TINJAUAN PUSTAKA
1. Tinjauan Teori
Menurut Alodokter (2016) anemia pada ibu hamil yang tidak ditangani dengan
benar dapat meningkatkan risiko komplikasi yang berbahaya, seperti persalinan prematur.
Selain itu, anemia juga dapat meningkatkan risiko bayi terlahir dengan berat di bawah rata-
rata. Pada sisi ibu, anemia dapat memicu depresi pasca persalinan. Ibu hamil memerlukan
lebih banyak sel darah untuk mendukung perkembangan janin. Ketika mengalami anemia,
kebutuhan ini tidak tercukupi sehingga oksigen yang disalurkan pada jaringan tubuh dan
janin menjadi terbatas. Hal yang perlu dicermati adalah kadang-kadang gejala anemia juga
tampak mirip dengan gejala kehamilan yang umumnya dialami. Apalagi anemia ringan
memiliki kemungkinan tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, jika kondisi anemia
• Sesak napas
bahan-bahan yang tidak umum dimakan, seperti tepung jagung atau bahkan tanah liat. Selain
itu ada beberapa gejala anemia yang mungkin akan dirasakan ibu hamil, seperti sakit kepala,
merasa gatal-gatal, perubahan pada indera perasa, rambut rontok, telinga berdenging, dan
sariawan di pinggir mulut Untuk memastikan diagnosis anemia pada ibu hamil, maka perlu
dilakukan tes darah. Pemeriksaan darah umumnya dilakukan pada pemeriksaan kehamilan
sebagai berikut:
Kondisi anemia yang terjadi ketika tubuh mengalami kekurangan zat besi sehingga
hemoglobin tidak mencukupi. Padahal hemoglobin merupakan salah satu protein dalam sel
darah merah yang membawa oksigen dan paru paru ke tubuh. Pada ibu hamil yang menderita
defisiensi zat besi oksigen tidak terikat oleh darah secara cukup sehingga mengalami
gangguan kekurangan zat besi. Inilah kondisi yang paling umum yang terjadi pada ibu hamil.
Asam folat masuk dalam kelompok vitamin B. Bahkan tubuh membutuhkan folat dalam
membentuk sel sel baru bahkan sel darah merah yang sehat. Pada saat ibu hamil dibutuhkan
folat tambahan. Kekurangan folat pada ibu hamil akan menyebabkan kondisi tubuh tidak
dapat membuat sel darah merah yang cukup untuk menyangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Pada tubuh yang membentuk sel darah merah yang sehat maka dibutuhkan vitamin B12.Ibu
hamil tidak hanya mencukupi kebutuhan vitamin B12 dari makanan saja melainkan harus
mendapatkan tambahan.
Apalagi untuk ibu hamil yang tidak menyukai sumber vitamin B12 yaitu daging unggas, susu
dan telur akan kesulitan mencukupi kebutuhan vitamin B12. Konsultasikan dengan dokter
Anemia pada ibu hamil terjadi karena adanya peningkatan jumlah plasma dan eritrosit
Peningkatan plasma sebanyak tiga kali pada jumlah eritrosit akan menyebabkan penurunan
pada saat hamil. Meskipun pada saat hamil anemia fisiologis termasuk dalam keadaan yang
normal. Ibu hamil dideteksi mengalami anemia apabila ditemukan kadar Hb kurang dari 11
gr/dl pada trimester I dan III kehamilan. Selain itu pada trimester kedua kadar Hb kurang dari
10,5 gr/dl. Sedangkan pada ibu hamil yang mengalami anemia karena penyebabnya adalah
produksi hemoglobin dimana ditemukan adanya defisiensi nutrisi atau produksi rantai
Hemoglobin.
