Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP) KEPERAWATAN DEWASA


“ANEMIA PADA IBU
HAMIL” KELOMPOK 5 2021B

Dosen Pembimbing

Ns. Rani Lisa Indra, M.Kep., Sp. Kep.M.B


Di Susun Oleh :
Lisda Mawati Baene 21031061
Nikmatus Sya’adah 21031067
Linda Amelia 21031068
Mifta Rilli Adzkia 21031069
Della Fatika 21031070
Hikmatul Aulia 21031071
Sefriyonaliza 21031072
Meli Yunita Hasibuan 21031081

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS HANG TUAH PEKANBARU
2022/2023
MATERI SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ANEMIA PADA IBU HAMIL

A. Definisi Anemia
Anemia adalah jumlah sel darah merah menurun, kadar Hb menurun di
bawahnormal (normal wanita 12 gr %, pria 14 gr%). Pada wanita hamil dikatakan anemia
apabila kadar Hb nya di bawah 11 gr % dan anemia berat jika Hb dibawah 8 gr%.
Caramengetahui secara pasti kadar Hb dengan dilakukan tes darah.

B. Ciri – Ciri Ibu Hamil Dengan Anemia


Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau keseluruhan ciri-ciri
dibawah ini, dan untuk memastikannya harus dengan tes kadar Hb dalam darah. Ciri-ciri
tersebut antara lain :
a. Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit
b. Lemah
c. Letih
d. Lesu
e. Lunglai
f. Nafas terengah-engah
g. Nyeri dada
h. Ikterus

C. Macam – Macam Anemia Pada Ibu Hamil


1. Anemia defisiensi besi/ karena kekurangan zat besi
Penyebab tersering anemia selama kehamilan dan masa nifas adalah defisiensi
besi dan kehilangan darah akut. Tidak jarang keduanya saling berkaitan erat, karena
pengeluaran darah yang berlebihan disertai hilangnya besi hemoglobin
danterkurasnya simpanan besi pada suatu kehamilan dapat menjadi penyebab
pentinganemia defisiensi besi pada kehamilan berikutnyaDengan meningkatnya
volume darah yang relatif pesat selama trimester kedua,maka kekurangan besi sering
ber manifestasi sebagai penurunan tajam konsentrasihemoglobin. Walaupun pada
trimester ketiga laju peningkatan volume darah tidakterlalu besar, kebutuhan akan
besi tetap meningkat karena peningkatan massa hemoglobin ibu berlanjut dan banyak
besi yang sekarang disalurkan kepada janin. Karena jumlah besi tidak jauh berbeda
dari jumlah yang secara normal dialihkan, neonatus dari ibu dengan anemia berat
tidak menderita anemia defisiensi besi (Arisman, 2007 )

2. Anemia karena perdarahan Sering terjadi pada masa nifas.


Solusio plasenta dan plasenta previa dapat menjadi sumber perdarahan serius dan
anemia sebelum atau setelah pelahiran. Pada awal kehamilan, anemia akibat
perdarahan sering terjadi pada kasus-kasus abortus, kehamilan ektopik, dan mola
hidatidosa. Perdarahan masih membutuhkan terapi segera untuk memulihkan
walaupun jumlah darah yang diganti umumnya tidak mengatasi difisit hemoglobin aki
bat perdarahan secara tuntas, secara umum apabila hipovolemia yang berbahaya telah
teratasi dan hemostasis tercapai, anemia yang tersisa seyogyanya diterapi dengan
besi.Untuk wanita dengan anemia sedang yang hemoglobinnya lebih dari 7
g/dl,kondisinya stabil, tidak lagi menghadapi kemungkinan perdarahan serius,
dapat berobat jalan tanpa memperlihatkan keluhan, dan tidak demam, terapi besi sela
masetidaknya 3 bulan merupakan terapi terbaik dibandingkan dengan transfusi darah
(Sarwono)

3. Anemia karena radang/ keganasan


Selama kehamilan, sejumlah penyakit kronik dapat menyebabkan
anemia.Beberapa diantaranya adalah penyakit ginjal kronik, supurasi, penyakit
peradanganusus (inflammatory bowel disease), lupus eritematosus sistemetik,
infeksigranulomatosa, keganasan, dan arthritis remotoid. Anemia biasanya semakin
beratseiring dengan meningkatnya volume plasma melebihi ekspansi massa sel
darahmerah. Wanita dengan pielonfritis akut berat sering mengalami anemia nyata.
Hal initampaknya terjadi akibat meningkatnya destruksi eritosit dengan produksi
eritropoietinnormal (Cavenee dkk,2001).
4. Anemia aplastik
Karena kerusakan sumsum tulang Kelainan fungsional mendasar tampaknya
adalah penurunan mencolok selinduk yang terikat di sumsum tulang. Diagnosis
ditegakkan apabila dijumpai anemia, biasanya disertai

