Anda di halaman 1dari 39

TUGAS KELOMPOK

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR DAN SELF CONFIDENCE TERHADAP


KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA DI SMAN 4
DEPOK

MATA KULIAH: APLIKASI STATISTIK


Dosen Pengampu Dr. Shinta Dewi

Disusun Oleh :
Siti Huzaemah 20217270061
Ahmad Raihan 20217270062
Siti Muakhiroh 20217270064
Mila Yaelasari 20217270073
Febriah Bella Pasza 20217270081
Dini Nur’aini 20217270100
Fadhilah Apriliani Yudha 20217270133
Vidiargo Kharisma Putra 20217270142
Rina Eny Anawati 20217270144
Yuli Pamuji Yanti 20217270146

FAKULTAS PASCA SARJANA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Aplikasi Statistik.
Tugas ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang
dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa tugas ini belum sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang membangun dari rekan – rekan sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga tugas ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi
untuk pembaca.

Jakarta, 25 Desember 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kemandirian Belajar ............................................................................................. 6
B. Self Confidence ..................................................................................................... 8
C. Pemahaman Konsep Matematika .......................................................................... 9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Analisis Jalur....................................................................................................... 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................................... 29
B. Pembahasan......................................................................................................... 32
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ............................................................................................................. 34
B. Saran ................................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 35

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan tingkah laku dan kemampuan


seseorang menuju ke arah kemajuan dan peningkatan. Pendidikan dapat mengubah
pola pikir seseorang untuk selalu melakukan inovasi dalam segala aspek kehidupan ke
arah peningkatan kualitas diri. Pada pendidikan formal, penyelenggaraan pendidikan
tidak lepas dari tujuan pendidikan yang akan dicapai karena tercapai atau tidaknya
tujuan pendidikan merupakan tolak ukur dari keberhasilan penyelenggaraan
pendidikan. Tujuan pendidikan nasional disesuaikan dengan tuntutan pembangunan
dan perkembangan Bangsa Indonesia sehingga tujuan pendidikan bersifat dinamis
(Widodo, 2013).
Sesuai dengan apa yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan, bahwa: pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional
bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia dan warga
negara yang beriman dan bertaqawa kepada Tuhan yang maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, cerdas, terpelajar, mandiri, kreatif, demokratis dan bertanggung jawab.
Salah satu tujuan Pendidikan adalah mengembangkan peserta didik menjadi manusia
yang mandiri. Prestasi akademik dipengaruhi oleh kemandirian dan pemusatan perhatian
atau atensi siswa (Faridatul Mafiroh, 2014). Sedangkan beberapa hasil penelitian
menunjukkan kemandirian siswa masih rendah. Kemandirian yang masih rendah
tersebut didukung oleh penelitian Setiawan dkk (2013), yang menyatakan bahwa siswa
memiliki kemandirian yang rendah terutama dalam mengambil keputusan. Kurniawan
(2012) juga menyatakan bahwa kemandirian siswa masih rendah terutama dalam hal
membaca. Kurniawati (2010), menyimpulkan kemandirian siswa masih tergolong
rendah dengan beberapa indikator diantaranya siswa cenderung pasif selama proses
pembelajaran, siswa hanya mendengarkan, mencatat materi dan menghafalkannya.
Kondisi seperti ini pun terjadi pada siswa-siswi di SMAN 4 Depok. Siswa cenderung
selalu ingin disuapi oleh guru dalam pembelajaran di kelas.

1
Penguasaan materi dalam belajar matematika disekolah, sebenarnya tidak lepas
dari pemahaman konsep, seperti yang diungkapkan oleh Purwanto (Harja, 2012)
“Pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu
memahami arti atau konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya”. Sementara
Mulyasa dalam Harja (2012) mengungkapkan bahwa “Pemahaman adalah kedalaman
kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu”. Kemampuan pemahaman sangat
diperlukan untuk menguasai materi ajar yang memuat banyak rumus agar siswa dapat
memahami konsep-konsep dalam materi tersebut secara utuh serta terampil
menggunakan berbagai prosedur didalamnya secara fleksibel, akurat, efisien dan tepat
Kenyataan dilapangan saat ini dengan kondisi pembelajaran daring
menunjukkan kondisi yang berbeda dengan situasi yang diharapkan, yang terjadi di
sekolah dalam hal ini SMAN 4 Depok menunjukkan penguasaan matematika siswa
masih rendah, keinginan siswa untuk belajar matematika masih kurang mandiri dan
self confidence siswa sangat rendah, sehingga hasil dari pembelajarannya kurang
bermakna. Sejalan dengan hasil penelitian tersebut, hasil penelitian Sumarmo
(1987:297) menemukan bahwa keadaan skor kemampuan siswa dalam pemahaman
dan komunikasi matematis siswa masih rendah. Siswa masih banyak mengalami
kesukaran dalam pemahaman resional dan berfikir derajat kedua, artinya siswa
mengalami kesukaran dalam tes pemahaman dan komunikasi. Selain itu, hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa peserta didik memiliki kecenderungan untuk
tidak memahami dalam menghadapi masalah (Widodo & Sujadi, 2015; Widodo,
2017). Didukung pula oleh fakta dalam laporan TIMSS (The Trends of Mathematical
and Science Studies) tahun 1999, 2003 dan 2007 menunjukkan bahwa kemampuan
pemahaman matematis siswa Indonesia kedalam kategori rendah (Minarni, 2014).
Dalam mengembangkan kemampuan matematika khususnya kemampuan
pemahaman matematik, seorang peserta didik harus memiliki sikap yakin dan percaya
akan kemampuan sendiri sehingga terhindar dari rasa cemas dan ragu. Sikap tersebut
dapat diartikan sebagai daya juang seseorang dalam memecahkan permasalahan yang
sedang dihadapi (Hidayat, 2017; Rosita 2017).
Salah satu sikap dalam memecahkan permasalahannya tersebut yaitu self
confidence. Self confidence (kepercayaan diri) yang dimiliki setiap individu dalam
memandang dirinya dengan mengacu pada konsep diri. Selain itu self confidence juga

2
akan memberikan motivasi terhadap pencapaian keberhasilan seseorang dalam
memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi. Sehingga semakin tinggi self
confidence seseorang terhadap kemampuan diri sendiri, semakin kuat pula semangat
untuk menyelesaikan pekerjaannya (Hendriana, 2014).
Kemandirian belajar merupakan suatu kondisi dari aktivitas belajar siswa secara
mandiri dan tidak bergantung pada orang lain, mempunyai kemauan, inisiatif, dan
tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah belajarnya (Herwanto et al., 2020).
Pendapat tersebut sangat relevan dengan keadaan siswa pada pembelajaran saat ini,
siswa harus mempunyai kesadaran dan kemauan sendiri untuk belajar dan memahami
materi sehingga kemandirian belajar perlu benar-benar dimiliki oleh siswa. Menurut
Natalia (2016) kemandirian belajar matematika berarti kesiapan dari individu untuk
belajar dengan insiatifnya sendiri sehingga dapat menguasai kompetensi matematika
yang diinginkan.
Oleh karena banyaknya hasil penelitian yang menyimpulkan bahwa kemandirian
belajar dan self confidence mempunyai pengaruh terhadap pemahaman konsep siswa,
maka pada penelitian ini ingin melihat adanya pengaruh kemandirian belajar dan self
confidence terhadap pemahaman konsep matematika siswa khususnya di SMAN 4
Depok dengan judul penelitian “Pengaruh Kemandirian Belajar dan Self
Confidence Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa di
SMAN 4 Depok”. Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi guru
mata pelajaran khususnya matematika untuk memotivasi siswa terus meningkatkan
kemandirian belajar dan self confidence-nya agar kemampuan pemahaman konsep
matematikanya lebih baik lagi.

