Profesi Kependidikan
Dosen Pengampu:
Dr. Harlen Simanjuntak, M.Pd.
Disusun Oleh :
Cindi Kristiani Gea (20110016 )
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkatnya saya dapat
menyelesaikan Tugas Miniriset ini dan sekaligus memenuhi tugas mata kuliah. Tugas Mini Riset
mata kuliah “Profesi Kependidikan ”adapun tujuan dari tugas ini yaitu untuk mengetahui
masalah dalam metode diskusi pada siswa yang kerap kali dirasakan pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan dapat
menambah pengetahuan.
Saya menyadari masih banyak yang kurang dalam makalah saya ini. Dengan itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi para pembaca.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah............................................................................................ 1
C. Rumusan Masalah............................................................................................... 2
E. Manfaat Penulisan............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
BAB IV PROJEK.............................................................................................................. 10
BAB IV PENUTUP............................................................................................................ 11
A. Simpulan............................................................................................................. 11
B. Saran................................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang perlu berinteraksi, butuh berkomunikasi dengan
menusia lain. Interaksi terasa semakin penting pada saat manusia ingin menampilkan eksistensi
diri agar keberadaan dirinya di antara manusia lain dapat diakui. Kemudian juga terasa sangat
perlu dilakukan karena dorongan sosial-kultur, yang mendesak dan bergejolak ingin
menyampaikan sesuatu kepada orang lain serta bisa memahami pesan yang disampaikan orang
lain secara resiprokal, dapat saling memberi, saling menerima, saling memahami, dan saling
mafhum. Supaya interaksi dapat berlangsung interaktif, tentu membutuhkan alat, sarana atau
media, dan yang paling utama digunakan manusia adalah Bahasa.
Berhasil atau tidaknya seorang pendidik mengajarkan bahasa Indonesia yang baik dan
benar kepada anak didiknya, dapat dilihat dari metode pengajaran yang digunakan pendidik
tersebut dan bagaimana respons dari anak didiknya. Jika seorang pendidik memakai suatu
metode tertentu dengan baik dan benar ketika mengajar maka anak didiknya pun akan merespons
pesan atau informasi yang diberikan pendidik tersebut dengan baik pula. Begitupun sebaliknya
B. Identifikasi Masalah
Berdasakan dari latar belakang, masalah dalam penulisan miniriset ini yaitu sebagai
berikut:
1) Terdapat siswa SD yang tidak suka dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.
2) Adanya siswa yang merasa bosan akan pembelajaran Bahasa Indonesia saat Daring.
3) Kurangnya motivasi belajar siswa dari guru.
4) Model pembelajaran yang kurang bervariatif.
1
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan Identifikasi Maslah di atas, maka rumusan masalah yang dalam penelitian ini yaitu:
1) Bagaiman cara meningkatkan masalah motivasi belajar siswa pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia?
2) Bagaimana cara membuat model pembelajaran yang menarik minat pada siswa
selama pandemi ini?
D. Tujuan Kegiatan
1. Untuk memenuhi salah satu tugas Profesi Kependidikan yaitu melakukan Mini Riset.
2. Untuk melakukan mengenai peningkatan motivasi siswa dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia di sekolah dasar selama pandemi.
E. Manfaat Kegiatan
Mini riset ini dilakukan guna untuk menambah pemahaman dan pembelajaran serta pengalaman
dalam mengajar dan memahami peserta didik melalui praktek lapangan oleh mahasiswa. Hal ini
diharapkan dapat miningkatkan potensi dan motivasi untuk kedepannya dalam pengajaran yang
akan dilakukan nantinya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Motivasi Belajar
Motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha
mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya (Uno,
2013:3). arah, dan ketekunan. Sedangkan belajar yaitu perubahan yang relatif permanen dalam
perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar
merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon.
Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan
perilakunya. Maka dari itu Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar
itu dapat tercapai. Demikian dalam belajar, prestasi siswa akan lebih baik bila siswa memiliki
dorongan motivasi orang tua untuk berhasil lebih besar dalam diri siswa itu. Sebab ada
kecenderungan bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan tinggi mungkin akan gagal
berprestasi karena kurang adanya motivasi dari orang tua.
Fungsi Motivasi Belajar Motivasi dalam belajar sangat penting artinya untuk mencapai
tujuan proses belajar mengajar yang diharapkan, sehingga motivasi siswa dalam belajar perlu
dibangun. Menurut Nasution (1982:77) motivasi memiliki tiga fungsi yaitu:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak motor yang melepas energi.
3. Menyeleksi perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Seseorang melakukan sesuatu usaha karena adanya motivasi. Motivasi yang lebih baik dalam
beajar akan menunjukkan hasil yang baik, dengan kata lain bahwa dengan usaha yang tekun
yang didasari adanya motivasi, akan dapat melahirkan prestasi yang baik. McClelland dan
Atkinson dalam Sri Esti (1989: 161) mengemukakan bahwa motivasi yang paling penting untuk
psikologis pendidikan adalah motivasi berprestasi, dimana seseorang cenderung untuk berjuang
mencapai sukses atau memilih kegiatan yang berorientasi untuk tujuan sukses atau gagal.
