DI SUSUN OLEH
PRODI SI KEBIDANAN
TP 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis diberi
kesehatan sehingga makalah yang berjudul “Pengembangan Komptensi dan Profesionalisme
Kebidanan” dapat selesai dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Manajemen dan
Kepemimpinan dalam pelayan kebidan , Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Penulis
01 Agustus 2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesian Demographic and Health Survey (2013) mengungkapkan bahwa
angka kematian ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 359/100.000 kelahiran
hidup dan angka kematian bayi (AKB) yaitu 34/1000 kelahiran hidup,
sedangkan dunia memproyeksikan target penekanan AKI menjadi 102/100.000
kelahiran hidup dan AKB menjadi 15/1000 kelahiran hidup. Bidan merupakan mitra
perempuan, memiliki posisi penting dan strategis dalam membantu upaya penurunan AKI
dan AKB, terutama dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Kesehatan ibu dan anak
mempunyai dampak yang besar terhadap kualitas hidup generasi penerus yang
merupakan salah satu indikator dari kesejahteraan suatu bangsa. Pelayanan kebidanan
mempunyai tujuan yang mulia, melindungi dan mempromosikan kesehatan perempuan,
terutama membantu perempuan hamil dan keluarganya. Pelayanan yang diberikan agar
perempuan dan keluarganya memperoleh penyesuaian emosional dalam menghadapi
kehamilan dan persalinan, serta menjamin calon ibu mendapatkan pengetahuan,
keterampilan dan informasi yang cukup untuk memasuki masa menjadi ibu (motherhood)
dengan peran dan tanggungjawab yang benar dan tepat (Pairman, S. & Picombe, J.,
1999). Menyikapi tujuan ini, maka bidan selain bekerja secara mandiri juga bekerja
sama/ kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam mengupayakan
pelayanan kebidanan agar dapat dilakukan secara paripurna dan berkesinambungan.
Bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan yang paripurna dan berkesinambungan
akan berorientasi pada asuhan kebidanan yang bersifat holistik, meliputi pemahaman
aspek-aspek sosial, emosional, kultural, spiritual, psikologikal dan fisik perempuan.
Asuhan kebidanan yang diberikan ini berdasarkan bukti – bukti nyata yang terbaik dan
terkini, sehingga bidan harus mampu memberikan nasihat, informasi dan fasilitas yang
dibutuhkan perempuan agar mereka mampu berpartisipasi serta mengambil
keputusan untuk peningkatan kesehatannya. Pelayanan kebidanan pada dasarnya
sejalan dengan perkembangan obstetrik, namun masing – masing mempunyai lingkup
praktik tersendiri. Bidan merupakan suatu profesi dinamis yang harus mengikuti
perkembangan di era ini. Oleh karena itu bidan harus berpartisipasi mengembangkan diri
mengikuti permainan global. Partisipasi ini dalam bentuk peran aktif bidan dalam
meningkatkan kualitas pelayanan, pendidikan dan organisasi profesi. Profesionalisme
berarti memiliki sifat profesional / ahli secara popular seorang pekerja apapun sering
dikatakan profesional, seorang profesional dalam bahasa keseharian adalah seorang
pekerja yang terampil atau cakap dalam kerjanya biarpun keterampilan tersebut produk
dari fungsi minat dan belajar dari kebiasaan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
J. Jabatan professional perlu mendapat pengesahan dari masyrakat dan atau negaranya.
Jabatan professional memiliki syarat-syarat serta kode etik yang harus dipenuhi oleh
pelakunya, hal ini menjamin kepantasan berkarya dan sekaligus merupakan tanggung
jawab sosial pekerja professional tersebut. Persyaratan umum jabatan profesional sebagai
berikut:
1.Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis.
2. Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan tenaga professional.
3. Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat.
4. Mempunyai kewenangan yang disyahkan atau diberikan oleh pemerintah.
5.Mempunyai peran dan fungsi yang jelas.
6.Mempunyai kompetensi yang jelas dan terukur.
7.Memiliki organisasi profesi sebagai wadah.