B. Rumusan Masalah
Dilihat dari latar belakang masalah, permasalahan didefinisikan sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh signifikan antara kemandirian belajar dan self confidence
terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa di SMAN 4 Depok?
2. Apakah ada pengaruh kemandirian belajar terhadap kemampuan pemahaman konsep
matematika dengan memperhatikan self confidence siswa di SMAN 4 Depok?
3. Apakah ada pengaruh self confidence terhadap kemampuan pemahaman konsep
matematika dengan memperhatikan kemandirian belajar siswa di SMAN 4 Depok?

3
C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah dalam
penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar dan self confidence terhadap
kemampuan pemahaman konsep matematika siswa di SMAN 4 Depok.
2. Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar terhadap kemampuan pemahaman
konsep matematika dengan memperhatikan self confidence siswa di SMAN 4 Depok.
3. Untuk mengetahui pengaruh self confidence terhadap kemampuan pemahaman
konsep matematika dengan memperhatikan kemandirian belajar siswa di SMAN 4
Depok

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah :

Bagi siswa :

1. Dapat mengetahui standar kemandirian yang dimilikinya.


2. Dapat mengetahui self confidence yang dimilikinya.
3. Dapat mengetahui kemampuan matematikanya.
4. Termotivasi untuk terus meningkatkan self confidence dan kemandirian dalam
memahami konsep-konsep dalam matematika.

Bagi guru :

1. Termotivasi untuk bisa mengarahkan siswa agar memiliki kemandirian dalam belajar
matematika.
2. Termotivasi untuk membekali siswa memiliki self confidence yang tinggi dalam
belajar matemaika.
3. Mengetahui sejauh mana upaya yang sudah dilakukannya dalam menumbuhkan self
confidence dan kemandirian siswa dalam belajar matematika.

Bagi sekolah :

1. Memiliki siswa-siswi yang mandiri dan self confidence yang tinggi.

4
2. Memiliki siswa-siswi dengan kemampuan matematika lebih baik.
3. Memiliki guru-guru yang kreatif dan terus berinovasi untuk bisa membimbing siswa
menjadi manusia yang mandiri dan self confidence yang tinggi.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kemandirian Belajar
Salah satu dari nilai karakter bangsa yang harus dimiliki sebagai bekal kehidupan
berbangsa dan bernegara adalah sikap mandiri. Untuk terwujudnya hal tersebut, sekolah
memiliki peran yang sangat penting. Sikap kemandirian dalam belajar mempunyai peranan
penting terhadap hasil belajar peserta didik. Kemandirian belajar peserta didik merupakan salah
satu faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar matematika.
Celik (2018) menyatakan bahwa sikap adalah konsep penting lain tentang keberhasilan
matematika. Penting untuk mengembangkan sikap positif terhadap matematika karena ada
korelasi antara sikap siswa terhadap matematika dan hasil matematika mereka (Bilican,
Demirtasli, &Kilmen, 2011; Chiesi&Primi, 2009; Dumais, 2009; Lipnevich et al., 2011;
Marchis, 2011; Singh & Imam, 2013; Penulis, danKhoo, 2010 dalam Davadas dan Lay: 2018).
Diperkuat dengan pendapat Suhendri (2010) faktor internal merupakan faktor yang berasal dari
dalam diri siswa sendiri, seperti:motivasi, kecerdasan emosional, kecerdasan matematis-logis,
rasa percayadiri, kemandirian, sikap dan lain-lain. Salah satu sikap yang ditekankan disini
adalah kemandirian. Sikap mandiri menjadi bagian penting dalam mendampingi sikap-sikap
lain dalam menghadapi permasalahan di dunia ini. Tahar dan Enceng (2006) mendefinisikan
kemandirian belajar adalah aktivitas belajar yang dilakukan oleh individu dengan
kebebasannya dalam menentukan dan mengelola sendiri bahan ajar, waktu, tempat, dan
memanfaatkan berbagai sumber belajar yang diperlukan. Lebih menekankan pada faktor
internal siswa, (Suhendri: 2010) mendefinisikan kemandirian belajar adalah suatu aktivitas
belajar yang dilakukan siswa tanpa bergantung kepada bantuan dari orang lain baik teman
maupun gurunya dalam mencapai tujuan belajar yaitu mengusai materi atau pengetahuan
dengan baik dengan kesadarannya sendiri siswa serta dapat mengaplikasikan pengetahuannya
dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kemandirian peserta
didik atau siswa tidak hanya sekadar mandiri dalam belajar yang bersumber dari buku teks
maupun mandiri dalam mempelajari apa yang telah disampaikan oleh guru. Keaktifan peserta
didik salah satunya ditunjukkan dengan sikap kemandirian dalam belajar. Schunk dan
Zimmerman menggambarkan kemandirian belajar adalah individu yang secara aktif terlibat
dalam lingkungan belajar, mengatur melatih, dan menggunakan kemampuannya secara efektif,
dan memiliki keyakinan motivasi yang positif tentang kemampuannya dalam pembelajaran
(Iwamoto, Hargis, Bordner, & Chandler (2017) dalam Faridh, dkk: 2018).
6
Ciri kemandirian menurut Desmita (2009) yang dikutip Suhendri (2010) antara lain:
kemampuan menentukan nasib sendiri, kreatif dan inisiatif, mengatur tingkah laku,
bertanggung jawab, mampu menahan diri, membuat keputusan-keputusan sendiri, serta mampu
mengatasi masalah tanpa ada pengaruh dari orang lain. Thoha (1996) dalam Sundayana (2016)
mengemukakan terdapat delapan ciri kemandirian belajar, yaitu:
1) Mampu berfikir secara kritis, kreatif dan inovatif;
2) Tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain;
3) Tidak lari atau menghindari masalah;
4) Memecahkan masalah dengan berfikir yang mendalam;
5) Apabila menjumpai masalah dipecahkan sendiri tanpa meminta bantuan orang lain;
6) Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda dengan orang lain;
7) Berusaha bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan; serta
8) Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.
Ciri lain, menurut Babari (2002) dalam Sundayana (2016) membagi ciri-ciri
kemandirian dalam lima jenis, yaitu:
1) Percaya diri;
2) Mampu bekerja sendiri;
3) Menguasai keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan kerjanya;
4) Menghargai waktu; dan
5) Bertanggung jawab.
Hidayati & Listyani (2010) menyatakan ciri kemandirian belajar yakni
ketidaktergantungan terhadap orang lian, b) kepercayaan diri, c) berperilaku disiplin, d) rasa
tanggung jawab, e) berperilaku berdasarkan inisiatif d) rasa tanggung jawab, dan f) kontrol diri.
Dengan kata lain ciri kemandirian belajar terkait sikap percaya diri, bertanggung jawab, yakin
terhadap kamampuan diri, serta kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif dalam
memecahkan masalah. M. Nurul Huda, Mulyono, I. Rosyida, Wardono 801 PRISMA 2019,
Vol.2,798-806 dalam sintesis kemandirian belajar terdapat dimensi pengelolaan belajar,
tanggung jawab, dan pemanfaatan berbagai sumber belajar (Tahar&Enceng:2006). Dimensi
pemanfaatan berbagai sumber belajar berarti peserta ajar dapat menggunakan berbagai sumber
belajar seperti modul, majalah, kaset audio, Video Compact Disc (VCD), lingkungan, internet,
tutor ataupun sumber belajar lainnya. Siswa secara leluasa menentukan pilihan sumber belajar
yang diinginkan. Kebebasan siswa dalam memilih berbagai sumber belajar diharapkan dapat
memperkaya pemahaman terhadap bahan ajar.

