Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN

KEPERAWATAN PADA

IBU HAMIL DENGAN
ANEMIA
NAMA KELOMPOK :

1. aisyah putri fadilah siregar
2. astry kurniaesih
3. bregita evifiana
PENGERTIAN PENYAKIT

Anemia dapat terjadi pada ibu hamil dimana mengalami
hemodelusi suatu keadaan penyesuaian fisiologis selama
kehamilan yang dapat bermanfaat bagi kehamilan itu
sendiri (Rita, 2018).
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan
kadar hemoglobin dibawah 11 gr pada trimester I dan III
(WHO, 2014).
ETIOLOGI

Anemia defisiensi besi pada kehamilannya itu gangguan
pencernaan dan absorpsi, hipervolemia, menyebabkan
terjadinya pengenceran darah, kebutuhan zat besi
meningkat, kurangnya zat besi dalam makanan, dan
pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan
plasma (Irianto, 2014)
PATOFISIOLOGI/MEKANISME
PENYAKIT ANEMIA

Anemia pada ibu hamil dapat berdampak terganggunya kesehatan
pada ibu hamil maupun janin yang sedang dikandungnya.
Permasalahan kesehatan pada janin dan ibu hamil dapat berdampak
anemia berupa abortus, persalinan prematur, infeksi dan perdarahan
saat persalinan. Bahaya lainnya dapat menimbulkan resiko terjadinya
kematian intrauteri, abortus, berat badan lahir rendah, resiko
terjadinya cacat bawaan, peningkatan resiko infeksi pada bayi hingga
kematian perinatal atau tingkat intilegensi bayi rendah (pratami, 2016)
TANDA DAN GEJALA

Pada umumnya yang telah disepakati bahwa tanda-tanda anemia
akan jelas apabila kadar hemoglobin (HB) 7 <gr/dl. Gejala
anemia dapat berupa kepala pusing, palpitasi, berkunang-
kunang, pucat, perubahan jaringan epitel kuku, gangguan sistem
neuromuskular, lesu, lemah, lelah, disphagia, kurang nafsu
makan, menurunnya kebugaran tubuh, gangguan penyembuhan
luka dan pembesaran kelenjar limpa (Irianto, 2014)
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
1. Faktor dasar

a. Sosial dan ekonomi
b. Pengetahuan

c. Pendidikan

d. Budaya

2. Faktor tidak langsung

e. Frekuensi antenatal care (ANC)

f. Paritas

g. Umur ibu

h. Dukungan suami
3. Faktor langsung
a. Pola konsumsi
b. Infeksi 
c. Perdarahan
KOMPLIKASI

Menurut Manuaba (2001) dalam (Berbekti et al.,2019) ada
beberapa komplikasi yang terjadi pada kehamilan yaitu :
1. Risiko terjadi abortus
2. Persalinan prematur
3. Hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim
4. Mudah terjadi infeksi
5. Ancaman dekompensasi kordis (Hb <6gr%)
6. Mengancam jiwa dengan kehidupan ibu
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC

A. Jumlah darah lengkap (JDL)
B. Jumlah eritrosit
C. Jumlah trombosit
D. Hemoglobin elektroforesis
E. Bilirubin serum
F. LDH serum
PENATALAKSANAAN MEDIK

A. Anemia defisiensi besi pemberian preparat Fe :
1. Fero sulfat 3 x 3,25 mg secara oral dalam keadaan perut kosong
2. Fero glukonat 3 x 200 mg secara oral sehabis makan
3. Iron dextran mengandung Fe 50 mg/l, diberikan secara intramuskular
B. Anemia penyakit kronik
Pemberian kobalt dan eritropoetin
C. Anemia makrositik
4. Defisiensi vitamin B12/pernisiosa
5. Defisiensi asam folat
D. Anemia karena perdarahan akut
6. Mengatasi perdarahan
7. Mengatasi renajtan dengan tranfusi darah

ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN

1. Identitas Klien : nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, alamat, pekerjaan, agama,
suku bangsa, diagnosa medis.
2. Keluhan Utama : cepat lelah, sering pusing, dan mata berkunang- kunang.
3. Riwayat Kesehatan
a.Riwayat Kesehatan Dahulu : kehamilan berdekatan, penyakit- penyakit tertentu
seperti infeksi yang dapat terjadinya anemia.
b.Riwayat Kehamilan : kehamilan pada usia muda, dan kehamilan berdekatan.
4. Pola Aktivitas Sehari- hari
c.Pola makan : ibu kurang mengonsumsi makanan kaya nutrisi seperti sayuran yang
berdaun hijau, daging merah
d.Pola aktivitas/ istirahat : biasanya penderita mudah kelelahan, keletihan, malaise,
sehingga kebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak
5. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum : ibu terlihat lemah, lesu, tekanan darah
menurun, nadi menurun dan pernafasan lambat