5. Anemia hemolitik
Karena usia sel darah merah yang pendekAnemia hemolitik disebabkan
penghancuran/pemecahan sel darah merah yanglebih cepat dari pembuatannya. Ini
dapat disebabkan oleh :
a. Faktor intra kopuskuler dijumpai pada anemia hemolitik heriditer,
talasemia,anemia sel sickle (sabit), hemoglobin, C, D, G, H, I dan paraksismal
nokturnalhemoglobinuria.
b. Faktor ekstrakorpuskuler, disebabkan malaria, sepsis, keracun zat logam, dan
dapat beserta obat-obatan, leukemia, penyakit hodgkin dan lain-lain.

6. Anemia megaloblastik
Karena gangguan pencernaan Anemia megaloblastik yang disebabkan oleh
kekurangan vitamin B12 selamakehamilan sangat jarang terjadi, ditandai oleh
kegagalan tubuh menyerap vitamin B12karena tidak adanya faktor intrinsik.
Defisiensi vitamin B12 pada wanita hamil lebihmungkin dijumapai pada mereka yang
menjalani reseksi lambung parsial atau total.Kausa lain adalah penyakit Crohn,
reseksi ileum, dan pertumbuhan bakteri berlebihandi usus halus

7. Anemia karena penyakit keturunan


Misalnya anemia sel sabitPenyakit sel sabit (sickle cell disease) adalah suatu
penyakit keturunan yangditandai dengan sel darah merah yang berbentuk sabit dan
anemia hemolitik kronik.Pada penyakit sel sabit, sel darah merah memiliki
hemoglobin (protein pengangkutoksigen) yang bentuknya abnormal, sehingga
mengurangi jumlah oksigen di dalam seldan menyebabkan bentuk sel menjadi seperti
sabit.
D. Akibat Anemia Pada Ibu Hamil
1) Abortus
2) Persalinan preterm/sebelum waktunya
3) Proses persalinan lama
4) Perdarahan setelah persalinan
5) Syok
6) Infeksi pada saat dan sesudah persalinan
7) Payah jantung
8) Bayi lahir prematur
9) Bayi cacat bawaan
10) Kekurangan cadangan besi
11) Kematian janin
12) Kematian ibu

E. Penatalaksanaan Dan Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil


Penatalaksanaan dan pencegahan yang umum dilakukan adalah dengan
pemberiansuplemen zat besi sedikitnya 1 tablet selama 90 hari berturut-turut selama
masakehamilan. Pemeriksaan kadar Hb semua ibu hamil dilakukan pada kunjungan ANC
pertama dan pada minggu ke-28. Apabila ditemukan ibu hamil dengan anemia
berikantablet Fe 2-3 kali 1 tablet perhari dan disarankan untuk tetap minum tablet zat besi
sampai4-6 bulan setelah persalinan. Pada ibu hamil trimester 3 dengan anemia perlu
diberi zat besi dan asam folat secara IM dan disarankan untuk bersalin di rumah
sakit.Pencegahan juga bisa dilakukan secara mandiri dengan mengkonsumsi
makananyang mengandung gizi seimbang (4 sehat 5 sempurna) dan
memperbanyakkonsumsi makanan-makanan yang kaya akan zat besi seperti hati ayam
(disarankan hatiayam kampung) ataupun sapi, sayur bayam dan juga buah-buahan
(disarankan hatihewan, sayur dan buah organik). Dengan mengkonsumsi semua makanan
tersebut, zat besi yang sangat diperlukan oleh sel-sel darah merah dapat terpenuhi secara
maksimaldan dapat terhindar dari.Periksakan sedini mungkin apabila terdapat tanda-
tanda anemia,agar langkah-langkah antisipasi bisa segera dilakukan.
F. Cara Meminum Tablet Zat Besi
1. Sehari minum 1 tablet Fe pada malam hari sebelum tidur untuk mengurangi rasa
mual.
2. inum tablet Fe bersamaan dengan vitamin C dan vitamin B12, misalnya dengan jus
jeruk atau air lemon untuk membantu proses penyerapan.
3. Jangan minum tablet Fe bersamaan dengan kopi, teh, alkohol dan susu karena
dapatmenghambat proses penyerapan.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

(ANEMIA PADA IBU HAMIL)

Pokok Bahasan : Anemia Pada Ibu Hamil

Sub Pokok Bahasan : Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil Trimester II Dan III

Tujuan : Menghindari terjadinya Anemia dan ibu serta janin sehat

Tanggal : Selasa/ 26 Desember 2022

Jam/ Durasi : Pkl. 10.00 – 11.15 WIB

Tempat Bermain : Ruang Balai Desa

Peserta : Untuk kegiatan ini peserta yang dipilih adalah Ibu hamil di Kecamatan
Tualang, RT 003, RW 002.

