Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 7 :

Wildamai Ziliwu 220204085


Novyta Sari Sirait 220204201
Berelda Sianturi 220204095
Wanda Lumbantoruan 220204084
Sherini Dierly Pandiangan 220204098
Ulu Viliyani 23233456
David Bintan Siburian 220204091
ASUHAN
KEPERAWATAN
IBU HAMIL
DENGAN ANEMIA
DEFINISI
Anemia adalah suatu keadaan kurangnya sel darah merah
(eritrosit) dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga
tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen
keseluruh jaringan (Tarwono,2017).

Anemia dalam kehamilan didefenisikan sebagai suatu kondisi


kadar hemoglobin kurang dari 11,0 g/dl pada trimester I dan III,
atau kadar hemoglobin kurang dari 10,5 g/dl pada trimester II
(Pratami 2016)
ETIOLOGI
Menurut Pratami (2016) penyebab anemia yaitu :

● 1. Peningkatan volume plasma sementara jumlah eritrosit tidak


sebanding dengan peningkatan volume plasma.
● 2. Defesiensi zat besi mengakibatkan kekurangan hemoglobin
(Hb), dimana zat besi adalah salah satu pembentuk hemoglobin.
● 3. Ekonomi: tidak mampu memenuhi asupan gizi dan nutrisi
dan ketidak tahuan tentang pola makan yang benar.
● 4. Kehilangan darah yang disebabkan oleh perdarahan
menstruasi yang banyak dan perdarahan akibat luka.
● 5. Mengalami dua kehamilan yang terdekat.
● 6. Mengalami menstruasi berat sebelum kehamilan.
● 7. Hamil saat masih remaja.
MANIFESTASI KLINIS
Menurut (Proverawati 2016) tanda dan gejala anemia seperti:

1. Kelelahan
2. Penurunan energi
3. Sesak nafas
4. Tampak pucat dan kulit dingin
5. Tekanan darah rendah
6. Frekuensi pernapasan cepat
7. Kulit kuning disebut jaundice jika anemia karena
kerusakan sel darah merah
8. Sakit kepala
9. Tidak bisa berkonsentrasi
PATOFISIOLOGI
Anemia dalam kehamilan dapat disebabkan oleh banyak faktor,
antara lain: kurang zat besi, kehilangan darah yang berlebihan, proses
penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya, peningkatan
kebutuhan zat besi (Pratami, 2016).
Selama kehamilan, kebutuhan oksigen lebih tinggi sehingga memicu
peningkatan produksi eritropenin Akibamya, volume plasma
bertambah dan sel darah merah meningkat. Namun, peningkatan
volume plasma terjadi dalam proporsi yang lebih besar jika
dibandingkan dengan peningkatan eritrosit sehingga terjadi
penurunan konsentrasi Hb (Prawirohardjo, 2018).
PENATALAKSANAAN
Penanganan anemia yang tepat merupakan hal penting untuk
mengatasi anemia pada awal untuk mencegah atau meminimalkan
konsekuensi serius perdarahan. Penanganan anemia secara efektif perlu
dilakukan. Ibu hamil berhak memilih kadar Hb normal selama
kehamilan dan memperoleh pengobatan yang aman dan efektif.
Pengobatan yang aman dan efektif akan memastikan ibu hamil memiliki
kadar Hb yang normal dan mencegah pelaksanaan tindakan tranfusi
darah. Peningkatan oksigen melalui tranfusi darah telah ditentang
selama dekade terakhir. Selain itu, tindakan tranfusi beresiko
menimbulkan masalah yang lain, seperti transmisi virus dan bakteri
(Pratami, 2016).
Konsumsi suplemen zat besi setiap hari berkaitan erat dengan
peningkatan kadar Hb ibu sebelum dan sesudah pelahiran. Selain itu,
tindakan tersebut juga mengurangi resiko anemia yang
berkepanjangan.
ASUHAN KEPERAWATAN IBU
HAMIL DENGAN ANEMIA
1. PENGKAJIAN
Pengkajian pada kehamilan terdiri atas:

a) Pengkajian riwayat kehamilan secara


menyeluruh
b) Pemeriksaan fisik
c) Pemeriksaan laboratorium
A. Pengkajian riwayat kehamilan
secara menyeluruh pengkajian
riwayat klien meliputi :
a. Karakteristik pribadi (usia, pekerjaan, suku, agama, anggota keluarga di
rumah, Berat badan, tinggi badan).
b. Riwayat keluarga yang dapat mempengaruhi kehamilan (seperti penyakit
yang dapat diturunkan secara genetik).
c. Riwayat menstruasi haid terkait penentuan Hari pertama haid terakhir
(HPHT).
d. Riwayat kehamilan sebelumnya termasuk komplikasi kehamilan. persalinan,
neonatal, dan post partum/nifas.
e. Riwayat kehamilan saat ini (apakah ada penyakit sejak awal kehamilan).
f. Kebiasaan penggunaan penggunaan obat-obatan, merokok dan kafein
(minum kopi dan teh).
g. Sikap terhadap kehamilan ini (apakah positif atau negatif).
h. Rencana persalinan
B. Pemeriksaan fisik

