Anda di halaman 1dari 19

Asuhan Kebidanan Pada Kasus Kompleks

Anemia dalam Kehamilan


Dosen Pembimbing : Gina Muthia S.SiT., M.Keb

Kelompok 3
Kelompok 3
Al-asyih Nofera Redha : 19221002
Ela Mala Sari : 19221009
Irma Isra Hayati : 19221014
Miftah Dwi Riska : 19221018
Putri Hasanah : 19221022
Rifana Refiola Zaihan : 19221032

Pengertian Anemia

Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel


darah merah atau konsentrasi hemoglobin
di dalamnya lebih rendah dari normal atau
tidak mencukupi kebutuhan tubuh (WHO).

Anemia adalah suatu keadaan tubuh


dimana kadar hemoglobin dalam darah
kurang dari jumlah normal atau sedang
mengalami penurunan (Menurut
Kemenkes, 2019).
Etiologi Anemia
Menurut WHO, Penyebab umum dari anemia termasuk
kekurangan nutrisi, terutama kekurangan zat besi, meskipun
kekurangan folat, vitamin B12 dan A juga merupakan penyebab
penting, hemoglobinopati, dan penyakit menular, seperti
malaria, tuberkulosis, HIV dan infeksi parasit.

Menurut Kemenkes, 2019 anemia dapat disebabkan oleh


barbagai faktor misalnya kekurangan asupan gizi, penyakit
infeksi seperti malaria, mengalami perdarahan saat melahirkan,
kebutuhan tubuh yang meningkat, akibat mengidap penyakit
kronis, dan kehilangan darah akibat menstruasi dan infeksi
parasite (cacing).
Tanda dan gejala Anemia

Gejala Umum :
Lemah, lesu
Cepat lelah
Telinga mendenging (tinnitus)
Mata berkunang-kunang
Kaki terasa dingin
Sesak nafas
Dispepsia.
Pada pemeriksaan, penderita tampak pucat, yang mudah dilihat
pada konyungtiva, mukosa mulut, telapak tangan dan jaringan
di bawah kuku.
Tanda dan gejala Anemia
Anemia defisiensi besi:
Disfagia
Atrofi papil lidah Anemia hemolitik:
Stomatitis angularis Ikterus
Kuku sendok (koilonychia). Splenomegali
Hepatomegali

Anemia megaloblastik:
Glossitis
Gangguan neurologik pada Anemia aplastik:
defisiensi vitamin B12 Perdarahan dan tanda-tanda
infeksi
Klasifikasi Anemia

Berdasarkan Kadar Hemoglobin


Anemia dapat dikelompokkan menjadi kedalam tiga kategori
yakni:
Anemia ringan apabila kadar hb dalam darah berkisar
pada 9-10 gr %
Anemia sedang apabila kadar hb dalam darah berkisar
pada 7-8 gr %
Anemia berat apabila kadar hb dalam darah kurang dari
7 gr % .
Anemia defisiensi zat besi pada wanita
Berdasarkan penyebabnya bisa disebabkan oleh :
Penurunan asupan atau penyerapan
Anemia Defisiensi Besi
zat besi, termasuk defisiensi nutrisi
Yaitu anemia yang dan gangguan pencernaan, seperti
disebabkan oleh kurangnya diare atau hiperemesis;
mineral Fe. Kekurangan ini Peningkatan kebutuhan, seperti
dapat disebabkan karena kehamilan yang sering, banyak atau
kurang masuknya unsur besi kembar;
dengan makanan, karena Infeksi kronis, terutama pada saluran
gangguan absorbsi atau kemih;
terlampau banyaknya keluar Perdarahan akut atau kronis,
dari badan, misalnya pada misalnya menoragia, hemoroid
perdarahan. berdarah, atau hemoragi antepartum
atau postpartum.
Anemia Megaloblastik Anemia Hipoplastik
Anemia megaloblastik adalah Adalah anemia yang disebabkan
oleh hipofungsi sumsum tulang,
gangguan darah di mana
membentuk sel darah merah baru.
ukuran sel lebih besar dari sel
darah merah normal. Anemia
ini biasanya disebabkan oleh
defisiensi asam folat dan
jarang sekali karena defisiensi
vitamin B12.
Anemia Hemolitik
Yaitu anemia yang disebabkan karena sumsum
tulang belakang kurang mampu membuat sel-sel
darah yang baru.
Pada sepertiga kasus anemia dipisu oleh obat
atau zat kimia lain, infeksi, radiasi, leukemia,
dan gangguan imunologis.
Anemia ini adalah anemia yang disebabkan
penghancuran atau pemecahan sel darah merah
yang lebih cepat dari pembuatannya.
Penanganan / Penatalaksanaan