- Ibu Hamil Trimester II dan III


- Tidak mempunyai keterbatasan fisik
- Dapat berinteraksi dengan perawat dan keluarga
- Kooperatif dalam Kegiatan
- Peserta terdiri dari : 5 Orang Ibu Hamil
.
A. Latar Belakang
Anemia sering ditemukan di Indonesia, namun sebagian besar masyarakat
Indonesia menganggap anemia sebagai penyakit yang ringan. Penyakit anemia sendiri
merupakan kumpulan gejala yang ditandai dengan kulit dan membran mucosa pucat, dan
pada test laboratorium didapatkan Hitung Hemoglobin (Hb), Hematokrit(Hm), dan
eritrosit kurang dari normal. Rendahnya kadar hemoglobin itu mempengaruhi
kemampuan darah menghantarkan oksigen yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh
yang optimal. Anemia pula merupakan penurunan kuantitas atau kualitas sel-sel darah
merah dalam sirkulasi, yang dapat disebabkan oleh gangguan pembentukan sel darah
merah, peningkatan kehilangan sel darah merah melalui perdarahan kronik atau
mendadak, atau lisis (destruksi) sel darah merah yang berlebihan (Elizabeth Corwin,
2002).
Dimana insidennya 30% pada setiap individu di seluruh dunia. Prevalensi
terutama tinggi di negara berkembang karena faktor defisiensi diet dan atau kehilangan
darah akibat infeksi parasit gastrointestinal. Sel darah merah mengandung hemoglobin
yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru, dan mengantarkannya
ke seluruh bagian tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah
atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga darah tidak dapat mengangkut
oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh.
Anemia bukan suatu penyakit tertentu, tetapi cerminan perubahan yang mendasar
yang diuraikan melalui anamnesis yang seksama, pemeriksaan fisik. dan konfirmasi
laboratorium (Baldy, 2006). Anemia merupakan masalah medik yang paling sering
dijumpai di klinik diseluruh dunia, disamping berbagai masalah kesehatan utama
masyarakat. terutama di negara berkembang, yang mempunyai dampak besar terhadap
kesejahteraan social dan ekonomi, serta kesehatan fisik (Bakta, 2006). Masyarakat
Indonesia masih belum sepenuhnya menyadari pentingnya zat gizi, karena itu prevalensi
anemia di Indonesia sekarang ini masih cukup tinggi. terutama anemia defisiensi nutrisi
seperti besi, asam folat, atau vitamin B12.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan masyarakat dapat mengetahui tentang
1000Hari Pertama Kehidupan terutama tentang anemia pada ibu hamil.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan diharapkan masyarakat mampu
a. Mengetahui pengertian anemia
b. Mengetahui cirri-ciri ibu hamil anemia
c. Mengetahui macam-macam anemia
d. Mengetahui akibat anemia
e. Mengetahui penatalaksanaan anemia
f. Mengetahui cara minum tablet Fe

C. Metode dan Media


1. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
2. Media
a. Leaflet

D. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Selasa/ 26 Desember 2022
Jam : Pkl. 10.00 – 11.15 Wib - Selesai
Tempat : Ruangan Balai Desa

E. Pengorganisasian
1. Leader : Hikmatul Aulia
2. Co leader : Linda Amelia
3. Fasilitator : Sefriyonaliza
4. Observer : Mifta Rilli Adzkia
5. Ibu : 1. Della Fatika
2 . Lisda Mawati Baene
3. Meli Yunita Hasibuan
 Pembagian Tugas
1) Leader
 Mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Memimpin jalannya penyuluhan dari awal hingga berakhirnya
kegiatan
 Membuat suasana diskusi agar lebih tenang dan kondusif
2) Co Leader
 Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
 Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang
 Membantu memimpin jalannya kegiatan
 Menggantikan leader jika terhalang tugas
3) Fasilitator
 Memotivasi ibu hamil agar dapat kooperatif dalam permainan
yang akan dilakukan
 Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
 Fasilitator bertugas sebagai pemandu dan memotivasi ibu
hamil agar kooperatif dalam permainan yang akan dilakukan
 Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
 Membimbing kelompok selama permainan