7
B. Self Confidence
Kepercayaan diri adalah satu aspek kepribadian yang penting pada seseorang.
Kepercayaan diri merupakan atribut yang sangat berharga pada diri seseorang dalam kehidupan
bermasyarakat, tanpa adanya kepercayaan diri akan menimbulkan banyak masalah pada diri
sesorang. Hal tersebut dikarenakan dengan kepercayaan diri, seseorang mampu untuk
mengaktualisasikan segala potensinya. Kepercayaan diri merupakan sesuatu yang urgen untuk
dimiliki setiap individu. Kepercayaan diri diperlukan baik oleh seseorang anak maupun
orangtua, secara individual maupun kelompok.
Menurut Willis (1985) kepercayaan diri adalah keyakinan bahwa seseorang mampu
menanggulangi suatu masalah dengan situasi terbaik dan dapat memberikan sesuatu yang
menyenangkan bagi orang lain. Loekmono mengemukakakn bahwa kepercayaan diri tidak
terbentuk dengan sendirinya melainkan berkaitan dengan kepribadian seseorang. Kepercayaan
diri dipengaruhi oleh factor-faktor yang berasal dari diri individu sendiri. Norma dan
pengalaman keluarga, tradisi kebiasaan dan lingkungan atau kelpmpok di mana keluarga itu
berasal.
Hakim berpendapat, rasa percaya diri secara sederhana bisa dikatakan sebagai suatu
keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan keyakinan tersebut
membuatnya merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya.
Inge mendefinisikan rasa percaya diri (self confidence) adalah keyakinan seseorang
akan kemampuan yang dimiliki untuk menampilkan perilaku tertentu atau untuk mencapai
target tertentu. Dengan kata lain, kepercayaan diri adalah bagaimana merasakan tentang diri
sendiri, dan perilaku akan merefleksikan tanpa disadari.
Menurut Lauster (1992) mendefinisikan kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman
hidup, kepercayaan diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang berupa keyakinan akan
kemampuan diri seseorang sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan dapat bertindak
sesuai kehendak, gembira, optimis, cukup toleran, dan tanggung jawab. Lauster (1992)
menambhakan bahwa kepercayaan diri berhubungan dengan kemampuan melakukan sesuatu
yang baik. Anggapan seperti ni membuat individu tidak pernah menjadi orang yang
mempunyai kepercayaan diri yang sejati. Bagaimanapun kemampuan manusia terbatas pada
sejumlah hal yang dapat dilakukan dengan baik dan sejumlah kemampuan yang dikuasai.
Maslow menyatakan bahwa percaya diri merupakan modal dasar untuk pengembangan
aktualisasi diri. Dengan percaya diri orang akan mampu mengenanl dan memahami diri sendiri.
Sementara itu, kurangnya percaya diri akan menghambat pengembangan potensi diri. Jadi
orang yang kurang percaya diri akan menjadi seseorang yang pesimis dalam menghadapi
8
tantangan, takut dan ragu-ragu untuk menyampaikan gagasan, serta bimbang dalam
menentukan pilihan dan sering membanding-bandingkan dirinya dengan oranglain. Dapat
disimpulkan bahwa percaya diri dapat diartikan bahwa suatu kepercayaan akan kemapuan
sendiri yang memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara
tepat.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan diri atau
Self Confidence adalah adalah kepercayaan akan kemampuan terbaik diri sendiri yang
memadai dan menyadari kemampuan yang dimiliki, dapat memanfaatkannya secara tepat
untuk menyelesaikan serta menanggulangi suatu masalah dengan situasi terbaik dan dapat
memberikan sesuatu yang menyenangkan bagi orang lain. Kepercayaan diri tidak terbentuk
dengan sendirinya melainkan berkaitan dengan kepribadian seseorang dan dipengaruhi oleh
factor-faktor yang berasal dari pengalaman-pengalaman sejak kecil dalam individu sendiri.
Self confidence merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi siswa dalam
belajar.. Kepercayaan diri atau self-confidence merupakan salah satu aspek kepribadian yang
berupa keyakinan atau kemampuan individu sehingga tidak terpengaruh oleh orang lain dan
dapat bertindak sesuai dengan kehendak, gembira, optimis, cukup toleran, dan bertanggung
jawab. Menurut Lauster ada beberapa aspek untuk mengukur Self confidence diantaranya ; (a)
Keyakinan akan kemampuan diri sendiri; (b) Optimis; (c) Obyektif; (d) Bertanggung jawab;
(e) Rasional dan Realistis. Self confidence ini harus dimiliki siswa dalam belajar, karena dengan
adanya percaya diri akan ada suatu keyakinan dalam diri individu terhadap segala aspek
kelebihan dan kemampuan yang dimilikinya.

