terhadap Prestasi Belajar Matematika (X3)
e) Hipotesis Penelitian
1. Terdapat pengaruh langsung signifikan Regulasi Diri (X1) terhadap Motivasi Belajar (X2)
2. Terdapat pengaruh langsung signifikan Regulasi Diri (X1) terhadap Prestasi Belajar Matematika
(X3)
3. Terdapat pengaruh langsung signifikan (X2) terhadap Prestasi Belajar Matematika (X3)
Untuk mencari besar pengaruh dilakukan dahulu beberapa perhitungan berikut

Membuat Tabel Penolong

No
X1 X2 X3 X12 X22 X32 X1X3 X2X3 X1X2
Resp
1 78 73 90 6084 5329 8100 7020 6570 5694
2 74 70 84 5476 4900 7056 6216 5880 5180
3 94 70 78 8836 4900 6084 7332 5460 6580
4 81 76 77 6561 5776 5929 6237 5852 6156
5 74 56 64 5476 3136 4096 4736 3584 4144
6 67 74 60 4489 5476 3600 4020 4440 4958
7 85 84 102 7225 7056 10404 8670 8568 7140
8 89 89 98 7921 7921 9604 8722 8722 7921
9 75 62 70 5625 3844 4900 5250 4340 4650
10 81 74 91 6561 5476 8281 7371 6734 5994
11 66 70 83 4356 4900 6889 5478 5810 4620
12 45 54 47 2025 2916 2209 2115 2538 2430
13 84 83 81 7056 6889 6561 6804 6723 6972
14 65 74 76 4225 5476 5776 4940 5624 4810
15 87 87 77 7569 7569 5929 6699 6699 7569
16 87 88 97 7569 7744 9409 8439 8536 7656
17 89 70 70 7921 4900 4900 6230 4900 6230
18 90 73 88 8100 5329 7744 7920 6424 6570
19 78 93 86 6084 8649 7396 6708 7998 7254
20 85 86 85 7225 7396 7225 7225 7310 7310
∑ 1574 1506 1604 126384 115582 132092 128132 122712 119838

  ∑X1 ∑X2 ∑ X3 ∑X12 ∑X22 ∑ X32 ∑ X1X3 ∑X2X3 ∑X1X2

Berdasarkan tabel data penolong di atas diketahui nilai statistik sebagai berikut:

n = 20

∑X1 : 1574 ∑X12 : 126384 ∑ X1X3 : 128132


∑X2 : 1506 ∑X2 2
: 115582 ∑ X2X3 : 122712
∑ X3 : 1604 ∑ X32 : 132092 ∑X1X2 : 119838

Menghitung Koefisien Korelasi Sederhana Antar Variabel Yaitu :


n ∑ X 1 X 2−(∑ X 1 )(∑ X 2 )
a. rx1x2 =
√ {n . ∑ X 1
2
−( ∑ X 1 )
2
}{n . ∑ X 2
2 2
−( ∑ X 2 ) }
20(119838)−(1574)(1506)
=
√ {20(126384)− (1574 ) }{20(115582)−( 1506 ) }
2 2

= 0,562
b. Koefisien korelasi sederhana antara variabel X1 dan X3
n ∑ X 1 X 3−(∑ X 1 )(∑ X 3 )
rx1x3 =
√ {n . ∑ X 1
2
−( ∑ X 1 )
2
}{n . ∑ X 3
2 2
−( ∑ X 3 ) }
20( 128132)−(1574)(1604)
=
√ {20(126384)− (1574 ) }{20(132092)−( 1604 ) }
2 2

= 0,645
c. Koefisien korelasi sederhana antara variabel X2 dan X3
n ∑ X 2 X 3−(∑ X 2 )(∑ X 3 )
rx2x3 =
√ {n . ∑ X 2
2
−( ∑ X 2 )
2
}{n . ∑ X 3
2 2
−( ∑ X 3 ) }
20(122712)−( 1506)(1604 )
=
√ {20(115582)−( 1506 ) }{20(132092)−( 1604 ) }
2 2

= 0,704

f) Besar Pengaruh Langsung Regulasi Diri X1 terhadap Motivasi Belajar X2 (Besar nilai ρ21 )
Persamaan: X2= ρ21X1 + e1

X1

r12 p21

X2

Gambar. Hubungan kausal pada sub struktur 1

Hubungan antara koefisien korelasi (rij) dan koefisien jalur (ρji) pada sub struktur 1 adalah sebagai
berikut:
r12 = ρ 21
0,562 = ρ 21

g) Besar Pengaruh langsung Regulasi Diri X1 terhadap Prestasi Belajar Matematika X3 (Besar nilai
ρ31)
Persamaan: X3= ρ31X1 + ρ32X2 + e2

