Puji dan syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Inovasi Pembelajaran Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia di SD, Inovasi Pembelajaran Berbasis Masalah dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD’’.
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Inovasi
Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan
menambah wawasan kepada pembaca. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Ursula Dwi
Oktaviani, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Inovasi Pembelajaran
Bahasa Indonesia SD. Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan
penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima
kasih yang sebesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam proses
penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini
masih banyak kekurangan baik dalam segi penulisan makalah, bahasa maupun
materi. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................4
A. PENDEKATAN SAINTIFIK.......................................................................4
A. Kesimpulan.................................................................................................21
iii
B. Saran............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................23
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sebuah pendekatan saintifik atau scientific approach pada
pelaksanaan pembelajaran menjadi bahan pembahasan yang menarik
perhatian para pendidik akhir-akhir ini, terutama setelah diberlakukannya
kurikulum 2013. Yang menjadi latar belakang pentingnya pendekatan ini
karena produk pendidikan dasar dan menengah belum menghasilkan
lulusan yang mampu sepenuhnya berpikir kritis yang cukup setara dengan
kemampuan anak-anak bangsa lain.
Beberapa materi yang kerap kali menjadi suatu tolak ukur kemampuan
pemahaman peserta didik ialah deskripsi, baik itu menulis teks deskripsi,
membaca deskripsi, maupun menjelaskan deskripsi. Dalam kempetensi
dasar pembelajaran bahasa Indonesia, materi deskripsi kerap kali menjadi
bagian yang terpenting dalam penggunaan atau penerapan metode
saintifik/pendekatan saintifik (scientific approach), yang mana dalam
pendekatan saintifik murid dituntut untuk dapat berpikir kritis dalam
memahami materi pembelajaran yang dijelaskan oleh teman-temannya
pada kegiatan belajar mengajar di kelas dengan standar kurikulum 2013.
Yang mana dalam kurikulum 2013 guru berperan sebagai vasilitator,
motivator, dan evaluator. Sedangkan murid dituntut untuk belajar lebih
mandiri dengan materi yang dijelaskan oleh murid, dipertanyakan oleh
murid yang lain, lalu dijawab oleh murid yang lain. Setelahnya barulah
guru sebagai evaluator mengambil perannya dalam mengevaluasi belajar
murid, dan memberikan arahan kepada muridnya, kemudian memberikan
kesempatan kepada murid untuk bertanya serta juga memberikan
kesempatan kepada murid untuk memberikan pendapatnya masing-
masing. Sehingga dengan demikian barulah dapat terciptanya lulusan yang
mampu berpikir kritis dan sekaligus lebih berkualitas. Pembelajaran
bahasa Indonesia di sekolah memiliki peran penting dalam kehidupan
sehari-hari. Kemampuan berbahasa seseorang yang dibina sejak usia dini
ini akan menjadi bekal berharga bagi anak untuk memasuki jenjang
pendidikan selanjutnya. Kemampuan berbahasa yang baik akan membawa
pengaruh yang besar dalam kehidupan di masyarakat luas. Keberhasilan
menjalin komunikasi dengan orang lain juga dipengaruhi oleh penguasaan
bahasa yang dimiliki seseorang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pendekatan Saintifik?
2. Bagaimana Hakikat Pedekatan Saintifik?
3. Apa Tujuan Pendekatan Saintifik?
4. Bagaimana Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Pendekatan
Saintifik?
5. Bagaimana Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran
Bahasa Indonesia SD?
6. Apa Pengertian Pendekatan Berbasis Masalah?
7. Apa ciri-ciri Pembelajaran Berbasis Masalah?
8. Apa Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah?
9. Bagaimana Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah?
10. Bagaimana Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia SD?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Pendekatan Saintifik.
2. Untuk Mengetahui Hakikat Pendekatan Saintifik.
3. Untuk Mengetahui Tujuan Pendekatan Saintifik.
4. Untuk Mengetahui Langkah-Langkah Pembelajaran dengan
Pendekatan Saintifik.