b. Kepala : rambut biasanya rontok dan terdapat bintik hitam
diwajah
c. Mata : biasanya konjungtiva anemis dan skelera tidak ikterik
d. Mulut : biasanya bibirnya pucat dan membran mukosa kering
e. Abdomen
1). Inspeksi : pembesaran perut tidak sesuai usia kehamilan
2). Palpasi : tidak teraba jelas bagian janinnya
3). Auskultasi : denyut jantung janin anatara 120-130 kali/menit
f. Ekstremitas CRT>2 detik, terdapat varises dikaki tidak ada udema
dan akral biasanya dingin
6. Pemeriksaan laboratorium pemeriksaan labor dasar Hb

Biasannya Hb pada trimester pertama dan ketiga kurang



dari 11 g/dl dan pada trimester dua <10,5 g/dl
Hematokrit : <37% (normal 37-41%) Eritrosit : <2.8
juta/mm 3 (normal 4,2-5,4 juta/mm 3) Trombosit :
<200.000 (normal 200.000-400.000/mel)
DIAGNOSIS KEPERAWATAN

A.Perfusi Perifer TidakEfektif b.d Penurunan konsentrasi hemoglobin
d.d Warna kulit pucat
B.Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan mengabsorsi nutrient d.d
Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal.
C. Resiko infeksi b.d pertahanan tubuh sekunder yang tida adekuat

D.Intoleransi Aktivitas b.d Ketidakseimbangan antara suplai dan


kebutuhan oksigen d.d Mengeluh lelah
E.Resiko perdarahan b.d kurang pengetahuan tentang kewaspadaan
perdarahan
INTERVENSI

A. Perfusi Perifer Tidak Aktif
Perawatan sirkulasi
Observasi
1. Periksa sirkulasi nadi, warna, suhu
2. Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi
Teraupetik
3. Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di daerah
keterbatasan perfusi
4. Hindari pengukuran darah pada ekstremitas dengan keterbatasan perfusi
Edukasi
5. Anjurkan minum obat pengontrol tekanan darah secara teratur
6. Ajarkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi mis. Rendah lemak
jenuh

B. Defisit Nutrisi
Manajemen nutrisi
Observasi
1. Identifikasi status nutrisi
2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
3. Idebtifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrin
4. Monitor asupan makanan
Terapeutik
5. Berikan makanan tinggi kalori dam protein
6. Berikan suplemen makanan, jika perlu
Edukasi
7. Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
8. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan, jika perlu

C. Resiko Infeksi
Pencegahan infeksi
Observasi
1. Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Terapeutik
2. Pertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko tinggi
Edukasi
3. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
4. Ajarkan mencuci tangan dengan benar
5. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Kolaborasi
6. Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu

D. Intoleransi Aktivitas
Manajemen energi
Observasi
1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan
2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
3. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
Terapeutik
4. Lakukan rentan gerak pasif atau aktif
5. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
Edukasi
6. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan tidak berkurang
7. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
8. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Kolaborasi
9. Kolaborasi dengan ahli gizi tentan cara meningkatkan asupan makanan
E. Resiko Perdarahan

Pencegahan perdarahan
Observasi
1. Monitor tanda dan gejala perdarahan
2. Monitor nilai hemaktokrit/hemoglobin setelah kehilangan darah
3. Monitor tanda- tanda vital ortostatik
Terapeutik
4. Pertahankan bedrest selama perdarahan
5. Batasi tindakan invasif, jika perlu
Edukasi
6. Jelsaskan tanda dan gejala perdarahan
7. Amjurkan meningkatkan asupan makanan dan vitamin K
8. Anjurkan segera melapor jika terjadi perdarahan
Kolaborasi
9. Kolaborasi obat pengontrol perdarahan, jika perlu
10. Kolaborasi pemberian produk darah, jika perlu
DAFTAR PUSTAKA

Noviana, A. (2016). Retrieved 2019, from eprints.poltekkesjogja.ac.id
https://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1006/4/4.%20Chapter2.pdf, diakses pada tanggal
11 April 2023

Riski Anjani, D. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Klien Ibu Hamil Dengan Anemia
Puskesmas Telaga Sari Kota Balikpapan. LKTI. https://
www.academia.edu/41101296/Pengkajian_Keperawatan_Komunitas_berdasarkan_Pe
ndekatan_Empat_Metode_Pengkajian_Survey_Asset_Inventory_FGD_dan_Communit
y_Meeting
, 2021, diakses pada 11 April 2023

PPNI (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator


Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.

PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia; Definisi dan Tindakan


Keerawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNiI.

Anda mungkin juga menyukai