X1
r13
p31
X3
P32

r23
X2

Gambar.Hubungan Kasual Pada Sub-Struktur 2


Hubungan antara koefisien korelasi (rij) dan koefisien jalur (ρji) pada sub struktur 1 adalah sebagai
berikut:
r13 = ρ31 + ρ32 r12
r23 = ρ31 r21+ ρ32
Dari persamaan tersebut diperoleh:
0,645 = ρ31 + 0,562 ρ32 (1)
0,704 = 0,562 ρ31 + ρ32 (2)

Dari rumus persamaan (1) dan (2) dilakukan perhitungan koefisien jalur ρ31 dan ρ32 dengan cara
eliminasi yaitu:
0,645 = ρ31 + 0,562 ρ32 x 0,562 0,362 = 0,562 ρ31 + 0,316 ρ32
0,704 = 0,562 ρ31 + ρ32 x1 0,704 = 0,562 ρ31 + ρ32
-0,342 = 0 + (-0,684) ρ32
-0,342 = -0,684 ρ32
ρ32 = 0,500

Substitusi ρ32 = 0,500 ke persamaan (2)


0,704 = 0,562 ρ31 + ρ32
0,704 = 0,562 ρ31 + 0,500
0,204 = 0,562 ρ31
ρ31 = 0,363
h) Besar Pengaruh langsung Motivasi Belajar X2 terhadap Prestasi Belajar Matematika X3 (Besar
nilai ρ32)
ρ32 = 0,500

Merangkum seluruh Pengaruh Langsung pada poin f,g,h sebagai berikut :

X1
ρ31

ρ21 X3

ρ32

X2

X1
0,363

0,562 X3

0,500
X2

Pengaruh Langsung
 ρ21 = 0,562
 ρ 31 = 0,363
 ρ 32 = 0,500

i) Besar pengaruh tidak langsung Regulasi Diri X1 terhadap Prestasi Belajar Matematika X3
Pengaruh tidak langsung Regulasi Diri (X1) ke Prestasi Belajar Matematika (X3) melalui Motivasi
Belajar (X2) :
= ρ 21 x ρ 32
= 0,562 X 0,500 = 0,281
j) Besar pengaruh total Regulasi Diri X1 terhadap Prestasi Belajar Matematika X3
Pengaruh Total = pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung
= ρ 31 + (ρ 21 x ρ 32)
= 0,363 + (0,562 x 0,500
= 0,363 + 0,281
= 0,644
2. Diketahui Data Hasil Belajar Biologi Siswa Negeri (A) dan Hasil Belajar Biologi di SMA Swasta (B)

No Sekolah A Sekolah B
1 79 65
2 72 72
3 108 78
4 77 79
5 78 76
6 72 73
7 84 67
8 67 76
Menghitung masing-masing varian dari dua kelompok

No Sekolah A Sekolah B
1 79 65
2 72 72
3 108 78
4 77 79
5 78 76
6 72 73
7 84 67
8 67 76
Varian (s2) 158,554 25,643

Varian masing-masing dari dua kelompok di atas adalah


s2A = varian sekolah A = 158,554
s2B= varian sekolah B = 25,643

Menghitung Nilai Fisher (Fhitung) dengan rumus :


2
s terbesar
Fhitung = 2
s terkecil
158,554
=
25,643
= 6,183
Menentukan Nilai Ftabel
Untuk dengan melihat di tabel F dengan ketentuan sebagai berikut:

(
Ftabel α ,
n A −1
nB −1 )
(
Ftabel 0,05 ,
8−1
8−1 )
(
Ftabel 0,05 ,
7
7 )
Jadi Ftabel = 3,79
Kriteria Pengujian
Jika Fhitung < Ftabel maka Terima Ho dan Tolak H1 yang berarti data homogen
Jika Fhitung > Ftabel maka Tolak Ho dan terima H1 yang berarti data tidak homogen
Membuat Keputusan dengan Kriteria Pengujian
Karena Fhitung (= 6,183) > Ftabel (= 3,79) maka Tolak Ho dan Terima H1 yang berarti data sampel berasal
dari populasi tidak homogen.
3. Diketahui Data Berikut
Suatu eksperimen bertujuan mempelajari pengaruh metode pembelajaran (A) dan tes formatif (B) terhadap
kemampuan berpikir kritis matematis (Y). Untuk keperluan tersebut diambil empat kelompok sampel acak
yaitu 2 kelompok untuk diberi metode Inquiri (A1) dan 2 kelompok lain diberi metode Drill (A2). Setiap
kelompok masing-masing metode dibagi dua secara acak untuk diberi bentuk tes formatif uraian (B1) dan
bentuk pilihan ganda (B2).

