KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadirat Allah yang maha ESA, karena berkat
kemurahanNYA makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan dalam makalah ini
proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan ,arahan, koreksi dan
S.Kepselaku dosen mata kuliah KMB, dan rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak
Kelompok III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
negara maju dan negara berkembang. Anemia memiliki dampak yang besar terhadap kesehatan
masyarakat, begitu juga pada perkembangan sosial dan ekonomi. Anemia terjadi di setiap tahap
siklus hidup manusia, di mana satu dari empat orang di dunia menderita anemia. Risiko tertinggi
anemia terdapat pada anak-anak yang belum bersekolah (0-4,99 tahun) dan ibu hamil (World
Menurut World Health Organization (2008), seorang ibu hamil dinyatakan anemia bila
kadar hemoglobin < 11,0 g/dl. Prevalensi anemia saat kehamilan tahun 1993-2005 mencakup
41,8% populasi penderita anemia di dunia (95% CI: 39,9-43,8%), yaitu sebanyak 56 juta jiwa
penduduk dunia (95% CI: 54-59 juta). Di Indonesia, proporsi populasi anemia saat kehamilan
mencakup 44,3% (95% CI: 17,3-75,2%), yaitu sebanyak 1.950.000 jiwa (95% CI: 761.000-
3.308.000).
Pada tahun 2002, anemia defisiensi besi telah dipertimbangkan sebagai faktor kontribusi
beban penyakit dunia yang paling penting (World Health Organization, 2008). Anemia defisiensi
besi merupakan tipe anemia paling umum pada kehamilan, terutama di negara berkembang.
Menurut Scholl dkk. (1992), ibu dengan anemia defisiensi besi memiliki resiko tiga kali lebih
besar untuk melahiran BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah). Selain itu, Sakande dkk. (2004)
menyatakan bahwa keadaan defisiensi besi yang berat pada ibu telah menunjukkan dampak
buruk pada kadar besi bayi baru lahir, dan selanjutnya mempengaruhi pertumbuhan dan
B. Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan ANEMIA dan bagaimana dengan asuhan kepertawatan pada
ANEMIA?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini, secara umum adalah mahasiswa dapat mengetahui dan
TINJAUN PUSTAKA
A. Definisi
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitung sel darah merahdan kadar HB
Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar HB dan hitung eritrosit rendahdari harga normal
. Dikatakansebagai anemia bila HB < 14 g/dl danHt 41 % padapriaatauHB <12 g/dl danHt 37%
pada wanita.
Anemia juga adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah hemoglobn dalam darah atau
B. Etiologi
mengangkut O2 kejaringan. Akibat produksi sel darah merah tidak mencukupi. Akibat sel darah
merah prematur atau penghancuran sel darah merah yang berlebihan. Kehilangan darah misalnya
perdarahan pada waktu melahirkan. Kekurangan nutrisi misalnya tidak tercukupi kandungan
unsur besi dalam menu sehari-hari dan banyaknya zat besi keluar melalui perdarahan. Penyakit
kronik terjadi karna turunnya produksi sel darah merah dan adanya penyekat pada penggunaan
zat besi o/ sel steroid.misalnya pada penyakit TBC yaitu biasanya pada paru dan tulang biasanya
Gejala dijumpai pada pasien anemia antara lain pucat, keluhan lemah, pucat, cepat
lelah, keringat dingin, takikardi, hypotensi, palpitasi (Barbace C. Long, 1996). Takipnea (saat
latihan fisik), perubahan kulit dan mukosa (pada anemia defisiensi Fe). Anorexia, diare, ikterik
Secara klinik anemia dapat dilihat dari tubuh yang malnutrisi & pucat. Menurut Dewa
Nyoman 2001 gejala-gejala atau tanda-tanda yg dapat dilihat adalah: gejala umum yang sering
D. Klasifikasi
kadar sel darah merah atau hemoglobin dalam darah. Adanya anemia akan menyebabkan
transportasi oksigen terganggu sehingga jaringan tubuh orang yang mengalami anemia akan
mengalami kekurangan oksigen, yang diperlukan untuk menghasilkan energi. Orang yang
menderita anemia akan merasa cepat lelah, lemas, pucat, gelisah dan terkadang sesak.