C. Pemahaman Konsep Matematika


Pemahaman diartikan dari kata understanding (Sumarmo, 1987). Derajat pemahaman
ditentukan oleh tingkat keterkaitan suatu gagasan, prosedur atau fakta matematika dipahami
secara menyeluruh jika hal-hal tersebut membentuk jaringan dengan keterkaitan yang tinggi.
Dan konsep diartikan sebagai ide abstrak yang dapat digunakan untuk menggolongkan
sekumpulan objek (Depdiknas, 2003: 18).
Menurut Duffin & Simpson (2000) pemahaman konsep sebagai kemampuan siswa
untuk: (1) menjelaskan konsep, dapat diartikan siswa mampu untuk mengungkapkan kembali
apa yang telah dikomunikasikan kepadanya. Contohnya pada saat siswa belajar geometri pokok
bahasan Bangun Ruang Sisi Lengkung (BRSL) maka siswa mampu menyatakan ulang definisi
dari tabung, unsur-unsur Tabung, definisi kerucut dan unsur-unsur Kerucut., definisi bola. Jika
siswa diberi pertanyaan “ Sebutkan ciri khas dari BRLS?”, maka siswa dapat menjawab
9
pertanyaan tersebut dengan benar. (2) menggunakan konsep pada berbagai situasi yang
berbeda, contohnya dalam kehidupan sehari-hari jika seorang siswa berniat untuk memberi
temannya hadiah ULTAH berupa celengan kaleng yang telah dilapisi suatu bahan kain,
kalengnya telah tersedia di rumah tetapi bahan kainnya harus dibeli. Siswa tersebut harus
memikirkan berapa meter bahan kain yang harus dibelinya? Berapa uang yang harus dimiliki
untuk membeli bahan kain? Untuk memikirkan berapa bahan kain yang harus dibelinya berarti
siswa tersebut telah mengetahui konsep luas permukaan kaleng yang akan dilapisinya dan
konsep aritmatika social. Dan (3) mengembangkan beberapa akibat dari adanya suatu konsep,
dapat diartikan bahwa siswa paham terhadap suatu konsep akibatnya siswa mempunyai
kemampuan untuk menyelesaikan setiap masalah dengan benar. Sejalan dengan hal di atas
(Depdiknas, 2003: 2) mengungkapkan bahwa, pemahaman konsep merupakan salah satu
kecakapan atau kemahiran matematika yang diharapkan dapat tercapai dalam belajar
matematika yaitu dengan menunjukkan pemahaman konsep matematika yang dipelajarinya,
menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara
luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. Sedangkan menurut Skemp dan
Pollatsek (dalam Sumarmo, 1987: 24) terdapat dua jenis pemahaman konsep, yaitu pemahaman
instrumental dan pemahaman rasional. Pemahaman instrumental dapat diartikan sebagai
pemahaman atas konsep yang saling terpisah dan hanya rumus yang dihafal dalam melakukan
perhitungan sederhana, sedangkan pemahaman rasional termuat satu skema atau strukstur yang
dapat digunakan pada penyelesaian masalah yang lebih luas. Suatu ide, fakta, atau prosedur
matematika dapat dipahami sepenuhnya jika dikaitkan dengan jaringan dari sejumlah kekuatan
koneksi.
Menurut NCTM (2000), untuk mencapai pemahaman yang bermakna maka
pembelajaran matematika harus diarahkan pada pengembangan kemampuan koneksi
matematik antar berbagai ide, memahami bagaimana ide-ide matematik saling terkait satu sama
lain sehingga terbangun pemahaman menyeluruh, dan menggunakan matematik dalam konteks
di luar matematika.

10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. ANALISIS JALUR
Sebuah penelitian berjudul: “Pengaruh Kemandirian Belajar (X1) dan Self
Confidence (X2) terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis (X3)”.

Konstelasi masalah (paradigma penelitian) dari ketiga variable tersebut berdasarkan


pemahaman konsep teoretik peneliti adalah seperti berikut:

X1
r13
p31
r12 p21 X3
P32

X2 r23

Keterangan:

X1 = kemandirian belajar
X2 = self confidence
X3 = kemampuan pemahaman konsep matematis
ρ 21 = koefisien jalur X1 terhadap X2
ρ 31 = koefisien jalur X1 terhadap X3
ρ 32 = koefisien jalur X2 terhadap X3
r12 = koefisien korelasi X1 dan X2
r13 = koefisien korelasi X1 dan X3
r23 = koefisien korelasi X2 dan X3
e1 = kekeliruan struktur 1
e2 = kekeliruan struktur 2

11
Tabel 3.1
Skor kemandirian belajar (X1) dan self confidence (X2) dan kemampuan
pemahaman konsep matematis (X3)

Pemahaman
No. Kemandirian Self
Konsep
Responden Belajar confidence
Matematis

1 88 65 53

2 78 66 70

3 71 57 93

4 69 60 90

5 90 74 87

6 81 66 80

7 88 71 77

8 86 70 60

9 82 59 90

10 77 61 50

11 79 56 57

12 85 65 73

13 94 69 87

14 70 61 80

15 77 68 90

16 69 64 77

17 73 60 90

18 68 61 93

19 74 61 83

20 76 64 83

21 80 63 77

22 77 64 50

23 78 66 80

24 83 61 83

25 84 72 77

26 80 72 80

27 92 73 93

12
28 71 62 87

29 78 63 73

30 76 70 90

31 79 63 93

32 88 62 93

33 79 64 83

34 88 71 57

35 82 71 60

36 74 63 93

37 77 66 60

38 77 63 77

39 78 65 77

40 75 61 77

41 82 63 87

42 86 64 83

43 75 63 77

44 82 62 80

45 94 71 70

46 81 65 83

47 79 65 73

48 81 64 73

49 67 64 80

50 74 64 33

51 92 79 93

52 70 65 87

53 74 62 87

54 77 60 70

55 85 64 87

56 75 62 63

57 79 69 83

58 81 64 63

59 83 64 70

13
60 85 76 87

61 72 61 90

62 72 70 80

63 75 65 90

64 73 70 87

65 77 62 93

66 76 71 90

67 86 63 80

68 64 50 57

69 79 65 90

70 86 77 77

71 72 58 57

72 76 66 83

73 116 96 27

74 79 74 70

75 84 70 67

76 83 71 83

77 76 61 70

78 79 62 70

79 80 67 90

80 85 69 77

LANGKAH-LANGKAH ANALISIS JALUR

1. MEMBUAT TABEL PENOLONG

14
No. X1 X2 Y X12 X22 Y2 X1Y X2Y X1X2
1 88 65 53 7744 4225 2844 4693 3467 5720
2 78 66 70 6084 4356 4900 5460 4620 5148
3 71 57 93 5041 3249 8711 6627 5320 4047
4 69 60 90 4761 3600 8100 6210 5400 4140
5 90 74 87 8100 5476 7511 7800 6413 6660
6 81 66 80 6561 4356 6400 6480 5280 5346
7 88 71 77 7744 5041 5878 6747 5443 6248
8 86 70 60 7396 4900 3600 5160 4200 6020
9 82 59 90 6724 3481 8100 7380 5310 4838
10 77 61 50 5929 3721 2500 3850 3050 4697
11 79 56 57 6241 3136 3211 4477 3173 4424
12 85 65 73 7225 4225 5378 6233 4767 5525
13 94 69 87 8836 4761 7511 8147 5980 6486
14 70 61 80 4900 3721 6400 5600 4880 4270
15 77 68 90 5929 4624 8100 6930 6120 5236
16 69 64 77 4761 4096 5878 5290 4907 4416
17 73 60 90 5329 3600 8100 6570 5400 4380
18 68 61 93 4624 3721 8711 6347 5693 4148
19 74 61 83 5476 3721 6944 6167 5083 4514
20 76 64 83 5776 4096 6944 6333 5333 4864
21 80 63 77 6400 3969 5878 6133 4830 5040
22 77 64 50 5929 4096 2500 3850 3200 4928
23 78 66 80 6084 4356 6400 6240 5280 5148
24 83 61 83 6889 3721 6944 6917 5083 5063
25 84 72 77 7056 5184 5878 6440 5520 6048
26 80 72 80 6400 5184 6400 6400 5760 5760
27 92 73 93 8464 5329 8711 8587 6813 6716
28 71 62 87 5041 3844 7511 6153 5373 4402
29 78 63 73 6084 3969 5378 5720 4620 4914
30 76 70 90 5776 4900 8100 6840 6300 5320
31 79 63 93 6241 3969 8711 7373 5880 4977
32 88 62 93 7744 3844 8711 8213 5787 5456
33 79 64 83 6241 4096 6944 6583 5333 5056
34 88 71 57 7744 5041 3211 4987 4023 6248
35 82 71 60 6724 5041 3600 4920 4260 5822
36 74 63 93 5476 3969 8711 6907 5880 4662
37 77 66 60 5929 4356 3600 4620 3960 5082
38 77 63 77 5929 3969 5878 5903 4830 4851