Metode Pembelajaran (A)


Tes Formatif (B)
Inquiry (A1) Metode Drill (A2)
50 49
50 50
50 49
51 50
51 50
Uraian (B1)
51 49
51 48
50 48
50 48
50 49
50 50
50 49
49 48
50 49
Pilihan Ganda 48 48
(B2) 49 48
49 48
48 47
49 48
49 47
Membuat Tabel Penolong :

A1 A2 B1 B2
50 49 50 50
50 50 50 50
50 49 50 49
51 50 51 50
51 50 51 48
51 49 51 49
51 48 51 49
50 48 50 48
50 48 50 49
50 49 50 49
50 50 49 50
50 49 50 49
49 48 49 48
50 49 50 49
48 48 50 48
49 48 49 48
49 48 48 48
48 47 48 47
49 48 48 48
49 47 49 47
995 972 994 973

A1B1 A1B2 A2B1 A2B2


50 50 49 50
50 50 50 49
50 49 49 48
51 50 50 49
51 48 50 48
51 49 49 48
51 49 48 48
50 48 48 47
50 49 48 48
50 49 49 47
504 491 490 482

A1B1 A1B2 A2B1 A2B2 A1B12 A1B22 A2B12 A2B22


50 50 49 50 2500 2500 2401 2500
50 50 50 49 2500 2500 2500 2401
50 49 49 48 2500 2401 2401 2304
51 50 50 49 2601 2500 2500 2401
51 48 50 48 2601 2304 2500 2304
51 49 49 48 2601 2401 2401 2304
51 49 48 48 2601 2401 2304 2304
50 48 48 47 2500 2304 2304 2209
50 49 48 48 2500 2401 2304 2304
50 49 49 47 2500 2401 2401 2209

2
504 491 490 482 ∑ Y T =¿ 96773

Melakukan Pengujian Hipotesis:

1. Menentukan statistik deskriptif untuk data setiap kelompok yang disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel Penolong ANAVA Dua Jalur
A1 A2 Ʃb
nA1B1 = 10 nA2B1 = 10 nB1 = 20

B1
ƩYA1B1 = 504 ƩYA2B1 = 490 ƩY B1 = 994

n A1B2 = 10 n A2B2 = 10 n B2 = 20
B2
ƩYA1B2 = 491 ƩYA2B2 = 482 ƩY B2 = 973
nT = 40
Ʃk nA1 = 20 nA2 = 20 ∑ Y 2T=96773

ƩYA1 = 995 ƩYA2 = 972 ƩYT = 1967

2. Menentukan jumlah kuadrat (JK) dan derajat bebas (db) setiap sumber varian

a) Jumlah Kuadrat Total (JKT)

JK(T) = ∑ Y 2T

= 96773

db(T) = nT = 40

b) Jumlah Kuadrat Rerata/Koreksi (JKR)

(∑ Y T )
2

JK(R) =
nT

( 1967 )2
=
40

= 96727,23

db(R) = 1
RJK(R) (Rerata Jumlah Kuadrat Koreksi)

JK ( R)
RJK(R) =
db(R)

96727,23
=
1

= 96727,23

c) Jumlah Kuadrat Total di Reduksi (JKTR)

JK(TR) = JK(T) - JK(R)

= 96773-96727,23

= 45,77

db(TR) = nT-1 = 40-1 = 39

RJK(TR) (Rerata Jumlah Kuadrat di reduksi)

JK (TR)
RJK(TR) =
db(TR)

45,77
=
39

= 1,174

d) Jumlah Kuadrat Antar Kelompok (JKA)

2 2 2 2

JK(A) =(
( ∑ Y A 1 B 1) +
( ∑ Y A 2 B 1) +
( ∑ Y A 1 B 2) +
(∑ Y A 2 B 2 ) ) – JK(R)
nA1B1 n A2B1 n A1B2 nA2B2

( 504 )2 ( 490 )2 ( 491 )2 ( 482 )2


=( + + + ) – 96727,23
10 10 10 10

= (96752,1) – 96727,23

= 24,88
db(A) = (bxk) -1 = (2x2) – 1 = 3

RJK(A) (Rerata Jumlah Kuadrat Antar kelompok)