8.Memiliki etika profesi.
9.Memiliki standar pelayanan.
10.Memiliki praktek.
11.Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi
sesuaidengan kebutuhan pelayanan.
12.Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana pengembangan
kompetensi.
Bidan Merupakan Jabatan Profesional Berdasarkan syarat-syarat profesional, maka bidan
telah memiliki persyaratan dari bidan sebagai jabatan professional, yaitu:
1. Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau spesialis.
2. Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan sebagai tenaga professional.
3. Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat.
4. Memiliki kewenangan yang disyahkan atau diberikan oleh pemerintah.
5. Memiliki peran dan fungsi yang jelas.
6. Memiliki peran dan fungsi yang jelas.
7. Memiliki kompetensi yang jelas dan terukur.
8. Memiliki organisasi profesi sebagai wadah.
9. Memiliki kode etik kebidanan.
10. Memiliki standar pelayanan.
11.Memiliki standar praktek.
12.Memiliki standar pendidikan yang mendasar dan mengembangkan profesi sesuai
kebutuhan pelayanan.
13. Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana pengembangan
kompetensi. Sehubungan dengan profesionalisme jabatan bidan, maka bidan
merupakan jabatan profesional. Jabatan dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu:
1. Jabatan struktural.
Jabatan struktural adalah jabatan yang secara tegas ada dan diatur berjenjang dalam suatu
organisasi.
2.Jabatan fungsional.
Jabatan fungsional adalah jabatan yang ditinjau serta dihargai dari aspek fungsinya yang
vital dalam kehidupan masyarakat dan negara. Selain fungsinya yang vital dalam
kehidupan masyarakat, jabatan fungsional juga berorientasi kualitatif. Dalam konteks
ini, jabatan bidan adalah jabatan fungsional profesional dengan demikian, adalah
wajar jika bidan mendapatkan tunjangan fungsional.Bidan sebagai profesi memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:
a) Mengembangkan pelayanan yang unik bagi masyarakat.
b) Anggota-anggotanya dipersiapkan melalui suatu program pendidikan yang
ditujukan untuk maksud profesi yang bersangkutan.
c) Memiliki serangkaian pengetahuan ilmiah.
d) Anggota-anggotanya menjalankan tugas profesinya sesuai dengan kode etik yang
belaku.
e) Anggota-anggotanya bebas mengambil keputusan dalam menjalankan profesinya.
f) Anggota-anggotanya wajar menerima imbalan jasa atas pelayanan yang diberikan.
g) Memiliki suatu organisasi profesi yang senantiasa meningkatkan kualitas
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat oleh anggotanya.
A. Kesimpulan
Ada 9 standar kompetensi bidan tetapi dimakalh ini hanya ada 7, 8, 9 standar kompetensi
bidan asuhan pada bayi dan balita, kebidanan komunitas dan asuhan pada ibu/wanita
dengan gangguan reproduksi. Fakta di lahan praktek terjadi banyak kesenjangan antara
teori dengan kenyataan. Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, nilai dan
sikap dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak yang bersifat
dinamis, berkembang, dan dapat diraih setiap waktu. Praktek Kebidanan adalah asuhan
yang diberikan oleh bidan secara mandiri baik pada perempuan yang menyangkut proses
reproduksi, kesejahteraan ibu dan janin / bayinya, masa antara dalam lingkup praktek
kebidanan juga termasuk pendidikan kesehatan dalam hal proses reproduksi untuk
keluarga dan komunitasnya.
B. Saran
Sebaiknya bidan melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan standar kompetensi dan
standar pelayanan bidan. Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak
terdapat kekurangan dan kelemahannya baik dari segi isi maupun teknis penulisannya.
Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan
guna perbaikan dalam penulisan makalah ini dan kami berharap semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi semua pihak, terutama mata kuliah etikolegal.
DAFTAR PUSTAKA
http://kompetensibidandanpraktekprofesional.blogspot.com/
http://intanman.blogspot.com/2015/03/standar-kompetensi-bidan.html