15
39 78 65 77 6084 4225 5878 5980 4983 5070
40 75 61 77 5625 3721 5878 5750 4677 4575
41 82 63 87 6724 3969 7511 7107 5460 5166
42 86 64 83 7396 4096 6944 7167 5333 5504
43 75 63 77 5625 3969 5878 5750 4830 4725
44 82 62 80 6724 3844 6400 6560 4960 5084
45 94 71 70 8836 5041 4900 6580 4970 6674
46 81 65 83 6561 4225 6944 6750 5417 5265
47 79 65 73 6241 4225 5378 5793 4767 5135
48 81 64 73 6561 4096 5378 5940 4693 5184
49 67 64 80 4489 4096 6400 5360 5120 4288
50 74 64 33 5476 4096 1111 2467 2133 4736
51 92 79 93 8464 6241 8711 8587 7373 7268
52 70 65 87 4900 4225 7511 6067 5633 4550
53 74 62 87 5476 3844 7511 6413 5373 4588
54 77 60 70 5929 3600 4900 5390 4200 4620
55 85 64 87 7225 4096 7511 7367 5547 5440
56 75 62 63 5625 3844 4011 4750 3927 4650
57 79 69 83 6241 4761 6944 6583 5750 5451
58 81 64 63 6561 4096 4011 5130 4053 5184
59 83 64 70 6889 4096 4900 5810 4480 5312
60 85 76 87 7225 5776 7511 7367 6587 6460
61 72 61 90 5184 3721 8100 6480 5490 4392
62 72 70 80 5184 4900 6400 5760 5600 5040
63 75 65 90 5625 4225 8100 6750 5850 4875
64 73 70 87 5329 4900 7511 6327 6067 5110
65 77 62 93 5929 3844 8711 7187 5787 4774
66 76 71 90 5776 5041 8100 6840 6390 5396
67 86 63 80 7396 3969 6400 6880 5040 5418
68 64 50 57 4096 2500 3211 3627 2833 3200
69 79 65 90 6241 4225 8100 7110 5850 5135
70 86 77 77 7396 5929 5878 6593 5903 6622
71 72 58 57 5184 3364 3211 4080 3287 4176
72 76 66 83 5776 4356 6944 6333 5500 5016
73 116 96 27 13456 9216 711 3093 2560 11136
74 79 74 70 6241 5476 4900 5530 5180 5846
75 84 70 67 7056 4900 4444 5600 4667 5880
76 83 71 83 6889 5041 6944 6917 5917 5893
77 76 61 70 5776 3721 4900 5320 4270 4636
78 79 62 70 6241 3844 4900 5530 4340 4898
79 80 67 90 6400 4489 8100 7200 6030 5360
80 85 69 77 7225 4761 5878 6517 5290 5865
6363 5251 6180 510609 347547 492356 489627 404690 420217
∑ X1 X2 Y X12 X22 Y2 X1Y X2Y X1X2

16
 Berdasarkan tabel data penolong di atas diketahui nilai statistik sebagai berikut:
n = 80

∑ = 6363

∑ = 5251

∑ = 6180

ƩX12 = 510609

ƩX22 =347547

∑X32 =492356

ƩX1X3 = 489627

ƩX2X3 = 404690

ƩX1X2 = 420217

2. MENGHITUNG KOEFISIEN KORELASI SEDERHANA


ANTAR VARIABEL YAITU:
a. Koefisien korelasi sederhana antara variabel X1 dan X2
∑ (∑ )(∑ )
r12 =
. ∑ (∑ ) . ∑ (∑ )

( ) ( )( )
( ) ( ) ( ) ( )
=

= 0,71
b. Koefisien korelasi sederhana antara variabel X1 dan X3
∑ (∑ )(∑ )
r13 =
. ∑ (∑ ) . ∑ (∑ )

( ) ( )( )
( ) ( ) ( ) ( )
=

= -0,23
c. Koefisien korelasi sederhana antara variabel X2 dan X3

17
∑ (∑ )(∑ )
r23 =
. ∑ (∑ ) . ∑ (∑ )

( ) ( )( )
( ) ( ) ( ) ( )
=

= -0,14
3. MENENTUKAN NILAI KOEFISIEN JALUR UNTUK MASING-
MASING SUB STRUKTUR

MODEL SUB-STRUKTUR 1: UJI HIPOTESIS 1 (UJI SIGNIFIKANSI


KOEFISIEN JALUR Ρ21)

Persamaan: X2= ρ21X1 + e1

X1

r12 p21

X2

Gambar. Hubungan kausal pada sub struktur 1


Hubungan antara koefisien korelasi (rij) dan koefisien jalur (ρji) pada sub struktur 1
adalah sebagai berikut:
r12 = ρ 21
0,71 = ρ 21

MODEL SUB-STRUKTUR 2: (UJI SIGNIFIKANSI KOEFISIEN JALUR Ρ31


/ UJI HIPOTESIS 2) DAN UJI SIGNIFIKANSI KOEFISIEN JALUR Ρ32/UJI
HIPOTESIS 3)

Persamaan: X3= ρ31X1 + ρ32X2 + e2

X1
r13
p31
X3
P32 r23

18
X2

Gambar. Hubungan kausal pada sub struktur 2


Hubungan antara koefisien korelasi (rij) dan koefisien jalur (ρji) pada sub struktur 1
adalah sebagai berikut:

r13 = ρ31 + ρ32 r12

r23 = ρ31 r21+ ρ32


Dari persamaan tersebut diperoleh:

-0,23 = ρ31 + 0,71 ρ32 (1)

-0,14 = 0,71 ρ31 + ρ32 (2)


Dari rumus persamaan (1) dan (2) dilakukan perhitungan koefisien jalur ρ31
dan ρ32 dengan cara eliminasi yaitu:

-0,23 = ρ31 + 0,71 ρ32 x 0,71 -0,16 = 0,71 ρ31 + 0,50 ρ32

-0,14 = 0,71 ρ31 + ρ32 x1 -0,14 = 0,71 ρ31 + ρ32

-0,02 = 0 + (-0,5) ρ32


-0,02 = -0,5 ρ32
ρ32 = 0,04
 Substitusi ρ32 = 0,04 ke persamaan (2)

-0,14 = 0,71 ρ31 + ρ32

-0,14 = 0,71 ρ31 + 0,04

-0,18= 0,71 ρ31

ρ31 = 0,25
Dari perhitungan di atas diperoleh besarnya koefisien jalur sebagai
berikut

ρ31 = 0,25

ρ32 = 0,04

19
Langkah selanjutnya setelah diperoleh setiap koefisien jalur adalah menguji
keberartian atau signifikansi koefisien jalur untuk menguji hipotesis penelitian:

4. PENGUJIAN HIPOTESIS

MODEL SUB-STRUKTUR 1

Persamaan: X2= ρ21X1 + e1

X1

r12 p21

X2

Gambar. Hubungan kausal pada sub struktur 1


0,71 = ρ 21
Hipotesis 1: (Hipotesis koefisien jalur ρ21)
Ho: Tidak terdapat pengaruh langsung secara signifikan kemandirian
belajar (X1) terhadap self confidence (X2).
H1: Terdapat pengaruh langsung secara signifikan kemandirian belajar (X1)
terhadap self confidence (X2).
Hipotesis statistik:
Ho : ρ21= 0
H1 : ρ21 ≠ 0
Langkah Pengujian hipotesis 1:
1. Menentukan nilai thitung

Nilai thitung untuk pengaruh kepuasan kerja (X1) terhadap konsep diri (X2):

tihitung =
!