5. Untuk Mengetahui Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.
6. Untuk Mengetahui Pengertian Pendekatan Berbasis Masalah.
7. Untuk Mengetahui Ciri-Ciri Pembelajaran Berbasis Masalah.
8. Untuk Mengetahui Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah.
9. Untuk Mengetahui Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah.
10. Untuk Mengetahui Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia SD?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENDEKATAN SAINTIFIK
Lestari, (2020:1-3) inti dari Kurikulum 2013 adalah ada pada upaya
penyederhanaan dan sifatnya yang thematic integrated. Kurikulum 2013
untuk menciptakan manusia yang mampu menghadapi tantangan masa
depan. Karena itu kurikulum disusun untuk menghadapi masa depan. Di
mana kurikulum yang berpusat pada siswa (studend centered) yang
mengharuskan siswa untuk aktif dengan pendekatan saintifik. Siswa
dituntut untuk bisa mengobservasi, bertanya (wawancara), bernalar dan
mengomunikasikar apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah
mengikuti pembelajaran. Mereka dituntut untuk berpikir llmiah. Dalam
proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang mempunyai kemiripan
makna, sehingga sering kali orang bingung membedakannya. Istilah
tersebut adalah pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model
pembelajaran.
Langkah pembelajaran pada pendekatan saintifik menggamit beberapa
ranah pencapaian hasil belajar yang dalam kegiatan tertuang pembelajaran.
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu ranah attitude (sikap),
ranah knowledge (pengetahuan), dan ranah_skill (keterampilan). Hasil
belajar melahirkan siswa yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Hal tersebut dapat digambar sebagai berikut:
Gambar Segitiga proses dan hasil belajar.
Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman
kepada siswa dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan
pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan
saja, tidak tergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu,
kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk
mendorong siswa dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui
observasi, dan bukan hanya diberi tahu.
Saintifik
learning)
learning
a. Menemukan masalah
Pembelajaran berdasarkan masalah dimulai dengan kesadaran
adanya masalah yang harus dimiliki dan dapat dipecahkan.
Pada tahap ini guru memberikan atau membimbing siswa pada
kesadaran adanya kesenjangan sosial yang dirasakan oleh
manusia atau lingkungan.
b. Mengidentifikasi masalah
Siswa membuat sebuah kelompok dan berdiskusi tentang
masalah yang mereka dapatkan. Masalah yang diajukan dalam
pembelajaran berdasarkan masalah hendaknya mengaitkan
berbagai disiplin ilmu.
c. Mengumpulkan data
Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa
melakukan dan mencari masalah yang terbuka yang ada
didunia nyata. Siswa harus menganalisis dan mendefinisikan
masalah, merumuskan hipotesis dan membuat ramalan,
mencari informasi, membuat referensi dan merumuskan
kesimpulan.
d. Menghasilkan karya dan didemontrasikan
Pembelajaran berbasis masalah menuntut siswa untuk
menghasilkan karya tertentu dan dapat diperagakan yang
memperjelas atau mewakili masalah yang ditemukan. Karya ini
dapat berupa laporan, model fisik, dan video. Hasilnya
dipresentasikan di depan kelas.
e. Pembelajaran bermula dengan masalah
f. Pengetahuan yang diharapkan dapat dicapai dalam proses
pembelajaran berbasis masalah.
g. Siswa diberi kesempatan untuk bereksplorasi mengumpulkan
dan menganalisis data secara lengkap untuk memecahkan
masalahnya, serta mengorganisasikan masalah.
learning)
dibahas.
based learning)
2) Kegiatan Inti
dengan guru saling bekerja sama. Siswa juga diberikan kesempatan untuk
A. Kesimpulan
Pendekatan Saintifik yaitu siswa dituntut untuk bisa mengobservasi,
bertanya (wawancara), bernalar dan mengomunikasikar apa yang
mereka peroleh atau mereka ketahui setelah mengikuti pembelajaran.
Mereka dituntut untuk berpikir llmiah. Dalam proses pembelajaran
dikenal beberapa istilah yang mempunyai kemiripan makna,
sehingga sering kali orang bingung membedakannya. Istilah tersebut
adalah pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode
pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran, dan model
pembelajaran. Pendekatan ini memudahkan guru atau pengembang
kurikulum dalam memperbaiki proses pembelajaran, yaitu dengan
memecah proses menjadi langkah-langkah yang lebih terperinci dan
memuat instruksi untuk peserta didik dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Ada pun tujuan dari pendekatan pembelajaran
saintifik ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan intelektual,
khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Selain itu untuk
membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah
secara sistematik.
B. Saran
Tentunya terhadap penyusun sudah menyadari jika dalam penyusunan
makalah di atas masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penyusun akan segera melakukan perbaikan susunan
makalah itu dengan menggunakan pendoman dari beberapa sumber dan
kritik yang bisa membangun bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Seran, E. Y., Mardawani, Marganingsih, A., Lestari, V., Lestari, W., Cahyati, P., & Putri, F.
B. (2022). Keaktifan Belajar Siswa Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Covid-19.
Jurnal Pendidikan Dasar Perkhasa, 8(1), 1-9.