Ibu hamil adalah golongan terbesar mengalami anemia. Ditemukan 56% mengalami
anemia pada saat hamil. Penyebab anemia pada ibu hamil diantaranya adalah produksi rantai
hemoglobin karena adanya penyakit tertentu atau mengalami gangguan produksi hemoglobin
Pada kondisi tertentu ibu hamil dapat mengalami anemia karena terjadinya pendarahan,
infeksi parasit, kegagalan sumsum tulang atau penyakit tertentu lainnya. Dengan demikian
penyebab anemia pada ibu hamil berbeda-beda sehingga apabila ditarik kesimpulan dari
dan anemia hemolitik. Untuk mengetahui anemia yang dialami ibu hail diperlukan
Anemia pada ibu hamil dapat diatasi dengan mengonsumsi suplemen zat besi. Salah
satu yang umum diberikan adalah ferrous sulphate, yang dikonsumsi dua hingga tiga kali per
hari. Sebagian orang mengalami efek samping dari konsumsi suplemen zat besi ini, seperti
sakit perut, diare atau konstipasi, nyeri ulu hati, mual, atau tinja yang berwarna gelap.
Konsultasikan kepada dokter jika efek samping ini terjadi setelah mengonsumsi suplemen zat
besi Ibu hamil memerlukan 27 miligram zat besi per hari. Selain melalui suplemen,
Menambah asupan makanan mengandung zat besi merupakan salah satu cara
mencegah dan menangani anemia pada ibu hamil. Konsumsi pola makan seimbang,
kemudian tambahkan minimal tiga porsi makanan kaya zat besi. Contoh makanan yang
banyak mengandung zat besi adalah ikan, daging merah, ayam, sayur berwarna hijau gelap,
kacang-kacangan, biji-bijian, dan sereal yang sudah difortifikasi zat besi. Selain itu, sumber
makanan kaya zat besi lainnya yang mudah ditemukan, seperti telur dan tahu. Agar tubuh
dapat menyerap zat besi dengan maksimal, diperlukan juga asupan kaya vitamin C yang
dapat ditemukan dalam jeruk, stroberi, kiwi, dan tomat. Anda dapat mengombinasikan antara
Anemia yang terjadi karena kekurangan zat besi yang tidak ditangani maka dapat
meningkatkan risiko seperti bayi prematur atau mengalami berat badan yang rendah saat
lahir. Sedangkan pada ibu hamil akan mengalami kehilangan sejumlah besar darah pada saat
persalinan dan mengalami depresi setelah melahirkan. Sedangkan risiko anemia pada
kehamilan yang disebabkan karena defisiensi folat maka dapat meningkatkan risiko bayi lahir
prematur atau mengalami berat badan yang rendah dan juga bayi mengalami cacat lahir yang
serius pada otak dan tulang belakang. Begitu juga dengan anemia yang disebabkan karena
kekurangan vitamin B12 akan berdampak pada perkembangan janin. Pada ibu yang
mengalami anemia kekurangan vitamin B12 maka akan meningkatkan risiko melahirkan bayi
dengan cacat tabung saraf. Maka dapat disimpulkan dampak anemia pada ibu dan janin
melahirkan, infeksi yang berhubungan dengan intrapartum dan postpartum. Bahkan anemia
yang sangat berat ditandai dengan Hb dibawah 4 gr akan menyebabkan gangguan jantung
dikonsultasikan dengan dokter. Konsumsi suplemen zat besi dan asam folat yang dibutuhkan
oleh tubuh. Bahkan dokter atau bidan akan menyarankan anda untuk menambah dengan
mengkonsumsi makanan dengan kandungan asam folat dan zat besi yang lebih banyak.
Pada ibu hamil yang mengalami anemia akandisarankan untuk melakukan pemeriksaan
dalam jangka waktu tertentu untuk mengontrol kesehatan ibu dan janin. Pemeriksaan ibu
hamil untuk mengetahui apakah ibu mengalami anemia atau tidak dapat dengan melakukan
pemeriksaan hematokrit yang dapat mengukur presentase sel darah merah pada sampel darah.
7. Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan adalah hasil
tahu manusia terhadap sesuatu atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek
1. Komponen Pengetahuan
Menurut Bahm dalam (Wibisana, 1997), ilmu pengetahuan setidaknya melibatkan enam
sebagai berikut:
1. Masalah (Problems)
Menurut Bahm, suatu masalah bisa dianggap ilmiah, sedikitnya memiliki tiga ciri:
1) terkait dengan komunikasi; 2) sikap ilmiah dan 3) metode ilmiah. Tidak ada masalah yang
disebut ilmiah kecuali masalah tersebut bisa dikomunikasikan kepada orang lain. Jika belum
atau tidak dapat dikomunikasikan kepada orang lain atau masyarakat maka belum dianggap
ilmiah. Tidak ada masalah yang pantas disebut ilmiah kecuali masalah tersebut bisa
dihadapkan pada sikap ilmiah. Demikian pula tidak ada masalah yang pantas disebut ilmiah
Sikap ilmiah (scientific attitude) menurut Bahm setidaknya harus memiliki enam ciri pokok,
1). Keingintahuan (curiosity). Keingintahuan harus dimiliki oleh seorang ilmuwan, seperti
2). Spekulasi (spiculativeness). Hal ini penting dalam rangka menguji hipotesis. Spikulasi
3). Kesadaran untuk berlaku objektif (willingness to he objective). Sikap ini penting, sebab
objektivitas merupakan ciri ilmiah. Sikap demikian harus dimiliki oleh seorang ilmuwan.
Menurut Bahm sikap objektif harus memenuhi syarat syarat sebagai berikut:
•Memiliki sifat rasa ingin tahu terhadap apa yang diselidiki untuk memperoleh pemahaman
sebaik mungkin;
• Melangkah dengan berdasarkan pada pengalaman dan alasan, artinya, pengalaman dan
alasan saling mendukung, karena alasan yang logis dituntut oleh pengalaman;
•Bisa menerima perubahan (fleksibel, terbuka), artinya jika objeknya berubah, maka seorang
•Tidak mengenal putus asa, artinya gigih dalam mencari objek atau masalah, hingga
4). Terbuka (open mindedness), artinya selalu bersedia menerima kritik dan saran ilmuwan
6). Bersifat sementara, artinya harus menerima bahwa kesimpulan ilmiah bersifat sementara.
3. Metode (Method)
Menurut Bahm, bahwa esensi dari sebuah pengetahuan adalah metode. Setiap pengetahuan
memiliki metodenya sendiri sesuai dengan permasalahannya. Meski diantara para ilmuwan
terjadi perbedaan tentang metode ilmiah, tetapi mereka sepakat bahwa masalh tanpa
observasi tidak akan menjadi ilmiah, sebaliknya observasi tanpa masalah juga tidak akan
masalah dan melihat metode ilmiah sebagai sesuatu yang memiliki karakteristik yang esensial
bagi penyelesaian masalah. Ada lima langkah esensial dan ideal menurut Bahm- dalam
menerapkan metode ilmiah yang harus dipahami oleh seorang peneliti (ilmuwan),
Aktivitas dimaksud adalah penelitian ilmiah, yang memiliki dua aspek individual dan sosial.