=
!

Keterangan:
"#$ = koefisien jalur Xi ke Xj

20
(
%&# = standar error, dimana rumus sbi =
( ' )

n = jumlah responden = 80
( = jumlah variabel eksogen = 1

thitung = 2
(1−"21
(,−(−1)

,
=
( ./,0 )
(1/. . )

,
= (/,2/)
01

= 8,875

2. Menentukan nilai ttabel


ttabel (0,05; n-k-1) = ttabel (0,05;80-1-1) = ttabel (0,05; 78) =1,99
3. Kaidah pengujian dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel

thitung =8,875

ttabel = 1,99
Karena thitung > ttabel maka H1 diterima maka dapat diambil kesimpulan
bahwa terdapat pengaruh langsung yang signifikan kemandirian belajar
(X1) terhadap self confidence (X2).

MODEL SUB-STRUKTUR 2: (UJI SIGNIFIKANSI KOEFISIEN JALUR Ρ31


/ UJI HIPOTESIS 2) DAN UJI SIGNIFIKANSI KOEFISIEN JALUR Ρ32/UJI
HIPOTESIS 3)

X1
r13
p31
X3
P32
X2
r23

DIK:

ρ31 = 0,25

21
ρ32 = 0,04

Hipotesis 2: (Hipotesis koefisien jalur ρ31)


Ho: Tidak terdapat pengaruh langsung secara signifikan kepuasan kerja (X1)
terhadap kinerja guru (X3).
Ho: Terdapat pengaruh langsung secara signifikan kepuasan kerja (X1)
terhadap kinerja guru (X3).
Hipotesis statistik:
Ho : ρ31= 0
H1 : ρ31 ≠ 0

Langkah Pengujian hipotesis 2:


1. Menentukan nilai thitung

Nilai thitung untuk pengaruh kepuasan kerja (X1) terhadap kinerja guru (X3)
adalah sebagai berikut:

tihitung =
!

tihitung =
!

Keterangan:
"#$ = koefisien jalur Xi ke Xj

( 3 . )4
%&# = standar error, dimana rumus sbi =
( ' )

5 . = koefisien determinasi X3 atas X1 dan X2


=6 ." + 6 ."
= (-0,23)(0,25) + (-0,14)(0,04)
= -0,064
n = jumlah responden = 80
( = jumlah variabel eksogen = 2
7## = diagonal utama matrik invers
Untuk menentukan diagonal matriks, terlebih dahulu menentukan invers
matrik variabel eksogen yaitu:

r13 = ρ31 + ρ32 r12

22
r23 = ρ31 r21+ ρ32
Dari persamaan tersebut diperoleh:

-0,23 = ρ31 + 0,71 ρ32 (1)

-0,14 = 0,71 ρ31 + ρ32 (2)


Maka invers matrik dari variabel eksogen adalah sebagai berikut:
7 7 1 −0,71
8 9 =( : =
7 7 )( ) ( , )( , ) −0,71 1

1 0,71 1 −0,71
: = : =
0,71 1 , −0,71 1
=

1 −0,71
: =
, −0,71 1
=

2 −1,42
=: =
−1,42 2
Dari perhitungan invers matriks variabel eksogen di atas diperoleh nilai
diagonal utama matrik invers (Cii) yaitu C11 dan C22 = 2

Sehingga rumus thitung untuk pengaruh kepuasan kerja (X1) terhadap kinerja guru
(X3):

thitung =
sbi

=
(1−52
B C.12 )7DD
(,−(−1)

,
( ./,//E)2
=

(1/. . )

,
,
=

= 9,61

2. Menentukan nilai ttabel


ttabel (0,05; n-k-1) = ttabel (0,05; 80-2-1) = 1,99

23
3. Kaidah pengujian dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel

Dik: thitung =9,61

ttabel = 1,99
Karena thitung > ttabel maka H1 diterima maka dapat diambil kesimpulan bahwa
terdapat pengaruh langsung yang signifikan kemandirian belajar (X1) terhadap self
confidence (X3).

Hipotesis 3: (Hipotesis koefisien jalur ρ32)


Ho: Tidak terdapat pengaruh langsung secara signifikan self confidence
(X2) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis (X3).
Ho: Terdapat pengaruh langsung secara signifikan self confidence (X2)
terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis (X3).
Hipotesis statistik:
Ho : ρ32= 0
H1 : ρ32 ≠ 0

Langkah Pengujian hipotesis 3:


1. Menentukan nilai thitung
Untuk menguji koefisien jalur hipotesis koefisien jalur ρ32 digunakan rumus
uji t sebagai berikut:

tihitung =
!

Berdasarkan perhitungan sebelumnya diperoleh sbi =0,026

thitung=
!

,
,
=

= 1,54
2. Menentukan nilai ttabel
ttabel (0,05;77) = 1,99
3. Kaidah pengujian dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel
Dik: thitung =1,54

ttabel (0,05;77) = 1,99

24
4. Membuat keputusan
Karena thitung < ttabel maka Ho diterima maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak
terdapat pengaruh langsung yang signifikan kemandirian belajar (X1) terhadap
kemampuan pemahaman konsep matematis (X3).

5. PENENTUAN PERSAMAAN MASING-MASING SUB STRUKTUR

MODEL SUB STRUKTUR 1

Persamaan: X2= ρ21X1 + e1

X1

r12 p21

X2

e1

DIK:

 " = 0,71 dan r12= 0,71


 Koefisien determinasi R2x2x1 = 6 ."
= 0,71 X 0,71
= 0,25
 Kontribusi X1 terhadap X2 = 0,25 X 100 %
= 255 %
 Koefisien residu (e1) = (1 − 5

= 1 − 0,25

= 0,75
= 0,87
MAKA PERSAMAAN SUB STRUKTUR 1 ADALAH:
X2 = ρ21X1 + e1
X2 = 0,71 X1 + 0,87

25
MODEL SUB-STRUKTUR 2

Persamaan: X3= ρ31X1 + ρ32X2 + e2

X1
r13
p31
X3
e2
P32

r23
X2

DIK:

 r13 = -0,23

r23 = -0,14

ρ31 = 0,25

ρ32 = 0,04

 Koefisien determinasi X3 atas X1 dan X2


5 . =6 ." + 6 ."
= (-0,23)( 0,25) + (-0,14)( 0,04)
= -0,064

 Kontribusi X1 dan X2 terhadap X3


= -0,064 X 100 %
= -6,4 %
 Koefisien residu (e1) = (1 − 5 .

