Wanita dengan anemia memiliki insiden komplikasi baik selama hamil, persalinan
maupun pada fase postpartum yang lebih tinggi dari pada wanita hamil dgn
hematologi normal.
Anemia berdampak pada peningkatan morbiditas dan mortalitas baik pada maternal
dan perinatal
Gejala umum anemia berupa badan lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang-
kunang, serta telinga berdenging
(Wulandari, 2015).
Gejala khas defisiensi zat besi, yaitu gejala yang dijumpai
pada anemia defisiensi zat besi dan tidak dijumpai pada
anemia jenis lain yaitu:
koilonychia (kondisi
kuku yang tipis, lunak,
atropi papil lidah stomatitis angularis
dan melengkung ke
bawah),
(Wulandari, 2015).
Manifestasi yang lain
Saat Hamil
Tumbuh kembang janin terlambat
Menimbulkan hiperemesis gravidarum dan gestosis (keracunan kehamilan)
Saat Persalinan
Persalinan berlangsung lama
Sering terjadi Fetal distress
Persalinan dengan tindakan operasi
Terjadi emboli air ketuban
Saat Postpartum
Terjadi pendarahan postpartum
Mudah terjadinya infeksi puerperium
Dapat terjadi retensio plasenta
Bayi lahir dengan anemia
Patofisiologi
Def zat besi
Penanganan dan penatalaksanan anemia
Anamnesa:
Identitas klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan,
alamat, pekerjaan, agama, sukubangsa, diagnosa medis.
Keluhan utama biasanya ditemukan keluhan cepat lelah,
sering pusing,dan mata berkunang-kunang
Riwayat kesehatan:
Riwayat kesehatan dahulu Pada pengkajian ini ditemukan
riwayat kehamilan yang berdekatan, dan riwayat penyakit-
penyakit tertentu seperti infeksi yang dapat memungkinkan
terjadinya anemia.
Riwayat kehamilan dan persalinan Biasanya ditemukan
kehamilan pada usia muda, dan kehamilan yang berdekatan.
Pola Aktivitas Sehari-hari :
Biasanya Hb
Trimester pertama dan ke tiga kurang dari 11 g/dl
Timester dua:
Hb <10,5 g/dl
Hhematokrit :<37% ( normal 37-41%)
Eritrosit: <2,8 juta/mm3 (normal 4,2 -5,4 juta/mm3)
Trombosit : <200.000 (normalnya 200.000-400.000/mel
Diagnosa
1. Ganngguan perfusi jaringan berhubungan dengan
penurunan suplai oksigen ke jaringan atau ke sel
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual, muntah
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan
ketidakseimbangan antar kebutuhan dan suplai oksigen
4. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
5. Risiko perdarahan berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang kewaspadaan perdarahan.
6. Risiko infeksi berhubungan dengan penurunan
hemoglobin
Diagnosa Tujuan Intervensi
keperawatan
perfusi perifer Setelah melakukan Perawatan sirkulasi :
tidak efektif perawatan diharapkan 1. Lakukan penilaian yang
berhubungan a. Perfusi jaringan kemprehensif pada sirkulasi
dengan perifer baik dengan perifer (CRT)
penurunan kriteria hasil : 2. Inspeksi kulit apakah terdapat
kosentrasi - Pengisian kapiler >2 luka tekan dan jaringan yang
hemoglobin det tidak utuh
- Akral hangat 3. Mengintruksikan klien untuk
- Denyut nadi kuat dan merubah posisi setiap 2 jam sekali
teratur 4. Intruksikan klien mengenai
- TTV dalam batas faktor – faktor yang
normal mempengaruhi sirkulasi daran
- Kunjungtiva tidak 5. Pertahankan status hidrasi untuk
anemis menurunkan viskositas darah
b. Status sirkulasi baik
dengan kriteria hasil:
- Tekanan darah normal
- Tidak ada kelelahan
- Kesadaran baik
- Tidak ada udema
Count...
dx Tujuan Intervensi
Manajemen Cairan
1. Monitor status hidrasi (misalnya ,membrane mukosa
lembab, denyut nadi adekuat, tekanan dara
2. Dukung peningkatan asupan kalori
3. Lakukan perawatan mulut sebelum makan
4. Sediakan suplemen makanan jika diperlukan
5. Persiapkan pemberian produk-produk darah
(misalnya,cek darah dan mempersiapkan pemasangan
infus)
6. Berikan produk-produk darah (misalnya,trombosit dan
plasma yang baru)
7. Atur ketersediaan produk darah untuk transfusi,
8. Persiapkan pemberian produk-produk darah (misalnya,
cek darah dan mempersiapkan pemasangan
infus)Berikan produk-produk darah (misalnya,
trombosit dan plasma yang baru)
Diagnosa Tujuan Intervensi
keperawatan
Defisit nutrisi Setelah melakukan Manajemen Nutrisi
berhubungan perawatan diharapkan 1. Identifikasi adanya alergi atau
dengan Status Nutrisi baik, dg intoleransi makanan yang dimiliki
kurangnya kriteria hasil pasien
asupan 1. Asupan gizi ade kuat 2. Instruksikan kepada pasien mengenai
makanan 2. Asupan makanan ade kebutuhan nutrisi
kuat 3. Ciptakan lingkungan yang optimal
3. Asupan cairan ade kuat pada saat mengkonsumsi makan
4. Kebutuhan Energi 4. Tawarkan makanan ringan yang padat
terpenuhi gizi