Anda di halaman 1dari 3

NAMA : APRODHITA ANGGRAINI PUTRI

NIM : P07124220008

RESUME MEKANISME ANEMIA BERAT PADA KEHAMILAN

1. PENGERTIAN
Anemia berat merupakaan keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin dalam sel darah merah yang berada di bawah normal, ibu hamil dengan
anemia berat bisa di lihat dari kadar hb <7 g/dL. Anemia pada ibu hamil adalah kondisi
dimana sel darah merah menurun atau menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya
angkut oksigen untuk kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang.
Selama kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari 10,50
sampai dengan 11,00 gr/dl (Varney H, 2006).

2. FAKTOR PENYEBAB
1) Kekurangan asupan zat besi
Kecukupan akan zat besi tidak hanya dilihat dari konsumsi makanan sumber zat besi
tetapi juga tergantung variasi penyerapannya. Hal ini yang membentuk 90% Fe pada
makanan non daging seperti biji-bijian, sayur, telur, buah yang tidak mudah diserap
tubuh.
2) Peningkatan kebutuhan fisiologis
Kebutuhan akan Fe meningkat selama kehamilan untuk memenuhi kebutuhan ibu, janin,
dan plasenta serta untuk menggatikan kehilangan darah saat persalinan.
3) Kebutuhan yang berlebihan
Bagi ibu yang sering mengalami kehamilan atau multiparitas, kehamilan kembar, riwayat
anemia maupun perdarahan pada kehamilan sebelumnya membutuhkan pemenuhan zat
besi yang lebih banyak dari sebelumnya.
4) Malabsorbsi
Gangguan penyerapan zat besi pada usus dapat menyebabkan pemenuhan zat besi pada
ibu hamil dapat saja terganggu.
5) Kehilangan darah yang cenderung banyak (persalinan yang lalu, operasi, perdarahan
akibat infeksi kronis misalnya cacingan)

3. PATOFISIOLOGI
Perubahan hematologi yang berhubungan dengan kehamilan disebabkan karena
perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta dan juga pertumbuhan
payudara. Volume plasma meningkat 45 sampai dengan 65% dimulai pada trimester II
kehamilan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun
sedikit menjelang aterm serta kembali normal 3 bulan setelah partus. Bertambahnya volume
darah dalam kehamilan dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya dalam
kehamilan 32 dan 36 minggu Setiawan Y, (2006).
4. GOLONGAN ANEMIA DALAM KEHAMILAN
Hasil dari pemeriksaan HB dapat di golongkan sebagai berikut:
1) Hb 11g/dl :Tidak anemia
2) Hb 9-10g/dl : Anemia ringan
3) Hb 7-8g/dl : Anemia sedang
4) Hb <7g/dl : Anemia berat

5. TANDA GEJALA ANEMIA PADA KEHAMILAN


Gejala anemia pada kehamilan dapat berupa kepala pusing, palvitasi, penglihatan
berkunang-kunang, perubahan jaringan epitel kuku, gangguan system neurumuskular, lesu,
lemah , lelah, disphagia dan pembesaran kelenjar limfa. Rukiyah, Y. dkk (2013)
Pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosa anemia :
1. Anamnesa
2. Riwayat nutrisi
3. Latar belakang geografis
4. Gejala dan keluhan pada penderita
5. Pemeriksaan fisik, meliputi tanda-tanda anemia, serta yang mendasari penyakit-penyakit
tertentu penyebab anemia
6. Pemeriksan hematologik dasar untuk pemeriksaan kadar Hb

6. PENATALAKSANAAN ANEMIA PADA KEHAMILAN


pelaksanaan rencana tindakan asuhan menyeluruh yaitu :
1. Membina hubungan yang baik dengan ibu dan keluarga
2. Melakukan informed consent setiap tindakan yang dilakukan
3. Mengobservasi keadaan umum, tanda vital, dan his
4. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga
5. Memberikan tablet Fe
6. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi dan tindakan bila anemia
sedang atau berat. Kemudian ibu mempunyai riwayat perdarahan
7. Menjelaskan kepada ibu tentang kebutuhan gizi ibu hamil dengan keluhan anemia.
Jamilah Sopariah. (2016). ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN ANEMIA RINGAN DI POLI KEBIDANAN DAN
KANDUNGAN RSUD dr. SOEKARDJO TASIKMALAYA. Tasikmalaya:Ciamis

Anda mungkin juga menyukai