a. Kepala dan leher lakukan inspeksi (observasi) daerah konjungtiva dan


mulut. Lalu palpasi apakah terjadi pembesaran tiroid atau tidak?
b. Dada dan jantung lakukan auskultasi (dengarkan) menggunakan stetoskop
daerah jantung dan paru-paru.
c. Payudara inspeksi puting susu apakah menonjol keluar atau tidak. Palpasi
area payudara dan axilla di seluruh kuadran.
d. Kulit Inspeksi adanya linea nigra, striae gravidarum.
e. Ekstremitas lakukan pemeriksaan reflex patella dengan menggunakan reflex
hammer
f. Abdomen lakukan pengukuran Tinggi Fundus Uterus (TFU), lakukan palpasi
abdomen, auskultasi denyut jantung janin.
g. Vagina vulva lakukan pemeriksaan area vulva apakah tampak warna
kebiruan pada mukosa vagina, terjadi peningkatan leukorhea/keputihan.
h. Panggul komponen bimanual pemeriksaan panggul memungkinkan
pemeriksa untuk meraba dimensi pembesaran rahim internal.
C. Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan laboratorium dilakukan di awal kehamilan untuk


memberikan data tentang perubahan fisiologis dalam kehamilan dan
untuk mengidentifikasi risiko yang dapat terjadi (Reeder, Martin,
Griffin, 2011). Pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan
antara lain pemeriksaan golongan darah, ultrasonografi (USG).
pemeriksaan urin (apakah terdapat proteinuri atau glukosuria),
pemeriksaan hemoglobin. pemeriksaan hematocrit, pemeriksaan
eritrosit, dan pemeriksaan trombosit.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

a. Defisit pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil


berhubungan dengan kurang terpapar informasi.
b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan gaya hidup
c. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (anemia
dalam kehamilan)
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
O= Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
T: - Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat
- Jadwalkan pendidikan pemberian Kesehatan
E: -Anjurkan jadwal aktivitas dan istirahat
-Ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhsn istirahat
-Kolaborasikan dengan ahli gizi pemenuhan menu seimbang
O: Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
T: -Sediakan materi dan media penagturan aktivitas dan istirahat
- Jadwalkan pemeberian Pendidikan Kesehatan
E: - anjurkan Menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
- ajarkan cara mengidentifikasi kebutuhan istirahat
K: -kolaborasikan dengan ahli gizi pemenuhan menu seimbang.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
-mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan informasi
- menyediakan materi media Pendidikan Kesehatan
-mengkolaborasikan dengan keluarga untuk dukungan hidup bersih dan sehat
- memberikan kesempatan bertanya
- menjelaskan faktor resiko yang memeperngaruhi Kesehatan dan menjelaskan
anemia pada kehamilan
- mengkolaborasikan dengan keluarga untuk dukungan hidup bersih dan sehat
-mengidentifikasikan kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- menyediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat
- Menjadwalkan pemeberian Pendidikan Kesehatan
- menganjurkan Menyusun jadwal aktivitasnya dan istirahat
- mengajarkan cara mengidentifikasikan kebutuhan istirahat
-mengkolaborasikan dengan ahli gizi pemenuhan menu seimbang
EVALUASI KEPERAWAN
1. Kesiapan peningkatan nutrisi berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil
1) Verbalisasai minat dalam belajar meningkat.
2) Kemampuan menjelaskan tentang anemia meningkat.
3) Perilaku membaik,
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
1) Keluhan lelah menurun
2) Perasaan lemah menurun
3. Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis (anemia dalam
kehamilan)
1) Ferbalisasi kepulihan energi meningkat
2) Tenaga meningkat
3) Lesu menurun
4) Pola istirahat membaik
KESIMPULAN
1. Anemia ibu hamil secara langsung dipengaruhi oleh (asupan
nutrisi dan frekuensi konsumsi tablet tambah darah).

2. Anemia ibu hamil secara tidak langsung dipengaruhi oleh


pendidikan ibu, penghasilan keluarga, paritas, jumlah anggota
keluarga, kultural, dan pola makan.

Anda mungkin juga menyukai