4) Observer
 Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan
waktu,tempat dan jalannya acara
 Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota
kelompok dengan evaluasi kelompok
F. Setting Tempat (Gambar/Denah Ruangan)

Keterangan :
: Leader
: Co Leader
: Peserta
: Fasilitator
: Observer

G. Kegiatan Penyuluhan
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1 10.00–10.15 Persiapan (Pra
(15 Menit) Interaksi) Persiapan
Pasien
1. Ibu hamil diberitahu
tujuan penyuluhan
2. Melakukan kontrak
waktu dan tempat
pelaksanaan.
3. Mengecek kesiapan
dan kondisi ibu hamil
untuk berdiskus
4. Penyampaian materi
penyuluhan dapat
dilakukan di tempat
ruangan tersebut
(Balai Desa)
Persiapan Peralatan :
1. Menyiapkan alat dan
bahan yang
diperlukan seperti
Leaflet.
2. Mencek kembali
kelengkapan peralatan
yang akan di
perlukan.
2. 10.15-10.20 Pembukaan (orientasi) 1. peserta menjawab
(5 menit) 1. Co leader membuka salam
dan mengucapkan 2. Peserta
salam mendengarkan
2. Memperkenalkan diri 3. Peserta
3. Memperkenalkan memperhatikan serta
pembimbing mendengarkan
4. Memperkenalkan mahasiswa
anak satu persatu dan menjelaskan tata
mahasiswa saling tertib acara.
berkenalan dengan
Audiens.
5. Kontrak waktu
dengan peserta
6. Mempersilahkan
leader
3 10.20-11.00 Kegiatan Penyampaian
(40 menit) Materi 1. Peserta
1. Leader menjelaskan memperhatikan dan
Materi mendengarkan
2. Menanyakan pada ibu Penjelasan perawat
hamil keadaannya 2. Peserta menjawab
3. Membagikan Leaflet ingin bermain
4. Leader , co leader, 3. Peserta tampak
dan fasilitator gembira ketika
memotivasi Ibu Hamil menerima mainan
5. Observer 4. Peserta melakukan
mengobservasi Ibu kegiatan yang
hamil diberikan oleh
6. Menanyakan perasaan perawat
Ibu hamil 5. Peserta Membaca
Leaflet
6. Peserta
mengungkapkan
perasaan bahagia
dengan didukung
mimic wajah
4 11.00-11.15 Penutup
(15 menit) 1. Leader menghentikan 1. Mahasiswa berhenti
Penyuluhan menjelaskan dan
2. Menanyakan perasaan selesai penyuluhan
Peserta 2. Peserta
3. Menyampaikan hasil mengungkapkan
Penyuluhan perasaan bahagia
4. Co leader menutup 3. Peserta diberikan
acara kesempatan untuk
5. Mengucapkan salam bertanya
4. Mahasiswa
menjawab
Pertanyaan peserrta
5. Peserta
Mendengarkan
perawat
6. Menjawab salam

H. Evaluasi Hasil
1. Evaluasi Struktur
Yang diharapkan :
- Alat yang digunakan lengkap
- Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana
2. Evaluasi Proses
Yang diharapkan :
- Penyuluhan dapat berjalan dengan baik
- Peserta dapat memahami dengan baik
- Tidak adanya hambatan saat melakukan Penyuluhan
- Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai
tugasnya
3. Evaluasi Hasil
Yang diharapkan :
- Peserta dapat Memahami Materi tentang Anemia yang bisa terjadi
pada ibu hamil
- Peserta dapat mengikuti kegiatan dengan baik
- Peserta merasa nyaman
- Peserta bisa memberikan feedback yang positif
- Peserta dapat menerapkan ilmu nya dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Dorland. 2003.Kamus Saku Kedoktera. Jakarta : EGC

Wasnidar. 2007. Buku saku anemia pada ibu hamil, konsep dan penatalaksanaan.

Jakarta: penerbit trans info media

Widyastuti AP. 2019. Hubungan Kadar Haemoglobin Siswa Dengan Prestasi

Belajar di Sekolah Dasar Negeri 1 Bantengan Wonosari Kabupaten

Klaten. Surakarta : Universitas Muhammadiyah

Itrakesumasari. 2018. Anemia Gizi Masalah dan Pencegahannya.


Kaliaka:Yogyakarta

Irdayanti . 2017. Identifikasi Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Ibu Hamil Trimester
I, II, Dan III Terhadap Kejadian Anemia Di Pukesmas Poasia.Vol 2,No 12-15.

Anda mungkin juga menyukai