DI SUSUN OLEH
WULANDARI WENGKAU
NIM. PO7120121032
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematokrit (Ht) yang berakibat
menurunan kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah. Dalam kehamilan hal ini
disebabkan karena kurang gizi (malnutrisi) untuk sintesis eritrosit, antara lain zat besi,
vitamin B12 dan asam folat.
Anemia saat trimester pertama terjadi ketika hemoglobin kurang dari 11gr/dl atau
hematokrit turun sampai di bawah 37%. Pada trimester kedua saat hemoglobin lebih rendah
dari 10,5gr/dl atau hematokritnya 35%. Pada trimester ketiga, kadar hemoglobin lebih
rendah dari 10gr/dl atau kadar hematokrit lebih rendah dari 33%. (Wagiyo dan Putrono.
2016, p.133)
Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa Anemia pada kehamilan
terjadi apabila kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal, dan disebabkan karena
kurang gizi seperti zat besi, vitamin B12, dan asam folat yang dibutuhkan janin sehingga
membahayakan ibu dan janin.
2. Penyebab Anemia
a. Penyebab Anemia menurut Marmi, Suryaningsih & Fatmawati (2016, p.51)
adalah :
1) Kurang gizi (Malnutrisi)
2) Kurang zat besi dalam besi
3) Malaborsi
4) Kehilangan darah yang banyak: persalinan yang lalu, haid dan lain- lain
5) Penyakit-penyakit kronis: TBC, pari, cacing usus, malaria dan lain- lain
Pada umumnya tanda-tanda anemia akan tampak jelas apabila kadar hemoglobin
(Hb) <7gr/dl. Gejala anemia dapat berupa kepala pusing, perubahan jaringan epitel kuku,
palpitasi, berkunang-kunang, pucat, perubahan jaringan epitel kuku, lesu, lemah, gangguan
sistem neuromuskular, lelah, disphagia, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran
tubuh, dan gangguan penyembuhan luka, serta pembesaran kelenjar limpa (Irianto, 2014).
Menurut Syaftrudin (2011) tanda dan gejala anemia bermula dengan berkurangnya
konsentrasi Hb selama masa kehamilan mengakibatkan suplai oksigen keseluruh jaringan
tubuh berkurang sehingga menimbulkan tanda dan gejala anemia. Pada umumnya gejala
yang dialami oleh ibu hamil anemia antara lain, ibu mengeluh merasa lemah, lesu, letih,
pusing, tenaga berkurang, pandangan mata berkunang-kunang terutama bila bangkit dari
duduk. Selain itu, melalui pemeriksaan fisik akan di temukan tanda-tanda pada ibu hamil
seperti, pada wajah di selaput lendir kelopak mata, bibir, dan kuku penderita tampak pucat.
Bahkan pada penderita anemia yang berat dapat berakibat penderita sesak napas atau pun
bisa menyebabkan lemah jantung.
Ibu hamil dengan anemia biasannya muncul keluhan ibu hamil dengan anemia merasa
lemah, lesu, letih, pusing, tenaga berkurang, pandangan mata berkunang-kunang terutama
bila bangkit dari duduk. Selain itu, melalui pemeriksaan fisik akan di temukan tanda-tanda
pada ibu hamil seperti: pada wajah di selaput lendir kelopak mata, bibir, dan kuku
penderita tampak pucat. Bahkan pada penderita anemia yang berat dapat berakibat
penderita sesak napas atau pun bisa menyebabkan lemah jantung (Syaftrudin, 2011).