5. Kesimpulan (Conclusion)
Kesimpulan merupakan penilaian akhir dari suatu sikap, metode dan aktivitas Kesimpulan
ilmiah tidak pasti, tetapi bersifat sementara dan tidak dogmatis. Bahkan jika kesimpulan
dianggap dogmatis, maka akan mengurangi sifat dasar dari ilmu pengetahuan tersebut. Pada
dasarnya ilmu pengetahuan itu bersifat tidak stabil, setiap generasi berhak untuk
6. Pengaruh (Effects)
Ilmu pengetahuan memiliki dua pengaruh, yaitu: 1) pengaruh terhadap teknologi dan industri;
merupakan produk dari ilmu pengetahuan yang mempunyai dampak besar terhadap
perkembangan ilmu, sehingga nampak seperti yang terjadi dalam perubahan sifat ilmu itu
sendiri. Proses industrialisasi tidak akan dapat diputarulang yang akhirnya ilmu pengetahuan
itu sendiri mengalami proses terindustrialisasi. Ilmu pengetahuan yang terindustrialisasi ini
menjadi bagian utama dari penggerak ilmu pengetahuan dan menjadi sebuah sumber bidang
2. Tingkat Pengetahuan
Menurut Wawan dan Dewi (2011) pengetahuan merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang. Dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku
yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari
oleh pengetahuan. Pengetahuan yang cukup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat
yaitu :
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk
ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang
menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dimana dapat
menginterprestasikan secara benar. Orang yang telah paham terhadap obyek atau materi terus
3. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada
situasi ataupun kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau
penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau
4. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan materi atau suatu obyck ke dalam
komponen-komponen tetapi masih di dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada
Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu kemampuan untuk melaksanakan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu keseluruhan yang baru. Dengan kata lain
sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian
terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang
Menurut Wawan dan Dewi (2011) ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan
seseorang yaitu:
1. Faktor internal
a. Umur
Umur adalah lamanya waktu hidup seseorang dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan
sampai berulang tahun akhir. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Hal ini sebagai pengalaman dan
kematangan jiwa (Wawan dan Dewi, 2011). Menurut The Health Resources and Service
Administration Guidelines Amerika Serikat, dalam buku Kusmiran, (2014) umur remaja
diperoleh, akan tetapi pada umur-umur tertentu atau menjelang usia lanjut kemampuan
b. Pendidikan
Pendidikan akan mempengaruhi daya ingat setiap seseorang terhadap informasi yang
diterimanya. Dengan pendidikan yang cukup baik terjadi proses pertumbuhan, perkembangan
atau perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan matang pada diri individu. Tingkat
pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap perkembangan orang
lain menuju kearah suatu cita-cita tertentu. Pendidikan dapat mempengaruhi seseorang
termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam motivasi untuk sikap
berperan serta dalam pembangunan. Pada umumnya makin tinggi pendidikan seseorang
makin mudah menerima informasi (Wawan dan Dewi, 2011). Tingkat Pendidikan :
1) Pendidikan dasar: Jenjang pendidikan awal selama 6 tahun pertama masa sekolah anak-
2) Pendidikan menengah: Jenjang pendidikan selama 6 tahun sekolah yaitu, SMP, SMA yang
3) Perguruan tinggi
Pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menafkahi diri dan keluarganya
dimana pekerjaan tersebut tidak ada yang mengatur dan bebas karena tidak ada etika yang
2. Faktor eksternal
a. Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari sikap dalam
menerima informasi.
b. Informasi
Seseorang yang mempunyai sumber informasi lebih banyak akan mempunyai pengetahuan
c. Pengalaman
Sesuatu yang pernah dialami seseorang untuk memilih kebutuhan tentang sesuatu yang
bersifat informal.
d Sosial ekonomi
Tingkat kemampuan seseorang untuk memilih kebutuhan hidup semakin tinggi dan tingkat
a. Melalui Pendidikan
Pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal maupun nonformal. Pengetahuan yang
dimiliki dari pendidikan formal yaitu melalui bangku SD, SMP, SMA, maupun Perguruan
Dengan semakin majunya teknologi, banyak informasi yang disebarkan melalui media massa.
Seseorang bisa memperoleh berbagai pengetahuan dari koran, radio, majalah, televisi,
c. Petugas Kesehatan
Pengetahuan yang dimiliki seseorang tentang kesehatan juga dapat diperoleh langsung
melalui petugas kesehatan. Proses ini umumnya dilakukan dengan bertanya langsung pada
petugas kesehatan ataupun mengikuti kegiatan promosi kesehatan yang dilakukan petugas
Independen Dependen
Pengaruh pendidikan
Pengetahuan ibu hamil
kesehatan tentang anemia
tentang anemia
pada kehamilan terhadap
pengetahuan ibu hamil
Keterangan :
2.3 hipotesis
1. HO: Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang anemia terhadap pengaruh
2. HI: Ada hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang anemia terhadap pengaruh