JK ( A)
RJK(A) =
db( A)

24,875
=
3

= 8,292

e) Jumlah Kuadrat Antar Baris (JK(Ab) )

2 2

JK(Ab) =
( ∑ Y B 1) +
( ∑ Y B 2) – JK(R)
nB 1 nB2

( 994 )2 ( 973 )2
=( + ) – 96727,23
20 20

= 96738,25 – 96727,23

= 11,02

db(Ab) = b-1 = 2-1 = 1

RJK(Ab) (Rerata Jumlah Kuadrat Antar Baris)

JK ( Ab)
RJK(Ab) =
db( Ab)

11,02
=
1

= 11,02

f) Jumlah Kuadrat Antar Kolom (JK(Ak))

2 2

JK(Ak) =(
(∑ Y A 1 ) +
( ∑ Y A 2) ) – JK(R)
n A1 nA2
( 995 )2 ( 972 )2
=( + ) – 96727,23
20 20

= (96740,45) – 96727,23

= 13,22

db(Ak) = k-1 = 2-1 = 1

RJK(Ak) (Rerata Jumlah Kuadrat Antar Kolom)

JK ( Ak )
RJK(Ak) =
db( Ak)

13,22
=
1

= 13,22

g) Jumlah Kuadrat Interaksi (JKi)

JK(I) = JK(A) - JK(Ab) - JK(Ak)

= 24,88 – 11,02 – 13,22

= 0,64

db(I) = (b-1) (k-1) = (2-1) (2-1) = 1

RJK(I) (Rerata Jumlah Kuadrat Interaksi)

JK ( I )
RJK(I) =
db(I )

0,64
=
1

= 0,64

h) Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok (JKD)

JK(D) = JK(TR) - JK(A)


= 45,77 – 24,88

= 20,89

db(D) = nT- (bxk) = 40 – (2x2) = 36

RJK(D) (Rerata Jumlah Kuadrat Dalam Kelompok)

JK (D)
RJK(D) =
db(D )

20,89
=
36

= 0,580

Menghitung harga Fhitung (Fh) untuk sumber varian yang diperlukan

A. Fhitung Antar Kolom: Fhitung untuk faktor A (Metode Pembelajaran) dan Ftabelnya

RJK ( Ak )
Fh(Ak) =
RJK D

13,22
=
0,580

= 22,793

Ftabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dan derajat bebas (db) yang terdiri atas:

- Pembilang : dkAk = k-1 (jumlah baris – 1) = 2-1 = 1


- Penyebut : dkD = n-(bxk)
= jumlah total data – (jumlah baris x jumlah kolom)
= 40 – (2x2) = 40 - 4 = 36

Ftabel(Ak), (0,05)(dbAk;dbD)

Ftabel(Ak), (0,05)(1;36) = 4,11

B. Fhitung Antar Baris: Fhit untuk Faktor B dan Ftabel


RJK ( Ab)
Fh(Ab) =
RJK D

11,02
=
0,580

= 19

Ftabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dan derajat bebas (db) yang terdiri atas:

- Pembilang : dkAb = b-1 (jumlah baris – 1) = 2 - 1 = 1

- Penyebut : dkD = n-(bxk)

= jumlah total data – (jumlah barisxjumlah kolom)

= 40 – (2x2) = 40 - 4 = 36

Ftabel(Ab), (0,05)(dbAb;dbD)

Ftabel (Ab), (0,05)(1;36) = 4,11

C. Fhitung Interaksi dan Ftabel

RJK ( i)
Fh(i) =
RJK D

0,64
=
0,580

= 1,103

Ftabel pada taraf signifikansi α = 0,05 dan derajat bebas (db) yang terdiri atas:

- Pembilang : dkI = (k-1) x (b-1) = (2-1) x (2-1) = 1x1 = 1


- Penyebut : dkD = n - (bxk)
= jumlah total data – (jumlah barisxjumlah kolom)
40 – (2x2) = 40 - 4 = 36
Ftabel(i), (0,05)(dbi;dbD)

Ftabel(i), (0,05)(1;36) = 4,11

Pengujian Hipotesis

HIPOTESIS PENELITIAN :

1. Terdapat perbedaan signifikan kemampuan berpikir kritis matematis (Y) antara kelompok siswa yang diajar
menggunakan metode Inquiri (A1) dengan kelompok siswa yang diajar menggunakan metode Drill (A2)
2. Terdapat perbedaan signifikan kemampuan berpikir kritis matematis (Y) antara kelompok siswa yang diberi
bentuk tes formatif uraian (B1) dengan kelompok siswa yang diberi bentuk tes formatif pilihan ganda (B2)
3. Terdapat pengaruh signifikan interaksi antara metode pembelajaran (A) dan tes formatif (B) terhadap
kemampuan berpikir kritis matematis (Y)
KETERANGAN:

 HIPOTESIS 1 DAN 2 TERMASUK HIPOTESIS UTAMA (HIPOTESIS MAIN EFFECT)


 HIPOTESIS 3 TERMASUK HIPOTESIS INTERAKSI (HIPOTESIS INTERACTION )
ATAU DISINGKAT MENJADI:

HIPOTESIS PENELITIAN:

1. Terdapat perbedaan signifikan (Y) antara (A1) dengan (A2)


2. Terdapat perbedaan signifikan (Y) antara (B1) dengan (B2)
3. Terdapat pengaruh signifikan interaksi antara (A) dan (B) terhadap (Y)

1) Pengaruh A terhadap Y (main effect 1) : Pengaruh metode pembelajaran (A) terhadap kemampuan berpikir
kritis matematis (Y)
Hipotesis yang diuji:

Ho : Tidak terdapat perbedaan signifikan kemampuan berpikir kritis matematis (Y) antara kelompok siswa
yang diajar menggunakan metode Inquiri (A1) dengan kelompok siswa yang diajar menggunakan metode Drill
(A2)
H1 : Terdapat perbedaan signifikan kemampuan berpikir kritis matematis (Y) antara kelompok siswa yang
diajar menggunakan metode Inquiri (A1) dengan kelompok siswa yang diajar menggunakan metode Drill (A2)
Hipotesis Statistik:
Ho: µA1 = µA2
H1: µA1 ≠ µA2
Pengujian:

DIK: Fhitung untuk faktor A (Metode Pembelajaran) = 22,793


Ftabel = 4,11
Karena 22,793 Fhit > 4,11 Ftab pada taraf signifikansi α = 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima sehingga
disimpulkan terdapat perbedaan signifikan kemampuan berpikir kritis matematis (Y) antara kelompok siswa
yang diajar menggunakan metode Inquiri (A1) dengan kelompok siswa yang diajar menggunakan metode Drill
(A2).

2) Pengaruh B terhadap Y (main effect 2) : (Hipotesis 2: Pengaruh tes formatif (B) terhadap h kemampuan
berpikir kritis matematis (Y)).
Hipotesis yang diuji:

Ho : Tidak terdapat perbedaan signifikan kemampuan berpikir kritis matematis (Y) antara kelompok siswa
yang diberi bentuk tes formatif uraian (B1) dengan kelompok siswa yang diberi bentuk tes formatif pilihan
ganda (B2)
H1 : Terdapat perbedaan signifikan kemampuan berpikir kritis matematis (Y) antara kelompok siswa yang
diberi bentuk tes formatif uraian (B1) dengan kelompok siswa yang diberi bentuk tes formatif pilihan ganda
(B2)
Hipotesis statistik:
Ho : µB1 = µB2
H1 : µB1 ≠ µB2
Pengujian:
DIK: Fhitung untuk faktor B (Tes Formatif) = 19
Ftabel = 4,11
Karena 19 Fhit > 4,11 Ftab pada taraf signifikansi α = 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima sehingga
disimpulkan terdapat perbedaan signifikan kemampuan berpikir kritis matematis (Y) antara kelompok siswa
yang diberi bentuk tes formatif uraian (B1) dengan kelompok siswa yang diberi bentuk tes formatif pilihan
ganda (B2)

3) Hipotesis interaction effect (pengaruh interaksi)


Ho : Tidak terdapat pengaruh signifikan interaksi antara metode pembelajaran (A) dan tes formatif (B)
terhadap kemampuan berpikir kritis matematis (Y)
H1 : Terdapat pengaruh signifikan interaksi antara metode pembelajaran (A) dan tes formatif (B) terhadap
kemampuan berpikir kritis matematis (Y)
Hipotesis statistik:
Ho : AxB = 0
H1 : AxB ≠ 0
Pengujian:
DIK: Fhitung untuk faktor interaksi = 1,103
Ftabel = 4,11
Karena 1,103 Fhit < 4,11 Ftab pada taraf signifikansi α = 0,05 maka Ho diterima dan H1 ditolak sehingga
disimpulkan tidak terdapat pengaruh signifikan interaksi antara metode pembelajaran (A) dan tes formatif (B)
terhadap kemampuan berpikir kritis matematis (Y)

Anda mungkin juga menyukai