5. Komplikasi
Pengaruh Anemia terhadap kehamilan, persalinan, dan nifas menurut Marmi,
Suryaningsih & Fatmawati (2016, p.52):
a. Keguguran
b. Partus prematurus
c. Inersia uteri dan partus lama, ibu lemah
d. Atonia uteri dan menyebabkan perdarahan
e. Syok
f. Afibrinogenemia dan hipofibrinogenemia
g. Bila terjadi Anemia gravis (hemoglobin di bawah 4 gr%) terjadi payah jantung
yang bukan saja menyulitkan kehamilan dan persalinan, bahkan bisa fatal
6. Pemeriksaan Penunjang
d. Pewarna sel darah merah : mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat
mengindikasikan tipe khusus anemia)
f. Masa hidup sel darah merah : berguna dalam membedakan diagnosa anemia misal :
pada tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai waktu hidup lebih pendek.
h. Sel Darah Putih : jumlah sel total sama dengan sel darah merah (diferensial)
mungkin
(hematolik)
6. Penatalaksanaan
a. Terapi Anemia defisiensi besi yaitu dengan preparat besi oral atau parenteral.
Pemberian preparat 60mg/hari dapat menaikan kadar hemoglobin sebanyak 1gr%
per bulan. Pemberian preparat parenteral yaitu dengan dextra sebanyak 1000mg
(20ml) intravena atau 2 x 10ml/im pada gluteus, yang dapat meningkatkan Hb relatif
lebih cepat yaitu 2gr%.
b. Pada Anemia megaloblastik diberikan vitamin B12 100-1000 Ug intramuscular
sehari selama 2 minggu, selanjutnya 100-1000 Ug IM setiap bulan. Bila ada kelainan
neurologis, terlebih dahulu diberikan setiap 2 minggu selama 6 bulan, baru kemudian
diberikan sebulan sekali. Bila penderita sensitif terhadap pemberian suntikan dapat
diberikan secara oral 1000 Ug sekali sehari, asal tidak ada gangguan absorbsi.
c. Yang dapat dilakukan untuk mencegah Anemia hipoplastik tidak banyak. Untuk
pemberian obat streptomisin, oksitetrasiklin, klostetrasiklin, sulfonamide,
klorpromazin, atebrin sebaiknya jangan diberikan pada ibu hamil bila tidak perlu
betul karena memiliki pengaruh hemotoksik.
d. Pada Anemia hemolitik, pengobatannya tergantung pada jenis dan beratnya karena
obat-obat penambah darah tiada hasilnya dan transfusi darah terkadang harus diulang
beberapa kali untuk penyakit kurang darah yang berat untuk meringankan
penderitaan ibu hamil dan mengurangi hipoksia janin. Dianjurkan menggunakan
splenektomi pada penyakit kurang darah bawaan pada trimester II dan III.
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
3. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan di awal kehamilan untuk
memberikan data tentang perubahan fisiologis dalam kehamilan dan untuk
mengidentifikasi risiko yang dapat terjadi (Reeder, Martin, Griffin, 2011).
Pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan antara lain pemeriksaan
golongan darah, ultrasonografi (USG), pemeriksaan urin (apakah terdapat
proteinuri atau glukosuria), pemeriksaan hemoglobin, pemeriksaan hematocrit,
pemeriksaan eritrosit, dan pemeriksaan trombosit.
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
PERRENCANAAN TINDAKAN
I.12383
Intervensi utama : Edukasi
Kesehatan
Tindakan
Observasi
1. Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
2. Identifikasi faktor-faktor yang
dapat meningkatkan dan
menurunkan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat
Terapeutik
1. Sediakan materi dan media
pendidikan kesehatan
2. Jadwalkan pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan
3. Berikan kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
1. Jelaskan faktor risiko yang
dapat mempengaruhi
kesehatan
2. Ajarkan perilaku hidup bersih
dan sehat
3. Ajarkan strategi yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat
4. Implementasi
Pelaksanaan adalah realisasi rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah
5. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui perkembangan pasien atas tindakan yang
telah dilakukan sehingga dapat disimpulkan apakah tujuan asuhan keperawatan tercapai atau
belum.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018.Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Defnisi dan
Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Definisi dan Kriteria
Hasil Keperawatan Edisi 1. Jakarta : Dewan Pengurus Pusat PPNI.