Klafisikasi Anemia yang mengelompokkan berbagai macam anemia, secara garis besar
1. Tubuh kehilangan terlalu banyak darah (seperti karena trauma, atau menderita penyakit
tertentu).
2. Tubuh memiliki masalah dalam memproduksi sel darah merah.
3. Sel darah merah memecah atau mati lebih cepat sementera belum terbentuk sel sel darah
E. Patofisiologi
eritropoesis (produksi sel darah merah) terjadi kekurangan nutrisi karena kurang masuknya zat
besi dalam menu maknan/akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel
darah merah normal keluar melalui pendarahan misalnya pada waktu melahirkan dan kecelakaan
ANEMIA.
E. Pathway Anemia
F. Data Penunjang
4. Jumlaheritrositmenurun
5. Jumlah retikulosit meningkat karena respon sumsum tulang terhadap kehilangan
darah(hemolisis)
6. Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosonng diganti lemak (pada anemia aplastik)
7. Pewarnaan SDM mendeteksi perubahaan warna dan bentuk dappat menetukan tipe Anemia
G. Komplikasi
1. Parasestia
2. Kejang
3. Gagaljantungkongestif
4. Kurangnyakonsentrasi
H. PenatalaksanaanMedis
1. Keperawatan
2. Medis
I. Pencegahan
Untuk pencegahan penyakit anemia sebenarnya sangat mudah. seperti dengan
mengkonsumsi makanan-makanan yang banyak mengandung zat besi, asam folat, vitamin B12,
vitamin C. berikut ini penjelasan singkat tentang cara pencegahan anemia serta jenis-jenis
makanan yang bisa membantu mencegah anemia diantaranya :
Makanan yang banyak mengandung zat besi seperti daging, kacang, sayur-sayuran yang
berwarna hijau dan lain-lain. zat besi juga sangat penting untuk wanita yang sedang menstruasi,
Konsumsi makanan yang banyak mengandung Asam folat seperti pisang, sayuran hijau
Banyak sekali manfaat-manfaat Vitamin C, salah satunya yaitu bisa membantu penyerapan
zat besi. jenis-jenis Makanan yang banyak mengandung vitamin C seperti buah melon, buah
jeruk, dan buah beri. itulah beberapa cara mencegah penyakit anemia secara alami.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitaspasien
Nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, status, suku/bangsa, tanggal MRS,
Biasanyapadapasien anemia
b. Pasienmengatakannafsumakanmenurun
c. Pasienmengatakanmual
d. Pasienmengatakanseringhaus
c. Pasientampakmualdanmuntah
e. Pasientampakpucat
3. Riwayatkesehatan:
adalahlemahdanpusing.
c. Riwayat kesehatan dahulu :apakah pasien pernah mengalami penyakit sebelumnya?
d. Riwayat kesehatan keluarga:
penyakit jantung,dll.
4. Pemeriksaan fisik:
a. Keadaan umum: pucat, keletihan, kelemahan, nyerikepala, demam, dyspnea, vertigo,
sesitif terhadap dingin, berat badan menurun.
c. Mata : penglihatan kabur,konjungtiva anemis
e. Paru-paru : dispneu
g. Gastrointestinal : anoreksia
B. Diagnosakeperawatan NANDA
O NANDA
1 Intoleran aktifitas Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji kemampuan klien
ramandiri 1.
pernapasan,
selama dan sesudh aktivit
as.catat respon hadap
tingka taktifitas
(mis,peningkatan denyut j
antung / TD, distritmia,
dyspnea, takipnea,dsb)
3.
Berikan lingkungn tenan,
pertahanantirah baring
bila diindikasikan.
Monitor dan batasi p
engunjung,telepon dan
gangguan
berulang tindakan yang ti
dak direncanakan.
4.
Ubah posisi pasien
dengan perlahan dan
pantau terhadap pusing
5.