= 1 − (−0,064)
= √1,064
= 1,27
MAKA PERSAMAAN SUB STRUKTUR 1 ADALAH:
X2 = ρ31X1 + ρ32X2 + e2
X2 = 0,25 X1 + 0,04 X2 + 1,27

26
6. PERHITUNGAN PENGARUH LANGSUNG, PENGARUH TIDAK
LANGSUNG DAN PENGARUH TOTAL (warna tdk mengikuti yang
sebelumnya)

X1

IJK

ILK X3

X2 IJL

X1

0,25
X3

0,71

X2 0,04

Pengaruh Langsung
 ρ21 = 0,71
 ρ 31 = 0,25
 ρ 32 = 0,04
Pengaruh tidak langsung
Pengaruh tidak langsung kepuasan kerja (X1) ke kinerja guru (X3) melalui
konsep diri (X2) :
= ρ 21 x ρ 32
= 0,71 X 0,04 = 0,028

27
Pengaruh Total

Pengaruh Total = pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung

= ρ 31 + (ρ 21 x ρ 32)

= 0,25 + 0,028

= 0,278

28
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN
Hasil analisis jalur antara kemandirian belajar dengan self confidence (kepercayaan diri
siswa) terlihat pada perhitungan 1, hasil analisis jalur antara kemandirian belajar dengan
kemampuan pemahaman konsep matematika siswa dapat dilihat pada perhitungan 2, hasil
analisis jalur antar self confidence (kepercayaan diri siswa) dengan kemampuan pemahaman
konsep matematika siswa dapat dilihat pada perhitungan 3. Untuk melihat pengaruh tidak
langsung antara kemandirian belajar dengan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa
dapat dilihat pada perhitungan 4 dan besar pengaruh total antara kemandirian belajar dengan
kemampuan pemahaman konsep matematika siswadapat dilihat pada perhitungan 5.

 Perhitungan 1
Apakah terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara kemandirian belajar
(X1) terhadap self confidence (X2)?
Menentukan nilai t hitung
thitung =
(
( )

,
= ( , )
( )

= 8,875
Menentukan t tabel
di cari pada tabel distribusi t dengan taraf signifikansi (α = 0,05)
ttabel (0,05; n-k-1) = ttabel (0,05;80-1-1) = ttabel (0,05; 78) =1,99

Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur menunjukkan bahwa tingkat


signifikansi antara kemandirian belajar dengan self confidence (kepercayaan diri siswa)
sebesar 8,875. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima
karena 8,875 > 1,99, yang berarti terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara
kemandirian belajar dengan self confidence (kepercayaan diri siswa). Nilai koefisien jalur
sebesar 0,71 menunjukkan bahwa tingkat keberpengaruhan antara kedua variabel tersebut
adalah sangat tinggi.

29
 Perhitungan 2
Apakah terdapat pengaruh langsung yang signifikan kemandirian belajar (X1)
terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa (X3)?
Menentukan niali t hitung
thitung =
( . )
( )

, !
( , ")
=
( )

= 9,61

Menentukan t tabel
di cari pada tabel distribusi t dengan taraf signifikansi (α = 0,05)
ttabel (0,05; n-k-1) = ttabel (0,05;80-1-1) = ttabel (0,05; 78) =1,99

Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur menunjukkan bahwa tingkat


signifikansi antara kemandirian belajar dengan kemampuan pemahaman konsep matematika
siswa sebesar 9,61. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima
karena 9,61 > 1,99, yang berarti terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara
kemandirian belajar dengan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Nilai
koefisien jalur sebesar 0,25 menunjukkan bahwa tingkat keberpengaruhan antara kedua
variabel tersebut adalah tinggi.

 Perhitungan 3
Apakah terdapat pengaruh langsung yang signifikan self confidence (X2) terhadap
kemampuan pemahaman konsep matematis (X3)?

Menentukan nilai t hitung


thitung =
( . )
( )

, #
( , ")
=
( )

= 1,54

Menentukan t tabel
di cari pada tabel distribusi t dengan taraf signifikansi (α = 0,05)

30
ttabel (0,05; n-k-1) = ttabel (0,05;80-1-1) = ttabel (0,05; 78) =1,99
Berdasarkan hasil perhitungan analisis jalur menunjukkan bahwa tingkat
signifikansi antara self confidence (kepercayaan diri siswa) dengan kemampuan pemahaman
konsep matematika siswa sebesar 1,54. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis dalam
penelitian ini tidak dapat diterima karena 1,54 < 1,99, yang berarti tidak terdapat pengaruh
langsung yang signifikan antara self confidence (kepercayaan diri siswa) dengan
kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Nilai koefisien jalur sebesar 0,04
menunjukkan bahwa tingkat keberpengaruhan antara kedua variabel tersebut adalah sangat
rendah.

 Perhitungan 4

Berapakah besar pengaruh tidak langsung kemandirian belajar (X1) ke kemampuan


pemahaman konsep matematika siswa (X3) melalui self confidence (X2)?

$%&'( )%*+'(,ℎ ./0'1 2'*+&,*+ = 4 × 46


$%&'( )%*+'(,ℎ ./0'1 2'*+&,*+ = 0,71 × 0,04
$%&'( )%*+'(,ℎ ./0'1 2'*+&,*+ = 0,028

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh besar pengaruh tidak langsung


kemandirian belajar (X1) ke kemampuan pemahaman konsep matematika siswa (X3)
melalui self confidence (X2) adalah sebesar 0,028.

 Perhitungan 5
Berapakah besar pengaruh besar pengaruh total kemandirian belajar (X1) terhadap
kemampuan pemahaman konsep matematika siswa (X3) ?

Pengaruh Total = pengaruh langsung + pengaruh tidak langsung

Pengaruh Total = ρ 31 + (ρ 21 x ρ 32)

Pengaruh Total = 0,25 + 0,028

Pengaruh Total = 0,278

Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh besar pengaruh total kemandirian


belajar (X1) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa (X3) adalah
sebesar 0,278.