Intensitas motivasi siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajar siswa
tersebut.
3
B. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan salah satu ilmu yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan
manusia serta untuk menguasai ilmu dan teknologi.Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia
dengan baik dan benar. Hal tersebut dilakukan baik secara lisan maupun tulis, serta
menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia.
Sekarang ini masih banyak ditemui siswa yang memiliki motivasi rendah dalam belajar, terutama
di sekolah. Dalam hal ini, guru kurang memperhatikan strategi yang tepat untuk pembelajaran
Bahasa Indonesia, sehingga aktivitas belajar siswa di sekolah masih sangat monoton. Keadaan
yang demikian menyebabkan turunnya motivasi siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Rendahnya motivasi tersebut ditunjukkan oleh rendahnya hasil belajar siswa dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia. Berdasarkan fakta di lapangan, ditemukan fokus permasalahan siswa di SD
Cerdas Bangsa pada umumnya yaitu kurangnya respon positif terhadap pembelajaran Bahasa
Indonesia, sehingga menurunkan motivasi siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ini.
Fenomena yang sering diperlihatkan oleh siswa dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia
yaitu kurangnya partisipasi secara aktif dalam proses pembelajaran, siswa cepat melupakan
materi pelajaran meskipun materi tersebut baru saja disampaikan yang mengakibatkan sulitnya
memahami materi selanjutnya. Keadaan tersebut dapat dikarenakan hal-hal sebagai berikut:
(3) Siswa tidak mempersiapkan diri sebelum pembelajaran dimulai walaupun materi yang akan
diajarkan sudah diketahui,
(4) Aktifitas siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia masih monoton disebabkan
karena motivasi siswa yang rendah.
Timbulnya kondisi di atas, kemungkinan diakibatkan oleh model pembelajaran Bahasa Indonesia
yang diterapkan guru cenderung monoton dan bersifat “menyelesaikan materi”, sehingga materi
yang diterima siswa kurang bermakna dan tidak mampu mengendap dalam memori siswa.
4
Kelemahan lain dari pembelajaran Bahasa Indonesia adalah guru masih bersifat aktif dan kurang
memberi kesempatan kepada siswa untuk membangun ide-idenya, siswa hanya ditempatkan
sebagai peserta didik yang sifatnya pasif. Siswa hanya menerima pendapat dan guru terhadap
jawabannya yaitu benar atau salah, dan cenderung takut salah dalam menyelesaikan tersebut.
Sehingga potensi-potensi yang dimiliki sulit dikembangkan yang pada akhirnya siswa kurang
termotivasi dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia. Maka dari itu dapat dilakukannya
peningkatan motivasi dengan:
5
BAB III
REKAYASA IDE
A. Manfaat Memberi Motivasi dan Semangat Bagi Siswa Pada Pelajaran Bahasa Indonesia
motivasi sangat berkaitan dengan stimulus yang membuat siswa menjadi terpacu, terdorong
untuk melakukan sesuatu, bentuk motivasi yang bisa diberikan agar siswa semangat dalam
mengikuti pembelajarn misalnya, menjanjikan siswa hadiah jika berhasil menjawab semua soal
dengan benar. Intinya hal-hal sederhana yang jika disampaikan dengan benar pada saat yang
tepat bisa menjadi titik awal munculnya tumbuhnya semangat belajar siswa.
Perasaan jenuh tersebut mudah muncul dalam diri siswa jika jam-jam pelajaran sudah agak
siang/akhir-akhir pembelajaran. Hal tersebut tak lepas dari berkurangnya stamina dan energi
siswa sehingga membuat siswa menjadi kurang fokus dalam pembelajaran alhasil karena gagal
dalam memahami suatu pelajaran siswa seterusnya akan merasa jenuh dan bosan dalam
menerima materi pelajaran yang diajarkan. Cara memotivasi siswa dalam belajar agar bisa
menghilangkan kejenuhan yakni dengan melaksanakan pembelajaran yang menantang, misalnya
kompetisi (lomba) antara siswa/antara kelompok, menerapkan model pembelajaran yang bersifat
games edukatif.
motivasi yang disampaikan dengan baik akan membuat siswa terpicu untuk mengeksplorasi
bakat dan potensi yang ada dalam dirinya, dengan arahan atau penerapan keterampilan bertanya
yang dilakukan guru akan membuat siswa menemukan gambaran tentang mimpi yang ingin
mereka wujudkan yang sudah pasti hampir sesuai dengan bakat siswa tersebut
motivasi mampu memberi stimulasi positif bagi cara berpikir siswa, motivasi/penguatan yang
tepat akan membuat siswa menjadi lebih visioner dan optimis dalam mewujudkan mimpinya.
Misalnya saja motivasi sederhana seperti kata “kamu pasti bisa, kamu pasti menang, kamu pasti
bisa juara.