Prioritaskan jadwal
asuhan keperawatan
untuk menin
gkatkan istirahat. Pili
h priode istirahat dan
aktivitas.
6.
Rencanakan kemaju
an aktivitas denga
n pasien, termasuk
yang pasien pandan
g perlu.
7.
Gunakan teknik penghe
mat
energy, mis:mandidengan
duduk,
duduk untuk melakuk
an tugas-tugas.
8.
Anjurkan pasien untuk
menghentikan
aktivitas bila palpitas
i, nyeri
dada, napas pendek,
kelemahanatau pusing terj
adi
2 Gangguan Setelah dilakukan tindakan
1.
Klien menunjukanperbaika s:
n ventilasi batasi aktivitas dalam t
2. oleransi pasien atau
Frekuensi dan pola na tempatkan pasien pada
3. Bantu dalam mobilita
Klien tidak menunju s sesuai kebutuhan.
kkan adannya sianosi3.
s Dorong pasien untuk m
4. emilih periode istirahat
Klien perpartisipasidalama dan aktivitas
ktivitas seharihari tanpa
4.
kelemahan dan kelel Peragakan dan dorong
ahan pengunaanteknik relaksas
i,
mis: bimbingan imajina
si dan visualisasi.
5.
Tingkatkan masukancaira
n 2-3 liter
perhari dalam tolerans
i jantung
6.
Batasi pengunjungatau sta
7.
Berikan suplemenoksigen
lembab sesuai indikasi
8.
Lakukan atau bantu fi
sioterapi
dada, IPPB dan spirome
triintensif.
transfuse
tukar sesuai indikasi
.
10.
Berikan terapiobat sesuai
indikasi:
contoh asetami
nofen.
3 Ketidakseimbangn Setelah dilakukan 1.
1. erkala
Adanya peningk
3.
atan berat badan sesuai Observasi dan catat ou
tanda malnutrisi 4.
3. Obsevasi mual dan mu
Tidak terjadi penuru ntah
nan berat badan yang
5.
berarti Anjurkan pasienmakan s
5. Membrane
6. Anjurkan oral hygiene
konjungtiva dan mukosa t
7.
idak pucat Ciptakan lingkun
gan pasien yang bersih,
nyaman, dan bebas bau
8.
Kolaborasi pemberi
an nutrisidengan ahli gizi
9.
Berikan obat sesuai d
engan indikas imisaln
yavitamin dan mineral
suplemen
. berhungan dengan2. 1.
1. lu
Klien bebas dari tanda d3.
an gejalain feksi Instruksikan pengunj
2. ung untukmencuci tangan
Menunjukkan kemam saat berkunjung dan se
puan untukmencegaht telah berkunjung
imbulnya infeksi meninggalkan pasien
3. 4.
Jumlah leukosit dalam b Pertahankan lingkun
4. aseptic selama pemasa
Menunjukan prilak u ngan alat
nutrisi
Infection protection
1. Monitor
tanda dan gejala infeksi
2. Monitor
hitung granulosit,WBC
3. Monitor
kerentanan terhada
p infeksi
4.
Dorong pemasu
kan nutrisidan cairan yan
g cukup
5.
Ajarkan cara menghin
dari nutrisi
6.
Laporkan kecurig
aan infeksi
7.
Intruksikan pasienminum
antibiotic
bila diindikasikan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah atau kadar hemoglobin didalam sel darah
merah kurang dikarenakan adanya kelainan dalam bentuk sel, perdarahan atau gabungan
keduanya. Anemia sering dijumpai di masyrarakat dan mudah dikenali (di diagnosa). Tanda dan
gejalanya beragam, seperti pucat, lemah, mual, dan lain-lain. Pendiagnosaan anemia dapat di
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan dengan makalah ini sebagai tenaga kesehatan kita harus mampu mengenali
tanda-tanda anemia dan memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan anemia secara
benar.
DAFTAR PUSTAKA
Betz cecllyl, 2002. Buku saku keperawatan, Jakarta; EGC Mansjoer, Arif, 2001.
vvv