31
B. PEMBAHASAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh langsung, pengaruh tidak
langsung dan pengaruh total kemandirian belajar dan self confidence terhadap kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa di SMAN 4 Depok. Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh nilai signifikansi pada pengaruh secara langsung antara kemandirian belajar dengan
self confidence (kepercayaan diri siswa) adalah sebesar 8,875. Hal ini menunjukkan bahwa
hipotesis dalam penelitian dapat diterima karena 8.875 >1,99. Artinya terdapat pengaruh
secara langsung yang signifikan antara kemandirian belajar dengan self confidence
(kepercayaan diri siswa). Hasil koefisien jalur pengaruh secara langsung antara kemandirian
belajar dengan self confidence (kepercayaan diri siswa) 4 = 0,71, yang menunjukkan
bahwa tingkat keberpengaruhan sangat tinggi.
Begitu pula dengan nilai signifikansi pada pengaruh secara langsung antara
kemandirian belajar dengan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa sebesar 9,61.
Hal ini berarti 9,62 > 1,99 yang artinya terdapat pengaruh secara langsung yang signifikan
antara kemandirian belajar dengan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa. Hasil
koefisien jalur pengaruh secara langsung antara kemandirian belajar dengan kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa 4 = 0,25, yang menunjukkan bahwa tingkat
keberpengaruhan cukup tinggi.
Berbeda dengan dua perhitungan awal, pada perhitungan ketiga yaitu mengenai
pengaruh secara langsung antara self confidence (kepercayaan diri siswa) dengan kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa hasil perhitungan menunjukkan bahwa tingkat
keberpengaruhan antara antara self confidence (kepercayaan diri siswa) dengan kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa adalah sangat rendah, hal ini ditunjukkan dengan nilai
46 = 0,04. Tingkat signifikansi antara self confidence (kepercayaan diri siswa) dengan
kemampuan pemahaman konsep matematika siswa sebesar 1,54. Hal ini menunjukkan bahwa
1,54 < 1,99, yang berarti tidak terdapat pengaruh secara langsung yang signifikan antara self
confidence (kepercayaan diri siswa) dengan kemampuan pemahaman konsep matematika
siswa.
Kemudian untuk pengaruh tidak langsung dan pengaruh total, berdasarkan perhitungan
diperoleh pengaruh tidak langsung kemandirian belajar (X1) ke kemampuan pemahaman
konsep matematika siswa (X3) melalui self confidence (X2) adalah sebesar 0,028. Dan
pengaruh total kemandirian belajar (X1) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika
siswa (X3) adalah sebesar 0,278.

32
Hasil temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kemandirian belajar
memberikan pengaruh secara langsung terhadap self confidence dan kemampuan pemahaman
konsep matematika siswa, namun sel confidence tidak berpengaruh terhadap kemampuan
pemahaman konsep matematika.

33
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh secara langsung yang signifikan antara kemandirian belajar dengan self
confidence siswa SMAN 4 Depok dengan nilai koefisien jalur sebesar 4 = 0,71 dan
nilai signifikan sebesar 8.875 > 1,99. Terdapat pengaruh yang signifikan pula antara
kemandirian belajar dengan kemampuan pemahaman konsep matematika siswa SMAN
4 Depok dengan nilai koefisien jalur sebesar 4 = 0,25 dan nilai signifikan sebesar
9,62 > 1,99. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara self confidence dengan
kemampuan pemahaman konsep matematika siswa SMAN 4 Depok dengan hasil
perhitungan koefisien jalur sebesar 46 = 0,04 dan nilai signifikan sebesar 1,54 < 1,99.
Serta besar pengaruh secara tidak langsung kemandirian belajar (X1) ke kemampuan
pemahaman konsep matematika siswa (X3) melalui self confidence (X2) adalah sebesar
0,028. Dan pengaruh total kemandirian belajar (X1) terhadap kemampuan pemahaman
konsep matematika siswa (X3) adalah sebesar 0,278.

B. SARAN
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, terdapat saran-saran sebagai berikut:
1) Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan empiris bagi akademisi,
khususnya bahwa kemandirian belajar dan self confidence mempunyai pengaruh
terhadap pemahaman konsep matematika siswa khususnya di SMAN
2) Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi peneliti berikutnya sebagai
dasar replikasi penelitian yang akan dilakukan, sehingga temuan dalam penelitian ini
dapat diperluas.

34
DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT Raja Grafindo, 2013.

Bey, Anwar & Narfin, La. 2013. Pengaruh Kemandirian Belajar Matematika terhadap Hasil
Belajar Matematika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Kendari. MIPMIPA. Vol.
12(2): 173 – 183.

A, Shoimin. 68 Model Pembelajaran INOVATIF Dalam Kurikulum 2013. yogyakarta: Ar-


Ruzz Media, 2014.

Alsa, Asmadi dkk. Hubungan antara dukungan social orangtua dengan kepercayaan diri
remaja penyandang cacat fisik. Semarang. Jurnal Psiikologi, No.1. 2006.

Amalia, Yuli, M. Duskri, and Anizar Ahmad. ―Penerapan Model Eliciting Activities
Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Dan Self Confidence
Siswa SMA.‖ Jurnal Didaktik Matematika 2, no. 2 (2015).
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/DM/article/view/2848.

Aminah, Neneng. ―Analisis Kemampuan Pedagogik dan Self Confidence Calon Guru
Matematika dalam Menghadapi Praktek Pengalaman Lapangan.‖ Euclid 1, no. 1
(January 1, 2014). https://doi.org/10.33603/e.v1i1.344.

Andini, Dita, and Nanang Supriadi. ―Media Animasi Menggunakan Macromedia Flash
Berbasis Pemahaman Konsep Pokok Bahasan Persegi Dan Persegi Panjang.‖ Desimal:
Jurnal Matematika 1, no. 2 (May 31, 2018): 149–145.
https://doi.org/10.24042/djm.v1i2.2278.

Anwar, Chairul. Hakikat Manusia Dalam Pendidikan; Sebuah Tinjauan Filosofis.


Yogyakarta: SUKA-Pres, 2014.

Çelik, H. C. The Effects of Activity Based Learning on Sixth Grade Students’ Achievement
and Attitudes towards Mathematics Activities. EURASIA Journal of Mathematics,
Science and Technology Education, 2018, 14(5), 1963-1977 ISSN:1305-8223 (online)
1305-8215 (print). 2018.

Hakim. Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, Jakarta: Puspa Swara. 2002.

Inge Pudjiastuti Adywibowo, memperkuat kepercayaan diri anak melalui percakapan


referensial. Jurnal Pendidikan penabur. No. 15. 2010.

Kartono, Kartini. Psikologi Anak. Jakarta, alumni. 2000.

Magfiroh, Faridatul., Ibrahim, Muslimin., & Soejipto., Kemandirian dan Atensi Siswa yang
Diajar Menggunakan Group Investigation Terintegrasi Power Theaching dalam Mata
Pelajaran Biologi. Jurnal Penelitian Pendidikan Sains. 4(1): 443-442.
https://doi.org/10.26740/jpps.vvnl.p433-442. 2017.

35
Nila Kesumawati. Pemahaman Konsep Matematika dalam Pembelajaran Mtaematika. Jurnal
FKIP PGRI Palembang. 2008.

Suhendri, H. Pengaruh Kecerdasan Matematis–Logis dan Kemandirian Belajar Terhadap Hasil


Belajar Matematika. Jurnal Formatif 1(1): 29-39 ISSN: 2088-351X. 2010.

Sundayana, R. Kaitan Antara Gaya Belajar, Kemandirian Belajar, Dan Kemampuan


Pemecahan Masalah Siswa SMP Dalam Pelajaran Matematika. MosharafaVolume 5
Nomor 2 Halaman 75-84. 2016.

Tahar, I., & Enceng. Hubungan Kemandirian Belajar dan Hasil Belajar Pada Pendidikan Jarak
Jauh. 2006.

36

Anda mungkin juga menyukai