6
5. Mengajarkan Siswa Untuk Tidak Mudah Menyerah
“jangan takut gagal, harus berani dan melihat suatu masalah sebagai tantangan bukan rintangan,
setiap masalah pasti ada jalan keluarnya” adalah beberapa kata motivasi yang bisa mebangkitkan
semangat juang siswa sehingga dia tidak akan mudah menyerah dengan berbagai permasalahan
yang dia hadapi.
Adapun peran seorang guru untuk meningkatkan motivasi siswa cerdas bangsa kelas III yaitu:
7
6. Memberi penghargaan sebagai bentuk apresiasi
Pemberian penghargaan berupa pujian, nilai, hadiah, piala, atau dalam bentuk lainnya sebagai
apresiasi guru terhadap hasil kerja siswa dapat memotivasi siswa untuk lebih giat lagi dalam
belajar dengan apresiasi, perasaan siswa menjadi senang dan terpacu untuk mempertahankan
atau bahkan meningkatkan prestasinya.
Dalam proses mengajar sebaiknya tidak mengaplikasikan metode dan kegiatan yang monoton
atau itu-itu saja. sudah seharusnya para guru lebih kreatif dan inovatif memilih cara
menyampaikan materi dalam bentuk menarik dan lebih beragam. Contohnya, membuat materi
pelajaran dalam bentuk mind map atau animasi. dengan begitu, siswa lebih termotivasi
menyimaak setiap detail informasi yang anda sampaikan.
Pemahaman siswa akan pentingnya belajar bisa menjadi cara terbaik menumbuhkan minat siswa,
sehingga motivasi belajar juga meningkat. supaya lebih relevan, guru dapat mengaitkan tujuan
belajar dengan kondisi khusus yang sedang berlangsung saat ini.
berikan kesempatan sama kepada setiap siswa untuk mengemukakan hambatan belajar yang
sedang dihadapi. setelah mendengar keluh kesah siswa, berikan bimbingan positif, serta
dukungan penuh. yakinkan siswa bahwa ia mampu mengatasi hambatan tersebut.
Mereka membutuhkan suasana menyenangkan untuk bisa belajar dengan baik. ciptakan kegiatan
belajar yang santai namun serius, agar siswa tidak merasa terlalu tegang. anda juga bisa
menyelipkan humor dalam menyampaikan materi pelajaran.
8
5). Memberikan apresiasi terhadap usaha dan pencapaian siswa
Guru sebaiknya mengapresiasi hal tersebut dengan memberi pujian maupun komentar positif,
sebagai bentuk dukungan dan rasa bangga atas pencapaiannya. dengan begitu, siswa merasa
kalau usahanya dihargai.
Guru adalah pionir dalam aktivitas belajar mengajar. oleh sebab itu, anda juga harus memiliki
kesadaran diri untuk terus melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas. tentu bukan hanya
kualitas dalam mengajar mata pelajaran, namun juga aspek psikologis anak.
Guru juga harus bisa mengoptimalkan fasilitas belajar, seperti memberikan informasi akurat
bagaimana mendapatkan kuota internet untuk pembelajaran jarak jauh. sehingga siswa dan
orangtua tidak terlalu terbebani.
Media belajar yang kreatif dan menarik merupakan daya tarik bagi siswa saat belajar online.
dengan begitu, siswa lebih fokus belajar. media belajar yang dapat dijadikan alternatif
mendukung proses belajar, di antaranya adalah video belajar berbentuk animasi.
Guru harus pandai memilih metode belajar, sebab bisa menjadi tolak ukur apakah siswa merasa
antusias atau sebaliknya, jenuh dengan metode yang diterapkan. agar lebih variatif, anda bisa
mengaplikasikan metode diskusi langsung melalui aplikasi belajar tertentu.
9
BAB IV
PROJEK
Link Projek
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sekarang ini masih banyak ditemui siswa yang memiliki motivasi rendah dalam belajar,
terutama di sekolah. Dalam hal ini, guru kurang memperhatikan strategi yang tepat untuk
pembelajaran Bahasa Indonesia, sehingga aktivitas belajar siswa di sekolah masih sangat
monoton. Keadaan yang demikian menyebabkan turunnya motivasi siswa dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia. Rendahnya motivasi tersebut ditunjukkan oleh rendahnya
hasil belajar siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Untuk menghindari kondisi
rendahnya motivasi siswa guru harus menghidupkan suasana belajar pada siswa dan
menggunakan model-model pembelajaran yang menarik yang bukan konvensional lagi tetapi
variasi. Siswa juga diharappkan menggunakan cara belajar dengan:
4. Kerjakan latihan dan PR dengan baik, dengan begitu siswa akan lebih memhaminya
dengan mudah karena dilakukan secara berulang.
B. Saran
Mencapai hasil belajar yang maksimal, diharapkan guru dapat menciptakan pembelajaran
yang mampu melibatkan siswa untuk aktif didalamnya dan siswa diharapkan termotivasi
untuk melakukan perubahan cara belajar ataupun cara memahami pelajaran dengan
mempelajari konsep dari pelajaran Bahasa Indonesia itu sendiri.
11