Meningkatkan konsumsi zat besi dari makanan atau


konsumsi vitamin C sehingga membantu penyerapan zat
besi di dalam tubuh dan menghindari zat-inhibitor
penghambat penyerapan zat besi.
Konsumsi suplemen zat besi pada ibu hamil sebagai
pencegahan anemia.
Penambahan jenis zat gizi dalam bahan pangan agar
meningkatkan kualitas pangan (fortifikasi Fe).
Penanganan anemia dalam kehamilan menurut tingkat pelayanan

1. Polindes :
Membuat diagnosis klinik dan rujukan
pemeriksaan laboratorium. 2. Puskesmas
Memberikan terapi oral : tablet besi 90 Membuat dignosis dan terapi
mg/hari. Menentukan penyakit kronik (malaria,
Penyuluhan gizi ibu hamil dan menyusui. TBC) dan penanganannya

3. Rumah sakit
Membuat diagnosis dan terapi.
Diagnosis thalasemia dengan elektroforesis
Hb, bila ibu ternyata pembawa sifat, perlu
tes pada suami untuk menentukan risiko
pada bayi.
Judul : Literatur review : Dampak Anemia Defisiensi Besi pada Ibu Hamil
Nama : Anjar Fifi Wulandari,dkk
Tahun : 2021
Pembahasan :
Anemia pada kehamilan karena kekurangan zat besi dapat
menyebabkan hasil pengeluaran (outcome) yang buruk terhadap ibu
dan bayinya. Dampak yang dapat diakibatkan dari anemia pada
kehamilan yaitu peningkatan resiko kelahiran premature dan BBLR,
perdarahan postpartum dan kematian ibu, resiko persalinan section
cesarea (SC) dan berpengaruh pada keterlambatan dan terhambatnya
perkembangan mental anak. Selain itu dampak lain yang juga dapat
terjadi pada ibu hamil anemia yaitu peningkatan resiko preeklamsia,
solusio plasenta dan gagal jantung.
Kasus
Seorang perempuan berusia 25 tahun G1P0A0H0 usia
kehamilan 24 minggu datang ke PMB dengan keluhan cepat
lelah, sering pusing dan mata berkunang-kunang dirasakan
sejak 4 hari yang lalu dengan sifat keluhan hilang timbul. Hasil
pemeriksaan fisik di dapatkan : Tekanan darah 110/70
mmHg, Nadi : 80 x/menit, Pernafasan : 22 x/ menit, suhu :
36,5oC, DJJ : 130x/menit. Hasil Pemeriksaan laboratorium
Hb : 8,6 gram%
Asuhan

Memberikan HE(Health Rducation) tentang Gizi dan kebutuhan pada ibu hamil
Kebutuhan kalori selama kehamilan meningkat yang diperoleh misalnya dari
kacang-kacangan, buah segar, beras merah, sayur-sayuran.
Kebutuhan protein dapat diperoleh dari telur, tahu, tempe, ikan dan susu.
Zat besi yang diperlukan setiap hari dapat diperoleh dari daging, hati, telur
dan kedelai.
Kebutuhan asam folat (vitamin B) dan vitamin C dapat diperoleh dari
misalnya jus jeruk, brokoli, dan juga roti.
Personal hygiene dalam kehamilan
Istirahat yang cukup
Memberi KIE tentang tablet Fe
Lanjutan

Mendiskusikan tanda-tanda bahaya dalam


kehamilan
Sakit kepala yang hebat
Demam
Bengkak pada wajah dan kaki
Penglihatan kabur
Mual muntah berlebihan
Nyeri perut yang hebat
Pergerakan janin berkurang
Ketuban pecah sebeum waktunya
Keluar darah dari jalan lahir
Kejang
Lanjutan

Memberitahu dengan ibu tentang komplikasi dalam


kehamilan dengan keadaan ibu yang sedang mengalami
anemia.
Komplikasi yang yang mungkin terjadi adalah
abortus, persalinan prematur, pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim terganggu.
Pada masa persalinan dapat terjadi gangguan his
sehingga kala satu dan dua dapat berlangsung
lama.
Pada masa nifas terjadi subinvolusio uteri
menimbulkan perdarahan postpartum,
pengeluaran ASI berkurang.
Berdiskusi dengan ibu tentang persiapan kelahiran dan
persalinan
Pemilihan tempat bersalin
Penentuan penolong persalinan
Persiapan biaya persalinan
Persiapan keluarga yang akan ditinggalkan
ditempat bersalin.

Penatalaksanaan pemberian vitamin


a. Fe 3 x1 tablert/ hari
b. B com 3x 1/ hari
c. Vitamin C 3x 1/ hari
Thank You

Anda mungkin juga menyukai